Gambaran Kemanfaatan Proyek perubahan Alumni Diklatpim PKP2A III LAN di Nunukan

3.5. Gambaran Kemanfaatan Proyek perubahan Alumni Diklatpim PKP2A III LAN di Nunukan

Kabupaten Nunukan merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Utara yang mendiklatkan aparaturnya pada PKP2A III LAN. Tercatat sebanyak 114 (seratus empat belas) aparatur yang telah mengikuti diklatpim mulai dari tahun 2014 sampai dengan pertengahan tahun 2016, terdiri dari 2 (dua) aparatur Diklatpim II, 40 (empat puluh) aparatur diklatpim III dan 72 (tujuh puluh dua) aparatur diklatpim IV. Pada lokus Kabupaten Nunukan diambil tiga sampel terpilih yang mewakili Pim II, Pim IIII dan Pim IV.

3.5.1. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim II

3.5.1.1. Kontinuitas Proyek perubahan Alumni Diklatpim II

Proyek perubahan Ir. Dian Kusumanto, M. Si (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan) tahun 2015 mewakili Alumni Diklatpim II dengan judul "Peningkatan Daya Saing Rumput Laut Kabupaten Nunukan Melalui Tekad Hasilkan Rumput Laut Dengan Harga, Produktivitas dan Mutu yang Tinggi HARUMLAH ASTUTI", merupakan

salah satu proyek perubahan yang masih berjalan hingga penelitian ini dilaksanakan. Proyek perubahan tersebut dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa Rumput Laut sebagai komoditas utama di sub sektor Perikanan dan Kelautan menjadi tanggung jawab Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nunukan. Selain itu Rumput Laut juga sudah ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian RI (atas usulan Dinas Perindagkop Kabupaten Nunukan) sebagai Kompensi Inti Industri Daerah (KIID) Kabupaten Nunukan. Sehingga dalam melaksanakan Tugas Pokok Pengembangan Usaha Komoditas Rumput Laut agar semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berkelanjutan, maka DKP dipandang perlu melakukan inovasi dalam pengelolaannya sehingga akan menyumbangkan nilai tambah yang berdaya saing. Produksi rumput laut Kabupaten Nunukan sudah mencapai lebih dari 30.000 ton Rumput Laut Kering per tahun, sehingga menjadikan Kabupaten Nunukan sebagai produsen terbesar di wilayah Kalimantan bahkan di Indonesia. Namun dalam hal kualitas, produktifitas, sinergitas, diversifikasi usaha, disparitas harga masih menjadi masalah yang berulang-ulang terjadi. Aspek kelembagaan usaha, aspek permodalan, aspek kemitraan dan pengelolaan konflik masih belum menggembirakan. Hal ini menjadi suatu inovasi baru atau terobosan baru yang dipercaya akan dapat mengatasi permasalahan- permasalahan pada komoditas Rumput laut ini, seperti :

1. Harga di tingkat petani yang selalu berfluktuasi dan kurang menguntungkan.

2. Perilaku pedagang yang masih belum konsisten dalam menjaga standar harga dan standar mutu.

3. Belum adanya industri pengolahan peningkatan nilai tambah produk dan masih sebagai bahan mentah (raw material).

4. Belum adanya tindakan pembinaan dan pengawasan yang terpadu dan komperehensif dalam sinergitas dari Pihak Pemerintah dan pemangku kepentingan (stakeholder).

5. Dari sisi teknologi dan sumberdaya manusia yang masih lemah dan masih jauh dalam mencapai usaha yang efisien dan bernilai tinggi, sehingga Rumput laut belum mampu menjadi suatu bisnis yang memberi kepastian hasil, kenyamanan usaha serta kesejahteraan hakiki bagi pelakunya

Inovasi tentang Peningkatan Daya Saing Rumput Laut Kabupaten Nunukan ini sebenarnya adalah sebuah strategi sistem yang terintegrasi antara manajemen hubungan organisasi, struktur hubungan yang terangkai sehingga metode kerja, proses, kekuatan sdm dan teknologi akan menghasilkan produk yang bernilai tinggi dan berdaya saing. Kuantitas rumput laut yang besar harus berkelanjutan (suistenable) dan semakin berkembang. Oleh karena itu produk Rumput Laut Kabupaten Nunukan harus memiliki kelebihan tersendiri (comparative advantage) dan juga keunggulan dalam menghadapi produk sejenis dari daerah atau bahkan negara lain (competitive advantage). Jika dilihat dari sisi keberlanjutan, proyek perubahan yang memiliki Tujuan Jangka Menengah (1 tahun) dan Tujuan Jangka Panjang (> 1 tahun) ini terus melakukan inovasi guna mencapai tujuan yang telah ditargetkan. Tujuan Jangka Menengah (1 tahun) :

• Terlaksananya model-model percontohan untuk perbaikan sistem yang mengarah pada upaya Peningkatan Daya Saing Rumput Laut Kabupaten Nunukan dengan tekad Hasilkan Rumput Laut dengan Harga, Produktivitas dan Mutu yang Tinggi (HARUMLAH ASTUTI). Hal ini telah tercapai dengan terus dilakukannya sosialisasi inovasi2 yang dilakukan kepada petani rumput laut untuk perbaikan sistem pengeringan rumput laut dengan - SIPERU OMUTI (Sistem Pengeringan Baru Orientasi Mutu

Tinggi) dengan tiga cara : diO-diGa, digantung bersama tali dan botol pelampungnya langsung dilakukan penumpukan dan penutupan dengan plastik atau terpal disebut dengan istilah di'Oven' (diO); diPur-diO , pelepasan rumput laut dari talinya atau dipurut dari talinya, laut ditumpuk di atas para- para ditutup rapat dengan plastik atau terpal; diPur-diO-diRak, cara diPu-diO dilanjutkan dengan pengeringan dengan dihampar di atas rak-rak yang bertingkat-tingkat di dalam suatu bangunan beratap transparan dan dilengkapi dengan kipas- kipas besar atau blower-blower besar yang menghembuskan angin dan panas untuk proses pengeringan yang cepat (Quick drying).

