sampai 112 50
’ Bujur Timur. Kabupaten Kotawaringin Barat mempunyai luas 10 759 km
2
. Wilayah terluas adalah Kecamatan Kumai 27.15 sedangkan wilayah terkecil adalah Kecamatan Pangkalan Lada 2.13 BPS Kab.
Kotawaringin Barat 2012. Kabupaten Kotawaringin Barat secara umum beriklim tropis yang dipengaruhi oleh musim kemaraukering dan musim hujan. Curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret tercatat 489.9 mm. Jumlah hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Maret yaitu 28 hari. Suhu udara maksimum berkisar
antara 31.8 – 33.8
C dan suhu minimum antara 22- 23.08 C. Kelembaban udara
bervariasi antara 84 sampai 91 BMKG Palangkaraya 2012. Perekonomian penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat berasal dari
subsektor pertanian sebagai penyangga perekonomian terbesar, pertambangan, industri pengolahan, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan,
komunikasi dan jasa Pemkab. Kotawaringin Barat 2012. Perdagangan satwaliar tidak disebutkan secara rinci sebagai salah satu mata pencaharian masyarakatnya.
Python reticulatus banyak tertangkap di kebun kelapa sawit. Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki kebun kelapa sawit dengan luas
total 41 088 ha yang terdiri dari 12 897 ha tanaman muda belum produktif immature, 28 179 ha tanaman produktif mature dan 12 ha tanaman rusak
damaged Disbun. Kalimantan Tengah 2012. Penangkapan Python reticulatus dilakukan di kebun kelapa sawit dengan status tanaman produktif. Sebagian besar
kebun kelapa sawit tersebut adalah milik perusahaan swasta dan sebagian kecil menjadi milik perorangan.
3.4. Kabupaten Seruyan
Kabupaten Seruyan terletak pada koordinat 111 15
’
00 ” bujur timur dan
45
’
00 ” lintang utara, 3
30
’
00
”
lintang selatan Pemkab. Seruyan 2012. Ibu kota kabupaten Seruyan terletak di Kuala Pembuang. Kabupaten Seruyan berbatasan
dengan Provinsi Kalimantan Barat di sebelah utara, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur, sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Kotawaringin Barat dan sebelah selatan berbatasan dengan laut Jawa. Luas wilayah Kabupaten Seruyan 16 404 km
2
.
Perkebunan kelapa sawit merupakan sektor penunjang ekonomi masyarakat yang paling diunggulkan Pemkab. Seruyan 2012. Dinas Perkebunan
Propinsi Kalimantan Tengah mencatat bahwa Kabupaten Seruyan memiliki kebun kelapa sawit dengan luas 60 492 ha immature dan 245 084 mature Disbun.
Kalimantan Tengah 2012. Kebun kepala sawit mature yang sangat luas merupakan salah satu potensi habitat Python reticulatus. Perekonomian di
Kabupaten Seruyan didukung oleh kegiatan pertanian, perdagangan, pariwisata, peternakan dan pertambangan. Perdagangan satwaliar tidak disebutkan secara
rinci sebagai salah satu mata pencaharian masyarakatnya.
3.5. Kabupaten Kotawaringin Timur
Kabupaten Kotawaringin Timur beribukota di Sampit BPS Kab. Kotawaringin Timur 2012. Luas wilayahnya 16 496 km2 atau 10.74 dari
wilayah Propinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten Kotawaringin Timur terletak pada 0
23’14” sampai 3 32’54” lintang selatan dan 111
0’50” sampai 113 0”46”
bujur timur. Kabupaten Kotawaringin Timur terletak pada ketinggian 0 – 60 meter
diatas permukaan laut, sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah, yaitu bagian selatan sampai bagian tengah memanjang dari timur ke barat
Pemkab. Kotawaringin Timur 2012. Bagian utara merupakan dataran tinggi yang berbukit yang didominasi jenis tanah padsonik merah kuning dan beberapa
bagian lain berjenis alluvial, organosal, dan lithosol. Kabupaten Kotawaringin Timur pada umumnya termasuk aerah beriklim tropis basah lembab dengan tipe
B menurut Schmidt dan Ferguson dengan curah hujan tahunan rata-rata 1 934 mm, jumlah hari hujan 69 HH, suhu bulanan rata- rata 27
C – 36
C dan kelembaban nisbi 82
– 89 . Perekonomian penduduk di Kabupaten Kotawaringin Timur berasal dari
subsektor pertanian sebagai penyangga perekonomian terbesar, pertambangan, industri pengolahan, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan,
komunikasi dan jasa Pemkab. Kotawaringin Timur 2012. Perdagangan satwaliar tidak disebutkan secara rinci sebagai salah satu mata pencaharian masyarakatnya.
Python reticulatus banyak tertangkap di kebun kelapa sawit. Luas kebun kelapa
sawit di Kotawaringin Timur adalah 121 445 ha immature, 256 880 mature dan 21 ha dameged Disbun. Kalimantan Tengah 2012.
3.6. Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan secara geografis terletak diantara 112° 0’BT – 0o20
LS dan 113° 45’ BT - 30° 30’ LS dan dialiri oleh sungai besar, yaitu Sungai Katingan dengan panjang + 650 km Pemkab. Katingan 2012. Luas wilayah
berdasarkan Kabupaten Katingan ± 17 500 km
2
dengan kepadatan penduduk rata- rata 9.15 jiwakm
2
. Perekonomian penduduk di Kabupaten Katingan berasal dari subsektor
pertanian sebagai penyangga perekonomian terbesar, pertambangan, industri pengolahan, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan,
komunikasi dan jasa Pemkab. Katingan 2012. Perdagangan satwaliar tidak disebutkan secara rinci sebagai salah satu mata pencaharian masyarakatnya.
