Cara Pengencangan Penuh Baut Mutu Tinggi

SAMBUNGAN BAUT Perancangan Struktur Gedung Metode LRFD – Elemen Aksial 184 P O L B A N P O L B A N

8.6 Cara Pengencangan Penuh Baut Mutu Tinggi

Cara pengencangan penuh baut mutu tinggi antara lain adalah: cara pemutaran nut turn-of-the-nut, cara pengencang kaliberasi calibrated wrench, dan menggunakan perencanaan baut alternatif dan indikator tarik langsung, yang diijinkan tanpa mengacu pada peraturan LRFD. Tabel 8.1 Gaya Tarik Baut yang Diperlukan untuk Sambungan Slip-Critical dan Sambungan Menerima Tarik Langsung Dimensi Baut in Baut A325 Baut A490 12 58 34 78 1 1 18 1 14 1 38 1 12 12 19 28 39 51 56 71 85 103 15 24 35 49 64 80 102 121 148 Sama dengan 70 kuat tarik minimum baut Cara Pemutaran Nut Mula-mula baut dikencangkan hingga kondisi snug-tight kemudian dengan kunci kejut diberikan putaran sepertiga hingga penuh, tergantung pada panjang dan kemiringan pemukaan dibawah kepala baut dan nutnya. Jumlah putaran dapat dikontrol dengan memberikan tanda posisi snug-tight dengan cat. Cara Kaliberasi Pengunci Dalam cara ini baut dikencangkan dengan kunci kejut impact wrench yang diatur pada putaran tertentu yang secara teoritis diperlukan untuk menarik baut dengan diameter tertentu dan klasifikasi ASTM untuk mencapai tarikan yang diinginkan. Alat pengunci harus dikaliberasi setiap hari dan digunakan washer yang lebih keras. Hal yang harus diperhatikan adalah perlindungan baut dari kotoran dan kelembaban di lokasi pekerjaan. Untuk lebih jelasnya disarankan mengacu pada “Specification for Structural Joints Using ASTM A325 or A490 Bolts” dalam Part 6 dari Manual LRFD. Indikator Tarik Langsung Indikator tarik langsung alat yang berasal dari Inggris terdiri dari washer yang diperkeras dan mempunyai salah satu permukaan yang berbentuk lengkung. Lengkung ini akan menjadi lurus pada saat baut dikencangkan. Besar gap dapat diukur dari tarikan baut. Untuk baut tarikan penuh besar gap ini harus sekitar 0,015 in. atau kurang. Perencanaan Alat Penyambung Alternatif Selain cara pengencangan baut yang telah dijelaskan diatas, ada beberapa alternatif desain alat penyambung yang cukup baik. Salah satunya adalah baut dengan dengan ulir diperpanjang ada bagian ujungnya dan disebut ‘twist-of bolt’. Untuk mengencangkan baut jenis ini diperlukan alat pengunci khusus. Dalam metoda penarikan yang dijelaskan diatas tidak disebutkan pengencangan baut maksimum yang dijinkan. Ini berarti bahwa baut boleh dikencangkan setinggi SAMBUNGAN BAUT Perancangan Struktur Gedung Metode LRFD – Elemen Aksial 185 P O L B A N P O L B A N mungkin tanpa mematahkan baut dan baut masih dapat bekerja. Perlu dicatat bahwa nut lebih kuat dari pada baut dan baut akan patah sebelum nut. Untuk kondisi fatik dimana elemen mengalami beban bolak balok yang konstan, lebih baik digunakan sambungan tahanan geser slip-resistant. Jika gaya yang akan dipikul lebih kecil dari tahanan gesernya sehingga tidak ada gaya yang bekerja pada baut, bagaimana mungkin keruntuhan fatik dapat terjadi pada baut? Sambungan slip- resistant adalah kondisi batas layan yang didasarkan pada beban kerja. Untuk sambungan slip-resistant beban kerja tidak diperbolehkan melebihi tahanan friksi yang diijinkan. Kondisi lain dimana sambungan slip-resistant lebih disarankan adalah baut yang digunakan pada luas lubang yang jauh lebih besar dari yang seharusnya, sambungan dimana baut digunakan dalam lubang slot dimana beban bekerja sejajar atau hampir sejajar dengan slot, sambungan yang mendapat beban bolak-balik yang cukup signifikan, dan sambungan dimana las dan baut menahan geser secara bersamaan pada permukaan faying faying surface yaitu luas gesrer antar elemen. 8.7 Sambungan Tipe Slip-Resistant Tahanan Geser dan Tipe Bearing Tumpu Jika baut mutu tinggi ditarik penuh maka elemen yang disambung akan terikat kuat satu dengan lainnya. Ini akan menghasilkan tahanan geser pada permukaan kontak. Kekuatannya sama dengan gaya ikat dikalikan dengan koefisien friksi. Jika beban geser kurang dari kekuatan friksi ijin sambungan yang dihasilkan disebut tahanan geser slip-resistant. Jika beban yang bekerja lebih besar dari tahanan geser maka elemen akan bergeser satu terhadap lainnya dan menimbulkan gaya geser pada baut seperti pada Gambar 8.1. Permukaan sambungan termasuk daerah sekitar washer, harus dibersihkan dari kotoran. Bagian yang disambung tidak boleh mempunyai kemiringan lebih dari 1 : 20 terhadap kepala baut dan nut, kecuali digunakan washer yang mempunyai kemiringan. Bidang kontak dari sambungan slip-resistant harus bebas dari minyak, cat, dan cairan. Sebenarnya cat boleh digunakan asalkan hasil uji membuktikan bahwa hal tersebut tidak mengganggu fungsi. Jika bidang kontak diberik galvanis, faktor slip akan berkurang sampai separuhnya. Faktor slip akan meningkat jika bidang kontak disikat dengan kawat, tetapi tidak berlaku jika sambungan mendapat beban konstan yang bersifat seperti perilaku rangkak creep. Peraturan AASHTO 1989 memperbolehkan galvanis hot-dip jika permukaan yang diselimuti dibersihkan dengan sikat kawat proses galvanis dan sebelum pemasangan baja. Peraturan ASTM mengijinkan proses galvanis pada baut A325 tetapi tidak pada baut A490. Ada kemungkinan bahaya baja mutu tinggi ini menjadi getas akibat hidrogen bereaksi dengan baja dalam proses galvanisasi. Jika kondisi bidang kontak yang khusus misalnya permukaan yang dibersihkan dengan ledakan dimana diberikan pelindung khusus slip-resistant digunakan untuk meningkatkan slip-resistant, perencana boleh menaikkan nilai slip-resistant sesuai yang diberikan oleh “Research Council on Structural Joints” dalam Part 6 manual LRFD. SAMBUNGAN BAUT Perancangan Struktur Gedung Metode LRFD – Elemen Aksial 186 P O L B A N P O L B A N

8.8 Sambungan Campuran