- GERSOSAK (Gerakan Sortir Sebelum Sasak), dilakukan oleh Pedagang pengumpul yaitu melakukan kontrol kualitas terhadap rumput laut yang dibeli sebelum dikemas ke dalam - GERSOSAK (Gerakan Sortir Sebelum Sasak), dilakukan oleh Pedagang pengumpul yaitu melakukan kontrol kualitas terhadap rumput laut yang dibeli sebelum dikemas ke dalam

• Meningkatnya jumlah Pelaku Usaha yang menerapkan sortifikasi & standar mutu RL, Stabilitas harga rumput laut meningkat : telah dicapai dengan terbitnya Surat Edaran Bupati no. 523.36/687/DKP- NNK/VI/2015 tentang Pengawasan Mutu dalam rangka Percepatan Peningkatan Daya Saing Rumput Laut Kabupaten Nunukan untuk melindungi harga, pengumpul/pedagang diharuskan memiliki Izin Usaha Perikanan (IUP), Surat Izin Pengumpulan dan Pengolahan Hasil Perikanan (SIPPHP) dan Surat Keterangan Asal Ikan (SKAI)

• Semakin bertambahnya produksi RL dan aneka produk olahannya. Seperti produk olahan rumput laut berupa amplang, rengginang, sirup, dodol, permen, keripik tempe dan lain-lain. Tujuan Jangka Panjang (> 1 tahun) :

• Peningkatan daya saing rumput laut Kabupaten Nunukan, ditandai dengan : - Harga rumput laut semakin baik - Produktivitas usaha rumput laut meningkat. - Mutu rumput laut yang tinggi ' dengan adanya inovasi SIPERU

OMUTI dan Gersosak otomatis mutu rumput laut menjadi tinggi

• Terlaksanakannya sistem tata niaga rumput laut yang sehat dan adil ' Bekerjasama dengan Disperindagkop membangun dan mengembangkan Sistem Resi Gudang untuk Komoditi Rumput Laut, Penyediaan lahan untuk Pembangunan Gudang di Kawasan Pelabuhan dan Industri Perikanan Mansapa; Bersama Pelindo, Dinas Perhubungan melakukan pengawasan areal budidaya rumput laut agar tidak mengganggu jalur pelayaran

• Semakin luasnya pasar produk rumput laut Nunukan ' dalam negeri Surabaya dan Makassar, tarakan, buyungan, luar negeri Philipina dan China, Ekspor rumput laut melalui Tawau

• Para pelaku usaha Rumput Laut semakin sejahtera Inovasi setelah proyek perubahan terus berlanjut dan berkembang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan alumni inovasi yang terus dikembangkan adalah :

• Harumlah Mami Ziti yaitu Hasilkan Rumput Laut yang dapat Diolah menjadi Makanan dan Minuman yang Bergizi Tinggi menjadi berbagai produk olahan seperti sirup rumput laut, dodol rumput laut, kerupuk rumput laut, tempe rumput laut, amplang rumput laut, rengginang rumput laut dan lainnya.

• Alim Rumumpuk yaitu Air Limbah Rumput Laut untuk pembuatan Pupuk, limbah air tetesan dari rumput laut yang dikeringkan dengan cara dijemur ditengarai memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi, uji coba yang dilakukan secara mandiri oleh alumni terhadap tanaman yang disiram dengan air limbah rumput laut dan yang tidak menunjukkan tanaman tumbuh dengan lebih baik, namun kandungan tersebut belum diuji laboratorium. Selain itu petani juga tertarik mengumpulkan air limbah rumput laut ini karena memiliki nilai ekonomis yang laku bila dijual.

• SIJULI RUMBAS, yaitu Sistem Jual Beli Rumput Laut Basah. Sistem jual beli yang cepat mendatangkan penghasilan. Petani tidak perlu repot dan mengeluarkan biaya untuk mengeringkan, karena rumput laut yang baru dipanen dalam keadalan basah langsung dibeli oleh pedagang. Inovasi ini masih dalam tahapan perencanaan dan ujicoba.

• Biocell, inovasi ini masih dalam tahap penelitian di KKP karena potensi garam yang ada di rumput laut sangat tinggi.

Menurut mentor yang dalam hal ini adalah Sekretaris Daerah Kab. Nunukan (2017) menyatakan bahwa :

"proyek perubahan ini berjalan dengan sangat baik, bahkan melebihi target karena telah mencapai pada tingkat Nasional dengan keterlibatan alumni dalam Rumput Laut Centre (RLC). Jalinan komunikasi dan koordinasi tidak hanya terjadi selama pelaksanaan diklampim saja namun sampai proyek perubahan berjalan di jangka menengah dan panjang, mentor selalu memantau perkembangan dan keberlanjutan proyek ini".

3.5.1.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Proyek perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Berdasarkan wawancara dengan Alumni mengenai faktor yang Berdasarkan wawancara dengan Alumni mengenai faktor yang

"Kunci keberlangsungan dari inovasi ini adalah menjaga komitmen stakeholder, menjaga semangat berinovasi dan membantu promosi rumput laut."

Untuk menjaga komitmen stakeholder, alumni terus menjaga komunikasi dengan instansi terkait, petani dan pengusaha walaupun sekarang wilayah kerja alumni tidak lagi berkecimpung secara langsung.

"Untuk inovasi yang dilakukan itu tergantung ide perubahan, jika ide perubahan seputar kantor maka akan terbatas, seputar administratif. Jadi lihat spektrum perubahan. Kunci utama agen perubahan bisa ga membuat hal lain menjadi bermanfaat, harus bergerak terus jangan puas dengan yang sudah ada".

Faktor yang menghambat pelaksanaan proyek perubahan menurut alumni adalah anggaran dan sumber daya lain, terkendala pekerjaan rutin dan yang utama mutasi jabatan karena menyebabkan fokus kegiatan terkait proyek perubahan terkendala, dan stakeholder terputus sistem kendalinya.

3.5.1.3. Dampak diklatpim terhadap peningkatan performance alumni PKP2A III LAN.

Dampak yang dirasakan oleh Alumni setelah mengikuti diklatpim II pada PKP2A III LAN berdasarkan hasil wawancara adalah sebagai berikut. "Pola proyek perubahan pada Diklatpim memberikan inspirasi untuk membuat tahapan inovasi selanjutnya, diklatpim telah membuka cakrawala berpikir". Selain itu alumni juga menambahkan bahwa selama ini punya banyak ide, tetapi belum berpola. Tetapi setelah mengikuti Diklatpim II pemikiran menjadi terbuka, hal-hal direncanakan dapat dilakukan tahap demi tahap, artinya setiap ide dibuat tahapan sampai akhir/goalnya. "Kunci utama dari kelanjutan Dampak yang dirasakan oleh Alumni setelah mengikuti diklatpim II pada PKP2A III LAN berdasarkan hasil wawancara adalah sebagai berikut. "Pola proyek perubahan pada Diklatpim memberikan inspirasi untuk membuat tahapan inovasi selanjutnya, diklatpim telah membuka cakrawala berpikir". Selain itu alumni juga menambahkan bahwa selama ini punya banyak ide, tetapi belum berpola. Tetapi setelah mengikuti Diklatpim II pemikiran menjadi terbuka, hal-hal direncanakan dapat dilakukan tahap demi tahap, artinya setiap ide dibuat tahapan sampai akhir/goalnya. "Kunci utama dari kelanjutan

"Peningkatan kinerjapun dirasakan oleh alumni dengan semakin dipercayanya oleh pimpinan khususnya kepala daerah dan selalu ditunggu inovasinya oleh masyarakat. Hal inilah yang mendorong peningkatan kinerja alumni. Adapun bentuk perubahan sebagai sosok pemimpin perubahan menjadi lebih percaya diri dan berani menyampaikan ide atau inovasinya".

