Gambaran Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni Diklatpim PKP2A III LAN di Kota Balikpapan

3.2. Gambaran Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni Diklatpim PKP2A III LAN di Kota Balikpapan

3.2.1. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim II

3.2.1.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim II

Beberapa isu strategis terkait diantaranya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator pembangunan dalam RPJMN, AKI dan AKB merupakan tujuan 4 dan 5 Millenium Development Goals (MDG's) 2015, data SDKI tahun 2012 menunjukkan trend peningkatan AKI dan AKB, dan Era JKN perlu sinkronisasi kebijakan sistem rujukan bersama BPJS. Sedangkan faktanya, AKI dan AKB di Kota Balikpapan meningkat, penyebab kematian ibu masih penyebab langsung yaitu perdarahan sebesar 36% , eklampsia sebesar 57%, lain-lain sebesar 8%, tempat kematian seluruhnya bertempat di rumah sakit, proses rujukan dan pelaporan belum berjalan baik antara PKM - RS - DKK, kondisi geograf is, fasyankes dan SDM belum PONED dan PONEK sejati.

Lahirnya proyek perubahan "Sistem Manual Rujukan Ibu Hamil dan Bayi baru Lahir dalam rangka Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kota Balikpapan" merujuk pada indikator Pembangunan nasional dan tujuan kesehatan MDG's tahun 2015 yaitu menekan angka kematian ibu dan bayi (Indikator AKI dan AKB) yang disebabkan terbanyak oleh 3T (terlambat mengenali tanda bahaya, terlambat dalam merujuk/ mencapai faskes dan terlambat mendapatkan penanganan).

Melihat fakta AKI dan AKB di Kota Balikpapan cenderung meningkat, oleh karena itu, diperlukan terobosan untuk mendekatkan akses masyarakat kepada pelayanan kegawatdaruratan Maternal dan Perinatal dengan cara kepatuhan seluruh pelayanan kesehatan pada pedoman prosedur teknis dalam Dokumen Sistem Manual Rujukan Maternal Perinatal, yang kemudian pada prosesnya melahirkan penetapan Surat Keputusan Walikota Balikpapan Nomor 188.45-45- 330/Tahun 2015 tentang Sistem Manual Rujukan Maternal Perinatal di Kota Balikpapan tanggal 22 Juli 2015. Dilatarbelakangi regulasi kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan. Dengan penetapan Perda tersebut, seluruh faskes baik Pemerintah maupun swasta agar mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi menjadi Rumah Sakit yang memiliki kemampuan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensive (PONEK) dan Puskesmas yang memiliki kemampuan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED), Melihat fakta AKI dan AKB di Kota Balikpapan cenderung meningkat, oleh karena itu, diperlukan terobosan untuk mendekatkan akses masyarakat kepada pelayanan kegawatdaruratan Maternal dan Perinatal dengan cara kepatuhan seluruh pelayanan kesehatan pada pedoman prosedur teknis dalam Dokumen Sistem Manual Rujukan Maternal Perinatal, yang kemudian pada prosesnya melahirkan penetapan Surat Keputusan Walikota Balikpapan Nomor 188.45-45- 330/Tahun 2015 tentang Sistem Manual Rujukan Maternal Perinatal di Kota Balikpapan tanggal 22 Juli 2015. Dilatarbelakangi regulasi kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan. Dengan penetapan Perda tersebut, seluruh faskes baik Pemerintah maupun swasta agar mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi menjadi Rumah Sakit yang memiliki kemampuan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensive (PONEK) dan Puskesmas yang memiliki kemampuan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED),

Sistem Manual Rujukan Maternal Perintala adalah rujukan kasus maternal dan perinatal yang berdasarkan pengelompokan diagnosis, terapi, tindakan medik; Berupa pengiriman pasien, rujukan bahan/ spesimen untuk pemeriksaan laboratorium , dan rujukan ilmu pengetahuan tentang maternal & perinatal. Prinsip dasar dan kebijakannya adalah mengurangi kepanikan/kegaduhan; dengan menyiapkan rujukan terencana; menggunakan continuum of care, dengan sumber dana jelas; Fasyankes dibagi 3 jenjang: RS PONEK, RS PO-EK yaitu RS yg tidak punya NICU, PKM PONED, Fasyankes lainnya; ada hotline 24 jam di RS PONEK/PO-EK, Dinkes, Puskesmas PONED; mengelompokkan diagnosa Bumil, Bufas, Bayi; menekankan pada koordinasi antar lembaga: LKMD, PKK, pelaku; dan memberikan petunjuk rinci & jelas mengenai pembiayaan baik untuk tindakan medis, maupun biaya pendukung (non klinis).

Kondisi fasilitas layanan kesehatan; dari 12 RS hanya 4 RS yang terlatih PONEK serta dari 27 Puskesmas hanya 7 PKM terlatih PONED. Definisi PONEK merujuk SK Menkes: 1051/Menkes/SK/XI/2008 yaitu : "RS mampu PONEK 24 jam: RS yang menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal & neonatal secara komprehensif dan terintegrasi

24 jam". Sedangkan pengertian PONED yaitu "punya kemampuan menangani kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar, siap 24 jam; punya Tim PONED: dokter, bidan, perawat terlatih dan sebagai tempat rujukan antara".

Dalam pelaksanaannya, keberlanjutan inovasi ini didukung oleh ketetapan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 9 Tahun 2015 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, dan Anak tanggal 31 Desember 2015, melakukan MoU donor darah dengan semua unit kesehatan jadi memudahkan permintaan darah ke PMI Balikpapan. Namun ada kegiatan yang belum dilaksanakan dalam milestone jangka panjang (1 Januari 2016 sampai Januari 2021) diantaranya pembangunan Sistem Informasi dan Komunikasi berjenjang dikarenakan kendala anggaran (rasionalisasi/pemotongan anggaran). Tapi kegiatan lainnya masih terus Dalam pelaksanaannya, keberlanjutan inovasi ini didukung oleh ketetapan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 9 Tahun 2015 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, dan Anak tanggal 31 Desember 2015, melakukan MoU donor darah dengan semua unit kesehatan jadi memudahkan permintaan darah ke PMI Balikpapan. Namun ada kegiatan yang belum dilaksanakan dalam milestone jangka panjang (1 Januari 2016 sampai Januari 2021) diantaranya pembangunan Sistem Informasi dan Komunikasi berjenjang dikarenakan kendala anggaran (rasionalisasi/pemotongan anggaran). Tapi kegiatan lainnya masih terus

Implementasi Dokumen Rujukan Manual Maternal Perinatal sesuai dengan ketetapan mampu menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir sebesar 75% pada tahun 2021 dan penyebab kematian langsung dapat turun menjadi 20% pada tahun 2021. Tim Pokja menambahkan kelompok diagnosa sebagai inovasi yang dibuat dalam dokumen yang ada yaitu Kelompok Diagnosa C untuk rujukan ibu nifas, Kelompok Diagnosa D untuk rujukan perinatal, dan Kelompok Diagnosa E untuk rujukan ibu yang tidak pernah ANC (Antenatal Care) tiba tiba muncul di fasyankes dan bermasalah dalam persalinannya.

Kelompok A: bermasalah waktu ANC, diprediksi akan bermasalah dalam persalinan • A1: ANC selanjutnya harus di RS PONEK • A2: ANC selanjutnya bisa di Puskesmas PONED Kelompok B: tidak bermasalah dalam ANC, tetapi dalam persalinan dibagi 3: • B1 : sewaktu persalinan bermasalah, membutuhkan rujukan emergensi ke

RS PONEK • B2 : sewaktu persalinan bermasalah, cukup dilayani di Puskesmas PONED • B3 : persalinan normal, bisa dilayani di fasyankes manapun Kelompok C untuk rujukan Ibu Nifas Kelompok D untuk rujukan Perinatal Kelompok E untuk rujukan ibu yg tidak pernah ANC, tiba -tiba muncul di fasyankes & bermasalah dalam persalinannya

Sumber : Hasil wawancara stakeholder, 2017

Gambar 3.5 Skema Kelompok Diagnosa dan Alur Rujukan

Sumber : Data diolah, 2017.

Gambar 3.6 Kesepakatan Proses Alur Rujukan Kasus

Ke depannya, diharapkan dibangunnya database center yang dikumpulkan dari Puskesmas dengan tindak lanjut penanganan data kemudian dibangun sistem informasi dan komunikasi berjenjang. Selain itu, dibentuk sebuah call center di Kota Balikpapan, sebagai pusat informasi dan pusat kendali pelaksanaan rujukan (operasional 24 jam):

• Pelaporan kasus • Penghubung proses rujukan • Informasi ketersediaan Tempat Tidur • Penghubung ambulance • Penghubung sistem pembiayaan • Dan sebagainya

“dalam hal kesinambungan sudah berjalan, namun dalam kondisi normal kewaspadaan ini kan harusnya untuk semua masyarakat, lurah, RT, ini idealnya mau mencontoh kulon progo, RT, Lurah, “dalam hal kesinambungan sudah berjalan, namun dalam kondisi normal kewaspadaan ini kan harusnya untuk semua masyarakat, lurah, RT, ini idealnya mau mencontoh kulon progo, RT, Lurah,

3.2.1.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Keberlanjutan proyek perubahan Sistem Manual Rujukan ini didorong sebagian besar oleh dukungan dan komitmen pimpinan dalam bentuk legalisasi Peraturan Daerah serta kerjasama dari Tim Efektif (Wawancara dan kuesioner survey, 2017). Selain itu, tingginya political support, anggaran, dukungan sarana prasarana, partisipasi masyarakat, dukungan dan komitmen pimpinan. Faktor yang sangat mendukung keberlanjutan proyek perubahan adalah dukungan tim efektif dan dijadikannya proyek perubahan sebagai kegiatan rutin. Namun kendala juga dihadapi yaitu anggaran dan sumber daya lain karena sering dipotong serta sistem informasi yang berjenjang. Alumni sebagai inisiator inovasi dapat mengoptimalkan dengan baik peran mentor, tim efektif, kolaborasi internal dan eksternal meskipun tidak terdapat modif ikasi proyek perubahan tersebut. Karena dalam milestone jangka panjang yaitu membangun sistem informasi yang masih terkendala anggaran. Dalam menjalankan keberlanjutan proyek perubahan ini, alumni merasa sangat terbantu dengan materi pelatihan kepemimpinan yaitu problem solving, pemecahan masalah dan perencanaan.

