Sedangkan karton gelombang memiliki empat struktur yang sering digunakan untuk komersil, yaitu A coarse, B fine, Cmedium, dan E very fine seperti terlihat pada Tabel 5 dan Gambar 6.
Menurut Jaswin 1999, flute A memiliki sifat bantalan cushioning yang baik karena ketebalannya dapat meredam gaya tekan yang terjadi saat kemasan ditumpuk. Flute B memiliki bantalan yang tidak
terlalu tinggi, flute jenis ini sering digunakan untuk kemasan sekunder, tetapi flute B memiliki ketahanan tekan datar yang baik. Sedangkan untuk jenis C memiliki karakteristik diantara flute A dan
flute B, dan flute E banyak digunakan untuk kemasan display. Jenis-jenis flute dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Jenis-jenis flute Jenis flute
Jumlah flute per meter
Tinggi flute mm Kekuatan tekan datar
minimum Nm
-2
A coarse 104-125
4.5-4.7 140
B fine 150-184
2.1-2.9 180
C medium 120-145
3.5-3.7 165
E very fine 275-310
1.15-1.65 1185
Sumber : Lott 1977 di dalam Paine 1977
Tabel 4. Tipe Flute dan sifat karton gelombang Jenis flute
Ketebalan mm Kekuatan tekan tepi
kgcm Single-wall
A 4.9-5.5
6.8-7.6 B
2.9-3.5 5.2-7.3
C 3.9-4.5
5.4-7.5 Double-wall
A+B 7.8-9.0
9.0-12.1 A+C
8.8-10.0 9.1-12.3
Sumber : Peleg 1985
D. Peti Karton
Kemasan peti karton corrugated box dibuat dari karton gelombang. Menurut Bror Nordvist 1991, kekuatan tumpuk dari kotak karton gelombang dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah
dengan mengubah proporsi dari flute dan liner karton gelombang. Besarnya ketahanan tekan kotak tergantung pada ketahanan tekan tepi karton gelombang. Mckee 1985 memformulasikan sebagai
berikut. P= 5.87 × P
m
× h
0.5
× Z
0.5
..................................................................1 Dimana :
P = kekuatan tekan kgf p
m
= ECT kgcm Z = keliling kemasan
Menurut Benson di dalam anonim 1987, kotak karton gelombang mempunyai beberapa variasi seperti RSC regular slotted container, FTHS full telescope half-slotted box, FOL full
overlap slotted container, CSSC center special slotted container, bliss box, book wrap dan simple slide box. RCS merupakan bentuk yang sering digunakan dalam industri kemasan, tiap jenis kemasan
memiliki keunggulan masing-masing, misalnya untuk jenis RCS keunggulan dibanding yang lainnya adalah lebih hemat dalam menggunakan bahan. Jenis-jenis kotak karton dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Tipe Kemasan . RCS 4a, FTHS 4b, FOL 4c, CSSC 4d
E. Ventilasi
Ventilasi adalah lubang untuk pertukaran udara, dimana kemasan untuk produk hasil pertanian perlu adanya lubang ventilasi, karena produk pertanian sebelum dan sesudah dipanen masih
mengalami proses respirasi. Respirasi merupakan proses pembakaran zat-zat organik menjadi karbon dioksida dan terbentuknya air dengan suatu reaksi oksidasi yang melepas energi Pantastico,1986.
Adanya ventilasi ini menyebabkan sirkulasi udara yang baik, sehingga akan menghindari kerusakan komoditas akibat akumulasi CO
2
pada suhu tinggi Hidayat, 1993 dalam Aspihani, 2006. Menurut Singh 2008 penggunaan ventilasi dan hand hole sebesar 2 dari bidang vertikal
kemasan akan mengurangi kekuatan kemasan karton sebesar 10 dari kemasan tanpa ventilasi dan hand hole. Menurut Asphihani 2006, jika semakin besar luasan ventilasi yang diberikan kepada peti
karton, maka semakin kecil compression sthrength peti karton tersebut. Biasanya pemotongan lubang ventilasi untuk kemasan distribusi banyak dilakukan di bagian samping kemasan, padahal
pemotongan dibagian samping dapat mengurangi kekuatan kemasan Peleg, 1985. Pemberian lubang ventilasi pada kemasan peti karton menyebabkan penurunan compression
sthrength, semakin besar luasan ventilasi terhadap luasan peti karton maka semakin kecil compression sthrength kemasan tersebut. Penurunan compression sthrength peti karton karena pemberian luasan
ventilasi dapat dinyatakan dengan nilai faktor koreksi FK. FK untuk tipe oblong ventilation dengan luasan ventilasi 1 terhadap seluruh luas permukaan kemasan sebesar 0.83, sedangkan FK untuk
luasan 3 dan 5 sebesar 0.70, untuk tipe circle ventilation, peti karton dengan luasan ventilasi 1 memiliki FK 0.93, dengan luasan ventilasi 2 memiliki FK 0.83, dan dengan luasan ventilasi 3
memiliki FK 0.73 Aspihani, 2006.
4a 4b
4c 4d
F. Transportasi