3.5.1.4. Kemanfaatan Proyek perubahan alumni PKP2A III LAN

Kabupaten Nunukan memiliki luas wilayah 14.118,65 Km2 dengan garis panjang pantai sekitar 314.592 km dan luas perairan 304.867 hektar. Dengan panjang garis pantai sedemikian ditambah luas perairannya memungkinkan bagi Nunukan untuk memiliki potensi yang sangat besar bagi sektor perikanan dan kelautan. Menilik dari hal tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa sumber daya kelautan Nunukan berperan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah, diantaranya untuk meningkatkan penerimaan devisa, penciptaan lapangan kerja, dan pendapatan penduduk. Hal ini disebabkan karena sumber daya kelautan tersebut mempunyai keunggulan komparatif sebab tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam serta dapat dimanfaatkan dengan biaya eksploitasi yang relatif murah sehingga mampu menciptakan kapasitas penawaran yang kompetitif. Di sisi lain, kebutuhan pasar sangat besar karena kecenderungan permintaan pasar global yang terus meningkat. mengingat pangsa pasarnya yang luas. Segmen pasarnya tidak saja untuk memenuhi kebutuhan industri makanan, tetapi juga merambah hingga indutri farmasi dan kosmetika, memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan, dan menjaga kelestarian sumberdaya hayati perairan. (Salam, 2015)

Pencapaian kemanfaatan proyek perubahan ini dinilai alumni sangat tinggi dengan argumen adanya nilai tambah di luar produk mentah berupa pupuk cair rumput laut, garam rumput laut dan produk olahan rumput laut berupa makanan dan minuman. Dengan rencana Pencapaian kemanfaatan proyek perubahan ini dinilai alumni sangat tinggi dengan argumen adanya nilai tambah di luar produk mentah berupa pupuk cair rumput laut, garam rumput laut dan produk olahan rumput laut berupa makanan dan minuman. Dengan rencana

Dari hasil wawancara dan data sekunder yang diperoleh, proyek perubahan ini memiliki nilai kemanfaatan yang sangat besar tidak hanya bagi pemerintah sebagai penyelenggara pembangunan, namun juga bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya petani rumput laut, instansi terkait bahkan memiliki nilai manfaat yang sangat besar terhadap ekonomi daerah karena rumput laut Nunukan merupakan salah satu rumput laut terbaik di Indonesia dan Kab. Nunukan merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut terbesar dan telah diekspor ke Filipina dan China. Selain itu proyek perubahan ini sudah dikembangkan pada penelitian yang lingkupnya nasional pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan pada Rumput Laut Centre (RLC) yaitu organisasi nasional dalam upaya peningkatan nilai tambah produk olahan rumput laut.

3.5.2. Proyek perubahan Alumni Diklatpim III

3.5.2.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Diklatpim III

Proyek perubahan Ramsidah, SKM., MM. (Dinas Kesehatan) tahun 2015 mewakili Alumni Diklatpim III dengan judul "Sistem Arisan Jamban Keluarga (Si- Arja)" dengan Pemanfaatan Ban Bekas Sebagai Septic Tank", merupakan salah satu proyek perubahan yang masih berjalan hingga penelitian ini dilaksanakan.

Kabupaten Nunukan merupakan wilayah yang terletak pada garis perbatasan antara Republik Indonesia dengan Malaysia (Sabah dan Serawak). Dengan posisi yang strategis tersebut menjadikan wilayah Kabupaten Nunukan sebagai cermin dan halaman depan dari berbagai aktivitas perekonomian lintas batas atau antar negara, sehingga dengan demikian perlu mendapat perhatian khusus, terutama terhadap penanganan berbagai permasalahan yang timbul yang terkait dengan eksistensi wilayah perbatasan. Ditinjau dari segi sanitasi Kabupaten Nunukan sangat jauh dari pada negara tetangga. Salah satunya adalah akses sarana sanitasi berupa jamban keluarga. Berdasarkan data dari

16 Puskesmas pada tahun 2013 masih banyak masyarakat yang buang 16 Puskesmas pada tahun 2013 masih banyak masyarakat yang buang

Tabel 3.13 Kepemilikan jamban Keluarga di Kecamatan Tahun 2013

Sumber : Proyek Perubahan, 2015.

Atas dasar itulah Alumni mencoba menggandeng Ketua Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) Bapak Madin untuk berpikir bagaimana masyarakat Kecamatan Sebatik Tengah (tempat uji pertama kali) dapat berperilaku hidup sehat dan bersih karena rata-rata masyarakat buang air besar ke sungai dan kebun. Hal ini disebabkan faktor perilaku dan kesadaran masyarakat, selain itu faktor ekonomi masyarakat juga turut mempengaruhi, karena idealnya biaya