Adapun faktor penghambat keberlanjutan proyek perubahan adalah rendahnya dukungan politik, dukungan dan komitmen pimpinan yang masih cukup, rendahnya anggaran dan sumber daya lain, mutasi promosi yang cukup menghambat, partisipasi masyarakat, tim efektif dan kendala pekerjaan rutin masih cukup menghambat. Hal tersebut dalam bentuk pemotongan anggaran, dukungan dan komitmen Rumah Sakit yang belum siap menjalankan proyek perubahan tersebut. Sebagai inisiator dan pemimpin proyek perubahan, alumni mampu Adapun faktor penghambat keberlanjutan proyek perubahan adalah rendahnya dukungan politik, dukungan dan komitmen pimpinan yang masih cukup, rendahnya anggaran dan sumber daya lain, mutasi promosi yang cukup menghambat, partisipasi masyarakat, tim efektif dan kendala pekerjaan rutin masih cukup menghambat. Hal tersebut dalam bentuk pemotongan anggaran, dukungan dan komitmen Rumah Sakit yang belum siap menjalankan proyek perubahan tersebut. Sebagai inisiator dan pemimpin proyek perubahan, alumni mampu

"sejauh ini keterlibatan lintas sektor masih kurang, karena ini kaitannya dengan kesehatan mereka menganggap ini domainnya Dinkes, PKM, jadi masih kurang keterlibatan lintas sektor, .......Kita memang membutuhkan yang lebih besar untuk menggerakkan masyarakat, kalau kita ini seberapa yang dilakukan, kita cuma punya kader, memang setiap ibu itu idealnya ada kader diwilayahnya yang ikut mengawasi, cuma jumlahnya terbatas nih kader, Cuma dua tiga, sementara ibu hamil banyak, ada sepuluh - limabelas, mereka kewalahan, tapi kalau masyarakat ikut terlibat kita bisa cepat." (Kepala PKM Klandasan Ilir, 2017)

"Kendala dari program, kalo untuk rawat jalan tidak ada, karena kita merujuk ke dokter poli bp, kemudian dari poli yang memberikan rujukan ke tempat yang disediakan, kalo rawat inap, itu rujukan kita harus konfirmasi ke RS nya, nah itu yang sering jadi masalah buat kami, apalagi kalau kita rujukannya ke PKM Ponek, sudah 3, RSUD Kanujoso, RST, RSUD Gn. Malang, kesulitannya itu kalau rujukan yang tidak memerlukan NICU, kami ke PKM PONEK, masalahnya kalau kami mencari RS yang punya NICU itu..NICU itu untuk bayi, inpartus, kalau memerlukan itu bisa kita kira-kira dari sini, perlu atau tidak NICU, atau hanya ibunya saja." (Bidan PKM Klandasan Ilir, 2017)

3.2.1.3. Dampak Diklatpim terhadap Peningkatan Performance Alumni PKP2A III LAN

Dari hasil wawancara dengan berbagai sumber, terlihat alumni mengalami peningkatan kinerja pasca mengikuti Diklatpim. Hal ini didorong oleh apresiasi dari pimpinan/organisasi terhadap peningkatan kinerja alumni, perubahan atas karakter, sikap dan perilaku yang menunjukkan sosok perubahan pada diri alumni. Tidak hanya itu, peningkatan kinerja alumni juga berdampak terhadap peningkatan Dari hasil wawancara dengan berbagai sumber, terlihat alumni mengalami peningkatan kinerja pasca mengikuti Diklatpim. Hal ini didorong oleh apresiasi dari pimpinan/organisasi terhadap peningkatan kinerja alumni, perubahan atas karakter, sikap dan perilaku yang menunjukkan sosok perubahan pada diri alumni. Tidak hanya itu, peningkatan kinerja alumni juga berdampak terhadap peningkatan

3.2.1.4. Kemanfaatan Proyek perubahan Alumni PKP2A III LAN

Optimalisasi Sistem Rujukan Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir memberikan kemanfaatan pada; perbaikan kinerja pelayanan publik di semua fasilitas kesehatan karena RS berupaya menjadi RS PONEK; efisiensi pembiayaan; pelayanan kegawatdaruratan ibu hamil dan bayi baru lahir cepat, aman, berkualitas; menurunkan angka kematian ibu dan bayi; penyebab kematian langsung pada ibu melahirkan dapat diturunkan.

"… aplikasinya terasa yah, kan itu terkait angka kematian ibu dan bayi yang baru lahir, kita dapat mendeteksi sejak awal pada kehamilan, kalau misalnya nanti ibu ini bermasalah, dan dia nanti harus bersalin dimana, kalo kita di PKM ini hanya dapat menangani persalinan normal, persalinan dengan kondisi penyulit itu harus kita deteksi, makanya ada diagramnya yang menunjukkan kondisinya gimana, bisa melahirkan di rumah sakit mana, terus ibu yang lain dimana, itu sejak awal ibunya periksa hamil itu sudah diberitahukan kepada ibunya, nanti harus persalinan dimana, jadi waktu nya persalinan nanti dia sudah aware, harus siap-siap, siap biaya, orang disekitarnya juga diberitahukan bahwa ibunya ini nanti tidak bisa persalinan normal, jadi kita sudah laksanakan, amc berkualitasnya, pemerksaan sebelum bersalin, kemudian jugasistem manual rujukannya, jadi kalau kita berencana untuk merujuk pasien itu RS, kita juga sudah ngabarin RS nya, kita ada pasien bermasalah, tanggal sekian, itu nanti untuk teksnisnya saya bawa ke bidannya.." (Kepala PKM Klandasan Ilir, 2017)

Sebagai bukti, dapat disajikan dalam grafik berikut ini:

Sumber : Dinas Kesehatan, 2016

Gambar 3.7

Grafik Sementara Jumlah Kematian Bayi Sebelum (2010 - 2014) dan

Sesudah Intervensi (2015- 2016)

Sumber : Dinas Kesehatan, 2016

Gambar 3.8

Grafik Sementara Jumlah Kematian Ibu Sebelum (2010 - 2014) dan

Sesudah Intervensi (2015- 2016)

Dampak realisasi kemanfaatan proyek perubahan ini bagi masyarakat luas sebagai stakeholdernya, seperti pengurangan biaya dan kemudahan prosedur bagi masyarakat penggunanya. Sebagai Dampak realisasi kemanfaatan proyek perubahan ini bagi masyarakat luas sebagai stakeholdernya, seperti pengurangan biaya dan kemudahan prosedur bagi masyarakat penggunanya. Sebagai

Tabel 3.3 Perbandingan Rujukan dari BPJS dan Manual Rujukan Maternal Perinatal

Sumber : Data diolah dari wawancara dengan tim efektif, 2017

Didukung tim efektif sejak perencanaan, pelaksanaan hingga keberlanjutannya, proyek perubahan ini tetap berjalan. Tim efektif dalam hal ini bidan pelaksana, dokter umum dan spesialis di seluruh rumah sakit dan Puskesmas terkait, tim efektif masih berperan dalam bentuk pertemuan dengan fasilitas pelayanan kesehatan baik yang

memberikan rujukan maupun penerima rujukan, menerima laporan bulanan, melaksanakan tahap pengembangan sistem informasi rujukan, dan monitoring evaluasi. Keterlibatan ini dilakukan dalam bentuk kepesertaan rapat baik formal dan informal. Salah satu tim efektif menuturkan perannya sesuai tupoksi bidang Kesehatan Ibu dan Anak yaitu membantu mengonsep perjanjian kerjasama/ MoU dengan lintas sektor, melakukan visitasi rujukan, dan membuat dokumen manual rujukan. Berdasarkan hasil penelitian dengan salah satu tim efektif tersebut dikatakan kendala yang dihadapi tim efektif adalah keterbatasan anggaran, salah satu SDM pengelola sedang menjalankan tugas belajar, tingkat kepatuhan puskesmas dan rumah sakit dalam mendokumentasikan laporan. Sebagai tim efektif, memberikan sumbangsih ide membuat sarana komunikasi rujukan pasien melalui hotline, dan media sosial Whatsapp Messenger. Keterbatasan anggaran maka pertemuan tentang sistem rujukan dikurangi dan informasi tetap disampaikan melalui pertemuan lintas program/lintas sektoral lainnya serta memasukkan pengaturan sistem rujukan dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, dan Anak (KIBBLA). Proyek perubahan ini dinilai sangat bermanfaat dan memberikan perubahan bafi organisasi atau stakeholder karena Dinas kesehatan selaku regulator semakin dekat hubungannya dengan fasilitas pelayanan kesehatan. Manfaat yang dirasakan oleh tim efektif adalah komunikasi program dengan pimpinan lebih dekat, lebih terarah dan fokus. Selain itu perubahan bagi organisasi adalah hubungan dan komunikasi puskesmas dengan lintas sektor rumah sakit semakin baik sehingga pelayanan pasien semakin cepat. Dengan demikian dapat disimpulkan tim efektif merasa proyek perubahan membawa perubahan yang signifikan terhadap organisasi ini.

Berdasarkan wawancara dan jawaban kuesioner, alumni menilai sangat tinggi kemanfaatan proyek perubahan dalam bentuk menurunkan AKI/AKB sebesar 60%, penanganan ibu hamil sudah terencana dengan baik, baik itu dari Puskesmas dan Bidan Praktek Swasta. Realisasi kemanfaatan mencakup masyarakat luas, beberapa kelompok stakeholder dan lingkup organisasi internal serta pihak pengambil keputusan terkait anggaran.

