Seks itu Kenikmatan

Seks itu Kenikmatan

Bentuk hubungan seks yang banyak dilakukan oleh pasangan tetap dan klien PSL adalah oral, anal, vaginal, dan masturbasi. Bagi informan yang mengaku dirinya seorang gay, biasanya seks anal dan oral sebagai bentuk yang paling sering mereka lakukan. Berbe-

da dengan pasangan yang berjenis kelamin perempuan, dua orang informan mengatakan hubungan seks yang biasa dilakukan adalah seks vaginal dan oral. Sedangkan seks anal tidak disukai oleh infor- man perempuan dan satu informan laki-laki yang mengidentifi kasi diri sebagai heteroseksual.

Billy mengaku lebih menyukai dioral ketimbang ia mengo- ral pasangannya, karena merasa lebih nikmat jika orang lain yang melakukan kepadanya. Ia menjelaskan selain kepada kedua pasan- gan tetapnya ia enggan mengoral pasangan seksual lainnya. Infor- man menceritakan seks oral hanya dilakukannya ketika situasi sepi dan tenang serta ia berada dalam kondisi sehat. Ketidaksukaan melakukan seks oral terhadap pasangannya juga diakui oleh Cecep dengan alasan sering merasa mual. Tetapi toh ia tetap melakukan karena pasangan tetapnya menyukai seks oral.

Emon mengungkapkan bila berhubungan dengan PSL diriny- alah yang mengoral pasangannya yang kemudian dilanjutkan den- gan menyemburit PSL itu. informan mengaku suka melakukan oral hanya karena untuk memenuhi fantasi seksualnya untuk mencapai

90 Jurnal Gandrung Vol.2 No.1 Juni 2011

Tentang Pekerja Seks Laki-Laki dan Pasangan Seksualnya kepuasan saja, berikut katanya,

Eee...itu semuanya hanya untuk memenuhi fantasi seksual saya. Jadi dalam pengertian orang-orang mendapatkan kepua- san seks itu bukan dalam pengertian orgasme. Bukan dalam pengertian dia ngejrot, pejunya keluar, terus dia mengalami kepuasan. Ada yang seperti itu juga, tapi kalau saya nggak. Saya lebih banyak fantasi seks, sexual fantasy. Jadi kepuasan saya pada saat saya mengoral itu.

Beberapa informan, Juki dan Himawan, menyukai seks oral secara bergantian atau dikenal sebagai posisi 69. Himawan juga menjelaskan kalau oral seks tidak pernah dilakukannya dengan kucing , seperti halnya Hariyadi yang hanya melakukan seks oral dengan pasangan pribadinya, tidak dengan orang lain.

Pilihan untuk mengoral atau dioral tampak ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan seperti identitas seksual, hubungan antarpribadi, hasrat akan kenikmatan seksual serta situ- asi dan kondisi ketika hubungan seks berlangsung. Sebagai contoh, Chandra mengatakan dialah yang lebih sering mengoral pasangan- nya, karena dia yang “membeli” dan juga lebih karena dia merasa menjadi perempuannya. Atau Banudoyo yang hanya bersedia men- goral jika pasangannya itu kaya dan ganteng. Ia pasti akan mengo- ral semua orang asing dan Arab karena mereka memiliki ukuran penis yang besar sehingga memberikan kenikmatan baginya.

Hubungan seks vaginal dilakukan oleh 3 pasangan tetap PSL, yang dua di antaranya adalah perempuan. Fina mengaku paling suka melakukan seks vaginal karena ia mengaku lebih nikmat. Da- lam situasi tertentu, Ressy dan Billy juga melakukan masturbasi. Ressy melakukannya sendiri, sedangkan Billy biasanya melakukan dengan pasangannya.

Keputusan melakukan hubungan seks anal juga ditentukan oleh beberapa faktor. Januar mengaku ia selalu berperan pasif da- lam melakukan seks anal sehingga ia tidak pernah menyemburit karena ia sulit untuk ereksi (konak). Hal itu mungkin terkait dengan sifat kewanitaannya yang lebih dominan dalam dirinya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Banudoyo—yang selalu bergairah bila melihat orang asing dan orang Arab—yang lebih sering berperan sebagai “perempuan” dalam relasi seksual. Selain itu Januar men- gungkapkan, “Ya… kurang suka aja, kurang bergairah (jika me-

Jurnal Gandrung Vol.2 No.1 Juni 2011 91

Irwan M. Hidayana

nyemburit). Enakan disemburit kayaknya bisa lihat ekspresi mu- kanya gitu”. Sementara, Cecep selalu mencari kucing yang agresif karena ia lebih merasa sebagai perempuan. Apalagi ia sudah mem- bayar kucing, maka ia tidak harus aktif menyemburit dalam ber- hubungan. Sikap pasifnya ini juga dilakukan terhadap pasangan tetapnya.

Menempong pasangan seksualnya lebih disukai oleh Emon dan Juki karena pengalaman ditempong menimbulkan rasa sakit bagi mereka. Oleh karena itu, ketika mencari kucing mereka meng- inginkan kucing yang bersedia ditempong. Sekalipun lebih suka me- nyemburit pasangan seksualnya, Hariyadi sangat memperhatikan kebersihan diri pasangannya. Dia tidak mau berhubungan seks apabila kucing yang dipilihnya habis melayani orang lain. Kriteria lain yang diungkapkan oleh Chandra, Agung dan Himawan adalah apabila pasangan seksualnya memenuhi selera mereka—seperti ganteng dan bersih—barulah mereka mau menempong. Sementara Andre dan Bambang melakukan seks anal dengan pasangannya se- cara bergantian, yaitu menyemburit dan disemburit.