Sikap Remaja Puteri tentang Anemia Defisiensi Besi

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang anemia defisiensi besi di SMA Negeri 15 Medan Kategori Frekuensi Persentase Baik Cukup Kurang Total 18 73 3 94 19,1 77,7 3,2 100 Tabel 5.3 menggambarkan bahwa sebagian besar remaja puteri mempunyai pengetahuan cukup tentang anemia defisiensi besi yaitu sebanyak 73 responden 77,7, 18 responden 19,1 berpengetahuan baik, dan hanya 3 responden 3,2 berpengetahuan kurang.

1.3 Sikap Remaja Puteri tentang Anemia Defisiensi Besi

Sikap merupakan kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Untuk mengetahui sikap responden diajukan 12 pernyataan tentang anemia defisiensi besi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 5.7 berikut ini. Tabel 5.4 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang sikap mengenai anemia defisiensi besi di SMA Negeri 15 Medan Pernyataan Tingkatan Sikap Jumlah SS S KS TS N n N N N 1. Anemia defisiensi besi merupakan masalah 42 44,7 52 55,3 94 100 Universitas Sumatera Utara kesehatan yang penting untuk diperhatikan. 2. Mengkonsum si kopi dan teh sewaktu makan tidak menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh. 3. Mengkonsum si daging adalah cara untuk mencegah terkena anemia defisiensi besi. 4. Lebih baik sering mengkonsum si zat besi yang berasal dari tumbuh- tumbuhan daripada sumber zat besi yang berasal dari daging hewan untuk mencegah anemia defisiensi besi. 5. Tidak meminum kopiteh sewaktu makan adalah cara 5 23 21 23 5,3 24,5 22,3 24,5 25 34 43 45 26,6 36,2 45,7 47,9 39 32 29 16 41,5 34,0 30,9 17,0 25 5 1 10 26,5 5,3 1,1 10,6 94 94 94 94 100 100 100 100 Universitas Sumatera Utara pencegahan anemia defisiensi besi. 6. Saat menstruasi haid, mengkonsum si buah dan sayur adalah cara terbaik untuk mengatasi anemia defisiensi besi daripada daging hewan. 7. Mengkonsum si makanan sumber besi bertujuan untuk mencegah timbulnya gejala-gejala anemia defisiensi besi seperti pusing, mata berkunang- kunang, konsentrasi belajar dan daya ingat terganggu. 8. Setelah melewati masa remaja, wanita tidak perlu lagi menjaga asupan zat besi untuk 54 49 7 57,4 52,1 7,4 33 41 9 35,1 43,6 9,6 7 4 13 7,4 4,3 13,8 65 69,1 94 94 94 100 100 100 Universitas Sumatera Utara tubuhnya. 9. Diet vegetarian berbahaya karena pelaku diet tersebut dapat mengalami kekurangan gizi terutama defisiensi besi. 10. Zat besi tidak baik dikonsumsi berlebihan, sehingga setiap hari tidak perlu mengkonsum si suplemen besi. 11. Mengkonsum si makanan yang mengandung bahan pengawet makanan berpengaruh terhadap zat besi yang diserap oleh tubuh, sehingga mengkonsum si bahan pengawet makanan dapat menimbulkan anemia defisiensi besi. 26 14 29 27,7 14,9 30,9 42 33 55 44,7 35,1 58,5 16 34 4 17,0 36,2 4,3 10 13 6 10,6 13,8 6,4 94 94 94 100 100 100 Universitas Sumatera Utara 12. Meminum jus jeruk ataupun sumber vitamin c lainnya pada saat makan baik untuk mencegah anemia defisiensi besi 39 41,5 46 48,9 8 8,5 1 1,1 94 100 Dari tabel 5.4 dapat diketahui mayoritas responden menjawab sangat setuju SS tentang anemia defisiensi besi adalah pada pernyataan nomor 7 yaitu mengkonsumsi makanan sumber besi bertujuan untuk mencegah timbulnya gejala-gejala anemia defisiensi besi seperti pusing, mata berkunang-kunang, konsentrasi dan daya ingat terganggu dengan jumlah 49 responden 52,1, dan mayoritas responden menjawab tidak setuju TS tentang anemia defisiensi besi adalah pada pernyataan nomor 8 yaitu setelah melewati masa remaja wanita tidak perlu lagi menjaga asupan zat besi untuk tubuhnya dengan jumlah 65 responden 69,1. Sikap merupakan kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Untuk mengetahui sikap responden diajukan 12 pernyataan tentang anemia defisiensi besi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikategorikan sikap responden tentang anemia defisiensi besi Universitas Sumatera Utara dengan kategori baik, cukup, dan kurang, seperti dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut ini. Tabel 5.5 Distribusi frekuensi tingkat sikap tentang anemia defisiensi besi di SMA Negeri 15 Medan Kategori Frekuensi Persentase Baik Cukup Total 38 56 94 40,4 59,6 100 Tabel 5.5 menggambarkan bahwa paling banyak remaja puteri mempunyai sikap cukup tentang anemia defisiensi besi yaitu sebanyak 56 responden 59,6, dan 38 responden 40,4 bersikap baik.

2. Pembahasan