Gambaran Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni Diklatpim PKP2A III LAN di Kota Palangka Raya

3.4. Gambaran Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni Diklatpim PKP2A III LAN di Kota Palangka Raya

3.4.1. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim II

Proyek perubahan Membangun/Merancang Sistem Aplikasi Terintegrasi untuk Evaluasi dan Reviu SAKIP/LKIP digagas Kepala Inspektorat Kota Palangka Raya dengan judul Membangun/ Merancang Sistem Aplikasi Terintegrasi untuk evaluasi dan reviu SAKIP/ LKIP. APIP berfungsi sebagai penjamin kualitas (quality assurance) dan sebagai konsultan, namun dalam melaksanakan fungsi tersebut belum secara maksimal APIP Inspektorat. Hal ini dikarenakan dalam melaksanakan pengawasan menggunakan pola post audit, stigma masyarakat dan para kepala SKPD kepada APIP hanya mencari-cari kesalahan, penyerapan anggaran belum maksimal (SiLPA setiap tahun meningkat tajam), masih terdapat temuan berulang.

Sesuai Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Palangka Raya yaitu "Terwujudnya Kota Palangka Raya Sebagai Kota Pendidikan, Jasa Dan Pariwisata Yang Berkualitas Dengan Menjunjung Tinggi Falsafah Huma Betang". Sedangkan misi ke-5 (lima) Walikota dan Wakil Walikota Palangka Raya yang berbunyi "Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Dengan Kedisiplinan Tinggi, Sikap Profesional, Berwibawa Dan Bertanggungjawab Untuk Memberikan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat.". Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Walikota Palangka Raya tersebut maka peran Inspektorat Kota Palangka Raya mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan perencanaan program pengawasan, pembinaan, kebijakan, fasilitasi pengawasan dan pemeriksaan, pengusutan, pengujian serta penilaian tugas pengawasan di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya yang di follow-up dengan Visi:

"Mendorong Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan Kota yang Efisien, Efektif, Bersih dan Bertanggungjawab Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah melalui Pengawasan yang Profesional".

Misi Inspektorat telah disusun secara jelas sesuai dengan tugas dan fungsi yang terkait dengan kewenangan sesuai dengan peraturan serta memberikan peluang untuk perubahan sesuai dengan tuntutan perkembangan.

Misi adalah kristalisasi dari keinginan menyatukan langkah dan gerak untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Beberapa misi yang wajib dijadikan pegangan pelaksanaan tugas seluruh aparat Inspektorat Kota Palangka Raya adalah:

1. Memberikan kontribusi bagi terselenggaranya pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab;

2. Meningkatkan pelayanan publik melalui penanganan pengaduan masyarakat;

3. Meningkatkan kualitas hasil pengawasan dan tindak lanjut;

4. Meningkatkan sinergi antara sesama Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP);

5. Menciptakan aparatur pengawasan yang profesional. Sejalan dengan misi ketiga (3) "Meningkatkan kualitas hasil

pengawasan dan tindak lanjut", Inspektorat Kota Palangka Raya telah melaksanakan pengawasan secara berkala atas pelaksanaan program dan kegiatan pada SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya yang disusun dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT). Jumlah SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya sebanyak 32 (tiga puluh dua) SKPD dan 2 (dua) Perusahaan Daerah, adapun jumlah objek yang dilakukan pemeriksaan sesuai PKPT sebanyak 186 (seratus delapan puluh enam) objek. Bila dibandingkan dengan jumlah personil APIP yang ada saat ini sebanyak 9 (sembilan) orang Auditor dan 9 (sembilan) orang P2UPD tentunya belum semua objek dapat dilakukan pengawasan secara maksimal oleh APIP Inspektorat Kota Palangka Raya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh APIP Inspektorat Kota Palangka Raya pada SKPD di lingkungan pemerintah Kota Palangka Raya masih banyak ditemukan kelemahan Sistem Pengendalian Internal dan masih tingginya temuan atas kepatuhan pada perundang- undangan. Demikian pula terhadap hasil pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), meskipun BPK telah memberikan penilaian/ Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh APIP Inspektorat Kota Palangka Raya pada SKPD di lingkungan pemerintah Kota Palangka Raya masih banyak ditemukan kelemahan Sistem Pengendalian Internal dan masih tingginya temuan atas kepatuhan pada perundang- undangan. Demikian pula terhadap hasil pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), meskipun BPK telah memberikan penilaian/

Tabel 3.5. Pemeriksaan BPK atas LKPD Kota Palangka Raya

Sumber : Laporan Proper Alman Pakpahan 2016, hal 3

Membangun/ Merancang Sistem Aplikasi Terintegrasi Untuk Evaluasi dan Reviu SAKIP/LKIP SKPD merupakan salah satu upaya untuk mengukur indikator kinerja SKPD sekaligus melakukan koreksi, asistensi sehingga memberi solusi penyelesaian permasalahan agar perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan serta pertanggung jawaban keuangan daerah sesuai dengan ketentuan berlaku.

