Faktor-Faktor Ekonomi
10. Faktor-Faktor Ekonomi
Walaupun di masyarakat yang kaya raya (a ffl uent society), sumberdaya ekonomi yang terbatas berfungsi sebagai hambatan terhadap perubahan yang mes nya telah diadopsi. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, hampir se ap orang akan menerima kesiapan untuk adanya kontrol yang efek f terhadap polusi, sistem transportasi publik yang lebih murah dan lebih nyaman, program kesejahteraan yang efek f, dan pelayanan kesehatan yang cukup bagi semua. Fakta bahwa perubahan dalam bidang ini sangatlah lambat dak hanya karena masalah prioritas, namun juga masalah biaya. Biaya dan sumberdaya ekonomi yang terbatas di dalam masyarakat berakibat memberikan sumber hambatan terhadap perubahan.
Ada suatu kebenaran (truism) seper yang terjadi pada hal-hal lainnya, yaitu perubahan melalui hukum mempunyai biayanya sendiri. Dalam banyak hal, interpretasi legislasi, putusan administra f, atau penetapan pengadilan, membawa harganya sendiri-sendiri. Sebagai contoh, dampak ekonomis dari regulasi federal tentang ins tusi pendidikan nggi sangatlah signifi kan. Berbagai program ndakan afi rma ve (a ffi rma ve
ac on program, yaitu program yang dak membeda-bedakan orang berdasarkan ras, golongan, jenis kelamin, dan agama – penerjemah), mempunyai sanksi dipotongnya semua bantuan dana dari pemerintah federal terhadap ins tusi-ins tusi yang dak patuh terhadap hukum an pembedaan (the an -bias law). Pada gilirannya, kepatuhan akan menyebabkan meningkatnya biaya administra f pada ins tusi-ins tusi pendidikan nggi (karena banyak orang kulit hitam berasal dari keluarga dak mampu sehingga ada subsidi silang dalam biaya operasional sekolah – penerjemah). Philip Bo ff ey (1975) membahas suatu peneli an terhadap 6 ins tusi untuk menentukan dampak ekonomis dari regulasi federal terhadap anggaran operasi ins tusi. Peneli an tersebut memperha kan dampak dan biaya fi nansial dari syarat- syarat peluang pemekerjaan yang sama (equal employment opportunity) yang disebutkan di Undang-Undang Persamaan Hak (the Civil Rights Act), Undang-Undang Persamaan Gaji (the Equal Pay Act), Program Tindakan Persamaan (the A ffi rma ve Ac on
Program) berdasarkan perintah ekseku f (semacam Perpres – penerjemah) tahun 1965, diskriminasi umur dalam pekerjaan, Undang-Undang Keamanan dan Kesehatan Pekerja (the Occupa onal Safety and Health Act) tahun 1970, undang-undang upah minimum, asuransi pengangguran / jaring pengaman sosial, dan Undang-Undang Perlindungan Lingkungan (the Environment Protec on Law) terhadap pengeluaran operasional universitas. Walaupun dampak dari beberapa regulasi ini dan beberapa regulasi yang terkait akan minimal pada universitas, namun secara kolek f dampaknya cukup terasa. Dari 6 kolege dan universitas yang diteli , kenaikan total anggaran operasional selama satu dekade dari tahun 1965 sampai 1975 terkait dengan regulasi federal bervariasi dari 1 sampai 4 persen. Biaya ini rela f kecil dibandingkan dengan total anggaran operasional ins tusi, namun rela f cukup besar terhadap defi sit operasional yang dialami oleh beberapa ins tusi dalam tahun-tahun terakhir ini, dan lebih besar daripada anggaran dari beberapa departemen akademis yang akan sangat langka melalui perpindahan (shi s) dalam prioritas anggaran ins tusi. Selama periode 10 tahun peneli an, biaya yang di mbulkan oleh kepatuhan terhadap regulasi federal adalah 20 kali lebih besar (Bo ff ey, 1975: 445). Peningkatan biaya ekonomi terkait dengan kepatuhan banyak ditentang dalam beberapa lingkungan akademis, dan telah mengakibatkan adanya permintaan agar berbagai hukum yang mempengaruhi pendidikan nggi diubah.
Selain adanya biaya langsung terhadap usaha perubahan tertentu, bagaimana biaya dan manfaat didistribusikan juga mempengaruhi resistensi. Sebagai contoh, ke ka biaya dan manfaat didistribusikan secara meluas seper dalam Jaring Pengaman Sosial (Social Security), maka resistensi terhadap program akan minimal. Biaya untuk se ap pembayar pajak akan rela f kecil, sedangkan keuntungannya akan disebarkan secara meluas “sehingga mereka hampir seper barang kolek f; yang berhak akan menikma keuntungannya, namun hanya membutuhkan sedikit kontribusi terhadap retensi / batasan pertumbuhannya“ (Handler, 1978: 15). Resistensi akan ada pada situasi dimana keuntungan didistribusikan sementara Selain adanya biaya langsung terhadap usaha perubahan tertentu, bagaimana biaya dan manfaat didistribusikan juga mempengaruhi resistensi. Sebagai contoh, ke ka biaya dan manfaat didistribusikan secara meluas seper dalam Jaring Pengaman Sosial (Social Security), maka resistensi terhadap program akan minimal. Biaya untuk se ap pembayar pajak akan rela f kecil, sedangkan keuntungannya akan disebarkan secara meluas “sehingga mereka hampir seper barang kolek f; yang berhak akan menikma keuntungannya, namun hanya membutuhkan sedikit kontribusi terhadap retensi / batasan pertumbuhannya“ (Handler, 1978: 15). Resistensi akan ada pada situasi dimana keuntungan didistribusikan sementara