BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengetahuan dan sikap remaja puteri tentang anemia defisiensi besi di SMA
Negeri 15 Medan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 08 Mei 2012 dengan jumlah responden sebanyak 94 siswi. Hasil penelitian ini akan diuraikan
dalam tiga bagian, yaitu : sumber informasi responden, pengetahuan, dan sikap remaja puteri tentang anemia defisiensi besi di SMA Negeri 15 Medan.
1. Hasil Penelitian
1.1 Sumber Informasi responden
Distribusi responden pada penelitian ini mencakup sumber informasi mengenai anemia defisiensi besi. Sumber informasi responden tentang anemia
defisiensi besi disajikan dalam bentuk tabel 5.1 berikut ini. Tabel 5.1.
Distribusi frekuensi responden berdasarkan sumber informasi tentang anemia defisiensi besi di SMA Negeri 15 Medan
No Sumber Informasi
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. 4.
5.. Guru
Petugas Kesehatan Teman
Keluarga Media cetak, elektronik, internet
Total
24 7
1 15
47
94
25,5 7,4
1,1 16,0
50,0
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa Sebanyak 24 responden 25,5 mendapat informasi tentang anemia defisiensi besi melalui guru, 7
responden 7,4 melalui petugas kesehatan, 1 responden 1,1 melalui teman, 15 responden 16,0 melalui keluarga, dan sebagian besar responden yaitu 47
responden 50,0 melalui media cetak, elektronik, internet.
1.2 Pengetahuan Remaja Puteri tentang Anemia Defisiensi Besi
Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang. Untuk menilai pengetahuan responden tentang anemia defisiensi besi diajukan 15
pertanyaan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi jawaban responden tentang pengetahuan mengenai anemia defisiensi besi di SMA Negeri 15 Medan
Pertanyaan
Jawaban Jumlah
Benar Salah
N n
N
1. Pengertian anemia defisiensi besi.
2. Kelompok yang paling beresiko terkena anemia defisiensi besi.
3. Penyebab remaja puteri lebih beresiko terkena anemia
defisiensi besi daripada remaja putera.
4. Bahan makananminuman yang dapat menghambat penyerapan
zat besi. 5. Bahan makanan yang paling
banyak mengandung zat besi. 6. Kebiasaan yang dapat
84 81
49
72 23
89,4 86,2
52,1
76,6 24,5
10 13
45
22 71
10,6 13,8
47,9
23,4 75,5
94 94
94
94 94
100 100
100
100 100
Universitas Sumatera Utara
menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh.
7. Dampak anemia defisiensi besi terhadap remaja puteri.
8. Cara yang paling praktis mencegah anemia defisiensi besi.
9. Hal yang anda ketahui sebagai seorang calon ibu nantinya
tentang dampak jika menderita anemia defisiensi besi pada masa
kehamilan dan persalinan.
10. Vitamin yang membantu penyerapan zat besi.
11. Makanan yang paling banyak mengandung zat besi.
12. Pengertian zat besi. 13. Manfaat zat besi di dalam tubuh.
14. Kelompok makanan yang paling banyak mengandung zat besi.
15. Bahan makanan yang juga dapat
menghambat penyerapan zat besi.
48 40
60 79
33 30
84 56
28 66
51,1 42,6
63,8 84,0
35,1 31,9
89,4 59,6
29,8 70,2
46 54
34 15
61 64
10 38
66 28
48,9 57,4
36,2 16,0
64,9 68,1
10,6 40,4
70,2 29,8
94 94
94 94
94 94
94 94
94 94
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
Dari tabel 5.2 dapat dilihat pada umumnya remaja puteri sudah mengetahui pengertian anemia defisiensi besi sebanyak 84 responden 89,4. Kelompok
yang paling beresiko menderita anemia defisiensi besi diketahui sebanyak 81 responden 86,2. Penyebab remaja puteri lebih beresiko terkena anemia
defisiensi besi diketahui sebanyak 49 responden 52,1. Bahan makananminuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi diketahui
sebanyak 72 responden 76,6. Bahan makanan yang paling banyak mengandung zat besi hanya diketahui sebanyak 23 responden 24,5. Kebiasaan
Universitas Sumatera Utara
yang dapat menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh diketahui sebanyak 48 responden 51,1. Dampak anemia defisiensi besi terhadap remaja puteri
diketahui sebanyak 40 responden 42,6. Cara yang paling praktis mencegah anemia defisiensi besi diketahui sebanyak 60 responden 63,8. Hal yang
diketahui sebagai seorang calon ibu nantinya tentang dampak anemia defisiensi besi pada asa kehamilan dan persalinan diketahui sebanyak 79 responden 84,0.
Vitamin yang membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh diketahui sebanyak 33 responden 35,1. Makanan yang paling banyak mengandung zat besi
diketahui sebanyak 30 responden 31,9. Pengertian zat besi diketahui sebanyak 84 responden 89,4. Manfaat zat besi di dalam tubuh diketahui sebanyak 56
responden 59,6. Kelompok makanan yang paling banyak mengandung zat besi diketahui sebanyak 28 responden 29,8, dan bahan makanan yang dapat
menghambat penyerapan zat besi diketahui sebanyak 66 responden 70,2. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang.
Untuk menilai pengetahuan responden tentang anemia defisiensi besi diajukan 15 pertanyaan. Dari hasil penelitian dapat dikategorikan pengetahuan responden
tentang anemia defisiensi besi dengan kategori baik, cukup, dan kurang yang dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang anemia defisiensi besi di SMA Negeri 15 Medan
Kategori Frekuensi
Persentase
Baik Cukup
Kurang
Total
18 73
3
94
19,1 77,7
3,2
100
Tabel 5.3 menggambarkan bahwa sebagian besar remaja puteri mempunyai pengetahuan cukup tentang anemia defisiensi besi yaitu sebanyak 73 responden
77,7, 18 responden 19,1 berpengetahuan baik, dan hanya 3 responden 3,2 berpengetahuan kurang.
1.3 Sikap Remaja Puteri tentang Anemia Defisiensi Besi