Tujuan Membangun/ Merancang Sistem Aplikasi Terintegrasi untuk evaluasi dan reviu SAKIP/LKIP mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk terciptanya pemerintah yang melayani masyarakat dengan baik dan terpercaya. Sedangkan sasarannya menjadikan instansi Pemerintah Kota Palangka Raya akuntabel beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi , terwujudnya transparansi instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional, terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan untuk Tujuan Membangun/ Merancang Sistem Aplikasi Terintegrasi untuk evaluasi dan reviu SAKIP/LKIP mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk terciptanya pemerintah yang melayani masyarakat dengan baik dan terpercaya. Sedangkan sasarannya menjadikan instansi Pemerintah Kota Palangka Raya akuntabel beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi , terwujudnya transparansi instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional, terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan untuk

Tabel 3.6. Gambaran SiLPA APBD Kota Palangka Raya

Sumber : Laporan Inspektorat Kota Palangka Raya, 2016.

Berdasarkan hasil pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK per Januari tahun 2016, penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan pada Pemerintah Kota Palangka Raya telah cukup baik yakni sebanyak 73,56% dari target 80%, (atas hasil pemeriksaan sejak tahun 2004 s.d. 2015).

Tabel 3.7. Pemantauan Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK

Sumber : Laporan Inspektorat Kota Palangka Raya, 2016

Masih rendahnya penyelesaian tindak lanjut tersebut apabila tidak dilakukan langkah-langkah yang strategis tidak menutup kemungkinan dapat mempengaruhi penilaian BPK pada pemeriksaan tahun berikutnya. Demikian pula pada persoalan pengelolaan Masih rendahnya penyelesaian tindak lanjut tersebut apabila tidak dilakukan langkah-langkah yang strategis tidak menutup kemungkinan dapat mempengaruhi penilaian BPK pada pemeriksaan tahun berikutnya. Demikian pula pada persoalan pengelolaan

Tabel 3.8. Penilaian atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kepada Kota Palangka Raya

Sumber : Laporan Proper Alman Pakpahan 2016, hal 4

Pengawasan intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting untuk memberikan jaminan bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara/daerah serta ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Negara / daerah bersih dan bebas KKN. Dengan sistem ini pengawasan lebih mudah dan transparan. Membangun / Merancang Sistem Aplikasi Terintegrasi untuk Evaluasi dan Reviu SAKIP/LKIP, telah mendapat dukungan dan apresiasi dari seluruh stakeholder, terutama elemen masyarakat yang merasakan sendiri manfaatnya apabila seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya memberikan layanan publik yang optimal sehingga masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan di segala bidang.

3.4.1.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Keberlanjutan sistem ini sampai kini masih terus berjalan bahkan terus mengalami pengembangan. Dari target jangka menengah dan panjang semua sudah di jalankan. Hal ini didukung oleh payung hukum yang menaungi berupa peraturan walikota bahkan saat ini draft PERDA sedang menunggu pengesahan DPRD sehingga dalam menjalankan proyek perubahan ini akan dijamin secara hukum. Keberlanjutan Proyek perubahan ini tidak lepas dari dukungan mentor serta tim efektif dan stakeholder pengguna. Walikota saat ini bahkan telah memakai sistem ini sebagai dasar pengambilan kebijakan. Pelaksanaan sistem ini sangat berpengaruh pada sistem kerja inspektorat dan SKPD dari manajemen, laporan keungan dan yang lainnya mengalami perubahan lebih baik. Bahkan setelah pelaksanaan Proyek perubahan Kota Palangka Raya telah memperoleh beberapa penghargaan diantaranya seperti yang terlihat pada gambar berikut :

Sumber : Foto observasi lapangan 27 Maret 2017

Gambar 3.14

Proyek perubahan Kota Palangka Raya telah memperoleh beberapa

penghargaan

3.4.1.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Keberhasilan suatu proyek perubahan berhubungan dengan dukungan dari berbagai pihak, dalam proyek perubahan ini reformer mempersepsi bahwa dukungan dari pimpinan dalan hal ini walikota Palangka Raya serta tim efektif merupakan faktor yang mendorong keberlanjutan dan keberhasilan dari proyek perubahan ini. Berikut adalah faktor-faktor pendorong pelaksanaan proyek perubahan yang dilakukan oleh reformer:

1. Dukungan dan Komitmen Pimpinan

2. Political Support

3. Tim Efektif

4. Anggaran

5. Dukungan sarana dan prasarana

6. Proyek perubahan dijadikan kegiatan rutin

7. Partisipasi masyarakat

8. Dukungan dari SKPD lainnya. Faktor-faktor pendorong tersebut berupa penyediaan anggaran,

sarana dan prasara serta dukungan konkrit dari pimpinan / walikota menjadikan sistem ini bagian dari pengambilan kebijakan-kebijakan yang strategis. Faktor penghambat dari keberlanjutan proyek perubahan ini adalah ego sektoral SKPD sehingga untuk pengambilan data ada beberapa SKPD yang masih belum berkoordinasi dan komunikasi secara efektif. Selain itu juga secara internal masih ada dalam lingkup inspektorat yang belum punya semangat perubahan. Seperti yang dijelaskan oleh alumni pada wawancara pada tanggal

27 Maret 2017 di Kantor Inspektorat Kota Palangka Raya : "Permasalahan biasanya dari external dalam meminta data, yang

kedua semangat perubahan ke anggota belum tertancap sepenuhnya, Namun kita pelan-pelan membimbing anggota dan memberi support agar anggota memiliki semangat perubahan".

