Baut Snug-Tight dan Tarikan Penuh

SAMBUNGAN BAUT Perancangan Struktur Gedung Metode LRFD – Elemen Aksial 182 P O L B A N P O L B A N

8.3 Sejarah Baut Mutu Tinggi

Kinerja dan lebih ekonomisnya sambungan dengan baut mutu tinggi akan lebih baik dibandingan sambungan dengan rivet menyebabkan baut mutu tinggi lebih unggul dalam metoda sambungan elemen struktur baja. Pada tahun 1934, C. Batho dan E. H. Bateman menyatakan bahwa baut mutu tinggi memberikan hasil cukup baik pada struktur baja, tetapi baru pada tahun 1947 dapat diakui setelah terbentuknya “Research Council on Riverted and Bolted Structural Joints of the Engineering Foundation.” Kelompok ini menerbitkan peraturan pertama tahun 1951, dan baut mutu tinggi diterima oleh ahli teknik bangunan dan jembatan untuk beban statik dan dinamik dengan cepat. Baut ini tidak hanya digunakan pada sambungan di lapangan tetapi juga di bengkel. Sambungan dengan baut dan ‘nut’ tidak terlalu menunjukan hasil yang baik terutama akibat beban getaran karena ‘nut’ seringkali longgar dan perlu diganti. Untuk beberapa tahun sebelum ditemukan baut mutu tinggi, baut biasa ini dilengkapi dengan pengunci ‘nut’, tetapi dengan baut mutu tinggi memberikan solusi yang sangat baik. 8.4 Kelebihan Baut Mutu Tinggi Kelebihan dari baut mutu tinggi adalah: 1. Pekerja lebih sedikit dibandingkan dalam pemasangan sambungan dengan rivet. 2. Dibandingkan sambungan rivet, untuk memberikan kekuatan yang sama diperlukan baut mutu tinggi lebih sedikit. 3. Sambungan yang baik dengan baut mutu tinggi tidak memerlukan tenaga yang dilatih terlalu tinggi dibandingkan dengan sambungan baut atau rivet dengan mutu sambungan yang sama. Cara pemasangan baut mutu tinggi yang baik dapat dipelajari hanya dalam beberapa jam. 4. Tidak diperlukan baut bantu pelaksanaan erection bolt dan harus dilepaskan kembali tergantung peraturan yang digunakan dibandingkan pada sambungan las. 5. Kebisingan yang ditimbulkan tidak seperti pada sambungan rivet. 6. Peralatan yang diperlukan untuk membuat sambungan baut lebih murah. 7. Tidak menimbulkan bahaya kebakaran atau terlemparnya rivet yang masih panas. 8. Sambungan dengan baut mutu tinggi memberikan kekuatan fatik yang lebih tinggi dibandingkan sambungan rivet dan las. 9. Jika perlu perubahan bentuk struktur akan lebih mudah hanya dengan membuat baut dibandingkan dengan sambungan las dan rivet.

8.5 Baut Snug-Tight dan Tarikan Penuh

Tergantung pada kekuatan ikatannya, baut mutu tinggi dikelompokan menjadi snug- tight atau tarikan penuh fully tensioned. Pada umumnya baut mutu tinggi dikencangkan secara snug-tight. Kondisi snug- tight adalah jika semua bagian yang tersambung saling kontak. Ikatan snug-tight ini didapat dengan kekuatan penuh seorang pekerja dengan menggunakan kunci pemutar atau dengan kunci pemukul. Tentu saja akan terjadi variasi dalam derajat ikatan yang SAMBUNGAN BAUT Perancangan Struktur Gedung Metode LRFD – Elemen Aksial 183 P O L B A N P O L B A N dihasilkan. Dalam gambar rencana dan pelaksanaan, baut snug-tight harus secara jelas dituliskan. Jika pada baut snug-tight diberikan beban maka dapat terjadi sedikit geseran, karena lubang sedikit lebih besar dari pada leher baut. Akibatnya sebagian sambungan akan menumpu pada baut. Hal ini sangat tidak diinginkan dalam kondisi fatik dimana beban berubah secara konstan. Untuk kondisi fatik dan untuk sambungan yang mendapat beban tarik, diinginkan menggunakan sambungan yang tidak akan mengalami geseran dan dinamakan sambungan geser-kritis slip-critical connection. Untuk mencapai kondisi seperti ini baut harus dikencangkan hingga mencapai kondisi tarik penuh dimana baut akan mendapat gaya tarik yang sangat besar. Proses penarikan penuh cukup mahal, oleh karena itu perlu diperiksa kondisi pengencangan yang diinginkan. Jadi jenis ini harus digunakan pada kondisi yang diperlukan saja yaitu jika beban kerja menimbulkan perubahan tegangan sehingga menghasilkan fatik. Peraturan LRFD Section J1.11 memberikan sambungan-sambungan yang harus dibuat dengan baut tarikan penuh, termasuk sambungan untuk tumpuan mesin atau beban hidup yang menghasilkan kejut dan beban bolak-balik; sambungan kolom dengan tinggi lebih dari 200 ft; sambungan balok pada kolom atau balok anak pada balok utama; dll. Untuk kasus lain cukup digunakan baut mutu tinggi snug-tight tipe tumpu atau baut biasa A307. Baut snug-tight mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan baut tarikan penuh. Seorang pekerja dapat mengencangkan baut pada kondisi snug-tight dengan alat kunci pemutar biasa atau hanya dengan beberapa pukulan pada kunci pengencang. Pelaksanaannya sangat mudah dan hanya memerlukan pemeriksaan visual. Pada baut tarikan penuh pemeriksaan tidak dapat dilakukan secara visual. Baut snug-tight dapat dipasang dengan kunci listrik, sehingga tidak diperlukan kompresor udara dilapangan. Jadi penggunaan baut snug-tight akan menghemat waktu dan uang serta lebih aman dibandingkan dengan baut tarikan penuh. Tabel 8.1 yang diambil dari Peraturan LRFD Tabel J3.1 memberikan gaya tarik yang diperlukan untuk sambungan ‘slip-resistant’ dan sambungan yang mendapat gaya tarik langsung. Untuk mencapai kondisi tarikan penuh pada baut A325 dan A490 harus dikencangkan hingga minimal 70 dari kekuatan tarik minimumnya. Kontrol kualitas dari A325 dan A490 lebih ketat dibandingkan untuk baut A449. Oleh karena itu baut A449 tidak dapat digunakan sebagai sambungan ‘slip-resistant.’ Meskipun disadari bahwa akan terjadi pergeseran pada sambungan baut mutu tinggi dibandingkan pada sambungan rivet karena rivet yang dipasang pada kondisi panas akan mengisi lubang secara penuh, sambungan dengan baut mutu tinggi tarikan penuh menunjukkan pergeseran yang lebih kecil untuk kondisi beban yang sama. Nut yang digunakan pada baut mutu tinggi tarikan penuh tidak memerlukan aturan khusus untuk kuncian. Begitu baut terpasang dengan pengencangan yang cukup untuk menghasilkan tarikan yang diperlukan, hampir tidak ada kemungkinan nut akan menjadi longgar. Meskipun demikian, beban getaran yang besar akan menyebabkan longgarnya nut. Jika kondisi ini terjadi, maka diperlukan dua buah nut atau cukup satu buat nut yang dilas pada bautnya. Hal ini akan memberikan hasil yang baik. SAMBUNGAN BAUT Perancangan Struktur Gedung Metode LRFD – Elemen Aksial 184 P O L B A N P O L B A N

8.6 Cara Pengencangan Penuh Baut Mutu Tinggi