Kontribusi Kebun Agroforestri Terhadap Pendapatan Petani Pengeluaran Petani

Rp 553.571 dengan rata-rata total pendapatan Rp 971.428. Dari 14 orang responden yang berasal dari Suku Mata terdapat 28,6 yang menggunakan hasil kebun hanya untuk dikonsumsi dan tidak untuk dijual, sedangkan 71,4 menggunakan hasil kebun untuk dikonsumsi sendiri dan dijual. Pada suku lainnya hasil kebun dijual dan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan rata-rata pendapatan dari nonkebun Rp 433.333 dan pendapatan rata-rata dari kebun Rp 566.666 dengan total pendapatan Rp 999.999. Perbedaan pendapatan dari hasil kebun berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, dikarenakan perbedaan luas kepemilikan kebun yang dimiliki petani dan hasil kebun yang dijual dalam skala kecil disebabkan petani menggunakan hasil kebun untuk memenuhi kebutuhan subsisten.

5.4.2 Kontribusi Kebun Agroforestri Terhadap Pendapatan Petani

Kebun merupakan sistem agroforestri tradisional yang di dalamnya terdapat berbagai jenis tanaman. Pemilihan jenis tanaman oleh petani, pada umumnya memilih jenis-jenis tanaman yang mudah dirawat dan dapat menompang rumah tangga petani. Tabel 28 memperlihatkan bahwa kebun memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani. Kontribusi kebun terhadap pendapatan total petani dari ketiga suku yaitu sebesar 47,9 untuk Suku Baham, 56,9 untuk Suku Mata, dan 56,7 untuk suku lainnya dengan rata-rata kontribusi pendapatan kebun terhadap pendapatan total adalah 53,5. Tabel 28 Kontribusi kebun terhadap pendapatan total petani No Suku N Pendapataan Kontribusi Kebun Terhadap Pendapatan Total Total RpBln Kebun RpBln 1 Baham 20 1.170.000 560.000 47,9 2 Mata 14 9.714.283 553.571 56,9 3 Lainya 3 999.999 566.666 56,7 Rata-rata 1.047.142 560.079 53,5 Tabel 28 memperlihatkan bahwa hasil kebun memberikan kontribusi bagi pendapatan petani. Berdasarkan data yang diperoleh dari ketiga suku dapat dikatakan bahwa hasil dari kebun berpengaruh terhadap pendapatan petani baik secara langsung dengan menjual hasil kebun atau dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan subsisten.

5.4.3. Pengeluaran Petani

Dari hasil wawancara pengeluaran rata-rata pada responden dari ketiga suku yaitu Suku Baham, Suku Mata, dan suku lainnya berturut-turut Rp 248.750, Rp 228.571, dan Rp 166.666. Pengeluaran terbesar dikeluarkan oleh Suku Baham dan terkecil oleh suku lainnya. Pengeluaran yang dikeluarkan oleh petani dari ketiga suku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apabila kebutuhan tersebut tidak terdapat pada kebun mereka, seperti untuk membeli garam, gula, teh, dan beberapa kebutuhan lainnya. Selama kebun dapat menyediakan kebutuhan, maka petani akan menggunakan hasil kebun tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari oleh karena itu pengeluaran petani tidak terlalu besar dari pendapatan yang diperoleh. Rata-rata pengeluaran petani dapat di lihat pada Tabel 29. Tabel 29 Rata-rata pengeluaran responden berdasarkan suku No Nama Suku N Pengeluaran Rpbulan 1 Baham 20 248.750 2 Mata 14 228.571 3 Lainnya 3 166.666 Rata-rata 214.662

5.5. Presepsi Umum Responden Terhadap Kebun Agroforestri Tradisional