"Program ini sangat signifikan menurunkan angka kematian. Karena ada pemantauan dini, lebih baik lagi jika lebih banyak orang yang terlibat, disini 2015 tidak ada angka kematian, 2016 ada kematian tapi ternayata bukan penduduk sini, yang datang, tapi kalau yang terpantau ga ada... masih berjalan baik, manfaatnya dirasakan, dengan adanya ini cukup terbantu seiring dengan program dari kemenkes, program kunjungan keluarga sehat jadi sinergis.." (Kepala PKM Klandasan Ilir, 2017)

Berdasarkan jawaban kuesioner, Bidan SM dan Bidan AA, salah satu stakeholder yang terkait langsung sekaligus tim pelaksana, menilai program inovasi ini cukup bagus dan lebih baik dari dari yang sudah ada sebelumnya. Beliau mengenal dan mengetahui program inovasi ini dari sosialisasi (penyuluhan, perda dan sebagainya). Tingkat kemanfaatan pun dirasa sangat bermanfaat karena memiliki nilai tambah dibanding sebelumnya, di samping dampaknya berupa birokrasi menjadi lebih sederhana dari persyaratan minimal dan lebih simpel/praktis. Implementasi program dalam mengatasi masalah juga dinilai sangat tepat bahkan menilai program ini yang seharusnya digunakan meskipun tidak semua dapat diatasi. Namun, tingkat kinerja dan kemampuan dari program saat digunakan/diterapkan dinilai cukup baik namun perlu penyempurnaan. Besaran biaya dinilai sangat relevan, sangat murah untuk dapat menghasilkan kinerja tersebut. Di lain pihak juga dinilai cukup relevan karena lebih murah dibanding dari program lain yang lain sejenis. Pemahaman terhadap program pun dirasa sangat mudah, langsung dapat difahami atau dipelajari dalam waktu singkat, bahkan tingkat pengaplikasian program sangat mudah, tidak perlu keahlian khusus. Ini memberikan kesan pertama kali yang cukup bagus terhadap program. Kualitas tampilan dan propaganda program dinilai cukup bagus dan perlu diperhalus. Adapun tingkat jangkauan program masih terbatas di unit kerja sehingga perlu penyempurnaan. Di lain pihak, dinilai digunakan secara familiar di tempat kerja dan di wilayah/ sektor ini. Keberlanjutan dari program masih terbatas karena rendahnya kapasitas pengelola, sehingga perlu disempurnakan. Keterlibatan dalam pelaksanaan proyek perubahan dalam bentuk diundang dan hadir dalam rapat koordinasi, FGD, sosialisasi dan penyuluhan untuk Berdasarkan jawaban kuesioner, Bidan SM dan Bidan AA, salah satu stakeholder yang terkait langsung sekaligus tim pelaksana, menilai program inovasi ini cukup bagus dan lebih baik dari dari yang sudah ada sebelumnya. Beliau mengenal dan mengetahui program inovasi ini dari sosialisasi (penyuluhan, perda dan sebagainya). Tingkat kemanfaatan pun dirasa sangat bermanfaat karena memiliki nilai tambah dibanding sebelumnya, di samping dampaknya berupa birokrasi menjadi lebih sederhana dari persyaratan minimal dan lebih simpel/praktis. Implementasi program dalam mengatasi masalah juga dinilai sangat tepat bahkan menilai program ini yang seharusnya digunakan meskipun tidak semua dapat diatasi. Namun, tingkat kinerja dan kemampuan dari program saat digunakan/diterapkan dinilai cukup baik namun perlu penyempurnaan. Besaran biaya dinilai sangat relevan, sangat murah untuk dapat menghasilkan kinerja tersebut. Di lain pihak juga dinilai cukup relevan karena lebih murah dibanding dari program lain yang lain sejenis. Pemahaman terhadap program pun dirasa sangat mudah, langsung dapat difahami atau dipelajari dalam waktu singkat, bahkan tingkat pengaplikasian program sangat mudah, tidak perlu keahlian khusus. Ini memberikan kesan pertama kali yang cukup bagus terhadap program. Kualitas tampilan dan propaganda program dinilai cukup bagus dan perlu diperhalus. Adapun tingkat jangkauan program masih terbatas di unit kerja sehingga perlu penyempurnaan. Di lain pihak, dinilai digunakan secara familiar di tempat kerja dan di wilayah/ sektor ini. Keberlanjutan dari program masih terbatas karena rendahnya kapasitas pengelola, sehingga perlu disempurnakan. Keterlibatan dalam pelaksanaan proyek perubahan dalam bentuk diundang dan hadir dalam rapat koordinasi, FGD, sosialisasi dan penyuluhan untuk

"kita tidak punya khusus kotak saran khusus untuk program ini, kita punya untuk seluruh pelayanan pkm, karena kemarin untuk akreeditasi kita harus punya mekanisme pengaduannya, ada kotak saran yang kita bagi di beberapa tempat juga punya whatapp, kita punya media sosoail lain semacam fesbuk dan lainnya, itu kita pake juga, jadi pasien juga bisa menyampaikan lewat situ" (Kepala PKM Klandasan Ilir, 2017)

"iya, penurunan kematian ibu dan bayi menurun, kita terbantu dengan itu, kalau kami bidan ada tiga, empat sama rawat jalan, kita per tiga bulan, tiga bulan diruangan, kemudian di switch, kalau tidak ada ini kita tidak bisa mengagendakan. ........ Ini sangat bermanfaat, terutama terkait sistem ponek dan poed, kita bisa langsung mengarahkan ke rs yang ada nicu nya." (Bidan PKM Klandasan Ilir, 2017)

"Proyek ini bikin orang jadi sering ketemu, bidan-bidan saling ketemu, bahkan sekarang bidan sudah berani langsung telpon dokter spesialisnya, itu yang terbangun komunikasi dan koordinasinya.. Menurunkan kematian ibu dan bayi itu susah, banyak foktor yang mempengaruhi, bisa faktor budaya, pendidikan, lingkungan, kita sudah memperbaiki sistemnya sampai seperti ini, namun tetap saja ada kasusnya, namun memang tidak sebanyak dulu, dari 14 sudah turun 9 pertahunnya, sudah turun satu itu saja susah.." (Tim Efektif, 2017).

3.2.2. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim III

3.2.2.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim III

Peningkatan Kompetensi Pendidik PAUD melalui Kegiatan Gugus PAUD Terpadu atau "PENING KEPALA" merupakan proyek perubahan Peningkatan Kompetensi Pendidik PAUD melalui Kegiatan Gugus PAUD Terpadu atau "PENING KEPALA" merupakan proyek perubahan

1. Gugus PAUD Terpadu Al Hadis di Kecamatan Balikpapan Barat

2. Gugus PAUD Terpadu Sinar Gemilang di Kecamatan Balikpapan Utara

3. Gugus PAUD Terpadu Cinta Anak di Kecamatan Balikpapan Kota

4. Gugus PAUD Terpadu Balteng di Kecamatan Balikpapan Tengah

5. Gugus PAUD Terpadu Taman Ceria di Kecamatan Balikpapan Selatan

6. Gugus PAUD Terpadu Taman Mutiara di Kecamatan Balikpapan Timur

Kecamatan tersebut berkembang menjadi 7 sampai 8 Gugus PAUD lagi, dengan total 58 Gusus PAUD terpadu terhitung sampai tahun 2016 yang masing-masing dikoordinir oleh Pusat Kegiatan Gugus (PKG), di tiap Gugus PAUD Terpadu terdiri Gugus Inti dan Gugus Imbas (7-8 Lembaga PAUD).

Milestone jangka pendek sudah terlaksana yaitu koordinasi dengan tim efektif serta stakeholder internal eksternal, konsultasi dengan pimpinan, koordinasi penyusunan draft SK Proyek perubahan dengan Kepala Pendidik PAUD, Pembentukan Gugus PAUD, memberikan materi pelatihan PENING KEPALA. Milestone jangka menengah sudah terlaksana pula yaitu evaluasi PAUD dan pelaporan. Milestone jangka panjang juga sudah terlaksana yaitu evaluasi implementasi SK Kadisdik tentang program PENING KEPALA, evaluasi SK Kadisdik tentang pembentukan Gugus PAUD Terpadu dan menjalin MoU dengan Mitra PAUD.

Kendala implementasi dalam pelaksanaan proyek perubahan adalah mutasi/promosi; kurangnya dukungan dana dan sumber daya lain; kurangnya dukungan dari mentor; kurangnya dukungan anggota tim efektif; dan terkendala pekerjaan rutin. Disamping itu, padatnya Kendala implementasi dalam pelaksanaan proyek perubahan adalah mutasi/promosi; kurangnya dukungan dana dan sumber daya lain; kurangnya dukungan dari mentor; kurangnya dukungan anggota tim efektif; dan terkendala pekerjaan rutin. Disamping itu, padatnya

Pusat Kerja Gugus merupakan sistem pembinaan profesional pendidik pada Pendidikan Anak Usia Dini dalam rangka meningkatkan dan memperkuat mutu serta eksistensi pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan jawaban kuesioner, alumni menilai kerja sama antar semua pihak terhadap peningkatan kompetensi pendidik PAUD melalui Gugus PAUD mendorong keberlanjutan proyek perubahan alumni, serta pengaturan waktu antara pekerjaan rutin yang padat dengan pelaksanaan proyek perubahan yang dilakukan. Dalam melanjutkan proyek perubahan, alumni mampu mengoptimalkan dengan baik peran mentor, tim efektif, kolaborasi internal eksternal. Namun modifikasi proyek perubahan tidak dilakukan (Kuesioner, 2017).

