Teknik Analisis Data LANDASAN TEORI

43 Sumber primer dan sekunder harus dilaksanakan kritik sumber. Sumber yang satu dibandingkan dengan sumber yang lain kemudian diseleksi dan diinterpretasi. Selanjutnya dilakukan penulisan cerita sejarah yang disajikan dalam bentuk tulisan. Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut : 1. Pencarian sumber data dilakukan berdasarkan pada sumber masalah yang ada, sehingga sumber-sumber terutama buku dicari disesuaikan dengan obyek masalah yang berhubungan dengan tema penelitian. 2. Pencarian dan pengumpulan arsip-arsip atau buku-buku dilaksanakan di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Untuk mencarinya, peneliti terlebih dahulu membaca katalog, mencatat nomor kode atau tanda buku dan menyerahkannya kepada petugas yang kemudian akan mengambilkan arsip atau buku yang dimaksud kemudian di foto kopi. Akan tetapi di Kedutaan Besar Malaysia tidak dapat mencari sumber lebih banyak dikarenakan di perpustakaan sekarang tidak aktif, maka arsip atau buku banyak dilakukan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 3. Penggalian terhadap bahan-bahan pustaka lainnya seperti buku dan ensiklopedi atau yang lain dilakukan di beberapa perpustakaan, antara lain: Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Monumen Pers. Adapun kegiatan peneliti selama di perpustakaan-perpustakaan tersebut adalah mencari bahan-bahan pustaka yang relevan dengan tema penelitian melalui membaca, membuat catatan-catatan ringkas, meminjam atau di fotokopi.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk memeriksa dan menganalisis data sehingga akan menghasilkan data yang benar-benar dapat dipercaya. Penelitian 44 sejarah adalah penelitian yang mengandalkan pada kemampuan pelakunya dalam mengadakan interpretasi terhadap sumber yang dianalisis. Analis historis dapat disebut analisis yang mengutamakan ketajaman interpretasi sejarah atau analisis yang memiliki kekuatan pada interpretasi sejarah. Interpretasi dilakukan karena fakta sejarah tidak dapat berdiri sendiri sehingga memerlukan kemampuan khusus untuk memberikan interpretasi. Menurut Helius Sjamsudin 1996: 89, teknik analisa data historis adalah analisa data sejarah yang menggunakan kritik sumber sebagai metode untuk menilai sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan sejarah. Fakta merupakan bagian terpenting yang tidak dapat dipisahkan dalam penelitian sejarah, karena fakta merupakan bahan utama yang dijadikan sumber oleh sejarawan untuk menyusun historiografi atau cerita sejarah. Fakta tersebut merupakan hasil dari pemikiran para sejarawan sehingga fakta fakta yang terkumpul mengandung subyektivitas. Fakta merupakan bahan utama bagi sejarawan untuk menyusun historiografi, sedangkan fakta sejarah selalu mengandung unsur subyektifitas sehingga dalam menganalisis diperlukan konsep seperti penyeleksian, pengidentifikasian, dan pengklasifikasian. Sartono Kartodirdjo, 1992: 92. Interpretasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan data guna menyingkap peristiwa-peristiwa mana yang terjadi dalam waktu yang sama Dudung Abdurrahman, 1999: 65. Interpretasi data sejarah dilaksanakan dengan cara melaksanakan pengumpulan terhadap berbagai materi atau data yang sesuai dengan tema penelitian ini. Dari data yang telah terkumpul tersebut kemudian dilaksanakan kritik sumber dengan cara membandingkan data yang satu dengan yang lain untuk mendapatkan data yang seobyektif mungkin. Menganalisis penulisan sejarah dibutuhkan kritik intern dan kritik ekstern. Kritik intern merupakan kritik yang berkenan dengan isi pertanyaan yang diucapkan manusia 45 pada masa lampau, sedangkan kritik ekstern merupakan kritik tentang keadaan sumber yang berkenan dengan keauntentikan sumber sejarah.

F. Prosedur Penelitian