pembuatan jamban cukup tinggi. Uji coba inovasi ini bukanlah perkara yang mudah, sarat akan trial and error. Awalnya Alumni mencoba metode pertama, yaitu pemanfaatan ban bekas sebagai septic tank di rumah Ketua FKKS dengan hanya menggunakan satu tumpukan namun hasilnya tidak maksimal karena mencemari kualitas air dan air limbah. Uji coba kedua menggunakan dua tumpukan ban, prosesnya mengadopsi proses pengelolaan sarana air bersih dengan metode penyaringan. Tumpukan ban pertama yaitu ban tampung dan tumpukan ban yang kedua sebagai ban pengelolaan resapan air. Ban tampung untuk menapung limbah kasar dari toilet, limbah kasar tersebut akan terkumpul dan bercampur air siraman yang kemudian akan dimakan bakteri pembusuk. Ketika toilet disiram air, limpahan air permukaan ke ban tampung mengalir melalui saluran pipa PVC ke ruang ban pengelolaan yang dibuat dengan lapisan pasir, kerikil dan ijuk serta pemberian kapur, kaporit/tawas. Air dari ban kedua akan terfilter oleh lapisan tersebut dan akan meresap ke dalam tanah tanpa membawa limbah kasar atau air dialirkan ke badan pembuangan air limbah sehingga tidak mudah penuh disamping itu satu unit septic tank dapat digunakan 4 rumah. Namun upaya pemasyarakatan di Kecamatan Sebatik Tengah ini belum mendapat respon yang cukup baik karena warga terkendala dengan biaya pembuatannya. Oleh ketua FKKS diusulkan agar dibuat dengan sistem arisan jamban keluarga dan ide tersebut disambut baik masyarakat Desa Sungai Limau dan Aji Kuning di Pulau Sebatik. Secara swadaya masyarakat membentuk arisan jamban secara angsuran tiap bulan maka sepakat akan melaksanakan pembentukan arisan di Kantor Desa Aji Kuning dimana semua Ketua RT menjadi koordinator wilayahnya masing- masing dengan alur : biaya angsuran di setor paling lambat hari Rabu, setelah terkumpul hari Kamis uang tersebut dibelikan bahan baku. Pembuatan jamban/septic tank dilakukan hari Sabtu dan Minggu. Selain bentuk swadaya, Alumni juga menggandeng PT. SAGO PRIMA PRATAMA (SPP) untuk mendapatkan dana CSR.

Gambar 3.21 Estimasi Alur Pembuatan Jamban Dari BAN BEKAS (Sumber : Laporan Proyek Perubahan, 2015)

Inovasi ini melibatnya banyak elemen yang turut berpartisipasi. Alumni tampaknya juga mempunyai kemampuan dalam menjalin komunikasi dan membangun jejaring dengan pemangku kepentingan. Tak tanggung-tanggung Bupati Nunukan selain sangat mendukung sampai turun ke lapangan juga untuk melihat proses pembuatannya sampai selesai, selain itu ada anggota Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS), Kepala-kepala Desa, Forkahat Puskesmas, Nusantara Sehat, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI), Perusahan PT. Sago Prima Pratama, Babinsa, dan Kodim juga turut terlibat sampai sekarang. Adapun tujuan dari pada inovasi proyek perubahan sebagai berikut:

1) Ban bekas dengan sistim arisan jamban keluarga yang pertama kali dilakukan di Desa Aji Kuning dan Sungai Limau adalah konsep meracang bagaimana masyarakat dapat membudayakan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan sanitasi lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat.

2) Dengan sistim arisan jamban keluarga yang ada dimana konsep ini dapat meningkatkan akses sarana sanitasi masyarakat desa dalam pembangunan akses jamban keluarga meskipun hanya 2) Dengan sistim arisan jamban keluarga yang ada dimana konsep ini dapat meningkatkan akses sarana sanitasi masyarakat desa dalam pembangunan akses jamban keluarga meskipun hanya

3) Dapat mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya mulai dari vektor penyakit yang berada pada ban bekas sampai akibat pembuangan kotoran manusia pembawa penyebaran penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya

4) Mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air besar sembarangan dengan setiap keluarga memiliki jamban keluarga

5) Sebagai media alat bantu komunikasi dalam pemilihan teknologi sarana jamban keluarga yang sederhana muda dan murah

6) Sebagai media untuk masyarakat, agar semua masyarakat berehenti BAB di sembarang tempat

Output Jangka Pendek Proyek Perubahan

1) Terbentuknya Arisan Jamban Keluarga

2) Jumlah akses sarana jamban keluarga meningkat

3) Meminilisir penyebaran penyakit berbasis lingkungan

Output Jangka Panjang Proyek Perubahan

Semua keluarga memiliki akses sarana sanitasi jamban keluarga yang memenuhi syarat dan perilaku masyarakat buang air besar sembarangan. Pengembangan yang dilakukan alumni terhadap inovasinya adalah tidak lagi setiap kegiatan pembuatan turun ke lapangan cukup menggerakkan tim efektif dan masyarakat saja sehingga lebih kepada pemberdayaan masyarakat. Mentor proyek perubahan ini adalah Asisten II Kab. Nunukan yang sekarang mutasi menjadi Kepala Bappeda dan Litbang. Dalam hasil jawaban kuesionernya Proyek perubahan ini menurut Mentor masih berjalan sampai sekarang dan melampaui target yang telah ditetapkan pada tujuan jangka pendek. Mentor banyak berperan dalam memberikan pengarahan dalam setiap perkonsultasian. Selain itu alumni juga sering Semua keluarga memiliki akses sarana sanitasi jamban keluarga yang memenuhi syarat dan perilaku masyarakat buang air besar sembarangan. Pengembangan yang dilakukan alumni terhadap inovasinya adalah tidak lagi setiap kegiatan pembuatan turun ke lapangan cukup menggerakkan tim efektif dan masyarakat saja sehingga lebih kepada pemberdayaan masyarakat. Mentor proyek perubahan ini adalah Asisten II Kab. Nunukan yang sekarang mutasi menjadi Kepala Bappeda dan Litbang. Dalam hasil jawaban kuesionernya Proyek perubahan ini menurut Mentor masih berjalan sampai sekarang dan melampaui target yang telah ditetapkan pada tujuan jangka pendek. Mentor banyak berperan dalam memberikan pengarahan dalam setiap perkonsultasian. Selain itu alumni juga sering

Hasil wawancara dan kuesinoner yang dilakukan terhadap stakeholder dalam hal ini adalah ketua Forum Kabupaten Sehat (Forhakat) Bapak Tamrin menyebutkan bahwa inovasi ini cukup bagus karena lebih baik dari sistem pembuatan jamban yang sudah ada sebelumnya, pengenalan inovasi ini berawal dari keterlibatan Forkahat dalam undangan rapat dan diskusi yang dilakukan untuk berkoordinasi.

3.5.2.2. Faktor Pendorong Dan Penghambat Pelaksanaan Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Faktor utama yang dirasakan oleh alumni yang mendorong keberlanjutan proyek perubahan ini adalah adanya tim efektif yang memiliki kinerja tinggi yang senantiasa mensupport alumni walaupun proyek perubahan ini bukan lagi merupakan tuntutan selama diklatpim. Faktor lain yang menjadi pendorong adalah partisipasi masyarakat baik dalam bentuk organisasi seperti Forkohat, tokoh masyarakat dan tentunya peranan Pemerintah Daerah sendiri serta dukungan dan komitmen pimpinan daerah. Kelebihan yang dimiliki oleh alumni adalah sikapnya yang open mind, humanis dan wisely menjadikannya cepat akrab dengan lawan bicara, sehingga keterlibatan peran mentor, tim efektif dan serta kolaborasi internal dan eksternal terjalin dengan sangat baik. Materi diklatpim yang paling menunjang pelaksanaan proyek perubahan adalah materi mengenai kepemimpinan. Adapun faktor yang menjadi penghambat saat ini menurut alumni dan tim efektif adalah kendala teknis, yaitu ketersediaan ban bekas yang sudah mulai berkurang, dikarena manfaatnya telah diketahui masyarakat dan juga antusias warga untuk membuat jamban sehingga kebutuhannya meningkat.