Lokasi penelitian di Kabupaten Katingan berupa rawa-rawa. Kabupaten Katingan memiliki tipe tanah gambut yang selalu tergenang air pada musim hujan
dan terbakar karena kering pada musim kemarau. Python reticulatus di Katingan banyak tertangkap di rawa-rawa yang selalu tergenang air.
3.7. Kabupaten Pulang Pisau
Kabupaten Pulang Pisau mempunyai luwas wilayah 8 977 km
2
meliputi delapan kecamatan dan terletak antara 0° sampai 10° Lintang Selatan dan 110°
sampai 120° Bujur Timur Pemkab. Pulang Pisau 2012. Kabupaten Pulang Pisau di sebelah Utara berbatasan dengan sebagian wilayah Kabupaten Gunung Mas, di
sebelah Timur dengan sebagian Wilayah Kabupaten Kapuas, di Selatan dengan Laut Jawa serta di sebelah Barat dengan Kota Palangka Raya dan Kabupaten
Katingan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Pulang Pisau adalah 14 orangkm
2
BPS Kab. Pulang Pisau 2012. Sektor pertanian baik sebagai penghasil devisa maupun sebagai lapangan pekerjaan, sub sektor tanaman pangan, perkebunan,
kehutanan, peternakan dan perikanan memegang peran penting dalam kehidupan sosial budaya masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau. Perdagangan satwaliar tidak
disebutkan secara rinci sebagai salah satu mata pencaharian masyarakatnya. Python reticulatus di Kabupaten Pulang Pisau yang menjadi lokasi penelitian ini
ditangkap di kebun karet. Kabupaten Pulang Pisau memiliki kebun karet seluas 36 306 ha yang
terdiri dari 14 390 ha tanaman muda belum produktif immature, 17 426 ha tanaman produktif mature dan 4 500 ha tanaman rusak damaged Disbun
Kalimantan Tengah 2012. Lokasi penelitian ini adalah pada kebun karet produktif. Status kepemilikan kebun adalah perkebunan rakyat.
3.8. Kabupaten Kapuas
Luas wilayah Kabupaten Kapuas sebesar 14 999 Km
2
77 dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Tengah Pemkab. Kapuas 2012. Wilayahnya
terbagi dalam dua kawasan besar yaitu kawasan pasang surut umumnya di bagian selatan yang merupakan daerah potensi pertanian tanaman pangan dan kawasan
non pasang surut umumnya di bagian utara yang merupakan potensi lahan perkebunan karet rakyat dan perkebunan besar swasta. Kepadatan penduduk
mencapai 21.96 jiwakm
2
. Kabupaten Kapuas pada umumnya termasuk daerah
beriklim tropis dan lembab dengan temperatur berkisar antara 21 C
– 23 C dan
maksimal mencapai 36 C. Intensitas penyinaran matahari selalu tinggi dan sumber
daya air yang cukup banyak sehingga menyebabkan tingginya penguapan yang menimbulkan awan aktiftebal. Curah hujan terbanyak jatuh pada bulan April,
dengan rata-rata 1 525 mm tiap bulannya, sedangkan bulan keringkemarau jatuh pada Juni sampai dengan September.
Pertanian merupakan sektor utama penyangga perekonomian penduduk Kabupaten Kapuas BPS Kab. Kapuas 2012. Perdagangan satwaliar tidak
disebutkan sebagai sektor utama matapencaharian penduduknya. Python reticulaus banyak ditangkap di lahan perkebunan kelapa sawit yang luasnya
mencapai 51 797 ha immature dan 2 916 ha mature Disbun Kalimantan Tengah 2012. Luas kebun kelapa sawit jauh berada dibawah Kabupaten Kotawaringin
Barat dan Kotawaringin Timur.
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Waktu
Pengumpulan data secara langsung di lapangan dilakukan mulai pertengahan Maret s.d. awal Mei 2012. Beberapa data didapatkan pula antara
bulan Mei s.d. Juli yang dikirimkan melalui pos, email dan telepon.
4.2. Bahan dan Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, clipboard, tally sheet, kamera digital, meteran, timbangan pegas, kertas lakmus, thermo-
higrometer, GPS, peta dasar, dan software pengolahan data. Bahan penelitian adalah Python reticulatus yang ditangkap, habitat dan pelaku perdagangannya.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang digunakan untuk menguji hipotesis.
Data primer dikumpulkan di lapangan, baik secara langsung maupun melalui perantara seperti telepon, email dan data dikirim melalui pos. Data sekunder
adalah semua data penunjang yang dibutuhkan, namun tidak untuk menguji hipotesis. Data sekunder didapatkan dari berbagai sumber, seperti internet, buku-
buku, artikel ilmiah dan data-data yang didapatkan langsung dari dinas terkait yang bisa mendukung. Metode pengambilan data dan analisis data secara lengkap
disajikan dalam Tabel 1 pada akhir bab ini. Jenis data primer yang dikumpulkan adalah sebagai berikut :
4.3.1. Tata Niaga
Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara. Narasumber dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang sesuai dengan
tujuan penelitian. Wawancara dilakukan pada 1 penangkap; 2 pengumpul perantara; 3 pengumpul; 4 Balai KSDA Kalimantan Tengah sebagai Otoritas
Pengelola. Penangkap adalah orang yang menangkap ular dari alam untuk keperluan komersial. Pengumpul perantara adalah pengumpul yang tidak