BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden 5.1.1 Tingkat Usia
Responden dalam penelitian ini dibagi berdasarkan suku dan terdapat tiga suku yaitu Suku Baham, Suku Mata, dan suku lainnya Suku Ambon, Seram,
Kupang. Suku Baham dan Suku Mata merupakan suku asli masyarakat Kabupaten Fakfak, sedangkan suku lainnya merupakan pendatang yang menikah
dengan masyarakat suku asli setempat. Berdasarkan umur responden dari ketiga suku, persentasenya adalah sebagai
berikut yaitu pada usia 33-43 tahun sebesar 37,8, dengan persentase masing- masing suku 40 dari Suku Baham, 28,6 dari Suku Mata, dan 66,7 dari suku
lainnya. Sedangkan untuk persentase terendah yaitu pada usia responden 66-99 tahun sebesar 10,8. Hal ini menunjukan bahwa petani sudah lama mengelolah
kebun agroforestri tradisional. Bervariasinya usia petani menunjukan bahwa dalam pengelolaan kebun tidak hanya dilakukan oleh petani yang berusia lanjutan,
melainkan dilakukan juga oleh petani yang berusia muda Tabel 9. Tabel 9 Distribusi responden berdasarkan kelompok umur
No Kelompok
Umur tahun
Suku Baham Suku Mata
Suku lainnya Total
N Jiwa N Jiwa
N Jiwa N
Jiwa 1
22 – 32
5 25
3 21,4
1 33,3
9 24,3
2 33
– 43 8
40 4
28,6 2
66,7 14
37,8 3
44 – 54
4 20
2 14,3
- -
6 16,2
4 55
– 65 2
10 2
14,3 -
- 4
10,8 5
66 – 76
1 5
2 14,3
- -
3 8,1
6 ≥ 99
- -
1 7,14
- -
1 2,7
Jumlah 20 100
14 100,0 3 100,0
37 100,0
5.1.2 Pendidikan
Hasil wawancara dengan responden ternyata tingkat pendidikan yang dimiliki oleh Suku Baham, Suku Mata, dan suku lainnya tergolong rendah. Hal ini
karena sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar SD dengan persentase sebesar 64,9. Tingkat pendidikan dengan persentase terkecil
dimiliki oleh responsen yang tidak bersekolah yaitu sebesar 5,4 dan yang terendah berikutnya adalah responden dengan tingkat pendidikan SLTP yaitu
sekitar 8,1. Rendahnya tingkat pendidikan responden berakibat pada minimnya teknik dan teknologi yang digunakan dalam mengelolah kebun agroforestri
tradisional, petani lebih mengandalkan pengalaman dan instingnya sebagai petani. Untuk tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan
No Tingkat
Pendidikan Suku Baham
Suku Mata Suku lainnya
Total N
orang N
orang N
orang N
orang 1
Tidak Bersekolah
1 5
1 7,1
- -
2 5,4
2 SD 14
70 9
64,3 1
33,3 24
64,9 3 SLTP
3 15
- -
- -
3 8,1
4 SLTA 2
10 4
28,6 2
66,7 8
21,6 Jumlah
20 100 14 100,0
3 100,0 37 100,0
5.1.3. Agama
Berdasarkan data yang diperoleh dari responden terdapat dua agama yang dianut oleh ketiga suku yaitu Agama Islam dan Agama Kristen. Agama Islam
dianut oleh 56,8 responden dari ketiga suku. Sedangkan untuk Agama Kristen dianut oleh Suku Baham dan Suku Mata dengan presentase 43,2 Tabel 11,
dengan demikian Suku Baham dan suku lainnya merupakan penganut Agama Islam terbanyak, sedangkan untuk Suku Mata merupakan penganut Agama
Kristen terbanyak. Beragamnya kepercayaan yang dianut oleh responden dari ketiga suku menunjukan tingginya toleransi antar umat beragama.
Tabel 11 Distribusi responden berdasarkan agama
No Agama
Nama Suku Total
Baham Mata
Lainnya N
N N
N 1
Islam 12
60 6
42,9 3
100 21
56,8 2
Kristen 8
40 8
57,1 -
- 16
43,2 Jumlah
20 100
14 100,0
3 100
37 100,0
5.1.4. Jumlah Anggota Keluarga
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada responden dari ketiga suku, diperoleh jumlah anggota keluarga terkecil adalah 2 orang dengan
persentase sebesar 8,1. Jika dilihat pada masing-masing suku, maka Suku
Baham memiliki persentase 5 dan Suku Mata sebesar 14,3. Jumlah anggota keluarga terbanyak adalah 9 orang dengan presentase sebesar 2,7 Tabel 12.
Tabel 12 Distribusi responden berdasarkan anggota keluarga
No Anggota
Keluarga Suku Baham
Suku Mata Suku Lainnya
Total N
N N
N 1
2 1
5 2
14,3 -
- 3
8,1 2
3 3
15 3
21,4 -
- 6
16,2 3
4 5
25 -
- 2
66,7 7
18,9 4
5 4
20 -
- -
- 4
10,8 5
6 4
20 4
28,6 -
- 8
21,6 6
7 1
5 3
21,4 1
33,3 5
13,5 7
8 1
5 2
14,3 -
- 3
8,1 8
9 1
5 -
- -
- 1
2,7 Jumlah
20 100
14 100,0
3 100,0
37 100,0
Jumlah anggota keluarga akan berpengaruh dalam pembagian tanah yang akan diolah menjadi kebun. Semakin besar jumlah anggota keluarga menunjukan
seberapa besar hutan akan digunakan menjadi kebun.
5.1.5. Mata Pencaharian