Ketepatan Perhitungan BAB I PENDAHULUAN PERANCANGAN STRUKTUR BAJA P O L B A N P O L B A N

PENDAHULUAN PERANCANGAN STRUKTUR BAJA Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial 22 P O L B A N P O L B A N yang sama, maka tidak akan terjadi perubahan tegangan. Tetapi biasanya perencana tidak dapat pencegah penurunan, oleh kerena itu dalam mendesain strutkur harus diperkirakan tegangan yang muncul akibat adanya perbedaan penurunan. Perbedaan penurunan pondasi yang terjadi pada struktur tidak simetris akan menyebabkan variasi tegangan yang sangat besar. Jika kondisi pondasi sangat buruk, maka sebaiknya dibuat struktur statis tertentu sehingga perbedaan penurunan pondasi tidak menyebabkan perubahan tegangan yang besar. Pada bagian lain akan dibahas bahwa kekuatan ultimate baja hanya berubah sedikit akibat adanya perbedaan penurunan. Jenis keruntuhan lain disebabkan oleh kurangnya perhatian pada defleksi, fatik elemen, pengaku terhadap goyangan, getaran, dan kemungkinan terjadinya buckling pada elemen tekan atau flens tekan dari balok. Struktur yang telah selesai dibangun biasanya diperkaku dengan adanya lantai, dinding, sambungan, dan pengaku khusus, tetapi pada saat pelaksanaan semua elemen pengaku tersebut belum terpasang. Untuk itu, selama pelaksanaan perlu adanya pengaku sementara. 1.17 Penanganan Handling dan Pengiriman Shipping Baja Struktur Berikut ini adalah aturan umum ukuran dan berat baja struktur yang dapat dipabrikasi di bengkel, dikirimkan ke lapangan, dan dipasang. 1. Berat maksimum dan panjang yang dapat ditangani dibengkel dan di lapangan adalah sekitar 90 ton dan 120 ft 37 m. 2. Elemen dengan tinggi 8 ft 2,4 m, lebar 8 ft 2,4 m, dan panjang 60 ft 18,3 m dapat dikirim dengan truk tanpa kesulitan perhatikan persyaratan beban maksimum sepanjang jalan yang akan dilalui oleh truk. 3. Untuk elemen dengan tinggi kurang dari 10 ft 3,05 m, lebar 8 ft 2,4 m, panjang 60 ft 18,3 m, dan berat 20 ton maka tidak ada masalah dengan pengangkutan kereta api.

1.18 Ketepatan Perhitungan

Perlu disadari bahwa perancangan suatu struktur bukanlah ilmu yang eksak. Penyebab dari hal ini telah disebutkan sebelumnya yaitu: asumsi dalam metoda analisa, variasi kekuatan material, beban maksimum yang hanya dapat diperkirakan. Sebagai contoh sederhana untuk masalah pembebanan adalah dapatkah kita menghitung beban yang bekerja per meter persegi pada gedung ini dengan toleransi 10 terhadap beban yang digunakan dalam rancangan? 1.19 Pengaruh Komputer Pada Perancangan Struktur Baja Dengan tersedianya personal komputer telah mengubah cara analisis dan perancangan struktur baja. Hampir disemua pendidikan teknik, komputer digunakan untuk menganalisa masalah struktur. Banyak perhitungan yang harus dilakukan dalam perancangan baja dan umumnya merupakan kegiatan berulang yang memakan waktu lama. Dengan bantuan komputer, perhitungan yang dilakukan oleh perancang dapat dipersingkat sehingga perancang dapat mempertimbangkan rancangan alternatif lainnya. PENDAHULUAN PERANCANGAN STRUKTUR BAJA Perancangan Struktur Baja Metode LRFD – Elemen Aksial 23 P O L B A N P O L B A N Secara teoritis, komputer dapat membantu perancangan dalam melakukan alternatif rancangan dalam waktu yang lebih singkat. Meskipun dapat meningkatkan produktivitas rancangan, tetapi dengan kehadiran komputer pulalah maka perancang dapat kehilangan ‘rasa’ yang sangat diperlukan dalam analisis. PERATURAN, BEBAN, DAN METODE PERANCANGAN Perancangan Struktur Gedung Metode LRFD – Elemen Aksial 24 P O L B A N P O L B A N Tujuan Pembelajaran Umum: Pengenalan, penggunaan peraturan pembebanan yang berlaku saat ini di Indonesia dan pengenalan metode perancangan struktur baja. Tujuan Pembelajaran Khusus: Agar mahasiswa mempunyai kompetensi untuk menerapkan peraturan pembebanan untuk gedung yang berlaku di Indonesia serta memahami konsep dasar perancangan struktur baja untuk gedung khususnya metode Load and Resistance Factor Design LRFD PERATURAN, BEBAN, DAN METODE PERANCANGAN Perancangan Struktur Gedung Metode LRFD – Elemen Aksial 25 P O L B A N P O L B A N 2.1 Peraturan Untuk Gedung Rancangan struktur pada umumnya dikontrol oleh peraturan. Meskipun kontrol ini tidak terlalu ketat, perancang teknik akan merujuk kepada peraturan sebagai pedoman. Terlepas dari banyaknya pengalaman perancang teknik, tidak mungkin untuk mencakup seluruh situasi yang akan dihadapi dalam bidang perancangan untuk pekerjaan lain. Sebagian perancang teknik beranggapan bahwa peraturan akan membuat mereka tidak kreatif. Hal yang penting adalah peraturan dibuat tidak untuk membatasi perancang teknik melainkan untuk melindungi publik. Sebanyak apapun peraturan yang dibuat, tidak mungkin mencakup semua situasi yang ada dilapangan, sehingga baik dengan atau tanpa peraturan, tanggungjawab untuk suatu rancangan struktur yang aman ada pada perancang teknik.

2.2 Beban Salah satu kesulitan yang dihadapi perancang teknik adalah memperhitungkan dengan