Menurut mentor, proyek perubahan PENING KEPALA ini sudah berjalan sesuai target baik dalam jangka menengah (6-12 bulan) dan jangka panjang (diatas 12 bulan). Peran mentor terlibat diantaranya banyak memberikan masukan dan saran atas keberlanjutan proyek perubahan alumni, sering memberikan motivasi dan saran, di lain pihak, alumni juga sering berkoordinasi dan berkomunikasi secara internal dalam merealisasikan proyek perubahannya. Ini dilakukan alumni dalam bentuk tatap muka, telepon, media sosial. Mentor menilai alumni mampu dan sangat paham dengan apa yang dikerjakannya. Mentor sangat mendukung dan terus mensupport agar proyek perubahan tetap berjalan dan berkembang. Tidak hanya itu, dukungan tim efektif sangat mendukung dibuktikan dengan kerja sama yang baik. Ini karena proyek perubahan alumni sangat bermanfaat karena mengurangi anggaran dari Pemkot Balikpapan. Pihak yang paling merasakan kemanfaatan proyek perubahan alumni adalah para pendidik PAUD selain unit kerja yang bersangkutan, sebagian unit kerja di organisasi, organisasi, stakeholder / masyarakat, dan daerah secara umum (Kuesioner, 2017).

Tim efektif tetap terlibat dalam keberlanjutan proyek perubahan, masih berperan dengan kegiatan yang dilakukan masih diselenggarakan secara bersama-sama yaitu pembinaan Gugus PAUD Terpadu yang ada di tiap wilayah kecamatan, dalam bentuk terlibat dalam rapat informal dan formal. Dalam surat penugasan bertugas sebagai tim pelaksana yaitu tim yang membantu project leader dalam implementasi proyek perubahan. Kendalanya adalah defisit anggaran Pemkot Balikpapan; masih sering berbenturan antara tugas pokok dan membantu proyek perubahan yang dijalankan alumni. Sumbangsih ide dengan memasukkan kegiatan Gugus PAUD Terpadu dalam anggaran RKA/DPA Bidang PAUD dan DIkmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Proyek ini mengurangi anggaran Pemkot Balikpapan di saat sedang mengalami defisit anggaran dengan cara kegiatan melalui Gugus PAUD Terpadu. Manfaat yang terasa adalah meningkatnya kompetensi pendidik PAUD dan tim efektif ikut terlibat melaksanakan kegiatan proyek perubahan (Kuesioner Survey, 2017)

Menurut alumni, anggaran sedikit banyaknya menjadi pendorong sekaligus penghambat proyek. Berikut penjelasannya : "iya, lha wong waktu temen-temen ke BKD itu saya tidak mengajukan, karena peningkatan kompetensi bisa diatasi, dengan kerjasama yang sering kita lakukan ini, nyatanya bisa, dan sama sama senangkan, mereka juga membutuhkan CSR, tiap tahun kalau HUT Balikpapan kita panggil untuk diberi penghargaan dari walikota, itu mereka senang, itu tiap tahun kita lakukan hari pendidikan juga, banyak dari UT, Astra, Pertamina, pokoknya yang peduli pendidikan ini. Diberi penghargaan berupa sertifikat saja, tetapi dibikin yang bagus, ditandatangan pak wali dan diserahkan pak walikota, terus diblow up di media, kita itu saja selama ini yang kita lakukan. Sebetulnya kita masukkan anggaran, cuma kan ada pengurangan, sudah masuk untuk 2018 ada, hanya 2016, 2017 memang pemotongan anggaran jadi gak ada kegiatan, untuk sementara ya hanya mandiri tadi, swadana, tapi kalau nanti tetap kita masukan dalam RENSTRA 2018 kita masukkan anggaran untuk gugus."

Salah satu stakeholder PENING KEPALA yaitu Ibu Kusniwati, Ketua Forum Satuan PAUD Sejenis (SPS), menjelaskan bahwa beliau mengenal program inovasi sangat inovastif dan cukup membantu lewat sosialisasi/penyuluhan; promosi (iklan/banner), keterlibatan dalam Salah satu stakeholder PENING KEPALA yaitu Ibu Kusniwati, Ketua Forum Satuan PAUD Sejenis (SPS), menjelaskan bahwa beliau mengenal program inovasi sangat inovastif dan cukup membantu lewat sosialisasi/penyuluhan; promosi (iklan/banner), keterlibatan dalam

Berdasarkan penjelasan alumni dalam wawancara singkat di tengah perjalanan menuju pertemuan Gugus PAUD Terpadu di TK Pembina I Balikpapan : "outputnya (kemanfaatannya) dengan adanya Gugus PAUD Terpadu, peningkatan kompetensi pendidik jelas, karena sesuai dengan permendikbud 58/ 2009, seorang pendidik PAUD itu kualifikasinya S1 atau D4, tetapi kenyataannya semua daerah di indonesia paling baru berapa persen yang S1, paling SMA, karena itu kita tingkatkan kompetensinya bukan kualifikasinya, kalo kita melalui Gugus PAUD itu. Kita kumpulkan yang pintar-pintar menjadi ketuanya, mereka yang menjadi narasumber pertemuan itu"

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Balikpapan, Robi Ruswanto, saat ditemui di ruang kerjanya, memaparkan bahwa para alumni diklatpim PKP2A III LAN bekerja sesuai dengan kompetensi dan kualifikasinya masing- masing. Mereka bekerja sesuai dengan tupoksi dan target kinerja yang ditetapkan. Proyek perubahan yang digarap pada waktu diklat, tidak semua dapat diterapkan pada instansi dimana mereka bekerja. BKPSDM berperan dalam mempelajari dan melihat proyek perubahan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Balikpapan, Robi Ruswanto, saat ditemui di ruang kerjanya, memaparkan bahwa para alumni diklatpim PKP2A III LAN bekerja sesuai dengan kompetensi dan kualifikasinya masing- masing. Mereka bekerja sesuai dengan tupoksi dan target kinerja yang ditetapkan. Proyek perubahan yang digarap pada waktu diklat, tidak semua dapat diterapkan pada instansi dimana mereka bekerja. BKPSDM berperan dalam mempelajari dan melihat proyek perubahan

3 tahun terakhir masalah anggaran Pemerintah Kota saat ini sedang mengalami defisit anggaran sehingga target kinerja tak tercapai 100%. Untuk mengoptimalkan peran alumni, BKPSDM melakukan kegiatan evaluasi kelembagaan yang dilakukan oleh Bagian Ortal Sekretariat Daerah dan mengikutsertakan lomba pelayanan publik di tingkat nasional atau Kemenpan RB, maupun daerah. Kendala utama keberlanjutan proyek perubahan alumni sebagian besar pada keterbatasan anggaran karena proyek perubahan ini sifatnya berlanjut/ berkesinambungan maka untuk dukungan anggaran menjadi sangat penting. Terlebih pada saat ini hampir semua Kabupaten/Kota mengalami defisit anggaran sehingga berpengaruh terhadap capaian kinerja proyek anggaran yang sudah dikerjakan. Bentuk pengawalan keberlanjutan proyek perubahan alumni dengan mensinkronkan proyek perubahan dengan Renja dan RKPD dan RPJMD Pemerintah Kota. BKPSDM sangat mendukung kinerja alumni yang memiliki performance tinggi dengan memberikan kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya melalui diklat dan tugas belajar sesuai dengan disiplin ilmunya secara linier. Secara khusus, BKPSDM melihat performance alumni diklatpim dari PKP2A IIILAN memuaskan dibandingkan dengan lembaga diklat lainnya karena LAN berhubungan dengan kewenangan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN, sebagaimana amanah UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN (Kuesioner Survey, 2017).

3.2.2.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Faktor utama pendukung keberlanjutan implementasi proyek perubahan adalah dukungan dari mentor/pimpinan, dukungan pemangku kepentingan/ stakeholder, dukungan dari anggota tim,

dukungan sarana prasarana, proyek perubahan dijadikan kegiatan rutin dalam menunjang tugas dan fungsi, serta dukungan dari mitra PAUD melalui MoU yang sudah dilakukan baik dari perusahaan ataupun yang lain melalui program CSR (Corporate Social responsibility). Dukungan yang diberikan atasan atau unit dalam merealisasikan kemanfaatan proyek perubahan adalah melalui pembinaan, pengarahan dan dukungan terhadap proyek perubahan yang dilakukan. Pihak yang terdampak kemanfaatan proyek perubahan alumni adalah unit kerja alumni, organisasi secara umum, keseluruhan pemangku kepentingan dan pendidik PAUD secara umum. Alumni terbantu dari perolehan materi selama mengikuti Diklatpim yaitu Agenda Penguasaan Diri, Agenda Diagnosa Perubahan, Agenda Inovasi, Agenda Tim Efektif, serta Agenda Proyek perubahan. Alumni berpendapat proyek perubahan di dalam pelaksanaan Diklatpim, sangat baik sehingga alumni merekomenedasikan agar pola baru Diklatpim yang dilaksanakan dapat dipertahankan sehingga peserta diklat benar-benar dapat melaksanakan proyek perubahannya secara nyata sesuai ilmu yang diperoleh di materi klasikal kemudian diterapkan dan diaplikasikan di lapangan sesuai tahapan-tahapannya (Milestone) yang muaranya adalah keberlanjutan proyek perubahan yang dibuatnya. Setelah mengikuti diklatpim, alumni mengalami perubahan kerja ke arah yang lebih baik, diantaranya penguasaaan akan diri menjadi lebih baik, pembiasaan Tim Efektif (biasa melibatkan orang lain), keberlanjutan proyek perubahan yang dilakukan. Perilaku yang ditinggalkan sebagai bentuk dampak pelaksanaan Diklatpim diantaranya adalah bekerja sendiri tanpa melibatkan orang lain, bekerja tanpa target yang jelas, bekerja monoton, menolak perubahan. Peningkatan kinerja dirasakan alumni semakin meningkat setelah mengikuti Diklatpim diantaranya adalah pembiasaaan disiplin dan tepat waktu, target pekerjaan menjadi jelas, pembisaan melibatkan orang lain. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan kinerja organisasi yaitu peningkatan disiplin, pembiasaaan melibatkan orang lain dan adanya target pekerjaan (Wawancara dan hasil Kuesioner, 2017).

