Job Description Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI

yang bersangkutan harus memilih indikator mana yang dianggap paling berpengaruh terhadap beban mental dalam penyelesaian pekerjaannya, misal effort vs mental demand. Setelah para pekerja selesai memilih masing-masing pasangan indikator, selanjutnya pekerja juga diharuskan memilih skala skor untuk masing- masing indikator 0-100. Para pekerja diharapkan teliti dan konsisten dalam melakukan pemilihan terhadap masing-masing pasangan indikator dan pemilihan skor untuk masing-masing indikator beban mental tersebut. 19

3.6 Job Description

20 Ada beberapa defenisi mengenai job description yang dikeluarkan oleh beberapa ahli, diantaranya Edwin B. Flippo. Dia mendefenisikan job description sebagai suatu keterangan yang nyata dan teratur dari kewajiban-kewajiban dan tanggungjawab dari suatu jabatan tertentu. George R. Terry menyatakan bahwa job description merupakan suatu gambaran tertulis mengenai jabatan seseorang dan mengandung kewajiban-kewajiban, tanggungjawab, pekerjaan yang dilakukan dan perlengkapan yang dipergunakan. Sedangkan menurut Tjeng Bing Tie, job description adalah suatu keterangan sistematis dalam garis besar yang diambil dari catatan-catatan laporan analisa pekerjaan. Jadi, job description dapat didefenisikan sebagai suatu keterangan singkat yang ditulis secara cermat dan teliti mengenai kewajiban-kewajiban dan tanggungjawab dari suatu jawaban tertentu. 19 Miller, S., 2001, Workload Measures, The University of Iowa, Iowa. Hal 17,41-52 20 Moekijat, 1985, Analisa Jabatan Job Analysis, Bandung: Penerbit Alumni. Hal 48-53 Universitas Sumatera Utara Pada umumnya keterangan-keterangan yang tertulis dalam job description meliputi dua hal, yaitu: 1. Sifat pekerjaan yang bersangkutan 2. Tipe pekerja yang cocok untuk jabatan itu. Mengenai hal yang pertama, maka dalam job description harus dimuat antara lain: a. Nama jabatan, b. Jumlah pegawai yang memegang jabatan, c. Ringkasan pekerjaan mengenai tugas dan alat yang digunakan, d. Rangkaian pekerjaan, e. Keterangan tentang bahan yang dipakai, f. Lama jam kerja, dsb. Mengenai hal yang kedua yakni tipe pekerja yang cocok untuk jabatan itu, maka harus dimuat antara lain: a. Jenis kelamin, b. Keadaan fisik, c. Pendidikan, d. Karakter, dsb. 21 21 Manullang, M., 2001, Manajemen Personalia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal 40-41 Universitas Sumatera Utara

3.7 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI

22 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNI terdiri atas 9 sembilan jenjang kualifikasi, dimulai dari jenjang 1 satu sebagai jenjang terendah sampai dengan jenjang 9 sembilan sebagai jenjang tertinggi. Jenjang kualifikasi KKNI yang dimaksud terdiri atas: a. jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan dalam jabatan operator; b. jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan dalam jabatan teknisi atau analis; c. jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam jabatan ahli. Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI memiliki kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan, pelatihan kerja atau pengalaman kerja. Capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kerja dinyatakan dalam bentuk sertifikat. Sertifikat yang dimaksud dapat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi. Ijazah merupakan bentuk pengakuan atas capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan. Sedangkan sertifikat kompetensi merupakan bentuk pengakuan atas capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kerja. Capaian pembelajaran 22 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indoensia. Hal 4 - 25 Universitas Sumatera Utara yang diperoleh melalui pengalaman kerja dapat dinyatakan dalam bentuk keterangan yang dikeluarkan oleh tempat yang bersangkutan bekerja. Penyetaraan capaian pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri atas: 23 a. lulusan SMP setara dengan jenjang 1; b. lulusan SMA dan SMK setara dengan jenjang 2; c. lulusan Diploma 1 DI setara dengan jenjang 3; d. lulusan Diploma 2 DII setara dengan jenjang 4; e. lulusan Diploma 3 DIII setara dengan jenjang 5; f. lulusan Diploma 4 DIV dan Sarjana S1 setara dengan jenjang 6; g. lulusan pendidikan profesi setara dengan jenjang 7; h. lulusan Magister S2 dan Spesialis setara dengan jenjang 8; i. lulusan S3 setara dengan jenjang 9; Kompetensi itu sendiri adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas- tugas di bidang pekerjaan tertentu. Kompetesi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Deskripsi jenjang kualifikasi KKNI dapat dilihat pada Lampiran 4 24 Di PT. PLN Persero tim pemetaan kompetensi dibentuk dengan tujuan untuk menganalisa kembali apakah memang kompetensi seorang karyawan sudah . 23 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Repuplik Indonesia, 20102011, Buku Pedoman Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, Edisi 1. 24 Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Repuplik Indonesia, 20102011, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Hal 2-8 Universitas Sumatera Utara sesuai dengan jabatan yang sekarang diduduk inya. Tim ini sendiri mengacu kepada kerangka kualifikasi nasional Indonesia dan job description dari masing- masing jabatan.

3.8 Penentuan Jumlah Tenaga Kerja