Selain itu faktor penghambat lainnya adalah adanya regulasi yang masih belum sinkron satu sama lain. Regulasi yang berubah-ubah dari Selain itu faktor penghambat lainnya adalah adanya regulasi yang masih belum sinkron satu sama lain. Regulasi yang berubah-ubah dari

3.4.1.3. Dampak diklatpim terhadap peningkatan performance alumni PKP2A III LAN

Peningkatan performance alumni dirasa meningkat setelah diklatpim pola baru yang mengharuskan membuat proyek perubahan ini. Beberapa hal yang dirasa oleh alumni / reformer adalah:

1. Meningkatnya wawasan dan pemahaman dalam pengelolaan akuntabilitas instansi pemerintah.

2. Terselesaikannya T indak Lanjut Rekomendasi Pemeriksaan Kemenpan-RB, BPK, BPKP, Inspektorat Provinsi, (Opini meningkat).

3. Meminimalisir resiko kesalahan atas pelaksanaan APBD.

4. Terhindar dari permasalahan hukum.

5. Tindak kepercayaan masyarakat meningkat. Bukti-bukti peningkatan kinerja tersebut didapat dengan bukti

contoh-contoh kinerja:

1. Nilai prestasi dalam dokumen Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) meningkat.

2. Target dan Indikator Kinerja Utama SKPD tercapai.

3. Integritas teruji.

4. Organisasi bertambah dinamis.

5. APIP semakin disegani. Peningkatan Performance tersebut juga dirasakan langsung oleh

Sekda yang juga berperan sebagai mentor dalam proyek perubahan diklatpim II tersebut, seperti dalam wawancara yang dilakukan dengan Sekda pada tanggal 27 Maret 2017 di Kantor Sekda Kota Palangka Raya, sebagai berikut :

"….Allhamdullillah ada peningkatan performance dari alumni- alumni diklat kami dari eselon II, Allhamdullillah inovasi tersebut sudah berjalan di lingkungan masyarakat……"

3.4.1.4. Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni PKP2A III LAN

Realisasi Kemanfaatan dari proyek perubahan ini dipersepsi sangat tinggi baik oleh reformer/alumni maupun oleh mentor, dan juga stakeholder, seperti yang diungkapkan oleh Sekda Kota Palangka Raya pada wawancara di Kantor Sekda Kota Palangka Raya pada tanggal 27 Maret 2017:

"Allhamdullillah proyek perubahan ini sudah berjalan di masyarakat untuk tingkat eselon 2 (dua), saya melihat seperti Sistem LKIP itu sampai sekarang kami lihat cukup baik, Faktor yang mempengaruhi inovasi ini dari semangatnya masing-masing alumni diklat kita yang ingin melakukan semangat perubahan yang menjadi lebih baik".

Kemanfaatan dari Proyek perubahan ini dapat dibuktikan dengan adanya berbagai kinerja yang meningkat seperti :

1. Kualitas perencanaan, penyusunan, pelaporan, evaluasi kinerja SKPD meningkat.

2. Dari orientasi, output berubah menjadi orientasi outcomes.

3. Layanan publik meningkat.

4. Tata Kelola SAKIP/LKIP optimal. Cakupan realisasi kemanfaatan dari proyek perubahan ini sendiri

adalah yang pertama masyarakat karena kinerja dari SKPD terutama dalam hal pelayanan publik lebih baik yang kedua adalah internal dari SKPD juga kinerja lebih meningkat begitupun dengan SKPD eksternal. Proyek perubahan ini dinilai dan dipersepsi bermanfaat karena dengan sistem ini didapat kemudahan prosedur, ef isiensi waktu dan pengurangan biaya, selain itu kemampuan mengidentifikasi secara dini kelemahan penyelenggaraan SAKIP/LKIP, APIP (Inspektorat) dapat berperan maksimal dalam mengawal proses perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan Tata Kelola Keuangan SKPD selain itu pula berubahnya paradigma terhadap APIP.

3.4.2. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim III

Proyek perubahan Program Mobile Health dan Call Center

Services di RSUD Kota Palangka Raya digagas oleh Bpk Abram Sidi Winasis Kepala RSUD Kota Palangka Raya. Sebagai Rumah Sakit yang baru berdiri pada tanggal 19 Januari 2015, tingkat kunjungan pasien ke RSUD Kota Palangka Raya masih cukup rendah. Sebagai salah satu upaya untuk mengatasi tersebut, reformer berusaha membuat proyek perubahan dengan menjemput bola, melalui program Mobile Health dan Call Center Services di RSUD Kota Palangka Raya sehingga masyarakat yang memerlukan layanan konsultasi kesehatan dan ambulansi/ evakuasi pasien, tinggal menghubungi Call Center yang telah disediakan, dan Tim Mobile Health dan Call Center Service (MH&CSS) di RSUD Kota Palangka Raya, akan segera membantu, tanpa dipungut biaya (gratis).