"Kalau milestone jangka menengah, sudah terlaksana, kalau jangka panjangnya juga terus menerus, kalau jangka panjang ada target gugus, itu sudah melewati 2 kali lipat, sekarang sudah 62,

sudah kita lakukan lah, yang paling utama adalah peningkatan kompetensi mereka, tahun 2016 anggaran pelatihan saya menggunakan CSR saja, jadi gak mengeluarkan anggaran pemerintah kota, dari Astra Grup yang di UT itu, mereka mau, sering kalau ada pelatihan mereka bantu, kemarin diklat dasar dan lanjutan konsumsi dari mereka, kita ada MoU, lengkap ada MoU nya, makanya pada saat pelatihan awal yang kami bikin itu tidak minta dari BKD sama sekali, karena kita ada CSR itu, konsumsi dia yang nanggung, narasumber dia nanggung, jadi tinggal jalan aja. Kalau stakeholder lain, ya CSR tadi. Stakeholder kan internal eksternal, yang eksternal termasuk CSR, terus forum IGTKI forum SPS, HIMPAUDI, dll, forum sudah ada, tinggal diklik kan, bersama sama, kalau kita hanya mengandalkan dari pemerintah aja tidak akan selesai. Dan lainya banyak, termasuk kayak PT. Angkasa Pura, penyediaan tempat, kita dibikinkan rumah pintar itu, dari tempat itulah kita gunakan untuk tempat gugus itu juga, kan sebelum kita gugus, kita MoU dengan angkasapura, dibikinkan yang namanya rumah pintar, akhirnya setiap ada kegiatan gugus, kegiatan apa disitu tempatnya, kalau Astra Grup itu sudah lama kita jalin kerjasamanya, jadi begitu ada itu, ya dia ikutan aja sudah, kita korankan juga kok kegiatannya itu." (Buntoro, 2017)

3.2.2.3. Dampak Diklatpim terhadap Peningkatan Performance Alumni PKP2A III LAN

Menurut alumni, terdapat peningkatan kinerja setelah mengikuti diklatpim. Salah satunya penguasaan diri menjadi lebih baik , pembiasaaan diri dengan tim efektif (biasa melibatkan orang lain), dan keberlanjutan proyek perubahan yang dilakukan. Ini didorong karena pembiasaan disiplin dan tepat waktu, pembiasaan melibatkan orang lain dan target pekerjaan jelas. Faktor yang menghambat diantaranya pengaturan waktu antara tugas pokok yang padat, dengan pelaksanaan proyek perubahan. Didukung apresiasi yang cukup dari pimpinan/organisasi terhadap peningkatan kinerja alumni, dalam bentuk penugasan, serta menjadi narasumber di berbagai kegiatan peningkatan kompetensi pendidik PAUD. Meskipun tidak ada lagi inovasi selain proyek perubahan yang dihasilkan alumni akan tetapi

telah terjadi perubahan atas karakter, sikap dan perilaku yang menunjukkan sosok pemimpin perubahan dalam diri alumni paska diklatpim, dalam bentuk disiplin, komitmen dan berintegritas. Sedangkan perilaku yang ditinggalkan adalah bekerja tanpa target, bekerja sendiri, bekerja monoton dan menolak perubahan. Perubahan tersebut cukup berdampak positif terhadap peningkatan kinerja organisasi, telah terbangun karakter dan perilaku integritas yang tinggi, dan peningkatan ketaatan pada nilai, norma, dan tanggung jawab dalam memimpin unit instansi serta orientasi prestasi dan kualitas hasil kerja yang tinggi pada diri alumni paska Diklatpim. "inikan pengembangan terhadap program pemerintah, khususnya penyebarluasan PAUD di daerah, apalagi sekarang pembinaaan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten kota, kecamatan dan kelurahan pun ada, sehingga penyebarluasan PAUD, pemberian pendidikan pada usia dini itu melalui PAUD, itulah pak bintoro membentuk gugus-gugus itu yang bisa lebih mengefektifkan program kita. Jadi kalau, ada tutor PAUD, pendidik PAUD, yang dimasyarakat, mereka itulah yang diberikan pembekalan bagaimana kita memberdayakan orang tua yang mempunyai balita usia dini, bagaimana memberikan pola pendidikan kepada anak, khsuusnya menyangku karakter, karena pembentukan karakter itu lebih baik diusia yang lebih dini, usia anak-anak, kalau sudah besar mereka pengaruhnya dari lingkungan, dari keluarga masilah sedikit" (Mentor, 2017).

Dilihat dari besaran biaya pengeluaran atas pelaksanaan proyek perubahan atas benefit yang diperoleh stakeholder, menurut alumni, sangat sebanding (lebih besar benefit dibandingkan biaya yang dikeluarkan. Masukan alumni terkait keberlanjutan proyek perubahan seta kemanfaatannya paska diklatpim adalah agar proyek perubahan ini akan terus ditingkatkan dengan inovasi-invasi baru serta diupayakan ada dukungan anggaran untuk proyek perubahan ini sehingga akan lebih berkembang dan lebih bermanfaat bagi pendidik dan upaya meningkatkan kompetensinya (Wawancara dan Kuesioner Survey, 2017).

Menurut mentor, perubahan perilaku alumni paska diklatpim sangat baik ditunjukkan dengan disiplin, komitmen dan berintergritas. Demikian halnya dengan peningkatan kinerja alumni dari disiplin, Menurut mentor, perubahan perilaku alumni paska diklatpim sangat baik ditunjukkan dengan disiplin, komitmen dan berintergritas. Demikian halnya dengan peningkatan kinerja alumni dari disiplin,

"kalau itu sih kembali kepada orangnya, personnya, dari lembaga manapun kalau dia memiliki integritas yang bagus, punya kemauan kuat untuk memperbaiki diri, pasti akan baik, walaupun dia tidak mengikurti pendidikan sekalipun, apalagi mengikuti pendidikan mendapatan pengetahuan semakin bagus, terasah, kalau teman-teman disini semua bagus, mereka sudah ikut dikat, sebelum ada program proyek perubahan mereka juga maksimal kerjanya, ada perubahan terhadap pola pikirnya, kalau prilaku itukan bisa bawaan, dapat teguran besoknya bisa kembali lagi, kalau pengetahuan yang diamalkan itu ada perubahan" (Mentor Buntoro, Alumni Diklatpim III, 2017).

3.2.2.4. Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni PKP2A III LAN

Alumni menilai realisasi kemanfaatan proyek perubahan tinggi dibuktikan meningkatnya kompetensi para pendidik PAUD di tiap-tiap wilayah kecamatan yang ada gugus PAUDnya. Cakupan realisasi kemanfaatan meliputi masyarakat luas /i pendidik PAUD, beberapa kelompok stakeholder dan lingkup organisasi internal. Faktor pendorong realisasi kemanfaatan didorong oleh adanya rasionalisasi anggaran di kota Balikpapan untuk meningkatkan kompetensi pendidik PAUD menjadi lebih efektif melalui Gugus PAUD Terpadu. Sedangkan faktor penghambat realisasi kemanfaatan proyek perubahan adalah karena berdasarkan Permendikbud No 58 tentang Standarisasi Pendidik PAUD adalah sarjana strata satu (SI/ D IV) sedangkan pendidik PAUD yang ada mayoritas lulusan SMA/SLTA sederajad. Dampak kemanfaatan bagi pendidik adalah meningkatnya kompetensi mereka, bagi Pemerintah dapat mengurangi anggaran Pemkot, dikala situasi

Keuangan Daerah sedang mengalami defisit anggaran. Alumni juga senantiasa melakukan sharing benefit karena kegiatan ini dapat dilakukan dengan swadana/mandiri dari pendidik, dan dapat dimasukkan dalam anggaran bidang PAUD dan Dikmas yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kalo ini swadana, mereka akan mau, karena 1. Lembaganya akan lebih baik, lebih meningkat, jadi paling cuma uang iuran konsumsi lah, dulu kalau pelatihan dari kita, uang saku juga dari kita, apalagi sekarang ini lagi resesi, jadi itulah yang kita jalankan, termasuk informasi yang lain bisa lewat gugus, termasuk akreditasi lembaga, kita panggil pengurusnya, disampaikan lewat gugus, tentang kurikulum 2017, ada yang dipanggil, kan tidak bisa dipanggil semua, misalnya nanti 4 April itu dipilih, karena yang mengadakan dari kementerian, seluruh Kaltim ada 80 orang, paling Balikpapan kebagian berapa, setelah itulah mereka tularkan lewat gugus." (Buntoro, 2017 )

Menurut alumni, proyek perubahan dapat meningkatkan kualitas kerja, mengefisiensikan waktu kerja, cukup meningkatkan performa unit kerja yang dipimpin alumni, dan mengurangi kesalahan kerja. Ini dilakukan alumni dengan cara terus mengembangkan dan diusahakan masuk dalam anggaran Bidang PAUD dan Pendidikan Masyarakat Disdikbud Kota Balikpapan (wawancara dan Kuesioner, 2017).

"Dulu permasalahannya peningkatan kompetensi, kendalanya kan kualifikasi, mengatasinya dengan dibentuk gugus PAUD terpadu, pertemuan didalamnya yang menjadi saling berbagi, terutama tentang kurikulum itu, kadang ada lembaga yang belum mapan jadinya, mungkin alakadarnya, tapi dengan adanya pertemuan gugus jadi sama persepsinya, dan yang dibahas gak cuma kurikulum, hp, alat permainan untuk anak-anak, cocok gak dia, terus kalau calistung, boleh ga, akhirnya mereka akan mengerti, terus yang menjadi narasumber itu yang sudah kita latih, jadi perpanjangan tangan dari kita sebetulnya, misalnya ada 10 orang, itulah nanti yang jadi pioner-pioner" (Buntoro, 2017)

"jadi, selama ini guru PAUD terhimpun dalam gugus, gugus berkoordinasi dengan dinas, dinas memberikan arahan dan pembinaan, guru PAUD ini menyambut baik." (Mentor Buntoro, alumni diklatpim III, 2017).

