2.5. Spora
Spora merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan paku-pakuan, umumnya terdapat di bawah permukaan setiap daun. Beberapa hasil penelitian
tentang spora paku-pakuan telah memberikan masukan yang cukup berarti terutama sebagai dasar dalam penentuan batasan takson. Beberapa karakter spora
tumbuhan paku yang umum digunakan dalam deskripsi yaitu aggregation , simetri, apertures, ukuran, bentuk, dan karakter dinding. Contoh beberapa jenis
Pteridophyta baik dari bentuk pohon maupun bentuk spora diambil dari beberapa famili di antanya adalah Thelypteridaceae, Aspleniaceae, Aspidiaceae dan
Polypodiaceae Prasetyo 1998. Jenis Pteridophyta beserta spora Pteridophyta tersaji pada Tabel 1.
Tabel 1 Spora Pteridophyta
Famili Spora
Aspleniaceae
Polypodiaceae
Thelypteridaceae
Aspidiaceae
2.6. Support Vector Machine SVM
Support Vector Machine SVM adalah sistem pembelajaran yang menggunakan ruang hipotesis berupa fungsi-fungsi linier dalam sebuah ruang
fitur feature space berdimensi tinggi, dilatih dengan algoritma pembelajaran yang didasarkan pada teori optimasi dengan mengimplementasikan learning bisa
yang berasal dari teori pembelajaran statistik Christianini et al 2000. Teori yang mendasari SVM sendiri sudah berkembang sejak 1960-an,
tetapi baru diperkenalkan oleh Vapnik, Boser dan Guyon pada tahun 1992 dan sejak itu SVM berkembang dengan pesat. SVM adalah salah satu teknik yang
relatif baru dibandingkan dengan teknik lain, tetapi memiliki performansi yang lebih baik di berbagai bidang aplikasi seperti bioinformatics, pengenalan tulisan
tangan, klasifikasi teks dan lain sebagainya Christianini et al 2001. Konsep dasar SVM sebenarnya merupakan kombinasi harmonis dari teori-
teori komputasi yang telah ada puluhan tahun sebelumnya, seperti margin hyperplane, kernel diperkenalkan oleh Aronszajn tahun 1950, dan demikian juga
dengan konsep-konsep pendukung yang lain.
Gambar 3 SVM berusaha menemukan hyperplane terbaik yang memisahkan kedua class
–1 dan +1