Sumber : Dokumentasi Kajian, 2017. Gambar 3. 15. Banner Proyek Perubahan yang dipasang di RSUD Kota Palangka Raya

Pada Pelaksanaan Jangka pendek, ada beberapa tahapan yang telah dilaksanakan, yaitu :

A. Persiapan dan perencanaan ( telah dilaksanakan pada Minggu ke

4 dan ke 4 bulan September 2016, yang meliputi :

1. Konsultasi dengan mentor

2. Menyiapkan Tim Efektif

3. Rapat persiapan dengan Mentor dan Tim efektif

4. Penyusunan rencana detail ( membuat RAB)

B. Penyusunan Instrumen dan Pedoman Program MH dan CSS ( telah dilaksanakan pada minggu ke-5 bln September s.d Minggu ke 3 bln oktober 2016) yang meliputi:

1. Pembentukan tim mobile health & call center services di RSUD kota Palangka Raya

2. Penyusunan SOP tim MH dan CSS di RSUD Kota Palangka Raya

C. Sosialisasi program MH&CSS di RSUD Kota Palangka Raya

1. Melalui media cetak ( Koran Kalteng Pos)

2. Melalui pamplet/ pemberitahuan di kecamatan, kelurahan dan tempat-tempat pelayanan publik lainnya.

D. Pelaksanaan Program Mobile Health dan Call Center Services di RSUD Kota Palangka Raya.

Anggaran untuk program MH&CSS di RSUD Kota Palangka Raya ini tetap berjalan, dan telah beroperasi mulai tanggal 18 November 2016, melalui integrasi dengan kegiatan unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Kota Palangka Raya, yang mana anggarannya telah ada pada DPA Murni RSUD Kota Palangka Raya.

Tabel 3.9. Tujuan Proyek Perubahan

Tabel 3.10 Manfaat Program Mobile Health & Call Center Services

Sumber : Laporan Proyek Perubahan Diklatpim, 2016,

3.4.2.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Keberlanjutan dari proyek perubahan yang digagas oleh peserta diklatpim III Pak Abram Sidi Winarsis ini masih terus berlanjut sampai dengan saat pelaksanaan observasi dilakukan yaitu pada tanggal 29 Maret 2017. Proyek perubahan Mobile Health dan Call Center Services memasuki masa jangka menengah. Keberlanjutan proyek perubahan ini dikarenakan tim efektif yang solid dalam melaksanakan proyek perubahan ini. Peran mentor dalam melanjutkan proyek perubahan ini sangat tinggi dalam mengoptimalkan keberlanjutan inovasi hal ini dikarenakan mentor memandang proyek perubahan ini sangat bermanfaat bagi kinerja organisasi. Rumah Sakit Umum Daerah yang merupakan Rumah Sakit Umum Daerah baru di Kota Palangka Raya dan masyarakat masih belum mengenal ditunjang dengan letak Keberlanjutan dari proyek perubahan yang digagas oleh peserta diklatpim III Pak Abram Sidi Winarsis ini masih terus berlanjut sampai dengan saat pelaksanaan observasi dilakukan yaitu pada tanggal 29 Maret 2017. Proyek perubahan Mobile Health dan Call Center Services memasuki masa jangka menengah. Keberlanjutan proyek perubahan ini dikarenakan tim efektif yang solid dalam melaksanakan proyek perubahan ini. Peran mentor dalam melanjutkan proyek perubahan ini sangat tinggi dalam mengoptimalkan keberlanjutan inovasi hal ini dikarenakan mentor memandang proyek perubahan ini sangat bermanfaat bagi kinerja organisasi. Rumah Sakit Umum Daerah yang merupakan Rumah Sakit Umum Daerah baru di Kota Palangka Raya dan masyarakat masih belum mengenal ditunjang dengan letak

Sumber : Dokumentasi Kajian, 2017 Gambar 3.16 Banner Sosialisasi Program Mobile Health dan Call Center Services

3.4.2.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Kemanfaatan proyek perubahan ini dikatakan dapat terlaksana dengan baik dan berhasil berhubungan dengan dukungan dari berbagai pihak, dalam proyek perubahan ini reformer mempersepsi bahwa Kepala Dinas Kesehatan serta tim efektif merupakan faktor yang medorong keberlanjutan dan keberhasilan dari proyek perubahan ini. Berikut adalah faktor-faktor pendorong pelaksanaan proyek perubahan yang dilakukan oleh reformer:

1. Dukungan dan Komitmen Pimpinan

2. Tim Efektif

3. Anggaran

4. Dukungan sarana dan prasarana (walaupun masih bertahap)

5. Partisipasi masyarakat sebagai pengguna program.

6. Stakeholder seperti kecamatan sebagai tempat untuk sosialisasi- sosialisasi

Faktor-faktor pendorong tersebut berupa penyediaan anggaran, sarana dan prasara serta dukungan konkrit dari pimpinan / walikota yaitu tahun 2016 telah diberikan bantuan berupa mobil ambulance yang merupakan sumbangan dari pemerintah Jepang dimana Walikota Palangka Raya bekerja sama dengan Bupati Bantaeng Sulawesi Selatan memperoleh bantuan ambulance tersebut. Driver juga dilatih khusus didatangkan dari Bantaeng karena mobil ambulance bantuan dari Pemerintah Jepang ini harus dioperasionalkan secara khusus. Selain itu koordinasi dengan beberapa SKPD juga memudahkan sosialisasi kepada masyarakat, setiap kali ada acara di kecamatan-kecamatan selalu disisipkan sosialisasi tentang program Mobile Health dan Call Center Service. Pelaksanaaan program ini juga didukung oleh tim efektif yang berjaga bergantian 24 jam walaupun dengan fasilitas yang masih seadanya. Karena masih dalam tahap pembangunan. Selain itu adanya SOP yang membantu memudahkan petugas untuk bertindak sesuai dengan prosedur.

