3. Trade off Theory
Teori trade-off merupakan struktur modal yang optimal dapat
ditemukan dengan
menyeimbangkan keuntungan
penggunaan hutang tax shield benefits of leverage dengan biaya financial distress dan agency problem.
28
Pengaruh penghematan pajak dan biaya kebangkrutan yang timbul dari penggunaan hutang mendorong pengembangan apa
yang disebut sebagai trade off theory of leverage. Teori trade off menyatakan bahwa perusahaan berusaha menyeimbangkan antara
keuntungan dari berkurangnya pajak karena adanya bunga hutang dengan biaya kesulitan keuntungan karena tingginya proporsi
hutang. Teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa banyak perusahaan yang sukses memiliki hutang sedikit.
29
4. Teori Agency
Jensen dan Mecking 1976 mengemukakan teori agency agency theory dan sekaligus mengintegrasikan dengan teori
property rights serta pengembangan teori struktur kepemilikan perusahaan. Dalam teori ini diuraikan mengenai adanya hubungan
antara pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan. JM menguraikan adanya konflik antara principal dengan agent yang
disebutkan bahwa biaya agency merupakan hasil penjumlahan: a pengeluaran untuk pemantauan monitoring oleh pemilik
28
Lukas Setia Atmaja, “Teori dan Praktik: Manajemen Keuangan”, hlm. 261
29
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 306
principal, b pengeluaran dalam rangka pengikatan oleh agent, dan c biaya lain-lain yang berkaitan dengan pengendalian
perusahaan.
30
5. Asymmetric Information Theory
Asymmetric Information Theory ini dikemukakan oleh Gordon Donaldson 1960. Asymmetric Information adalah kondisi
dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak lain. Pihak manajemen perusahaan memiliki informasi yang
lebih banyak dibandingkan pihak investor dipasar modal. Oleh karena itu, Asymmetric Information memberikan efek yang nyata
pada keputusan keuangan maupun pasar financial.
31
Jika pihak manajemen ingin memaksimalkan nilai untuk memegang saham saat ini current stakeholder, bukan pemegang
saham baru, maka ada kecendrungan bahwa:
32
1. Jika perusahaan memiliki prospek yang cerah, manajemen tidak akan menerbitkan saham baru tapi menggunakan laba
ditahan. 2. Jika prospek kurang baik, manajemen menerbitkan saham
baru untuk memperoleh dana.
30
Najmudin, Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah modern, hlm. 307
31
David Sukardi Kodrat , “Manajemen Keuangan based on Empirical Research”, hlm. 16
32
Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktek Manajemen Keuangan, hlm. 261
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal