Landform dan Topografi KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.3.2 Jenis Tanah

Tanah merupakan media tumbuh tanaman. Oleh karena itu informasi mengenai kualitas dan karakteristik tanah penting dalam menunjang pengembangan tanaman kehutanan yang berkelanjutan. Tanah dalam proses pembentukannya dipengaruhi oleh lima faktor yaitu: bahan induk, iklim, relief, organisme flora dan fauna, dan waktu. Kualitas dan sifat tanah yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh kelima faktor tersebut. Berdasarkan peta tanah skala 1: 250.000 tahun 1990, jenis-jenis tanah yang dapat dijumpai pada lokasi dapat di lihat pada Tabel 5. Tabel 5 Luas dan sebaran jenis tanah daerah studi Jenis tanah Luas Dudal 1961 PPT 1983 FAO 1976 USDA 1975 Ha Aluvial Aluvial Fluvisol Inseptisol 6.120 4,5 Organosol Organosol Histosol Histosol 35.190 22,8 Yellow-red Podzolic Podzolic Acrisol Ultisol 22.950 14,8 Grey-brown podzolic Podzolic Acrisol Tropohumult 88.740 57,9 Sumber : PT. Arfak Indra, 2011 Pada areal kerja IUPHHK PT Arfak Indra tanah podzolic mempunyai tekstur liat berpasir halus sampai lempung liat berpasir agak halus. Solum tanah pada umumnya dalam 150-175 cm dengan drainase baik sampai sangat baik. Reaksi tanah sesuai dengan sifat bahan induknya yang intermediar sampai basa menengah, tergolong agak masam sampai netral. Tingkat bahaya kelongsoran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: jenis batuan, topografi, curah hujan, struktur geologi, kerapatan sungai dan ketebalan solum tanah.

4.4 Landform dan Topografi

Analisis landform dilakukan melalui interpretasi citra ETM 7 dan ditunjang dengan peta kontur interval 12,5 m dari Digital Ekevation Model DEM. Pengelompokan Landform mengacu pada klasifikasi Landform LREP II Dokumen RKUPHHK Berbasis IHMB IUPHHK-HA PT. Arfak Indra, 2011, diacu dalam Marsoedi et al. 1997 yang menunjukan bahwa areal IUPHHK-HA PT Arfak Indra merupakan bentang alam dengan bentuk wilayah bergunung, berbukit dan dataran mengarah ke Timur membentuk gugusan landform karst, tektonik dan aluvial dengan ketinggian antara 0-1.425 mdpl. Jenis landform yang dapat di jumpai pada lokasi dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Rincian landform di daerah studi Landform Uraian Luas Luas Ha M.12 Pesisir Pasir 1.041 0,59 M.22 Dataran Pasang Surut 638 0,36 B.3 Dataran Fluvio-marin 1.536 0,86 A.112 Datran banjir sungai bermaender 7.309 4,11 A.1122 Rawa belakang 20.232 11,37 A.13 Dataran alluvial 13.569 7,63 A.32 Depresi alluvial 1.485 0,84 P.11 Datran tektonik 47.745 26,84 K.2 Perbukitan karst 36.444 20,49 K.3 Pegunungan karst 47.891 26,92 Jumlah 177.900 100,00 Sumber : PT. Arfak Indra, 2011 Kelas lereng sebagian besar merupakan daerah berbukit sampai dengan daerah datar maupun bergelombang di wilayah Desa Goras Distrik Kokas dan Distrik Bomberay. Sedangkan daerah tergolong curam dengan kemiringan 26-40 terletak di sebelah selatan, untuk daerah landai dengan kemiringan 9-15 terletak di bagian barat, untuk daerah curam dengan kemiringan 16-25 terletak di sebelah utara tanjung tegin sampai kelompok hutan Desa Goras dan daerah yang sangat curan dengan kemiringan 40 terletak pada daerah topografi berbukit. Berdasarkan peta kontur dan DEM dapat diketahui bentuk topografi, daerah studi didominasi oleh topografi berbukit kecil sampai bergunung 47,12. Jenis topografi yang dapat dijumpai pada lokasi dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Rincian topografi di daerah studi Simbol Topografi Lereng Beda tinggi Luas Ha F Datar 1 2 21.727 12,21 N Agak datar 1-3 2-5 32.894 18,49 U Berombak 3-8 2-10 37.785 21,24 R Bergelombang 8-15 2-10 1.158 0,65 C Berbukit kecil 15-25 10-50 25.814 14,51 H Berbukit 25-40 50-300 10.631 5,98 M Bergunung 40 300 47.891 26,92 Jumlah 177.900 100,00 Sumber : PT. Arfak Indra, 2011

4.5 Aksesibilitas