Sumber: observasi lapangan Tanggal 29 Maret 2017 Gambar 3.17 SOP Mobile Health dan Call Center Services

Faktor penghambat dari keberlanjutan proyek perubahan ini adalah sarana dan prasarana yang masih belum lengkap sebagai RSUD baru dan pindahan dari status Puskesmas menjadi RSUD kelas D sehingga sarana dan prasarana masih sangat terbatas. Selain itu anggaran masih dipusatkan untuk penyediaan dan pembangunan infrastruktur. Namun demikian semangat untuk terus melanjutkan proyek perubahan terus berlanjut..

3.4.2.3. Dampak Diklatpim terhadap Peningkatan Performance Alumni PKP2A III LAN

Peningkatan performance alumni dirasa meningkat setelah diklatpim pola baru yang mengharuskan membuat proyek perubahan ini. Beberapa hal yang dirasa oleh alumni / reformer adalah pentingnya melakukan inovasi di tempat kerja. Peningkatan performance ini juga yang membuat reformer memompa semangat timnya untuk terus membuat inovasi-inovasi lainnya seiring dengan akan dikembangkannya Infrastruktur Rumah Sakit Umum Daerah yang masih status Kelas D. Melakukan inovasi dari keterbatasan adalah hal yang alumni tularkan kepada tim dan stafnya, sehingga harapannya bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kota Palangka Raya ini akan menjadi pusat rujukan Rumah Sakit di Kalimantan Tengah.

3.4.2.4. Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni PKP2A III LAN

Kemanfaatan dari Proyek perubahan ini dipersepsi cukup baik oleh alumni maupun oleh tim efektif, dan juga stakeholder, kemanfaatan dari proyek perubahan ini dapat di buktikan dengan meningkatnya penggunaan layanan Mobile Health dan Call Center Services oleh masyarakat. Cakupan realisasi kemanfaatan dari proyek perubahan ini sendiri adalah yang pertama masyarakat karena masyarakat pengguna langsung program ini, masyarakat dengan mudah konsultasi kesehatan dengan tim medis jaga yang ada pada program ini. Sehingga walaupun masyarakat berada di tempat yang jauh tetap dapat penanganan medis tindakan pertama. Minimal konsultasi penanganan dini. Proyek perubahan ini dinilai dan dipersepsi bermanfaat karena dengan sistem ini didapat kemudahan prosedur, efisiensi waktu dan pengurangan biaya, selain itu program jemput bola memudahkan masyarakat menerima pelayanan kesehatan dengan tepat dan cepat.

3.4.3. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim IV

Sistem Deteksi dan Edukasi Tentang Informasi Pengelolaan Sampah (SI DETEKTIF SAMPAH) di Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah adalah sistem yang dibuat dalam rangka proyek perubahan diklatpim IV oleh Muhammad Alfath yang menjabat sebagai kepala seksi pengelolaan sampah Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka Raya bertujuan untuk meningkatkan sistem pengelolaan sampah di Kota Palangka Raya yang saat ini masih belum optimal. Peningkatan sistem ini terkait dalam hal efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan angkutan sampah dengan berbasis pada teknologi informasi dan pemberdayaan masyarakat kota Palangka Raya.

Kota Palangka Raya sebagai salah satu kota yang saat ini sedang berkembang tidak luput dari masalah sampah. Dengan jumlah penduduk hampir mencapai 239.820 jiwa, masalah sampah menjadi salah satu momok yang senantiasa menjadi sorotan. Ditambah lagi dengan masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang khususnya angkutan sampah menyebabkan masalah sampah di kota ini semakin kompleks.

Tabel 3.11 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2014

Sumber: Buku Putih Sanitasi Kota Palangka Raya dan BPS Kota Palangka Raya (dalam Laporan Proper Muhammad Alfath,2016 hal 1)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pusat sebaran penduduk Kota Palangka Raya lebih banyak berada di dua wilayah Kecamatan,

yaitu Kecamatan Jekan Raya (124.772 jiwa) dan Kecamatan Pahandut (84.094 jiwa), sisanya disusul oleh Kecamatan Sabangau dengan jumlah penduduk 15.581 jiwa, kemudian Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Rakumpit masing-masing dengan penduduk sebanyak 12.322 jiwa dan 3.051 jiwa. Dengan jumlah sebaran penduduk ini dapat dipetakan bahwa timbulan sampah terbanyak juga pasti akan berada di wilayah- wilayah yang memiliki jumlah penduduk terbanyak. Dari data di bidang kebersihan ( dalam Laporan Proper Muhammad Alfath,2016 hal 1-2) diketahui bahwa timbunan sampah di Kota Palangka Raya mencapai 119.910 kg/hari atau sekitar 119,91 ton/hari. Seluruh timbunan sampah tersebut tentunya tidak dapat terlayani sepenuhnya oleh armada angkutan sampah yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Palangka Raya. Karena dengan jumlah armada yang hanya sebanyak 21 buah kendaraan truk pengangkut, saat ini praktis pemerintah Kota Palangka Raya hanya mampu melayani secara reguler 3 (tiga) kecamatan saja, yaitu Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Pahandut dan sebagian Kecamatan Sabangau. Sisanya di 2 (dua) kecamatan hanya dilayani secara terbatas dan insidental. Keterbatasan pelayanan ini selain adanya keterbatasan armada juga dikarenakan beberapa wilayah kecamatan tidak terjangkau oleh angkutan darat karena posisi geografisnya yang berada di sekitar aliran sungai Kahayan dan sungai Rungan. Adapun kemampuan pelayanan angkutan sampah yang dapat dilakukan oleh tim pengangkutan sampah di Kota Palangka Raya, setiap harinya hanya sekitar separuh dari total timbulan sampah yang ada, yaitu sekitar 57.000 kg/hari atau sekitar 57 ton/hari. Jumlah itupun terkadang masih sering tidak tercapai dikarenakan berbagai faktor / masalah, baik dari internal tim maupun eksternal sehingga agar masalah-masalah tersebut dapat diatasi diperlukan sebuah sistem yang komprehensif agar masalah dapat dipecahkan seefektif dan seefisien mungkin.