3.2.3. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim IV

3.2.3.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim IV

MANTAP (Manajerial Terpadu Administrasi Pelayanan) Kelurahan adalah Inovasi manajerial terpadu administrasi pelayanan Kelurahan yang dibuat untuk memangkas birokrasi, mengurangi pemberkasan, meningkatkan pelayanan dan mempermudah masyarakat. Inovasi MANTAP Kelurahan dilakukan dengan berbagai kegiatan perubahan, yaitu :

1. Menyederhanakan pengurusan Kutipan Akta Kematian.

2. Memudahkan pencetakkan Kartu Keluarga atas perubahan biodata keluarga, akses informasi elektronik tentang layanan Kelurahan.

Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang dimilki serta kondisi dan proyeksi yang diinginkan ke depan, maka visi Kelurahan Klandasan Ulu Kecamatan Balikpapan Kota, adalah :

“TERWUJUDNYA KELURAHAN KLANDASAN ULU SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA TERPADU KOTA BALIKPAPAN"

Pernyataan visi di atas dimaksudkan untuk menjadikan Kelurahan Klandasan Ulu sebagai kelurahan yang berkompeten dalam pelayanan prima dan profesional kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku sesuai dengan tuntutan global dalam melayani masyarakat dengan transparan, akuntabel dan partisipatif untuk mendukung terwujudnya Kota Balikpapan menjadi kota yang nyaman dihuni menuju madinatul iman.

Untuk mencapai visi maka ada beberapa misi yang harus dicapai dalam rangka mewujudkan Kelurahan Klandasan Ulu sebagai kawasan perdagangan, jasa dan pendidikan Kota Balikpapan 2011 - 2016, yaitu :

1. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang berprinsip pada pelayanan prima.

2. Menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga tercipta kondusifitas perdagangan dan jasa di wilayah Kelurahan Klandasan Ulu.

3. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di wilayah Kelurahan Klandasan Ulu.

4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang berkesinambungan.

Adapun bentuk tujuan dan sasaran yang akan dicapai sebagai wujud dari berjalannya misi guna mewujudkan visi, adalah sebagai berikut :

Sumber : Adi, 2015

Berdasarkan hal tersebut, Kelurahan Klandasan Ulu Kota Balikpapan berupaya melakukan inovasi melalui proyek perubahan MANTAP (Manajerial Administrasi Terpadu Pelayanan) Kelurahan yang di buat untuk memangkas birokrasi, mengurangi pemberkasan, meningkatkan pelayanan dan mempermudah masyarakat. Tujuan jangka pendek:

1. Memudahkan tugas pengurus Rukun Tetangga dan tugas kelurahan sebagai pelayan masyarakat.

2. Menyelenggarakan pengurusan kutipan Akta Kematian dan perubahan Kartu Keluarga.

Tujuan jangka menengah:

1. Memberikan kepastian layanan bagi penerima layanan.

2. Mengembangkan dan meningkatkan media elektronik sesuai kebutuhan masyarakat

Tujuan jangka panjang :

1. Memiliki standar pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat.

2. Memberikan layanan masyarakat lebih cepat dan tanggap.

3. Menjadikan Kelurahan Klandasan Ulu sebagai Pilot Project bagi kelurahan lainnya di Kota Balikpapan tentang pengurusan kutipan Akta Kematian cukup di Kelurahan saja serta memiliki layanan MANTAP.

4. Terlaksananya pengurusan kutipan Akta Kematian dan perubahan biodata Kartu Keluarga dengan mengurusnya cukup di Kelurahan saja di seluruh kelurahan se-Kota Balikpapan Tahun 2016.

Manfaat bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah : • Menata dan mengembangkan kelurahan.

• Meningkatkan kinerja dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab • Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah Kelurahan. • Memacu munculnya ide - ide baru tentang penyederhanaan produk

pelayanan yang efektif dan efisien pemerintah Kelurahan. Manfaat bagi masyarakat :

• Mendapatkan kenyamanan dalam proses pelayanan. • Memudahkan dan mempercepat segala proses pelayanan. • Memudahkan mendapatkan informasi.

Isu strategis pada aspek pemerintahan umum adalah terkait masalah kependudukan. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, maka di perlukan kebijakan penataan kependudukan dalam upaya memperlancar proses pembangunan nasional. Upaya penataan administrasi kependudukan difokuskan pada penyelenggaraan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) yang didukung oleh empat sub sistem berupa pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, informasi kependudukan dan pendayagunaan data secara konsekuen, terpadu dan berkelanjutan dari tingkat nasional sampai daerah. Selain itu, isu strategis lainnya adalah pada aspek pembinaan aparatur, kebutuhan penerapan reformasi birokrasi dan tata pemerintahan yang baik semakin menguat guna meningkatkan kualitas pelayanan publik yang lebih murah, cepat, transparan, dan akuntabel di semua tingkatan pemerintah. Dalam konteks ini, reformasi birokrasi secara khusus memberikan perhatian pada pembinaan aparatur dalam rangka tata pemerintahan yang baik menuju aparatur profesional dan berdaya saing.

Sejalan dengan isu strategis tersebut, Kelurahan Klandasan Ulu melalui inovasi MANTAP kelurahan berupaya mendukung isu strategis pada aspek pemerintahan umum dan aspek pembinaan aparatur, hal ini dikarenakan inovasi yang dilakukan adalah inovasi manajerial terpadu administrasi pelayanan Kelurahan yang dibuat untuk memangkas birokrasi, mengurangi pemberkasan, meningkatkan pelayanan dan mempermudah masyarakat sesuai dengan arah kebijakan (isu strategis) tersebut.

Terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat yang ideal di Kelurahan Klandasan Ulu melalui penyederhanaan prosedur dan optimalisasi fungsi pelaksana dalam pelayanan serta memberikan kemudahan dalam menyelesaikan kutipan Akta Kematian di Kelurahan.

Dukungan politik, dukungan sarana prasarana, partisipasi masyarakat, dukungan dan komitmen pimpinan, tim efektif serta proyek perubahan menjadi kegiatan rutin merupakan beberapa faktor pendorong keberlanjutan inovasi ini. Kendala dianggap zero bagi alumni. Selain itu, alumni mampu mengoptimalkan dengan sangat baik peran mentor, tim efektif, kolaborasi internal eksternal. Modifikasi poyek inovasi adalah dalam bentuk pelaporannya. Alumni merasa Dukungan politik, dukungan sarana prasarana, partisipasi masyarakat, dukungan dan komitmen pimpinan, tim efektif serta proyek perubahan menjadi kegiatan rutin merupakan beberapa faktor pendorong keberlanjutan inovasi ini. Kendala dianggap zero bagi alumni. Selain itu, alumni mampu mengoptimalkan dengan sangat baik peran mentor, tim efektif, kolaborasi internal eksternal. Modifikasi poyek inovasi adalah dalam bentuk pelaporannya. Alumni merasa

Dalam keberlanjutan proyek perubahan MANTAP ini, didukung oleh ketetapan Perwali Nomor 38 tahun 2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pelayanan Akta Kematian Secara Online di Kelurahan. Kerja sama dari Tim Efektif tetap terlibat dalam bentuk rapat baik formal maupun informal. Selain itu, memberikan sumbangsih ide sebagai bagian penting (subtansif) dari proyek perubahan yang dibuat. Proyek perubahan MANTAP ini memberikan banyak perubahan dan kemanfaatan bagi administratif bahkan saat ini sudah diterapkan di seluruh kecamatan dan kelurahan di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan. Bahkan banyak daerah yang berinisiatif untuk mereplikasi ide inovasi ini. Utamanya adalah karena inovasi ini memangkas banyak birokrasi, persayaratan administratif dan menghemat waktu dan tenaga pengguna layanan. Sehingga seluruh tim efektif merasa bahwa proyek perubahan ini membawa perubahan yang signif ikan terhadap organisasi yaitu Pemerintah Kota Balikpapan.

Tabel 3.4 Kriteria Keberhasilan Proyek perubahan MANTAP

Sumber : Adi, 2015

Kontinuitas proyek perubahan selain mendapatkan payung hukum juga mendapat bantuan fasilitas sarana prasarana berupa pengadaan komputer, ditunjang pembangunan sistem aplikasi untuk memudahkan koordinasi antar instansi terkait. Diklat kepemimpinan ini menjadi momen pas untuk menghadirkan inovasi sederhana tetapi bermanfaat secara luas.

Peran tim efektif masih terlibat dalam keberlanjutan proyek perubahan ini baik dalam rapat (formal dan informal) juga dilibatkan dalam surat penugasan yaitu penandadatanganan surat pengantar Kelurahan, pemeriksaan berkas serta pengawasan proses pembuatan Akta Kematian. Juga memberikan sumbangsih ide berupa saran pemberian bimbingan teknis bagi operator agar dalam menjalankan aplikasi sesuai dengan prosedur. Perubahan signifikan sangat dirasakan bagi organisasi, diantaranya membuat cara kerja lebih efisien dan mendekatkan organisasi kepada masyarakat dalam akses pelayanan publik, serta bagi stakeholder dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terbantukan dalam data Kependudukan (validasi data). Manfaat yang dirasakan bagi tim efektif adalah kearsipan menjadi lebih baik, memudahkan masyarakat dalam pengurusan Akte Kematian serta pelayanan elektronik menjadi lebih baik.

