47
mengenai  kebijaksanaan  yang  berkaitan  dengan  materi  penelitian  ini.  Kedua, membuat suatu perbandingan di antara sumber-sumber data yang telah terkumpul.
Pada  proses  ini  dilakukan  sebuah  kegiatan  untuk  menghubungkan  sumber  data yang satu dengan yang lain guna memastikan tingkat validitas sumber data.
3. Interpretasi
Interpretasi  merupakan  kegiatan  menafsirkan,  memberikan  makna  dari fakta  yang  diperoleh  serta  menghubungkan  antara  sumber  satu  dengan  lainnya
yang  dikaitkan  dengan  teori  maupun  konsep  pendukungnya.  Data  dibandingkan dari  sumber  yang  satu  dengan  sumber  yang  lain  untuk  mendapatkan  data  yang
obyektif.  Interpretasi  merupakan  kegiatan  menafsirkan  dan  menetapkan  makna dan  hubungan  dari  fakta-fakta  yang  ada.  Kegiatan  interpretasi  juga  menyangkut
kegiatan  menyeleksi  dan  membuat  periodesasi  sejarah.  Dudung  Abdurrahman, 1999: 48.
Interpretasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah kegiatan dalam metode  sejarah  untuk  menghubungkan  antara  fakta  yang  satu  dengan  fakta  yang
lain  sehingga  dapat  diketahui  hubungan  sebab  akibat  atau  berbagai  hal  yang berkaitan  dengan  “Kebijakan  Mahathir  Mohamad  Dalam  Sistem  Perekonomian
Malaysia  1981-2003”  yang  menjadi  obyek  penelitian.  Fakta-fakta  tersebut kemudian ditafsirkan, diberi makna dan ditemukan arti yang sebenarnya sehingga
dapat dipahami dan sesuai dengan pemikiran yang relevan, logis dan berdasarkan obyek penelitian yang dikaji
4. Historiografi
Historiografi  adalah  kegiatan  terakhir  dari  metode  sejarah  untuk menyatakan  fakta  sejarah  dalam  bentuk  penulisan  sejarah  berdasarkan  bukti
berupa  sumber-sumber  sejarah  yang  telah  dikumpulkan,  dikritik  dan diinterpretasi.  Pada  tahap  ini  untuk  menyusun  fakta  sejarah  dibutuhkan
kemampuan mengungkapkan
bahasa secara
baik, kemampuan
untuk menempatkan  fakta  sejarah  sesuai  dengan  periode,  kemampuan  menjelaskan  apa
48
yang  telah  ditemukan  dengan  menyajikan  bukti-bukti  dan  membuat  garis  umum yang dapat diikuti secara jelas oleh pembaca.
Untuk  mencapai  historiografi  yang  ideal,  maka  peneliti  berusaha  untuk menggunakan bahasa yang benar dan merangkaikan periodisasi secara kronologis
serta  memberikan  bukti-bukti  fakta  dalam  sejarah  yang  ditulis  baik  dari  sumber primer  atau  sumber  sekunder,  sehingga  didapat  penulisan  sejarah  yang  menarik
dan disebut sejarah sebagai kisah . Dalam penelitian ini historiografi diwujudkan dalam  bentuk  karya  ilmiah  berupa  skripsi  dengan  judul  “Kebijakan  Mahathir
Mohamad Dalam Sistem Perekonomian Malaysia 1981-2003”.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Perekonomian Malaysia Sebelum Pemerintahan Mahathir Mohamad
Masalah pembangunan ekonomi merupakan suatu masalah yang dialami oleh  semua  negara.  Bagi  Malaysia,  masalah  terbesar  yang  dihadapinya
berhubungan  dengan  kehidupan  kelompok  masyarakatnya  yang  terkotak  dalam kelompok  Melayu,  Cina  dan  India  sebagai  akibat  dari  penjajahan  Kolonial
Inggris.  Usaha  meningkatkan  kehidupan  ekonomi  Melayu,  merupakan  tantangan bagi  pemerintah  Malaysia.  Mengingat  bahwa  orang-orang  Melayu  merupakan
kelompok  yang  memegang  kendali  kehidupan  politik  dan  pemerintahan  Negara, namun  justru  tingkat  ekonominya  masih  rendah  bila  dibandingkan  dengan
kelompok masyarakat yang lain khususnya Cina.
1. Sejarah Perkembangan Perekonomian Malaysia
Pada  awal  mulanya,  kegiatan  perdagangan  Malaysia  dilakukan  secara besar-besaran  di  Malaka.  Tahun  1509,  Malaka  merupakan  pusat  perdagangan
untuk daerah-daerah sekitarnya maupun tempat di mana negara-negara yang jauh