3.5.2.3. Dampak Diklatpim terhadap Peningkatan Performance Alumni PKP2A

Alumni melakukan sharing benefit yaitu berbagi ilmu kepada masyarakat secara timbal balik. "karena apa yang diketahui masyarakat belum tentu saya ketahui, begitu pula sebaliknya" paparnya. Upaya yang dilakukan alumni agar inovasi ini tetap berkelanjutan adalah dengan terus berkoordinasi lintas sektor dan stakeholder agar pemicuan dengan pemanfaatan ban bekas ditingkatkan. Dampak proyek perubahan terhadap kinerja menurut alumni berdasarkan kuesioner telah mampu meningkatkan kualitas kerja baik diri maupun organisasi, mengefisiensikan penggunaan waktu kerja, meningkatkan performa kerja unit yang dipimpin, dan mengurangi kesalahan kerja. Inovasi lain yang dikembangkan alumni saat ini adalah "POSWITA" yaitu Posyandu Wisata dengan konsep memanfaatkan taman dan ruang kosong di sekitar GOR untuk dijadikan posyandu sekaligus taman wisata.

Menurut alumni terdapat perubahan yang tinggi atas karakter, sikap dan perilaku yang menunjukkan sosok pemimpin perubahan dan integritas dimana dalam diklat mendapat ilmu bagaimana menjadi pemimpin dan dipimpin, mampu bekerjasama dengan tim baik bawahan dan atasan. Selain itu terjadi peningkatan yang itnggi terhadap ketaan pada nilai, norma dan tanggung jawab dalam memimpin unit di instansinya serta orientasi prestasi dan kualitas hasil kerja. Perilaku/hal yang telah ditinggalkan sebagai dampak diklatpim yaitu dapat memberikan kebijakan, ketegasan, dan melakukan kegiatan tanpa menunggu atasan, selanjutnya melaporkan hasil bagaimana atasan menanggapi kebijakan tersebut. Berdasarkan jawaban mentor terhadap kuesioner peningkatan kinerja alumni setelah mengikuti diklatpim terjadi perubahan prilaku yang sangat baik. Alumni sekarang lebih bersemangat, kinerjanya meningkat dan rajin berkoordinasi. Hal ini berdampak pada peningkatan kinerja organisasi yang mana mendukung pencapaian target organisasi. Menurut persepsi mentor, alumni memiliki kemampuan berkoordinasi dan kemampuan memimpin yang baik. Alumni juga telah ditempatkan pada jabatan struktural yang sesuai dengan proyek perubahannya. Mentor juga memberikan dukungan kepada alumni yang memiliki performa tinggi Menurut alumni terdapat perubahan yang tinggi atas karakter, sikap dan perilaku yang menunjukkan sosok pemimpin perubahan dan integritas dimana dalam diklat mendapat ilmu bagaimana menjadi pemimpin dan dipimpin, mampu bekerjasama dengan tim baik bawahan dan atasan. Selain itu terjadi peningkatan yang itnggi terhadap ketaan pada nilai, norma dan tanggung jawab dalam memimpin unit di instansinya serta orientasi prestasi dan kualitas hasil kerja. Perilaku/hal yang telah ditinggalkan sebagai dampak diklatpim yaitu dapat memberikan kebijakan, ketegasan, dan melakukan kegiatan tanpa menunggu atasan, selanjutnya melaporkan hasil bagaimana atasan menanggapi kebijakan tersebut. Berdasarkan jawaban mentor terhadap kuesioner peningkatan kinerja alumni setelah mengikuti diklatpim terjadi perubahan prilaku yang sangat baik. Alumni sekarang lebih bersemangat, kinerjanya meningkat dan rajin berkoordinasi. Hal ini berdampak pada peningkatan kinerja organisasi yang mana mendukung pencapaian target organisasi. Menurut persepsi mentor, alumni memiliki kemampuan berkoordinasi dan kemampuan memimpin yang baik. Alumni juga telah ditempatkan pada jabatan struktural yang sesuai dengan proyek perubahannya. Mentor juga memberikan dukungan kepada alumni yang memiliki performa tinggi

3.5.2.4. Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni PKP2A III LAN

Kemanfaatan proyek perubahan ini dirasakan sangat tinggi oleh alumni, dapat dilihat dari capaian target output jangka pendek dan panjang yang masih berlanjut bahkan hingga sampai saat ini. Jumlah akses sarana jamban keluarga yang terus meningkat sebagai berikut :

• Desa Aji Kuning tahun 2014 kepemilikan jamban keluarga 396 sarana jamban sementara tahun 2015 terjadi peningkatan 498 sarana jamban

• Desa S.Limau tahun 2014 kepemilikan jamban keluarga 238 sarana jamban sementara tahun 2015 terjadi peningkatan 359 sarana jamban dan tahun 2016 360 sarana

• Desa Sekadayun Taka Tahun 2016 Terjadi peningkatan sarana pembuatan jamban keluarga dari tahun 2015, pada tahun 2015 pembuatan jamban 40 terjadi peningkatan 90 sarana jamban keluarga

• Desa Sri Nanti Tahun 2016 sarana jamban keluarga bertambah 20 sarana jamban keluarga • Kelurahan Mansapa Tahun 2016 sarana jamban keluarga bertambah

5 sarana jamban • Kelurahan Nunukan Utara Tahun 2016 bertambah sarana jamban

12 sarana • Desa Tabur Lestari Bertambah 10 sarana jamban keluarga

Sedangkan target jangka panjang bahwa semua keluarga memiliki akses sarana sanitasi jamban keluarga yang memenuhi syarat dan perilaku masyarakat buang air besar sembarangan di Desa Aji Kuning dari 81,4% yang memiliki jamban keluarga meningkat menjadi 99,7% dan Desa Sungai Limau dari 65,8% yang memiliki jamban keluarga meningkat menjadi 99,7% tahun 2016.

Sumber : Laporan untuk Sinovadik, 2017.