Pelaksanaan inovasi berjalan sesuai target dalam jangka menengah (6-12 bulan) dan jangka panjang (di atas 12 bulan), sebagai mentor, sangat banyak berperan, meskipun termasuk jarang memberikan motivasi dan arahan. Alumni sering berkoordinasi dan berkomunikasi dalam bentuk tatap muka dan telepon, dan mentor menilai alumni sangat mampu mengelola keberlanjutan proyek perubahannya. Mentor sangat mendukung alumni demikian halnya tim efektif. Tidak hanya karena kemanfaatan proyek perubahan kepada daerah tetapi juga karena pengembangan inovasi terutama dalam sarana prasarana. Mentor juga melihat bahwa terlihat peningkatan kinerja, perubahan perilaku alumni, kemampuan alumni dalam memimpin dan bekerja sama dalam pelaksanaan tupoksi setelah mengikuti Diklatpim yang berdampak pada peningkatan kinerja organisasi (kelurahan). Akan tetapi, mentor menilai alumni tidak ditempatkan pada jabatan struktural sesuai kompetensinya di organisasi paska mengikuti diklatpim, padahal seharusnya alumni Pelaksanaan inovasi berjalan sesuai target dalam jangka menengah (6-12 bulan) dan jangka panjang (di atas 12 bulan), sebagai mentor, sangat banyak berperan, meskipun termasuk jarang memberikan motivasi dan arahan. Alumni sering berkoordinasi dan berkomunikasi dalam bentuk tatap muka dan telepon, dan mentor menilai alumni sangat mampu mengelola keberlanjutan proyek perubahannya. Mentor sangat mendukung alumni demikian halnya tim efektif. Tidak hanya karena kemanfaatan proyek perubahan kepada daerah tetapi juga karena pengembangan inovasi terutama dalam sarana prasarana. Mentor juga melihat bahwa terlihat peningkatan kinerja, perubahan perilaku alumni, kemampuan alumni dalam memimpin dan bekerja sama dalam pelaksanaan tupoksi setelah mengikuti Diklatpim yang berdampak pada peningkatan kinerja organisasi (kelurahan). Akan tetapi, mentor menilai alumni tidak ditempatkan pada jabatan struktural sesuai kompetensinya di organisasi paska mengikuti diklatpim, padahal seharusnya alumni

3.2.3.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Kajian ini melihat pelaksanaan inovasi jangka menengah dan panjang, apakah berjalan atau tidak (stagnan) dan mengamati faktor pendorong dan penghambat keberlanjutan proyek perubahan tersebut. Pada proyek perubahan MANTAP ini sudah ada pendukung payung hukum dalam bentuk Perwali serta instrumen pelaksanaannya. Karena diformalkan dalam Perwali jadi harus dilaksanakan jadi pelaksanaannya dilaksanakan secara terpadu dimana masyarakat mengurusnya dari mengumpulkan berkas dan mengambil akte di satu pintu. Berdasarkan informasi salah satu stakeholder, ketua RT 29 Kelurahan Klandasan Ulu, Bapak Hanafi, dikatakan bahwa masyarakat banyak yang enggan mengurus Akte Kematian karena banyaknya persyaratan jika ketinggalan satu berkas mereka harus kembali lagi jadi malas atau karena faktor jarak yang jauh. Inovasi ini membuat jarak semakin dekat dan meringankan segi biaya, memudahkan masyarakat mengurusnya. Menurut data Kelurahan Klandasan Ulu, data jumlah kematian penduduk meningkat setelah inovasi ini dilaksanakan. Bukan karena masyarakat yang meninggal semakin banyak, akan tetapi masyarakat menjadi antusias mengurus anggota kerabat yang sudah lama meninggal karena kemudahan persyaratan ini. Stakeholder mengungkapkan bahwa awalnya yang mengurus Akte Kematian hanya segelintir orang yang ingin mendapatkan uang duka atau keringanan biaya kredit dan sebagainya. Sedangkan yang tidak berkepentingan dengan Akte Kematian tersebut, enggan mengurusnya karena faktor tersebut diatas. (Ketua RT 29, Kelurahan Klandasan Ulu, Balikpapan, 2017).

Sedangkan dari hasil kuesioner, stakeholder mengakui program inovasi ini sangat membantu, lewat sosialisasi (penyuluhan, perda, dan lain lain), beliau merasa program ini sangat bermanfaat, memberi banyak nilai tambah dibanding sebelumnya, ini terlihat dari birokrasi Sedangkan dari hasil kuesioner, stakeholder mengakui program inovasi ini sangat membantu, lewat sosialisasi (penyuluhan, perda, dan lain lain), beliau merasa program ini sangat bermanfaat, memberi banyak nilai tambah dibanding sebelumnya, ini terlihat dari birokrasi

Salah satu tim efektif menjelaskan bahwa kemanfaatan inovasi ini terus berjalan meskipun alumni dimutasi ke unit kerja lain, dan mengharapkan bukan hanya akte kematian yang dapat dikelola terpadu di kelurahan akan tetapi mengurus berkas lain yang ada di Disdukcapil. Sehingga warga tidak perlu bolak balik mengurusnya ke kelurahan dan Disdukcapil. Stakeholder mengungkapkan ada warga yang ketika mengurus Akte Kematian harus ke Puskesmas dicecar banyak pertanyaan terkait warga yang meninggal tersebut padahal pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab yang mengurus, ini yang membuat masyarakat enggan mengurusnya. Birokrasi yang berbelit itu faktor utamanya. Ini mengakibatkan data kependudukan di Disdukcapil tidak valid, ada warga yang sudah meninggal ketika masa Pemilu memiliki kartu pemilih dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan dinyatakan masih hidup. Dengan inovasi ini langsung terdata masyarakat yang sudah meninggal dan tidak dapat menjadi pemilih lagi.

"semua, kalo anggaran kita malah ga masalah, untuk online ini berawal dari pengalaman saya membantu masyarakat yang ingin mengurus akta kematian, mengingat proses mengurusnya harus kesana kemari mengurus surat, dari Kelurahan, Kecamatan, ke Capil harus bolak balik, apalagi kalau rumahnya jauh musti dua kali angkot, akhirnya saya ke Capil untuk coba menanyakan "semua, kalo anggaran kita malah ga masalah, untuk online ini berawal dari pengalaman saya membantu masyarakat yang ingin mengurus akta kematian, mengingat proses mengurusnya harus kesana kemari mengurus surat, dari Kelurahan, Kecamatan, ke Capil harus bolak balik, apalagi kalau rumahnya jauh musti dua kali angkot, akhirnya saya ke Capil untuk coba menanyakan

3.2.3.3. Dampak Diklatpim terhadap Peningkatan Performance Alumni PKP2A III LAN

Dari hasil wawancara dengan berbagai sumber, laporan penugasan/pengurusan, terlihat alumni mengalami peningkatan kinerja pasca mengikuti diklatpim. Hal ini didorong oleh semangat untuk berbuat positif, apresiasi yang tinggi dari pimpinan/organisasi terhadap peningkatan kinerja alumni, perubahan yang sangat baik atas karakter, sikap dan perilaku yang menunjukkan sosok perubahan pada diri alumni diantaranya perilaku menunda pekerjaan. Tidak hanya itu, peningkatan kinerja alumni juga berdampak positif dan sangat signifikan terhadap peningkatan kinerja organisasi, terbangunnya karakter dan sikap perilaku integritas yang tinggi pada diri alumni serta peningkatan ketaatan pada nilai, norma dan tanggung jawab dalam memimpin unit instansinya, serta orientasi prestasi dan kualitas hasil kerja yang tinggi pada diri alumni.

3.2.3.4. Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni PKP2A III LAN

Ide proyek perubahan MANTAP (Manajerial Administrasi Terpadu Pelayanan Kelurahan) dilatarbelakangi setelah alumni yang bersangkutan mengurus pembuatan akte kematian orang tua mengamati panjangnya birokrasi dalam prosedural penerbitan akte kematian yang terkesan dipimpong antar pengurus pejabatnya. Juga melihat kesusahan dam keluhan warga yang mengurus hal yang sama padahal usianya sudah renta dan tidak memiliki mata pencarian padahal harus memberi uang tip kepada pengurusnya dan menempuh jarak jauh serta menggunakan alat transportasi ketika mengurusnya. Awalnya proyek perubahan ini belum berjalan secara online sehingga terpaksa harus menambah anggaran dari bantuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kota Balikpapan dalam mendanai tenaga khusus untuk mengirim dan mengantar berkas dari dan ke Kelurahan dan Disdukcapil. Setelah melalui perjalanan panjang Ide proyek perubahan MANTAP (Manajerial Administrasi Terpadu Pelayanan Kelurahan) dilatarbelakangi setelah alumni yang bersangkutan mengurus pembuatan akte kematian orang tua mengamati panjangnya birokrasi dalam prosedural penerbitan akte kematian yang terkesan dipimpong antar pengurus pejabatnya. Juga melihat kesusahan dam keluhan warga yang mengurus hal yang sama padahal usianya sudah renta dan tidak memiliki mata pencarian padahal harus memberi uang tip kepada pengurusnya dan menempuh jarak jauh serta menggunakan alat transportasi ketika mengurusnya. Awalnya proyek perubahan ini belum berjalan secara online sehingga terpaksa harus menambah anggaran dari bantuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemerintah Kota Balikpapan dalam mendanai tenaga khusus untuk mengirim dan mengantar berkas dari dan ke Kelurahan dan Disdukcapil. Setelah melalui perjalanan panjang

Dari segi anggaran, inovasi ini justru tidak memiliki anggaran dan tidak memungut biaya dalam pelaksanaannya. Sebelumnya, pengurusan akte kematian ini sudah berjalan karena program nasional, akan tetapi banyaknya keluhan warga ketika mengurus akte kematian ini membuat pihak Kelurahan dalam hal ini alumni merasa kesulitan ketika mengurusnya. Inisiasi ini dimulai alumni ketika salah satu warga berusia senja mengurus akte kematian ini lalu memfasilitasi proses pengurusan Akte Kematian ini ke Disdukcapil. Ketika itu terbersit ide dalam benak alumni, kalau akte kelahiran dapat disatukan pengurusannya di Puskesmas atau Rumah Sakit, mengapa akte kematian tidak dipusatkan pengurusannya di kelurahan. dengan menganalisa bahwa akte Kelahiran akan hilang statusnya ketika yang bersangkutan meninggal dunia, ada kasus di sebuah kota dimana tingkat kematian hanya satu orang dalam satu tahun. Kemudian, alumni melakukan banyak koordinasi dengan berbagai pihak dan instansi terkait, mengevaluasi proses inisiasi inovasi ini ketika akan dijalankan dalam sistem SIAK (Sistem Administrasi Kependudukan) dan sebagainya, kemudian akhirnya dapat dijalankan di Kelurahan. Dengan terintegrasinya inovasi ini dengan SIAK Kelurahan - SIAK Disdukcapil maka data kependudukan menjadi semakin valid.

