digunakan secara bersama-sama untuk melihat pengaruh struktur modal DER. Hal ini membuktukan bahwa Return On Assets
ROA, Return On Equity ROE, Financing to Debt Ratio FDR, Ukuran Perusahaan SIZE bersama-sama secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang diukur dengan Debt to Equation Ratio DER.
5. Interpretasi
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
a Return On Assets ROA
Variabel profitabilitas berdasarkan hasil uji Return On Assets ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal
bank syariah. Hasil penelitian ini sesuai dengan landasan teori yaitu Pecking Order Theory yang menjelaskan bahwa apabila dana
internal telah memenuhi kebutuhan sebagian besar dana maka perusahaan dapat menekan hutang ke tingkat yang lebih rendah
menurun. Pada variabel profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur modal yang artinya bahwa perbankan syariah yang
mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi akan mengurangi ketergantungan modal dari pihak luar, karena tingkat keuntungan
yang tinggi memungkinkan perbankan syariah untuk memperoleh sebagian besar pendanaanya yang dihasilkan secara internal yang
berupa laba di tahan sebelum perbankan syariah menggunakan
sumber dana eksternal seperti hutang. Hal ini menyebabkan tingkat kenaikan profitabilitas berbanding terbalik negatif dengan
penggunaan hutang dalam struktur modal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yenny 2015
menjelaskan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.
b Return On Equity ROE
Variabel profitabilitas berdasarkan hasil uji Return On Equity ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal
bank syariah. Menurut Ria Ningsih, 2015 hubungan antara ROE dan besarnya utang terhadap total aktiva perusahaan yaitu jika
perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka setiap utang akan mengakibatkan naiknya angka ROE, yang tentu saja
menguntungkan para pemegang saham biasa. Menurut Brealey et al 2008:25 perusahaan yang memiliki
laba tinggi seharusnya lebih banyak menggunakan kapasitas pelayanan hutang dan lebih banyak laba kena pajak yang
terlindungi, oleh karena itu perusahaan harus memberikan rasio hutang yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat disebabkan karena
semakin tingginya rasio ini maka semakin meningkat laba yang diperoleh perbankan, sehingga berpengaruh terhadap penentuan
komposisi struktur modalnya. Semakin tinggi profitabilitas, maka
semakin besar laba ditahan yang akan diimbangi dengan hutang yang lebih tinggi karena peluang perbankan dianggap sangat bagus.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Nudzunul Fiara Thausyah
2015 yang menjelaskan bahwa ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
c Financing to Debt Ratio FDR
Variabel likuiditas berdasarkan hasil uji Financing to Debt Ratio FDR negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal
bank syariah. Pada bank syariah rasio FDR adalah kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan
dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Sehingga semakin besar rasio ini memberikan
indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank. Sebaliknya dengan rasio likuiditas lain semakin besar rasio maka
semakin likuid. Hal ini terjadi bahwa perusahaan yang lebih likuid akan
mengurangi penggunaan hutang jangka panjangnya yang menghasilkan hubungan negatif antara likuiditas dan struktur
modal. Sebaliknya dengan bank syariah hal ini terjadi, semakin rendah FDR dimana harta lancar yang dimiliki perusahaan semakin
rendah dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya menurun maka tidak berpengaruh terhadap
penggunaan hutang.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Seftianne dan Ratih Handayani 2011 bahwa Likuiditas negatif
dan tidak signifikan terhadap strukur modal.
d Ukuran Perusahaan SIZE
Variabel ukuran perusahaan berdasarkan hasil uji ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur
modal bank syariah. Jika semakin besar ukuran perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki jumlah aktiva
yang semakin tinggi pula. Perusahaan yang ukurannya relatif besar pun akan cenderung menggunakan dana eksternal yang semakin
besar. Hal ini disebabkan kebutuhan dana juga semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan.
Sebaliknya dengan perbankan syariah yang ukuran perusahaan nya masih berkembang dan belum terlalu besar memungkinkan
bahwa jumlah aktiva yang diperoleh juga belum terlalu besar. Sehingga cenderung menggunakan dana eksternal yang belum
terlalu besar. Hal ini menyebabkan tingkat kenaikan ukuran perusahaan berbanding terbalik negatif dengan penggunaan
hutang dalam struktur modal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yaqoob Ahmad 2011
menjelaskan bahwa size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.
83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap struktur
modal bank syariah. Profitabilitas indikator yang mewakilinya berupa Return on Assets ROA dan
Return On Equity ROE. Likuiditas
indikator yang mewakilinya adalah Financing to Debt Ratio FDR. Dan ukuran perusahaan indikator yang mewakilinya adalah SIZE Ln total
aktiva. Sedangkan untuk data Struktur modal indikator yang mewakilinya adalah Debt to equity ratio DER. Sampel yang digunakan adalah 10
Bank Umum Syariah selama periode 2011-2015. Teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda dengan Eviews 8.0.
Berdasakan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana telah disajikan pada bab sebelumnya yaitu bab 4, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengaruh profitabilitas dalam hal ini diukur dengan Return on Assets
ROA berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang diukur dengan Debt to equity ratio DER.
2. Pengaruh profitabilitas dalam hal ini diukur dengan Return On Equity
ROE berpengaruh signifikan terhadap struktur modal bank syariah yang diukur dengan Debt to equity ratio DER