Sumber : Observasi Alumni tanggal 29 Maret 2019 di Kota Palangka

Raya Gambar 3.18 BANNER SI DETEKTIF SAMPAH

Adapun tujuan dan sasaran Proyek Perubahan SI DETEKTIP SAMPAH yang dilakukan adalah sebagai berikut (2016) :

Jangka Pendek (sampai Juni tahun 2016) dengan tujuan : Persiapan dan uji coba infrastruktur pendukung sistem manajemen pengangkutan sampah yang berbasis IT dan partisipatif. Detil tujuan yang ingin dicapai:

1. Terpasangnya alat pemantau minimal di 1 (satu) jalur krusial yang sering bermasalah,

2. Tersedianya layanan pengaduan masalah sampah untuk masyarakat

3. Terlaksananya sosialisasi tentang sistem pengaduan masalah sampah

Sasaran :

1. Meningkatnya efisiensi dalam sistem pengangkutan dan pelaporan kegiatan pengangkutan sampah di jalur yang telah ditentukan.

2. Meningkatnya kebersihan di TPS-TPS yang selama ini sering bermasalah di jalur yang telah ditentukan.

3. Munculnya kesadaran masyarakat untuk berperan lebih aktif dalam pengawasan kegiatan pengelolaan sampah di sekitar jalur angkut yang telah ditentukan.

4. Munculnya kesadaran sebagian kecil masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah di lingkungan di sekitar TPS-TPS yang telah ditentukan.

Jangka Menengah (sampai dengan awal tahun 2017), Sistem pengangkutan sampah yang berbasis IT di 10 (sepuluh) jalur angkutan serta mendapat dukungan pengawasan dari masyarakat. Detil tujuan yang ingin dicapai:

1. Sebanyak 10 (sepuluh) jalur angkutan sampah yang sepenuhnya terpantau secara real time.

2. Penentuan jalur angkutan yang lebih fleksibel dan cepat

3. Terbentuknya lebih banyak komunitas peduli sampah

4. Tersedianya infrastruktur sistem pengaduan angkutan sampah dan kebersihan kota secara online yang lebih baik (upgrade sistem)

Sasaran :

1. Meningkatnya efisiensi dalam sistem pengangkutan dan pelaporan pengangkutan sampah di 10 (sepuluh) jalur angkutan

2. Meningkatnya kebersihan di TPS-TPS di 10 (sepuluh) jalur

3. Munculnya kesadaran masyarakat untuk berperan lebih aktif dalam pengawasan kegiatan pengelolaan sampah

4. Munculnya kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah di lingkungan di sekitar TPS-TPS

Jangka Panjang (tahun 2017 dan seterusnya), sistem pengangkutan sampah yang berbasis IT di seluruh jalur angkutan serta mendapat dukungan pengawasan dari seluruh komponen masyarakat kota. Detil tujuan yang ingin dicapai:

1. Manajemen sistem pengangkutan sampah yang moderen

2. Tercapainya ef isiensi dalam sistem angkutan dan sistem pengawasan

3. Sistem pengaduan online yang terkoneksi secara langsung dengan pusat komando tim lapangan.

4. Munculnya komunitas peduli sampah secara masif di seluruh wilayah Kota Palangka Raya.

5. Menurunnya jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sementara dan Tempat Pembuangan Akhir

Sasaran :

1. Meningkatnya pelayanan pengangkutan sampah di Kota Palangka Raya

2. Meningkatnya kebersihan kota

3. Tingginya kesadaran masyarakat kota untuk berperan lebih aktif dalam kegiatan kebersihan terutama dalam hal pengawasan pengelolaan sampah serta kegiatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle)

Sedangkan manfaat yang diharapkan dapat tercapai dengan dilaksanakannya SI DETEKTIP SAMPAH, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.12 Manfaat Pelaksanaan Proyek Perubahan SI DETEKTIP SAMPAH

Sumber : Laporan Proyek Perubahan diklatpim Muhammad Alfath, 2016 hal 5-6)

Sumber: Hasil Observasi Lapangan Evaluasi Pasca Diklat 29 Maret

2019 Gambar 3.19 Tampilan SI DETEKTIF SAMPAH

Keterkaitan antara Proyek perubahan dengan isu strategis dimana pengelolaan sampah yang efektif dan efisien merupakan tantangan terbesar yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Palangka Raya khususnya Bidang Kebersihan di Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan Kota Palangka Raya. Hal tersebut sesuai dengan visi dan misi dinas yaitu menyelenggarakan sistem pengelolaan persampahan secara optimal, berwawasan lingkungan dan partisipatif. Kunci keberhasilan dari visi dan misi dinas tersebut adalah bagaimana dinas selaku instansi teknis yang berwenang dalam menangani kebersihan dan persampahan harus melakukan pengelolaan sampah dengan sistem yang efektif dan efisien serta melibatkan masyarakat sebagai salah satu indikator syarat tercapainya visi dan misi.

