RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA 2009 - 2011
5.5. RENCANA STRATEGIS DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA 2009 - 2011
Perencanaan strategis dapat tersusun dan memenuhi maksud dan tujuan suatu organisasi apabila dalam sebuah perencanaan ikut diperhitungkan upaya-upaya dan kegiatan serta perhatian terhadap suatu aktivitas yang akan dilakukan dengan demikian rencana yang telah tersusun akan dapat dijadikan input dalam penetapan keputusan. Disamping itu rencana dimaksud dapat pula dijadikan output dalam bentuk masukan bagi pengambil keputusan untuk mengambil tindakkan selanjutnya. Perencanaan strategis seperti dimaksud memerlukan proses penyerapan waktu dan sumberdaya yang efisien, efektif dan produktif.
Penyusunan perencanaan strategis tahapannya dimulai dengan indentifikasi dan pengenalan serta pemahaman dari berbagai permasalahan untuk selanjutnya dirumuskan berbagai kebijakan pokok yang nantinya akan tertuang dalam melaksanakan aktivitas, program maupun kegiatan dalam jangka waktu tertentu yang sekaligus dapat menggambarkan langkah-langkah kedepan dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada bagi suatu organisasi.
Dalam melanjutkan pembangunan perkebunan di Sumatera Utara dipandang perlu disusun dokumen perencanaan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan lima tahun kedepan (2009-2013). Rencana Strategis (Renstra) disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahap II Provinsi Sumatera Utara 2009-2013 serta untuk memenuhi maksud UU RI Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Disamping itu penyusunan Renstra SKPD tidak terlepas dari Rencana Tata Ruang dan Wilayah dalam pemanfaatan ruang dan wilayah bagi pembangunan perkebunan.
Berdasarkan pemikiran mengenai perencanaan di atas, untuk keperluan pembangunan perkebunan Sumatera Utara kedepan perlu disusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara untuk jangka waktu 5 tahun kedepan (2009-2013) sesuai dengan tugas dan fungsi serta urusannya sebagai satuan kerja lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Perencanaan pembangunan Provinsi Sumatera Utara khususnya Sub Sektor Perkebunan yang disusun sebagai pedoman yang konsisten dalam kurun waktu 2009-2013 merupakan tindakan dengan komitmen bersama ke arah pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sebagai alur pemikiran penyusunan Renstra, perlu dijelaskan beberapa pengertian sebagai berikut :
5.5.1. Visi
Nilai-nilai luhur yang dipakai dalam penyusunan Rencana Strategi yaitu terdiri dari Disiplin, Bekerja keras,Tanggung Jawab,Terbuka. Bermanfaat dan Kejujuran. Nilai-nilai yang dianut tersebut merupakan dasar dalam perumusan Visi Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara.
Disiplin, Bekerja keras dan tanggung jawab merupakan modal dasar dengan mengutamakan ketelitian dan kecermatan bekerja dalam rangka efisiensi dan efektivitas serta bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut. Terbuka dimaksudkan bahwa Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara bersifat aspiratif, responsif, akomodatif dan transparan dalam perumusan Visi serta melaksanakan misi. Bermanfaat mempunyai arti bahwa perumusan Visi tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat perkebunan . Kejujuran merupakan nilai yang dibutuhkan dalam menjamin bahwa hasil pembangunan perkebunan yang dibangun sesuai dengan rencana yang ditetapkan oleh organisasi.
Dalam rangka mewujudkan pemberdayaan ekonomi petani Sumatera Utara dan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) Sumatera Utara 2009-2013, Renstra
Departemen Pertanian, maka dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara tahun 2009-2013 tetap menggunakan strategi agribisnis berbasis perkebunan melalui pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang merupakan lanjutan dari Rencana Strategis tahun 2006-2009 dengan Visi adalah sebagai berikut ”Terwujudnya Kesejahteraan Pelaku Usaha Perkebunan melalui Penerapan sistem Agribisnis yang berdaya saing,berkeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan”.
Dari Visi tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut : • Kesejahteraan dimaksudkan adalah kondisi masyarakat yang telah terpenuhinya kebutuhan fisik, spritual dan material dalam penghidupan dan kehidupan sehari hari. • Penerapan sistem agribisnis adalah upaya memadukan berbagai subsistem agribisnis (hulu dan hilir) dalam berbagai tatanan hubungan sebagai suatu totalitas untuk pencapaian tujuan. • Berdayasaing adalah dicirikan oleh tingkat efisiensi, mutu, harga dan biaya produksi serta berkemampuan untuk menerobos pasar, meningkatkan pangsa pasar dan memberikan pelayanan yang profesional. • Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia atau korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha perkebunan. • Berkeadilan adalah suatu keadaan yang memberi manfaat bagi pelaku usaha sesuai dengan pengorbanan atau usaha yang telah diberikan. • Berkelanjutan adalah suatu proses yang terus menerus melakukan perubahan kearah perbaikan dimana perubahan tersebut harus disusun dalam satu tahapan yang konsisten dan
berkesinambungan sehingga dapat mencapai alternatip yang terukur. • Berwawasan lingkungan adalah arah atau metoda untuk pengambilan keputusan dalam menetapkan pola usaha tani disuatu wilayah tertentu harus mempertimbangkan aspek agro
ekosistem ( ekologi, ekonomi dan sosial ).
