Tabel 3 Karakteristik iklim daerah studi Lanjutan
Bulan Curah hujan
mm Hari hujan
hari Karakteristik iklim
Schmidt dan Ferguson 1951
Oldeman et.al, 1980
Juli 135
16 Bulan basah
Bulan lembab Agustus
128 15
Bulan basah Bulan lembab
September 130
14 Bulan basah
Bulan lembab Oktober
171 15
Bulan basah Bulan lembab
November 172
13 Bulan basah
Bulan lembab Desember
145 21
Bulan basah Bulan lembab
Jumlah 2.211
206 BB=12,BK=0
BB=5,BK=0 Sumber : PT. Arfak Indra, 2011
4.3. Geologi, Bahan Induk Tanah, dan Jenis Tanah
4.1.1 Geologi dan Bahan Induk Tanah
Berdasar Peta Geologi bersistem Indonesia, lembar Fakfak 2913, skala 1:250.000 Dokumen RKUPHHK Berbasis IHMB IUPHHK-HA PT. Arfak
Indra, 2011, diacu dalam Puslitbang Geologi 1990 terdiri dari 7 formasi, yaitu: Aluvial Qa, Konglomerat Teras Qt, Steenkol Batulumpur TQsm, Steenkol
batupasir TQss, Batugamping Ogar Teog, Batu Gamping Onin Temo, dan Batu Gamping Rumberi Tmr Tabel 4.
Tabel 4 Rincian formasi geologi daerah studi
Simbol Formasi
Bersusunan Qa
Aluvium Kerikil,pasir,lumpur,gambut
Qt Konglomerat ters
Kerikil, Pasir, liat TQss
Steenkol Batupasir Batupasir
TQms Steenkol batulumpur
Batulumpur dan Batulanau Temog
Batugamping Ogar Batugamping
Temo Batugamping Onin
Batugamping Tmr
Batugamping Rumberi Batugamping
Sumber : PT. Arfak Indra, 2011
Bahan induk tanah berupa batu gamping, endapan liat dan pasir, endapan pasir dan lumpur marin, batu pasir dan batu liat. Bahan endapan liat dan pasir
aluvium terdapat di jalur aliran sungai, dan endapan liat terdapat di rawa belakang sungai, sedangkan endapan lumpur terdapat di rawa belakang pasang
surut, dimana endapan pasir merupakan berting pasir di pesisir utara. Reaksi tanah pH tanah umumnya agak masam 5-0,5 sampai netral 6,0-6,5 dan
sebagian masam pH 0,5 dari bahan batu liat dan batu pasir. Sedangkan tekstur tanah sangat beragam dari pasir di daerah pantai sampai liat berat di daerah
dengan bahan batu gamping.
4.3.2 Jenis Tanah
Tanah merupakan media tumbuh tanaman. Oleh karena itu informasi mengenai kualitas dan karakteristik tanah penting dalam menunjang
pengembangan tanaman kehutanan yang berkelanjutan. Tanah dalam proses pembentukannya dipengaruhi oleh lima faktor yaitu: bahan induk, iklim, relief,
organisme flora dan fauna, dan waktu. Kualitas dan sifat tanah yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh kelima faktor tersebut. Berdasarkan peta tanah skala 1:
250.000 tahun 1990, jenis-jenis tanah yang dapat dijumpai pada lokasi dapat di lihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Luas dan sebaran jenis tanah daerah studi
Jenis tanah Luas
Dudal 1961 PPT 1983
FAO 1976 USDA 1975
Ha Aluvial
Aluvial Fluvisol
Inseptisol 6.120
4,5 Organosol
Organosol Histosol
Histosol 35.190
22,8 Yellow-red
Podzolic Podzolic
Acrisol Ultisol
22.950 14,8
Grey-brown podzolic
Podzolic Acrisol
Tropohumult 88.740
57,9 Sumber : PT. Arfak Indra, 2011
Pada areal kerja IUPHHK PT Arfak Indra tanah podzolic mempunyai tekstur liat berpasir halus sampai lempung liat berpasir agak halus. Solum
tanah pada umumnya dalam 150-175 cm dengan drainase baik sampai sangat baik. Reaksi tanah sesuai dengan sifat bahan induknya yang intermediar sampai
basa menengah, tergolong agak masam sampai netral. Tingkat bahaya kelongsoran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: jenis batuan, topografi,
curah hujan, struktur geologi, kerapatan sungai dan ketebalan solum tanah.
4.4 Landform dan Topografi