Gambar 3.22 Jumlah Kepemilikan Akses Jamban Keluaga Nunukan, S. Tengah, Nunukan Selatan dan Sei. Manggaris Kabupaten Nunukan

Tahun 2015 s/d Juli 2016

Data diatas menunjukkan bahwa dengan adanya program proyek perubahan pemanfaatan ban bekas sebagai septik tank dengan sistem arisan jamban keluarga maka jumlah akses sarana sanitasi meningkat. Cakupan kemanfaatannya pun meliputi tidak hanya beberapa stakeholder tapi sudah mencakup masyarakat luas, bahkan inovasi ini sudah mendapat pengakuan dari Menteri PAN-RB dengan memberikan julukan Ibu Ramsidah sebagai "Pahlawan Sanitasi" dan mendapatkan reward berupa kenaikan pangkat istimewa. Kelebihan inovasi dengan pemanfaatan ban bekas sebagai septic tank ini adalah biayanya yang ekonomis, murah sehingga mengurangi pembiayaan, tahan lama, mudah dalam prosedur pembuatannya, tidak mencemari lingkungan dan meningkatkan kualitas pemukiman kumuh. Selain itu cocok diaplikasikan untuk daerah pesisir. Sebagai perbandingan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.14 Analisis Perbandingan Biaya Pembuatan Septic Tank

Sumber : Ramsidah, 2012

Inovasi ini ditindaklanjuti oleh beberapa unsur Pemerintah Daerah seperti puskesmas, desa, kelurahan, kecamatan dan SKPD terkait bahkan Bupati Nunukan telah melihat secara langsung pengaplikasinnya; organisasi kemasyarakatan/LSM seperti Forum Kabupaten Sehat, Kota tanpa kumuh (KOTAKU); tokoh masyarakat; dan pihak swasta untuk menjadi program prioritas di Kabupaten Nunukan supaya dapat meningkatkan akses sarana sanitasi yang sudah menjadi pelayanan publik. Di tingkat regional, inovasi ini mendapatkan juara pertama pada Jambore Inovasi Kalimantan (JIK). Karena kemudahan dalam pembuatannya maka inovasi ini dapat direplikasikan untuk daerah lain baik dilakukan secara sendiri-sendiri- swadaya maupun korporasi dan pemerintah. Hasil wawancara dan kuesinoner yang dilakukan terhadap stakeholder (2017) dalam hal ini adalah ketua Forum Kabupaten Sehat (Forkahat) Bapak Tamrin yang dilibatkan secara langsung dalam perencanaan program ini menyebutkan bahwa "inovasi ini sangat bermanfaat karena memiliki nilai lebih baik".

Pertama, dari sisi pengerjaannya, bahan/material yang digunakan cukup mudah ditemukan,hanya memerlukan ban bekas, ijuk, sedikit pasir dan pengerjaannya dilakukan secara bersama maupun mandiri dapat dilakukan. Kedua, dari sisi biaya, seperti yang paparakan oleh Alumni bahwa biaya membuat septic tank dengan ban bekas jauh lebih murah dimbandingkan dengan membuat dengan kayu atau semen cor. Ketiga, dari sisi kemudahan, pembuatannya sangat mudah tidak Pertama, dari sisi pengerjaannya, bahan/material yang digunakan cukup mudah ditemukan,hanya memerlukan ban bekas, ijuk, sedikit pasir dan pengerjaannya dilakukan secara bersama maupun mandiri dapat dilakukan. Kedua, dari sisi biaya, seperti yang paparakan oleh Alumni bahwa biaya membuat septic tank dengan ban bekas jauh lebih murah dimbandingkan dengan membuat dengan kayu atau semen cor. Ketiga, dari sisi kemudahan, pembuatannya sangat mudah tidak

Menurut tim efektif (2017) "proyek perubahan memberikan perubahan bagi stakeholder karena membawa perubahan perilaku masyarakat yang tadinya jorok (BAB sembarangan/tidak pada tempatnya) akhirnya berubah menjadi ramah lingkungan dan berprilaku hidup sehat". Manfaat yang dirasakan tim efektif merubah perilaku buruk pada masyarakat yaitu STOP BAB sembarangan, dari segi estetika dan kesehatan lingkungan tidak terlihat jorok lagi, air sungai terbebas dari kotoran manusia dan bau tidak sedap. Tim efektif berpendapat bahwa proyek perubahan ini membawa perubahan yang signif ikan bagi organisasi. Berdasarkan jawaban mentor (2017) terhadap kuesioner, "inovasi ini amat sangat bermanfaat karena mendukung program Pemda Kab. Nunukan. Manfaatnya juga sangat luas tidak hanya bagi unit organisasi yang bersangkutan, organisasi alumni, stakeholder tetapi juga daerah secara umum".

3.5.3. Proyek Perubahan Alumni Diklatpim IV

3.5.3.1. Kontinuitas Proyek Perubahan Alumni Diklatpim IV

Proyek perubahan Yuliyanti. B, SKM (Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah) tahun 2014 mewakili Alumni Diklatpim IV dengan judul "Penggunaan INCAR (Informasi Cerdas Ala Remaja) sebagai Media Sosialisasi dan Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja pada Siswa SMP dan SMA Sederajat di Kab. Nunukan", merupakan salah satu proyek perubahan yang masih berjalan hingga penelitian ini dilaksanakan.

Proyek perubahan tersebut dilatarbelakangi oleh tupoksi dari aumni sebagai Kepala Seksi Sub Bidang Kesehatan Reproduksi yang bersentuhan langsung dengan remaja. Berawal dari program BKKB Proyek perubahan tersebut dilatarbelakangi oleh tupoksi dari aumni sebagai Kepala Seksi Sub Bidang Kesehatan Reproduksi yang bersentuhan langsung dengan remaja. Berawal dari program BKKB

PIK Remaja ini dikembangkan dengan membentuk komunitas- komunitas di lingkungan sekolah mulai tahun 2012, namun kegiatan remaja dikomunitasnya cenderung pasif bahkan dikatakan "mati suri" karena terlalu tergantung dan bersentral kepada informan/tenaga penyuluh yang ketika berhalangan memberikan penyuluhan/sosialisasi atau bahkan penyuluh tidak ada, maka kegiatan remajapun menjadi vakum dan terhenti, hal ini diperparah dengan penyuluhan/sosialisasi yang dilaksanakan hanya 1-3 kali dalam setahun membuat informasi yang diberikan tidak optimal dan tidak membekas pada remaja.