Disamping itu adanya program 100-0-100 dari Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mana ditargetkan 100% terpenuhinya akses masyarakat terhadap air bersih, 0% luas kawasan kumuh perkotaan dan 100% terpenuhinya penyediaan sanitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat (meliputi persampahan, limbah dan drainase lingkungan). Dengan target/ sasaran pelaksanaan dari tahun 2015-2019, tugas pelayanan persampahan dalam program ini menjadi salah satu yang penting untuk Disamping itu adanya program 100-0-100 dari Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mana ditargetkan 100% terpenuhinya akses masyarakat terhadap air bersih, 0% luas kawasan kumuh perkotaan dan 100% terpenuhinya penyediaan sanitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat (meliputi persampahan, limbah dan drainase lingkungan). Dengan target/ sasaran pelaksanaan dari tahun 2015-2019, tugas pelayanan persampahan dalam program ini menjadi salah satu yang penting untuk

Sumber : Laporan Proyek Perubahan diklatpim Muhammad Alfath,

2016 Gambar 3. 29 Grafik Milestone Si Detektif Sampah

3.4.3.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim IV

Keberlanjutan dari proyek perubahan yang digagas oleh peserta diklatpim IV angkatan VIII 2016 Pak Muhammad Alfath ini masih terus berlanjut sampai dengan saat pelaksanaan observasi dilakukan yaitu pada tanggal 29 Maret 2017 hal ini dkarenakan tim efektif yang solid dalam melaksanakan proyek perubahan ini. Peran mentor dalam melanjutkan proyek perubahan ini sangat tinggi dalam mengoptimalkan keberlanjutan inovasi hal ini dikarenakan mentor memandang proyek perubahan ini sangat bermanfaat bagi kinerja organisasi. Kebijakan-kebijakan yang strategis menyangkut Keberlanjutan dari proyek perubahan yang digagas oleh peserta diklatpim IV angkatan VIII 2016 Pak Muhammad Alfath ini masih terus berlanjut sampai dengan saat pelaksanaan observasi dilakukan yaitu pada tanggal 29 Maret 2017 hal ini dkarenakan tim efektif yang solid dalam melaksanakan proyek perubahan ini. Peran mentor dalam melanjutkan proyek perubahan ini sangat tinggi dalam mengoptimalkan keberlanjutan inovasi hal ini dikarenakan mentor memandang proyek perubahan ini sangat bermanfaat bagi kinerja organisasi. Kebijakan-kebijakan yang strategis menyangkut

29 Maret 2017 di Palangka Raya : " …terus terang proyek perubahan ini saya sangat terbantu oleh

tim efektif saya yang sangat mendukung dan melaksanakannya. Kenapa ini bisa terus berjalan karena teman-teman terus mengembangkan sistem ini yang tadinya hanya memonitor keberadaan unit-unit truk sampah jadi bisa untuk memanaj penggunaan bahan bakar, service oli dan juga kedisiplinan dari driver juga. Kemanfaatan dari proyek perubahan juga berhubungan dengan pengambilan kebijakan contohnya ini kebijakan penghematan..kita tidak bisa hanya asal penghematan tapi kan harus ada data, dengan sistem ini saya bisa berikan data- data kebutuhan real dilapangan saya tinggal minta data tiga bulan terakir dari unit truk sampah yang terpasang GPS tinggal print report dan kebijakan bisa diambil"….

Peran dari tim efektif juga dinilai tinggi untuk melanjutkan proyek perubahan ini terus dilaksanakan, bahkan tim efektif terus mengembangkan sistem yang tadinya hanya untuk memonitor pergerakan truk-truk sampah saat ini telah berkembang dengan berbagai data yang bisa dimanfaatkan, salah satu contoh modifikasi proyek perubahan adalah berupa SOP dalam SMS center dan evaluasi dalam sistem pemantau. Kolaborasi pihak internal dan eksternal juga dipandang cukup untuk membuat proyek perubahan ini terus berlanjut. Stakeholder juga dilibatkan mulai dari perencanaan program inovasi, pelaksanaan program inovasi, pemeliharaan program inovasi dan pengembangan program inovasi. Keterlibatan stakeholder dengan cara rapat koordinasi, FGD, sosialisasi dan penyuluhan untuk membangun kesamaan persepsi dari keberlanjutan proyek perubahan.

3.4.3.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Pelaksanaan Proyek perubahan alumni pasca diklat ini terus Pelaksanaan Proyek perubahan alumni pasca diklat ini terus

Faktor yang menghambat pelaksanaan proyek perubahan alumni pasca diklatpim ini adalah masih kurangnya dana atau anggaran terutama untuk mengembangkan gps untuk unit lainnya. Selain faktor anggaran juga kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan fasilitas SMS Center dari sistem ini. Selain itu sarana dan prasarana juga masih terbatas. Ide untuk melibatkan pihak Swasta dalam pembiayaan telah ada namun dalam pelaksanaanya perusahaan yang berada di wilayah Kota Palangka Raya sangat terbatas tidak seperti daerah lainnya sehingga opsi tersebut tidak dapat dijalankan.