5.5.2. M i s i
Dalam rangka memberhasilkan Visi Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara ditetapkan Misi sebagai berikut :
a. Mendorong peningkatan produksi, produktifitas, mutu hasil dan nilai tambah produk perkebunan.
b. Mendorong peningkatan dan pemberdayaan masyarakat perkebunan yang mandiri dan profesional.
5.5.3. Strategi
Strategi yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah pembangunan perkebunan Sumatera Utara (2009-2013) adalah sebagai berikut : Strategi yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah pembangunan perkebunan Sumatera Utara (2009-2013) adalah sebagai berikut :
b. Melaksanakan Fasilitasi penyediaan modal usaha untuk mendukung Sub Sistem Usaha Tani dan pengembangan industri hilir berbasis perdesaan.
c. Melaksanakan peningkatan kualitas SDM, pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan serta peningkatan peran lembaga penunjang.pemberdayaan masyarakat perkebunan melalui peningkatan SDM dan pengusasaan Iptek untuk mendukung perluasan dan percepatan
peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan serta mendukung peningkatan daya saing dan nilai tambah serta mutu hasil perkebunan.
d. Menumbuhkan dan memberdayakan kelembagaan petani untuk memperkuat akses petani dalam permodalan, teknologi, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan.
5.5.4. Kebijakan
a. Penyediaan benih unggul dan sarana produksi perkebunan.
b. Penerapan dan pengembangan paket teknologi produksi dan peningkatan produk mutu hasil perkebunan.
c. Optimalisasi pemberdayaan sumberdaya lahan dan air untuk mendukung Subsektor perkebunan.
d. Menciptakan iklim investasi yang kondusif berbasis perdesaan dalam pembangunan usaha perkebunan.
e. Peningkatan kapasitas SDM penyuluh, petugas serta petani dan kelembagaannya melalui pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan.
f. Memperkuat kelembagaan petani dan kelembagaan usaha dalam peningkatan posisi tawar (bargaining position) petani.
g. Meningkatkan akses petani dalam sistem kerjasama kemitraan terhadap sumber dana permodalan non bank.
5.5.5. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1-5 tahun dan harus konsisten dengan tugas dan fungsinya serta secara kolektif menggambarkan strategi Dinas Perkebunan dalam melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan kewenangan/urusan yang ada.
Adapun yang menjadi tujuan Dinas Perkebunan dikaitkan dengan misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu dengan dukungan teknologi dan penyediaan sarana produksi yang bermutu.
b. Meningkatkan SDM pelaku usaha perkebunan yang profesional.
c. Meningkatkan akses petani terhadap sistim agribisnis.
5.5.6. Sasaran
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang akan dicapai atau di hasilkan oleh Dinas Perkebunan dalam jangka waktu bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan serta harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan baik bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.
Adapun sasaran yang ingin dicapai Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara dalam 5 (lima) tahun kedepan (2009-2013) adalah sebagai berikut :
a. Terlaksananya penggunaan benih unggul tanaman dan sarana produksi yang bermutu.
b. Terlaksannya peremajaan, intensifikasi, rehabilitasi, ekstensifikasi, diversivikasi tanaman dengan dukungan sarana produksi bermutu yang berwawasan lingkungan
c. Terlaksananya optimalisasi lahan perkebunan dengan penerapan IPTEK dan sarana produksi yang bermutu secara berkelanjutan.
d. Tersedianya kelembagaan dan SDM yang berkwalitas dan mandiri.
e. Tersedianya informasi/data perkebunan yang dapat diakses masyarakat
f. Tersedianya IPTEK, sarana prasarana, pengolahan hasil perkebunan.
g. Terlaksananya pengembangan usaha serta penguatan akses petani terhadap sistim agribisnis.
5.5.7. Program
Berdasarkan Draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara tahun 2009-2013 serta Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran pembangunan perkebunan kedepan, maka Program yang akan dilaksanakan terdiri dari :
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
b. Program Peningkatan Produksi Pertanian
c. Program Pengembangan Agribisnis
d. Program Peningkatan Produksi Perkebunan
e. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
f. Program Peningkatan Penerapan Tekhnologi
g. Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan g. Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan
b). Program Agribisnis : dimaksud dalam rangka peningkatan pendapatan petani perkebunan secara berkeadilan melalui berbagai kegiatan usaha perkebunan mulai dari kegiatan on farm sampai dengan off farm secara terintegrasi, efisiensi dan berkelanjutan.
c). Program Peningkatan Produksi Pertanian : dimaksudkan dalam rangka mendukung ketersediaan, distribusi dan keamanan pangan melalui integrasi cabang usaha tani pangan dan ternak diareal perkebunan.
d). Program Peningkatan Produksi Perkebunan : dimaksud untuk mendukung peremajaan, intensifikasi, rehabilitasi, ekstensifikasi dan diversifikasi tanaman guna mendukung perluasan dan percepatan peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan.
e). Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi : dimaksudkan untuk meningkatkan pengolahan dan perkebunan guna mendukung peningkatan daya saing dan nilai tambah serta mutu hasil perkebunan.
f). Program Peningkatan Penerapan Tekhnologi : dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat perkebunan melalui peningkatan SDM dan pengusahaan Iptek untuk mendukung perluasan dan percepatan peningkatan produksi, produktivitas tanaman perkebunan serta peningkatan daya saing dan nilai tambah serta mutu hasil perkebunan.
g). Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan : dimaksudkan untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitas perkebunan rakyat serta kegiatan peningkatan mutu hasil perkebunan rakyat dan peningkatan SDM petani pekebun yang berada di Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan.