Memasuki Dunia Kerja Seks

Memasuki Dunia Kerja Seks

Berdasarkan jawaban semua informan ketika ditanyakan ‘kapan pertama kali informan menjajakan seks secara komersial’, ternyata terungkap bahwa mereka sebenarnya menggeluti pekerjaan sebagai pekerja seks relatif baru. Paling lama dilakukan oleh informan Vikto, yaitu mulai tahun 1999, sedangkan lainnya ada yang baru bekerja setahun bahkan ada yang baru 3 bulan terakhir saat penelitian ini dilakukan. Dari hasil wawancara terungkap bahwa hampir seluruh

78 Jurnal Gandrung Vol.2 No.1 Juni 2011

Tentang Pekerja Seks Laki-Laki dan Pasangan Seksualnya informan sebelumnya mempunyai pekerjaan lain seperti menjadi

pelaut, administrator, pelayan restoran, penjaga toko atau karyawan perusahaan swasta.

Salah seorang informan pendatang yang mengaku berasal dari Solo, Sofyan, mengungkapkan latar belakang pekerjaannya sebelum ia akhirnya terjun menjadi pekerja seks.

Sebenarnya saya sudah bekerja sebagai administrasi peter- nakan dan penyuplai tempat-tempat peternakan di daerah Cianjur, tapi karena krisis perusahaan bangkrut, saya jadi tidak bekerja …terus ke Jakarta mengadu nasib…, sekitar bu- lan Maret tiga bulan lalu saya diajak teman untuk kerja kayak gini ya udah keterusan.

Ia setiap bulan harus mengirimkan uang kepada keluarganya di kampung untuk membantu membiayai dua adiknya yang masih bersekolah.

Enday, informan lain yang berasal dari Jakarta, yang kecewa setelah tidak bisa lagi meneruskan pekerjaannya di kapal karena tidak ada modal untuk biaya keberangkatan, mengungkapkan, “Sebelum kerja begini saya pernah kerja di kapal, waktu itu saya kenalan sama orang Jepang, dia lama di Thailand ngajakin saya kerja di kapal, ya sudah saya ikut dia, di bagian deck hand terus berhenti… terus masuk sini.”

Menurut pengakuan 15 informan, setelah mereka bekerja se- bagai pekerja seks, mereka selalu berkelit jika ditanya oleh kelu- arga dan teman tentang di mana mereka saat ini bekerja. Biasanya, jawaban yang keluar dari mulut mereka adalah menjadi pegawai di perusahaan swasta, pelayan di restoran, toko, diskotik atau café. Meski begitu, tidak sedikit mereka yang bertanya menaruh curiga dengan penampilan yang diperlihatkan oleh para pekerja seks terse- but. Dengan penampilan fi sik yang bersih dan pakaian bermerek membuat orang lain ingin tahu pekerjaan apa yang digeluti para in- forman. Bagi para informan, keadaan itu sebenarnya dapat diatasi hanya dengan jawaban bahwa tuntutan pekerjaan mengharuskan mereka tampil trendi dan modis karena setiap harinya mereka har- us berhadapan dengan tamu atau konsumen di restoran, café atau diskotik.

Sebenarnya, tidak terbersit dalam benak mereka untuk beker- ja sebagai pekerja seks, tetapi karena kebutuhan hidup yang harus

Jurnal Gandrung Vol.2 No.1 Juni 2011 79

Irwan M. Hidayana

dipenuhi, membuat mereka tidak punya pilihan lain selain terjun ke dunia seks. Sebagaimana pengakuan Wisnu—salah seorang in- forman yang sudah 15 tahun berada di Jakarta—dari berbagai pro- fesi yang ia geluti sampai akhirnya ia memilih menjadi pekerja seks, pilihan itu lebih dikarenakan penghasilan yang lebih besar diband- ing pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang ia geluti.

Tadinya sih nggak niat kerja kayak gini, cuma kan karena fak- tor kebutuhan. Jadi karena kita punya kebutuhan hidupin keluarga gitu, adek-adek. Sedangkan kita kerja waktu itu di bank yang penghasilannya minim banget, gitu pas buat ma- kan doang. Jadi banyak keluhan keluarga.

Alasan yang sama juga dikemukakan oleh para informan lain, bahwa penghasilan menjadi pekerja seks lebih dari cukup un- tuk menghidupi kebutuhan diri sendiri serta mengirimkan sedikit uang kepada keluarga yang ada di kampung.

Awal mula mereka terjun ke dunia ini menurut para infor- man, selain mengetahui dari relasi atau teman, juga didapat dari membaca iklan lowongan kerja dalam surat kabar Pos Kota yang isinya menyatakan membutuhkan tenaga pria. Wisnu—yang per- tama kali masuk kerja di panti pijat tahun 2001 langsung disodori tamu laki-laki–mengemukakan,

Setelah membaca lowongan di koran saya langsung telefon, apa di sini butuh tenaga pria? Betul katanya. Terus syaratnya gimana? Yang satu, penampilannya tidak terlalu kurus. Terus gajinya berapa? Di sini tidak ada gaji yang ada hanya komisi. Penghasilannya lumayan loh bisa sampai 4-5 juta katanya. Wah, lumayan juga dari pada kerja sendiri yang biasanya cuma 800 ribu.

Para pekerja seks juga mengakui ketika pertama kali mereka bekerja menghadapi konsumen biasanya terlebih dahulu belajar dari teman-teman seprofesi yang lebih berpengalaman.