".......dalam proyek perubahan itu targetnya adalah payung hukum, adanya perwali yang mengatur, kedua adalah bagaimana program ini bisa dilakukan di Kelurahan, yang ketiga terkait penyelesaian administrasi masyarakat yang meninggal, menarik saldo rekeningnya di bank, utang piutang, serta hak waris di pertanahan, di notaris, perceraian mati, juga pada saat pemilu data ini bisa digunakan, karena otomatis berubah di kartu keluarga, gak ada lagi sudah, gak perlu lagi masyarakat mengurus ke capil ..... Sekarang sudah lancar semua, jadi kita input di Kelurahan, nanti Akta Kelahiran dicetak di Kecamatan bersama dengan Kartu Keluarganya." (Umar Adi, Alumni Diklatpim IV, 2017)

"Sekarang sudah dapat terlihat manfaatnya, sudah banyak warga yang mengurus Akta Kematian ini, karena nanti kaitannya dengan ahli waris, hutang piutang dan sebagainya, itu pasti dibutuhkan, saya bersyukur dengan inovasinya mas umar ini dapat dijalankan se Kota Balikpapan, dan karena sudah ada perwalinya jadi itu bisa berjalan terus, nanti juga bisa dikonekkan Akta Kematian keluar Kartu Keluarga, domisilinya, dan mudah-mudahan teman- teman yang ikut diklat dapat mengembangkan lebih baik lagi, biar nyambung. Jadi yang merasakan kemanfaatan program ini masyarakat secara luas, jadi bukan lagi segmen tertentu, seluruh Balikapapan sudah menikmati Akta Kematian online ini, jadi mereka sudah gak repot, diberikan kelonggran, mereka tidak keluar banyak biaya, kalau dulu kan banyak biaya yang keluar, mereka harus ke Capil, kalau ada kurang data datang lagi, kalu disini, begitu dari RT lengkap sudah mendapat resi pengambilan, 6-10 hari kerja, yah perlu dimaklumi jaga karena warga disini juga ada data-datanya yang kurang lengkap juga" (Mentor Umar Adi, 2017)

Surat Akta Kematian yang sejatinya diurus di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dialihkan ke Kelurahan. Berdasarkan Perwali yang dikeluarkan yakni Perwali Nomor 38 tahun 2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pelayanan Akta Kematian Secara Online di Kelurahan. Pemangkasan kepengurusan Akte Kematian yang beralih ke Kelurahan sangat bermanfaat mengingat lebih mempermudah warga untuk mengurus. Pemangkasan Akta Kematian yang dilakukan di Kelurahan ini berharap bisa memberikan dampak kepada warga untuk mau mengurus. Sehingga lebih mempermudah pendataan kependudukan. Respon masyarakat sangat menyambut baik dengan adanya pemangkasan tersebut, ini terlihat ketika jajaran Muspika mengadakan rapat koordinasi (rakor) dengan para RT. Akta Kematian yang dilakukan secara online dan proses jadinya akan selesai selama tujuh hari kerja. Pengurusan Akta Kematian ini dilaunching di hari jadi Kota Balikpapan pada 10 Februari 2016 dan dimulai pelaksanaannya di 34 Kecamatan Kota Balikpapan per 1 April 2016.

Sejak diluncurkannya pembuatan Akta Kematian secara online di Kelurahan, respon masyarakat cukup bagus. Terbukti jumlah pelaporan tentang kematian di tiap Kelurahan jumlahnya meningkat. Hal ini seiringan dengan tingginya kesadaran warga tentang pentingnya surat Akta Kematian, misalnya untuk urusan untang piutang dan warisan. Pemangkasan kepengurusan Akte Kematian yang beralih ke Kelurahan sangat bermanfaat mengingat lebih mempermudah warga untuk mengurus, dan hasilnya setiap bulannya terjadi peningkatan pengurusan surat akta kematian tersebut. Dari data yang ada, untuk bulan Juli 2016 tercatat yang mengurus Akta Kematiannya di 34 Kelurahan sebanyak 160 orang, dan jumlah ini mengalami peningkatan di bulan Agustus 2016 yang mencapai 224 orang. Selain itu juga data kematian warga juga sangat penting untuk database penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Program pembuatan Akte Kematian secara online tersebut juga merupakan bagian dari otonomi daerah. Karena lebih mendekatkan dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan data Disdukcapil, sejak adanya kewajiban melaporkan kematian, maka diketahui jumlah warga Kota Balikpapan yang melaporkan dan membuat Akte Kematian cukup tinggi setiap bulannya mencapai 300 orang. Padahal sebelumnya kurang lebih hanya 10 orang saja setiap bulannya.

Persyaratan di Kelurahan untuk menerbitkan Surat Pelaporan Kematian, sebagai berikut :

1. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga warga yang meninggal.

2. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga ahli waris/keluarga/warga pemohon/pelapor.

3. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga saksi.

4. Dokumen pendukung lainnya seperti Fotokopi buku nikah, Ijazah, Akte Kelahiran bila diperlukan.

5. Pengantar RT.

6. Surat keterangan meninggal dari Rumah Sakit.

7. Apabila meninggal dirumah harus membuat otopsi verbal di Puskesmas setempat dengan melampirkan surat pengantar RT untuk mengurus otopsi verbal dan surat pernyataan.

Persyaratan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan untuk menerbitkan Akta Kematian, sebagai berikut :

1. KTP Asli warga yang meninggal.

2. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga warga yang meninggal.

3. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga ahli waris/keluarga/warga pemohon/pelapor.

4. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga saksi.

5. Dokumen pendukung lainnya seperti fotokopi buku nikah, Ijazah, Akte Kelahiran bila diperlukan.

6. Pengantar RT.

7. Surat Keterangan Meninggal dari Rumah Sakit.

8. Apabila meninggal dirumah harus membuat otopsi verbal di Puskesmas setempat dengan melampirkan surat pengantar RT untuk mengurus otopsi verbal dan surat pernyataan.

Persyaratan di Kecamatan untuk mencetak perubahan biodata Kartu Keluarga, sebagai berikut :

1. Kartu Keluarga Asli warga yang meninggal.

2. Fotokopi Akta Kematian.

3. Pengantar RT

Alur Prosedur Mengurus Akta Kematian

Alur Prosedur Mengurus Pencetakkan Perubahan Biodata Kartu Keluarga :

Sumber : Adi, 2015

Gambar 3.9

Alur Prosedur Mengurus Akta Kematian dan Pencetakkan Perubahan

Biodata Kartu Keluarga Sebelum Adanya Proyek Perubahan dan Setelah adanya Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 38 Tahun 2015

Cukup dilakukan di Kelurahan untuk menerbitkan Akta Kematian dan Kartu Keluarga, dengan persyaratan sebagai berikut:

1. Asli dan Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga warga yang meninggal.

2. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga ahli waris/keluarga/warga pemohon/pelapor.

3. Fotokopi KTP saksi.

4. Dokumen pendukung lainnya seperti fotokopi buku nikah, Ijazah, Akte Kelahiran bila diperlukan.

5. Pengantar RT.

6. Surat keterangan meninggal dari Rumah Sakit.

7. Apabila meninggal dirumah harus membuat otopsi verbal di Puskesmas setempat dengan melampirkan surat pengantar RT untuk mengurus otopsi verbal dan surat pernyataan.

Sumber : Adi, 2015 (diolah)

Gambar 3.10 Alur Prosedur Mengurus Akta Kematian dan Perubahan Kartu Keluarga

Kemanfaatan inovasi kutipan Akta online ini juga berdampak pada instansi terkait diantaranya :

• BPJS : Konversi data kepesertaan BPJS lebih mudah • Asuransi Jiwa : Dokumen dan sistem data pendukung klaim asuransi

jiwa • Perbankan : Dokumen penghentian utang maupun dana pensiun melalui perbankan • Badan Kepegawaian Daerah (PNS dan Non PNS) : Mendukung validnya data kepegawaian

• BPN/Notaris : Memperjelas status kepemilikan ahli waris. • Kantor Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri : Dokumen

pendukung pembuatan penetapan Ahli Waris • KPU : Mendukung daftar calon pemilih pada pemilu

Mengutip sumber Koran Kaltim Post, Jumat, 7 Oktober 2016 halaman 25, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menjelaskan :

"Inovasi itu (Pelaporan Kematian secara Online di Kelurahan) sangat membantu. Efektif sekali," ucap Kepala Disdukcapil Balikpapan Chairil Anwar diruang kerjanya, kemarin (6/10) Merujuk data Disdukcapil Balikpapan, sejak Januari - Agustus 2016 jumlah Akta Kematian yang diterbitkan sebanyak 2.420 Akta. Itu berarti, rata - rata saban bulan ada 302 akta yang terbit. "(Dulu) sebelum pelayanan online paling 100-an Akta saja. Sekarang meningkat,"

Data laporan dan ketetapan Perwali menjadi bukti keberlanjutan proyek perubahan, cakupan kemanfaatan melingkupi masyarakat luas. Realisasi kemanfaatan ini didorong sebagian besar karena efisiensi waktu, pengurangan biaya, kemudahan prosedur. Faktor penghambat dianggap zero oleh alumni. Sharing benef it dalam hal transfer pengetahuan juga sudah dilakukan alumni kepada rekan kerja dan bawahan alumni. Proyek perubahan, menurut alumni, telah sangat bagus dalam meningkatkan kualitas kerja, mengefisiensikan waktu kerja, kinerja unit yang dipimpin, dan mengurangi kesalahan kerja.