5.2.2 Pengolahan Data Work Sampling 5.2.2.1 Perhitungan Waktu Produktif Karyawan
Perhitungan waktu produktif karyawan dilakukan untuk mengetahui persentase waktu produktif masing-masing karyawan sehingga dapat diketahui
rata-rata persentase waktu yang digunakan karyawan untuk bekerja selama jam kerja berlangsung. Juga dapat diketahui persentase besarnya aktifitas non-
produktif idle. Persentase waktu produktif karyawan dapat diketahui menggunakan rumus sebagai berikut :
Berdasarkan rumus diatas, perhitungan persentase waktu produktif untuk junior engineer SCADA pada hari 1 adalah:
Selanjutnya, rekapitulasi persentase waktu produktif masing-masing jabatan berdasarkan hasil pengamatan work sampling dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Rekapitulasi Persentase Waktu Produktif Responden
Aktivitas Hari
Sub Bagian Nama
1 2
3 4
5 6
7 8
SCADA Junior Engineer
SCADA Work
63 63
62 63
61 63
63 62
Idle 7
7 8
7 9
7 7
8 Total
70 70
70 70
70 70
70 70
p 0,9
0,9 0,886
0,9 0,871
0,9 0,9
0,886 Rata-rata
0,893
Assistant Engineer SCADA
Work 63
61 63
60 63
62 63
61 Idle
7 9
7 10
7 8
7 9
Total 70
70 70
70 70
70 70
70 p
0,9 0,871
0,9 0,857
0,9 0,886
0,9 0,871
Rata-rata 0,886
Supervisor SCADA Work
62 63
63 62
63 62
61 63
Idle 8
7 7
8 7
8 9
7 Total
70 70
70 70
70 70
70 70
p 0,886
0,9 0,9
0,886 0,9
0,886 0,871
0,9 Rata-rata
0,891
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Rekapitulasi Persentase Waktu Produktif Lanjutan Responden
Aktivitas Hari
Sub Bagian Nama
1 2
3 4
5 6
7 8
Telekomunikasi Supervisor Fasilitas
Telekomunikasi Work
60 60
59 60
59 59
59 58
Idle 10
10 11
10 11
11 11
12 Total
70 70
70 70
70 70
70 70
p 0,857
0,857 0,843
0,857 0,843
0,843 0,843
0,829 Rata-rata
0,847 Junior Officer
Fasilitas Telekomunikasi
Work 59
58 59
60 60
59 60
58 Idle
11 12
11 10
10 11
10 12
Total 70
70 70
70 70
70 70
70 p
0,843 0,829
0,843 0,857
0,857 0,843
0,857 0,829
Rata-rata 0,845
Assistant Officer Fasilitas
Telekomunikasi Work
60 59
57 58
58 61
59 59
Idle 10
11 13
12 12
9 11
11 Total
70 70
70 70
70 70
70 70
p 0,857
0,843 0,814
0,829 0,829
0,871 0,843
0,843 Rata-rata
0,841
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.2 Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan sudah seragam atau belum. Ditandai dengan tidak adanya data yang
out of control. Uji keseragaman data pada penelitian ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95 dan tingkat ketelitian sebesar 5. Adapun rumus yang digunakan
untuk uji keseragaman data adalah sebagai berikut :
Dimana : = produktivitas rata-rata operator
= jumlah pengamatan rata-rata tiap hari kerja Berdasarkan rumus diatas maka hasil perhitungan uji keseragaman data
untuk Junior Engineer SCADA adalah sebagai berikut:
BKA = 893
, + 2
967 ,
70 893
, 1
893 ,
= −
BKB = 893
, - 2
819 ,
70 893
, 1
893 ,
= −
Dari data diatas maka peta kontrol uji keseragaman data junior engineer SCADA dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1. Peta Kontrol Keseragaman Data Junior Engineer SCADA
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data pengamatan seragam karena berada diantara batas kontrol atas dan batas kontrol
bawah. Rekapitulasi hasil uji kesergaman data untuk semua jabatan dapat dilihat
pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15. Rekapitulasi Hasil Uji Keseragaman Data Pengamatan No
Subbagian BKA
BKB Keterangan
1 Junior Engineer SCADA
0,893 0,967
0,819 Data Seragam
2 Assistant Engineer SCADA
0,886 0,962
0,810 Data Seragam
3 Supervisor SCADA
0,891 0,965
0,817 Data Seragam
4 Supervisor Fasilitas
Telekomunikasi 0,847
0,933 0,761
Data Seragam 5
Junior Officer Fasilitas Telekomunikasi
0,845 0,932
0,758 Data Seragam
6 Assistant Officer Fasilitas
Telekomunikasi 0,841
0,928 0,754
Data Seragam
Universitas Sumatera Utara
5.2.2.3 Uji Kecukupan Data
Untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan telah mencukupi atau belum maka dilakukan uji kecukupan data. Jika N’ N maka data belum
mencukupi sehingga harus dilakukan pengamatan lagi hingga data telah mencukupi. Adapun rumus yang digunakan untuk uji kecukupan data adalah
sebagai berikut :
Dimana: = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk sampling kerja
s = Tingkat ketelitian yang dikehendaki bentuk desimal
k = Harga indeks yang besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan yang diambil diperoleh dari tabel distribusi normal.
= Produktivitas karyawan rata-rata bentuk desimal Uji kecukupan data untuk Junior Engineer SCADA adalah sebagai berikut:
Nilai N atau 192 560 maka data telah mencukupi.
Adapun reakpitulasi hasil uji kecukupan data untuk masing-masing jabatan dapat dilihat pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Rekapitulasi Hasil Uji Kecukupan Data Pengamatan No
Nama Proporsi
N N
Keterangan
1 Junior Engineer SCADA
0,893 560
192 Cukup
2 Assistant Engineer SCADA
0,886 560
206 Cukup
3 Supervisor SCADA
0,891 560
196 Cukup
4 Supervisor Fasilitas
Telekomunikasi 0,847
560 289
Cukup
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Rekapitulasi Hasil Uji Kecukupan Data Pengamatan Lanjutan No
Nama Proporsi
N N
Keterangan
5 Junior Officer Fasilitas
Telekomunikasi 0,845
560 293
Cukup 6
Assistant Officer Fasilitas Telekomunikasi
0,841 560
302 Cukup
5.2.2.4 Perhitungan Tingkat Ketelitian Hasil Pengamatan
Setelah studi secara lengkap dilakukan, suatu perhitungan akan dibuat untuk menentukan apakah hasil pengamatan yang didapatkan telah memenuhi
syarat ketelitian yang ditetapkan. Adapun perhitungan tingkat ketelitian pengamatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Dimana: s = tingkat ketelitian yang dikehendaki = persentase waktu produktif yang diamati bentuk desimal
N = jumlah pengamatan yang telah dilakukan untuk sampling kerja k = harga indeks yang besarnya tergantung pada tingkat kepercayaan
diperoleh dari tabel distribusi normal
Universitas Sumatera Utara
Nilai S = ±3,3 atau lebih kecil dari 5 yaitu tingkat ketelitian yang dikehendaki, maka pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 560 kali jauh lebih
teliti dari syarat ketelitian yang ditetapkan sebelumnya.
5.2.3 Penentuan Jumlah Karyawan