Melalui INCAR di dalam forum Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja yang dibentuk guna mendidik dan menciptakan para penyuluh-penyuluh sebaya, dengan pendekatan bahwa remaja lebih cenderung curhat, mendengar ataupun mencontoh dan menerima saran bahkan meniru perilaku, sifat dan gaya teman sebayanya. Sehingga diharapkan mereka yang menjadi anggota kelompok tersebut adalah para idola dan teladan bagi sebayanya dengan sesering mungkin melakukan penyuluhan dan konseling ke rekannya dan membantu merubah perilaku negatif rekannya ke arah yang lebih baik. INCAR juga memanfaatkan TI (teknologi informasi) sebagai kebutuhan informasi yang positif dan juga memberikan motivasi cara mensosialisasikan dan memberikan informasi ke rekan mereka dengan menggunakan media sosial seperti Facebook, Blog dan BBM dan saat ini berkembang menggunakan media WhatsApp, Instagram dan Line dan akan bertambah lagi seiring dengan berkembang dan bertambahnya ragam media sosial. Diharapkan mereka dapat menyalurkan bakat jurnalis yang ada dan juga dapat melakukan pembinaan sosialisasi ke sesama remaja dengan lebih menarik, dimana rekannya setiap saat dapat melihat dan meng update berita dimanapun mereka berada.

Tujuan jangka pendek proyek perubahan ini adalah : • Menerapkan INCAR, penggunaan jejaring internet dan jejaring

sosial (FB, BBM, dan Blog) • Menciptakan pendidik sebaya yang kreatif di 5 (lima) sekolah

sebagai public speaking pemula. • Memberdayakan potensi siswa dalam membuat konsep banner

KRR secara kreatif di 5 (lima) sekolah • Mensosialisasikan kesehatan reproduksi remaja melalui komunikasi

pasif dengan menggunakan banner di 5 (lima) sekolah. Proyek perubahan ini didukung penuh oleh Badan Pemberdayaan

Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah Kab. Nunukan dengan menerbitkan Surat Keputusan Kepala BPPKB No. 73 Tahun 2014 mengenai Pembentukan Tim Efektif INCAR. Uniknya alumni juga melibatkan stakeholdernya sebagai tim efektif. Yaitu Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab pelaksanaan kegiatan di sekolah, Instruktur IT, Guru Pembina sebagai penanggung jawab teknis pelaksanaan INCAR secara mandiri dan kreatif, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) sebagai fasilitator dan memonitoring pembinaan keberlanjutan INCAR di sekolah binaan masing-masing, serta siswa anggota PIK Remaja yang dilatih sebagai Pendidik/Penyuluh Sebaya Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).

Keterlibatan tim efektif masih terus berperan dan membantu melanjutkan dan mengembangkan inovasi pasca diklatpim sampai dengan sekarang, tugas utamanya membantu pelaksanaan proyek perubahan dan ketika turun ke lapangan. Selain itu tim efektif juga turut memberikan ide/saran yang memberikan nilai penting untuk keberlangsungan proyek perubahan ini, "memberikan saran apabila ada sesuatu yang sedang hits dikalangan remaja misalnya Manequin Challenge, PPAP untuk dijadikan challenge / tantangan kepada kelompok PIK agar membuat hal serupa tapi yang bertemakan GenRe.

Mentor pada saat proyek perubahan INCAR ini merupakan atasan langsung, karena penataan perangkat daerah, mentor dimutasi ke SKPD lain, namun masih tetap memonitor kelanjutan proyek perubahan ini. Menurut jawaban kuesioner mentor, proyek perubahan ini telah berjalan dan terlaksana melebihi dari target yang ditetapkan karena hampir Mentor pada saat proyek perubahan INCAR ini merupakan atasan langsung, karena penataan perangkat daerah, mentor dimutasi ke SKPD lain, namun masih tetap memonitor kelanjutan proyek perubahan ini. Menurut jawaban kuesioner mentor, proyek perubahan ini telah berjalan dan terlaksana melebihi dari target yang ditetapkan karena hampir

3.5.3.2. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Proyek Perubahan Alumni Pasca Diklatpim

Faktor yang sangat mendukung keberlanjutan proyek perubahan ini menurut alumni adalah dukungan dan komitmen pimpinan, peran serta tim efektif, dukungan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan dan partisipasi masyarakat sendiri, khususnya remaja, tenaga pendidik sekolah dan orang tua (Hasil Kuesioner, 2017). Faktor yang mendorong realisasi kemanfaatan proyek perubahan menurut Alumni adalah kemudahan dalam prosedur karena sosialisasi atau penyuluhan tidak mesti dilakukan dengan tatap muka, cukup dengan menggunakan media sosial yang ada seperti BlackBeryy Messenger, Line dan WhatsApp Messenger yang sudah dilengkapi dengan fitur video call sehingga memungkinkan untuk melakukan teleconference sehingga dapat mengefisiensi waktu dan menghemat biaya.

Adapun faktor yang dirasakan Alumni menjadi penghambat keberlanjutan proyek perubahan ini adalah adanya mutasi pegawai. Pada awal tahun 2017 terjadi mutasi besar-besaran di Kab. Nunukan Adapun faktor yang dirasakan Alumni menjadi penghambat keberlanjutan proyek perubahan ini adalah adanya mutasi pegawai. Pada awal tahun 2017 terjadi mutasi besar-besaran di Kab. Nunukan

Menurut jawaban alumni, berubahnya nomenklatur dengan penambahan tupoksi ternyata turut mempengaruhi kinerja alumni yang menyatakan bahwa kurang fokus lagi dalam menangani kegiatan INCAR sehingga ini dirasakan menjadi faktor penghambat realisasi kemanfaatan proyek perubahan. Meski begitu, alumni tetap mengoptimalkan peranan dari tim efektif dan kolaborasi baik internal dan eksternal dengan SKPD terkait agar kegiatan tetap berjalan. Pada saat penelitian ini dilakukan pun, alumni tengah sibuk menyiapkan keperluan untuk turun ke lapangan melakukan sosialisasi ke Kecamatan Sei. Manggaris bersama dengan tim dan Forum GenRe.