3.4.3.3. Dampak Diklatpim terhadap Peningkatan Performance Alumni PKP2A III LAN

Pelaksanaan diklatpim secara nyata telah "memaksa" peserta diklat untuk membuat proyek perubahan yang dapat diaplikasikan di tempat kerja. Para alumni diklatpim sepulangnya dari pelaksanaan diklat turut berbagi pengetahuan yang ada dan diperoleh saat diklatpim terhadap rekan kerja maupun bawahan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan berbagi ilmu mengenai bagaimana mengelola masalah di dalam tim maupun kepada para bawahan. Proyek perubahan Si DETEKTIF SAMPAH ini menurut persepsi alumni telah mampu meningkatkan kualitas kerja (improvement quality) bagi alumni menjadi tinggi, mengefisiensikan penggunaan waktu kerja menjadi efisien tinggi, meningkatkan dengan tinggi performa kerja Pelaksanaan diklatpim secara nyata telah "memaksa" peserta diklat untuk membuat proyek perubahan yang dapat diaplikasikan di tempat kerja. Para alumni diklatpim sepulangnya dari pelaksanaan diklat turut berbagi pengetahuan yang ada dan diperoleh saat diklatpim terhadap rekan kerja maupun bawahan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan berbagi ilmu mengenai bagaimana mengelola masalah di dalam tim maupun kepada para bawahan. Proyek perubahan Si DETEKTIF SAMPAH ini menurut persepsi alumni telah mampu meningkatkan kualitas kerja (improvement quality) bagi alumni menjadi tinggi, mengefisiensikan penggunaan waktu kerja menjadi efisien tinggi, meningkatkan dengan tinggi performa kerja

Peningkatan kinerja setelah mengikuti diklatpim dirasa tinggi peningkatannya hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kinerja pengangkutan sampah. Adapun faktor pendorong peningkatan kinerja adalah adanya tuntutan kinerja yang lebih baik dari atasan yang pada saat pelaksanaan diklat bertindak sebagai mentor serta didukung oleh tim efektif yang terus mengembangkan sistem ini. Pimpinan organisasi bahkan walikota Palangka Raya mengapresisasi sangat tinggi dengan adanya peningkatan kinerja dari alumni diklatpim ini. Apresiasi tersebut dalam bentuk penugasan terhadap alumni. Setelah diklatpim alumni lebih sering menjadi perwakilan dinas untuk mempresentasikan dan mengsosialisasikan mengenai sitem ini jika ada kunjungan dari kota lain maupun permintaan pemaparan SI DETEKTIF SAMPAH, salah satunya penugasan memaparkan sistem ini pada seminar nasional di Fakultas Teknik UGM tahun 2016 di Jogjakarta.

Perubahan atas karakter, sikap dan perilaku yang menunjukkan sosok pemimpin dalam diri alumni dipersepsi sangat tinggi dimana alumni lebih memperhatikan masukan dan pertimbangan tim, lebih membaca kebutuhan organisasi dan lebih memahami bagaimana memanajemen dan menggerakkan tim.

3.4.3.4. Kemanfaatan Proyek Perubahan alumni PKP2A III LAN

Kemanfaatan proyek perubahan dirasa tinggi baik oleh alumni sendiri, mentor, tim efektif maupun oleh stakeholder. Mentor menganggap proyek perubahan ini amat sangat bermanfaat untuk mengelola manajemen pengelolaan sampah. Pihak yang paling merasakan manfaat dari proyek perubahan alumni diklat kepemimpinan PKP2A III LAN yaitu sebagai Kasi Pengelolaan Sampah adalah unit kerja yang bersangkutan dan daerah secara umum dimana bidang kebersihan sangat terbantu dan pemerintah kota Palangka Raya dapat merealisasikan program kebersihan. Adapun faktor pendorong realisasi kemanfaatan proyek perubahan ini adalah :

1. Efisiensi waktu.

2. Pengurangan biaya

3. Kemudahan prosedur

Adanya sistem ini menjadikan pengawasan angkutan sampah lebih efektif dan efisien, dan adanya data-data membantu dalam evaluasi jalur-jalur dan berdampak pada efisiensi penggunaan BBM. Dampak dari proyek perubahan SI DETEKTIF SAMPAH adalah manajemen pengawasan angkutan sampah yang semakin baik, disamping itu berkurangnya kasus penyelewengan jalur dan meningkatnya kinerja pengangkutan sampah adalah dampak lain dari adanya sistem ini. Sebelum adanya proyek perubahan ini pengawasan pengangkutan sampah terkendala, namun setelah ada sistem ini pengawasan berjalan lancar. Seperti yang dijelaskan oleh tim efektif pada wawancara tanggal 29 Maret 2017 di Palangka Raya:

"….yang utama sebetulnya maintenance, kita mau melihat penggantian oli dsb kita akan tahu dia berapa jauh dalam satu hari unit mobil truk sampah ini bergerak dari situ kita bisa banyak menghemat dan memonitor pergerakan truk sampah.dulu sebelum ada ini kita tidak dapat memonitor dengan baik hanya berdasarkan laporan driver dan pengawas. Sekarang tiap 20 detik kita bisa memantau report dari unit truk yang bergerak….."

Kemanfaatan dari adanya SI DETEKTIF SAMPAH telah dirasakan oleh Stakeholder yaitu masyarakat dan juga untuk internal pemerintah kota Palangka Raya, adapun dampak yang dirasakan dapat terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.12 Perbandingan Dampak Proyek perubahan SI DETEKTIF SAMPAH

Sumber : Presentasi Seminar Proyek perubahan SI DETEKTIF SAMPAH, 2016.