Analisis NASA-TLX ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1 Analisis NASA-TLX

NASA-TLX adalah suatu teknik pengukuran beban kerja mental yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada karyawan yang bersangkutan. Berdasarkan pengolahan data kuesioner diketahui bahwa beban kerja mental yang paling tinggi dialami oleh junior engineer SCADA yaitu sebesar 83,34 dan beban kerja mental yang paling rendah dialami oleh assistant officer fasilitas telekomunikasi yaitu sebesar 76,67. Berdasarkan dari perhitungan NASA-TLX diketahui bahwa indikator yang mempengaruhi nilai dari beban kerja mental untuk masing-masing karyawan berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan setiap orang untuk menghadapi suatu pekerjaan itu berbeda-beda. Nilai beban kerja mental WWL dan indikator yang paling berpengaruh menurut masing-masing karyawan dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Indikator dan Nilai WWL Karyawan No Nama Indikator yang Paling Berpengaruh Rata-rata WWL Kategori 1 Junior Engineer SCADA Mental Demand 83,34 Tinggi 2 Assistant Engineer SCADA Temporal Demand 81,34 Tinggi 3 Supervisor SCADA Effort 81,67 Tinggi 4 Supervisor Fasilitas Telekomunikasi Effort 79 Sedang 5 Junior Officer Fasilitas Telekomunikasi Temporal Demand 81,34 Tinggi 6 Assistant Officer Fasilitas Telekomunikasi Temporal Demand 76,67 Sedang Universitas Sumatera Utara Adapun penjelasan kategori beban kerja karyawan dan faktor yang paling berpengaruh menurut masing-masing karyawan adalah sebagai berikut: 1. Junior Engineer SCADA Berdasarkan pengolahan data kuesioner NASA-TLX yang telah dilakukan, beban kerja mental junior engineer SCADA adalah sebesar 83,34 yang tergolong tinggi dan indikator yang paling mempengaruhi adalah mental demand. Hal ini dikarenakan junior engineer SCADA harus mengawasi sistem gardu induk yang cukup banyak, mengawasi sistem penyaluran listrik dan pengaturan beban listrik khususnya di saat beban puncak, membantu assistant engineer SCADA dalam hal merancang, menginventarisasi dan mempersiapkan segala sesuatu yang dapat membantu kelancaran proses pemeliharaan Master Station. 2. Assistant Engineer SCADA Berdasarkan pengolahan data kuesioner NASA-TLX yang telah dilakukan, beban kerja mental assistant engineer SCADA adalah sebesar 81,34 yang tergolong tinggi dan indikator yang paling mempengaruhi adalah temporal demand. Hal ini dikarenakan seringnya terjadi gangguan pada sistem dan gardu induk terkait yang menuntut untuk segera dilakukan perbaikan agar tidak terjadi keterlambatan dalam pengaturan beban listrik, menyiapkan usulan rencana kerja dan kebutuhan material dan juga tuntutan atasan dalam hal penyelesaian laporan perbaikan yang harus tepat waktu. Universitas Sumatera Utara 3. Supervisor SCADA Berdasarkan pengolahan data kuesioner NASA-TLX yang telah dilakukan, beban kerja mental supervisor SCADA adalah sebesar 81,67 yang tergolong tinggi dan indikator yang paling mempengaruhi adalah effort. Hal ini dikarenakan supervisor SCADA harus membuat langkah-langkah perbaikan sistem agar gangguan-gangguan yang terjadi pada sistem dapat diminimalisir sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam pengaturan beban listrik, membuat rencana pengembangan Master Station agar dapat beroperasi dengan keandalan yang lebih baik dan juga harus membagi tugas bawahan dalam hal pemeliharaan Master Station dan hal lainnya yang dapat mendukung kelancaran proses penyaluran listrik. 4. Supervisor Fasilitas Telekomunikasi Berdasarkan pengolahan data kuesioner NASA-TLX yang telah dilakukan, beban kerja mental supervisor Fasilitas Telekomunikasi adalah sebesar 79,00 yang tergolong sedang dan indikator yang paling mempengaruhi adalah effort. Hal ini dikarenakan supervisor Fasilitas Telekomunikasi harus membuat langkah- langkah perbaikan peralatan telekomunikasi untuk menunjang pengendalian pengoperasian sistem tenaga listrik di Sumatera Utara-Aceh dapat beroperasi dengan nilai keandalan yang tinggi, membuat rencana pengembangan dan modifikasi peralatan telekomunikasi seperti: PLC, radio link, dsb agar dapat beroperasi dengan keandalan yang lebih baik sehingga tidak terjadi keterlambatan komunikasi antara unit pengatur beban dengan seluruh gardu induk yang terkait Universitas Sumatera Utara yang dapat mempengaruhi proses pengaturan pendistribusian listrik. Walaupun memiliki tugas yang cukup banyak, namun nilai beban kerja mental supervisor fasilitas telekomuniksi termasuk dalam kategori sedang. Hal ini dikarenakan karyawan tersebut dapat mengatasi dan menyikapi semua pekerjaan dengan lebih tenang dan profesional tanpa mengurangi ketepatan waktu dan ketelitian dalam bekerja. 5. Junior Officer Fasilitas Telekomunikasi Berdasarkan pengolahan data kuesioner NASA-TLX yang telah dilakukan, beban kerja mental junior officer fasilitas telekomunikasi adalah sebesar 81,34 yang tergolong tinggi dan indikator yang paling mempengaruhi adalah temporal demand. Hal ini dikarenakan junior officer fasilitas telekomunikasi harus mengawasi kerja dari peralatan telekomunikasi dan alat bantu yang digunakan dalam proses penyaluran listrik yang jumlahnya cukup banyak, mencatat semua pekerjaan pengembangan dan pemeliharaan fasilitas telekomunikasi serta membantu pembuatan usulan rencana kerja dan kebutuhan sparepart bidang pemeliharaan fasilitas telekomunikasi. 6. Assistant Officer Fasilitas Telekomunikasi Berdasarkan pengolahan data kuesioner NASA-TLX yang telah dilakukan, beban kerja mental assistant officer fasilitas telekomunikasi adalah sebesar 76,67 yang tergolong sedang dan indikator yang paling mempengaruhi adalah temporal demand. Hal ini dikarenakan seringnya terjadi gangguan pada peralatan Universitas Sumatera Utara telekomunikasi dan alat bantunya yang menuntut untuk segera dilakukan perbaikan agar tidak menghambat komunikasi dari unit pengatur beban dengan gardu induk yang terkait yang dapat mempengaruhi proses pengaturan pendistribusian beban listrik dan juga penyelesaian laporan pelaksanaan perbaikan modifikasi perangkat keras yang harus tepat waktu.

6.2 Analisis Work Sampling