3.5.3.3. Dampak Diklatpim terhadap Peningkatan Performance Alumni PKP2A III LAN

Disampaikan oleh alumni melalui jawaban kuesioner bahwa proyek perubahan ini mampu meningkatkan kualitas kerja (improved quality) mengefisiensikan penggunaan waktu kerja dan meningkatkan performa kerja unit yang dipimpin. Selain inovasi INCAR, alumni pasca diklat mencoba membuat inovasi lain yaitu membuat iklan layanan Disampaikan oleh alumni melalui jawaban kuesioner bahwa proyek perubahan ini mampu meningkatkan kualitas kerja (improved quality) mengefisiensikan penggunaan waktu kerja dan meningkatkan performa kerja unit yang dipimpin. Selain inovasi INCAR, alumni pasca diklat mencoba membuat inovasi lain yaitu membuat iklan layanan

3.5.3.4. Kemanfaatan Proyek Perubahan Alumni PKP2A III LAN

Untuk melihat kemanfaatan terhadap proyek perubahannya alumni pada periode jangka pendek dan menengah berinisiatif melakukan survey manfaat penerapan INCAR terhadap 46 siswa yang dipilih secara acak dari 4 sekolah. Hasilnya 97,82 % siswa responden menyukai jika rekan-rekannya sendiri yang menjadi Pendidik Sebaya dan bisa menerima dengan baik informasi yang disampaikan oleh rekan penyuluh sebaya tersebut dibanding mendengar orang dewasa seperti guru dan orang tuanya. Sebanyak 93,47 % siswa responden menyukai informasi temannya yang dishare melalui Blog dan jejaring sosial. Manfaat lainnya adalah terbentuknya blog-blog yang bermanfaat sebagai media sosialisasi dan pembinaan kesehatan reproduksi remaja hasil dari pelatihan INCAR. Pada tahun 2014 terbentuk sebanyak 25 blog, 9 facebook, dan 9 akun twitter serta 33 PIK Remaja. Sehingga kegiatan ini dirasakan manfaatnya untuk mengembangkan dan mengarahkan remaja dalam penggunaan teknologi informasi sebagai media sosialisasi secara cerdas dan positif, selain itu dapat mengembangkan potensi, bakat dan keterampilan remaja sebagai pendidik sebaya dan dapat mengaktualisasikan/mengekpresikan diri mereka secara kreatif sebagai public speaking pemula. Selain itu INCAR ini dapat mengurangi kekhawatiran orangtua dan guru dalam penggunaan gadget sebagai sarana teknologi informasi dan dapat membantu guru BK (Bina Konseling) dalam rangka pembinaan dan konseling siswa.

Point positif dari INCAR adalah menciptakan dan mencetak agen- agen INCAR yang berasal dari kalangan remaja sendiri sehingga mudah diterima. Selanjutnya agen-agen ini mampu bertindak sebagai narasumber/penyuluh, selain itu juga mampu membuat dan menyusun materi penyuluhan yang menarik. Pihak sekolah sangat mendukung upaya sosialisasi dan pembinaan kesehatan reproduksi remaja damana isu-isu tentang masalah Kesehatan Reproduksi Remaja semakin meningkat. Peranan orang tua dan guru tidak cukup untuk dapat ditangkap dan dimengerti oleh remaja sehingga perlu pendekatan oleh remaja sebayanya untuk melakukan upaya pencegahan dan menghindarkan remaja dari masalah yang berakibat ke masa depannya.

Remaja yang jika dilatih dengan kemampuan dan potensi mereka mampu dan cakap bahkan bisa melebihi kemampuan orang dewasa dalam hal public speaking (pembicara) dan dapat dijadikan sebagai penyuluh/pendidik sebaya dengan kreatif itas dan bakat yang dimilikinya. Hal ini terlihat dari kemampuan berkomunikasi dari salah satu stakeholder yang merupakan Duta Genre (Generasi Berencana) yang berhasil diwawancarai, dimana alumni tidak lagi turun secara langsung namun hanya cukup mengawasi dan memantau kegiatan melalui stakeholder yang telah menjadi agen INCAR untuk melakukan penyuluhan dan pembinaan serta membentuk kelompok-kelompok baru di komunitas remaja. Dan untuk menjaga keberlanjutan InCAR ini alumni berusaha mengembangkan inovasi melalui pembinaan, sosialisasi dan monitoring kegiatan Kesehatan Reproduksi Remaja yang sesuai untuk remaja dengan mengikuti trend kekinian.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu stakeholder dari proyek perubahan ini yaitu Juara Pertama Duta GenRe (Generasi Berencana) Kab. Nunukan dan Prov. Kalimantan Utara menyatakan bahwa "program INCAR ini sangat familiar, karena remaja di Nunukan rata2 sudah menggunakan sosial media, jadi mereka lebih cepat mengetahui informasi yang kami sampaikan. Ke teman di sekolah- sekolah juga kami sampaikan, dari pada sosmednya digunakan untuk hal yang kurang bermanfaat, lebih baik bergabung di PIK Gemas, Genre Nunukan. Berbagi dan mencari informasi bersama".

Ketika ditanya mengenai kelayakan kemanfaatan INCAR stakeholder menyatakan bahwa "Layak dilanjutkan dengan modifikasi.

Karena remaja pengguna sosmed sangat banyak dan mereka selalu up to date. Daripada searching yang tidak jelas lebih baik menciptakan iklan-iklan layanan masyarakat yang lebih kreatif dan inovatif dimasukkan ke sosmed. Intinya tetap dilanjukan dan ditambah kreatifitas yang inovatif dan menarik. Misal menciptakan iklan yang kekinian, sehingga dapat segmen remajanya". Ditambahkan oleh key informant bahwa INCAR ini sangat menambah pengetahuan. Bukan hanya dapat menambah pengetahuan bagi remaja yang menonton tapi juga bagi yang membuat iklan layanan masyarakat, otomatis menambah ilmu ketika mencari bahan dan materi. INCAR juga bermanfaat untuk membangun relasi antara Duta GenRe dengan adik- adik remaja di luar sana. Dengan adanya Program INCAR ini memudahkan untuk menjangkau daerah-daerah di pedalaman.

Manfaat bagi remaja adalah remaja dapat terarah dan memiliki kesadaran dalam menggunakan internet dan media sosial untuk hal- hal yang positif. Dimana melalui INCAR mereka bisa berbagi informasi dan berkomunikasi secara baik dengan teman sebayanya dengan menbahas hal-hal yang positif seputar Kesehatan Reproduksi Remaja, seperti seksualitas (seks bebas), HIV AIDS dan NAPZA. Sehingga remaja yang jika dibina dan dibimbing melalui kegiatan yang bertemakan remaja ke arah yang lebih baik akan menghasilkan remaja calon generasi bangsa yang baik dan sehat.

Adapun pihak yang dirasa paling merasakan manfaat inovasi ini menurut mentor adalah daerah Kab. Nunukan secara umum terutama pembina generasi muda. Cakupan kemanfaatan inovasi ini tidak hanya bagi remaja, namun juga bermanfaat bagi SKPD terkait karena secara langsung maupun tidak langsung membantu sosialisasi ke generasi muda, selain itu manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat secara luas sebagai dampak langsung bagi penyelamatan generasi muda khususnya di Kab. Nunukan.