PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

5.4. PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara menyadari dengan adanya degradasi sumberdaya perkebunan yang terus terjadi dipahami sebab adanya kesalahan paradigma dalam pengelolaan perkebunan. Sumberdaya perkebunan lebih banyak dipandang sebagai sumber pendapatan sehingga pengelolaannya lebih pada upaya pemanfaatan semaksimal mungkin. Oleh karena itu perlu ada pergesaran orientasi pemanfaatan sumberdaya perkebunan yang selama ini dari pengelolaan perkebunan menjadi pengelolaan sumberdaya (resources-based management), Pola Sistem Kebersamaan Ekonomi dilakukan sebagai upaya pemberdayaan petani perkebunan yang mandiri dengan kelembagaan yang kokoh dan kuat, pengelolaan yang sentralistik menjadi desentralistik, serta pengelolaan sumberdaya yang lebih berkeadilan. Semua stakeholders Perkebunan dalam pengelolaan sumber daya perkebunan harus berpegang pada prinsip azas kelestarian, azas manfaat dan azaz ekonomi fungsi dari lahan. Mengingat perkebunan merupakan titipan untuk anak cucu maka pemanfaatan harus dapat dilaksanakan sekarang dan akan datang dengan hasil yang optimal dengan azas manfaat dan lestari.

Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara berkomitmen untuk mengelola SDH yang ada diwilayah kelola Provinsi Sumatera Utara seoptimal mungkin yang sejalan dengan paradigma global yakni “Sustainable Development”.

Prinsip pengelolaan perkebunan yang lestari dan Pola Sistem Kebersamaan Ekonomi harus dilandasi untuk memberantas kemiskinan yang menjadi tema issu pemerintah Provinsi Sumatera Utara 5 (lima) tahun kedepan. Kesejahteraan mayarakat harus dan diwujudkan, karena faktor kesejahteraan sangat berkaitan mutlak dengan eksistensi perkebunan. Kesejahteraan masyarakat yang diperoleh sebagai akibat dari keberadaan perkebunan yang lestari dan penerapan pola SKE akan mendorong masyarakat untuk ikut merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap lahan (sense of belonging dan sense of responsibility). Masyarakat yang sejahtera dimanifestasikan sebagai suatu keadaan masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhannya baik lahir dan batin maupun material spirituil. Pada kondisi tersebut, minimal telah terpenuhi standar kebutuhan pokok sandang, pangan, papan, derajat kesejahteraan yang prima, sarana pendidikan yang layak, serta suasana masyarakat yang hidup rukun dan damai dalam lingkungan yang memberikan rasa aman, nyaman dan tentram.

Dinas perkebunan berkomitmen untuk mencapai visi yang sudah ditetapkan dengan cara melaksanakan misi sesuai dengan misi-misi Provinsi Sumatera Utara. Pada kurun waktu 5 tahun kedepan DINAS Perkebunan Provinsi Sumatera Utara menetapkan 7 misi yakni :

1. Memberdayakan Aparatur dan Penguatan Kelembagaan Perkebunan Pengelolaan sumberdaya perkebunan yang lestari dan Pola Sistem Kebersamaan Ekonomi

akan dapat terwujud apa bila aparatur serta organisasi kelembagaan yang mengelola sumberdaya tersebut memiliki Sumber daya aparatur yang handal,terlatih dan profesional. Sumberdaya ini didukung dengan organisasi kelembagaan yang tertata dengan baik. Misi pertama ini menjadi kunci yang akan memperkuat landasan serta dukungan bagi pencapaian akan dapat terwujud apa bila aparatur serta organisasi kelembagaan yang mengelola sumberdaya tersebut memiliki Sumber daya aparatur yang handal,terlatih dan profesional. Sumberdaya ini didukung dengan organisasi kelembagaan yang tertata dengan baik. Misi pertama ini menjadi kunci yang akan memperkuat landasan serta dukungan bagi pencapaian

2. Memantapkan status dan keberadaan kawasan perkebunan Pengelolaan sumberdaya perkebunan akan dapat terlaksana dengan baik apabila ruang lingkup kerjanya jelas. Maka

dari itu misi ini bertujuan untuk mewujudkan kepastian hukum/status kawasan perkebunan serta mempertahankan perkebunan sesuai dengan fungsinya (konservasi, lindung, produksi). Demikian juga Kawasan Perkebunan yang sudah terdata secara akurat baik batas-batas kawasan Perkebunan, komoditi yang di tanam, HGU dapat dilakukan Penataan dan Pemetaannya dalam lingkup Provinsi. Kawasan Perkebunan yang terdiri dari berbagai fungsi di lakukan penataan dan pemetaan. Kawasan yang tertata dengan status yang jelas akan memudahkan dalam perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, evaluasi dan monitoring dari pengelolaan kawasan tersebut, sehingga kelestarian Pengelolaan perkebunan dengan pola SKE dapat terlaksana. Terjaminnya keberadaan kawasan non perkebunan (perkebunan) akan mendukung pengelolaan sumber daya alam yang lestari. Tujuan utama dari misi ini adalah untuk memantapkan status kawasaan perkebunan dan kepastian hukum kawasan tersebut sebagai syarat pengelolaan Sumber Daya Alam yang lestari. Pada lima tahun kedepan, misi ini ditujukan untuk Penataan dan pemantapan status kawasaan perkebunan sebagai syarat pengelolaan perkebunan yang lestari, melalui kegiatan Rekonstruksi tapal batas, pembuatan masterplan pengelolaan perkebunan, pengukuhan dan pembangunan perkebunan kota, kerangka acuan tahura kawasan perkebunan konservasi, Pengukuran pemetaan dan inventarisasi serta Evaluasi kawasan Perkebunan.

3. Mengoptimalkan Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya lahan Degradasi sumberdaya kecendrungan eksploitasi terhaap sumberdaya perkebunan baik oleh pihak swasta maupun

masyarakat, mengisyaratkan perlunya upaya-upaya startegis dari DINAS Perkebunan untuk mengurangi dampak dari degredasi ini. Misi ini bertujuan memulihkan kondisi perkebunan yang telah rusak serta upaya peningkatan konservasi SDH. Dengan demikian diharapkan dalam kurun jangka pendek terwujud kawasan perkebunan yang baik untuk mendukung pengelolaan perkebunan lestari serta memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu misi ini menggambarkan integrasi dan sinergitas kegiatan pembangunan dalam era rehabilitasi dan konservasi. Misi ini diujudkan dalam program Rehabilitasi lahan, Perlindungan dan konservasi sumberdaya Perkebunan, pengamanan dan pengendalian satwa liar yang dilindungi.

4. Meningkatkan Pengelolaan Sosial Forestry bagi kesejahteraan masyarakat Salah satu fungsi sumber daya perkebunan adalah penopang ekonomi masyarakat. Maka dari itu dinas 4. Meningkatkan Pengelolaan Sosial Forestry bagi kesejahteraan masyarakat Salah satu fungsi sumber daya perkebunan adalah penopang ekonomi masyarakat. Maka dari itu dinas

5. Membangun dan mengadakan sarana Prasarana Teknologi perkebunan Tepat Guna. Pemberdayaan masyarakat agraris tentu saja memerlukan inovasi dan invasi paradigma

serta teknologi tepat guna sehingga upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat diupayakan. Teknologi yang tepat tentu saja akan memberikan hasil yang lebih tepat, lebih baik dan lebih berdaya guna. Teknologi yang dikembangkan tentu saja teknologi yang user friendly sehingga masyarakat dapat dengan mudah menggunakannya.

6. Meningkatkan Pelayanan, pembinaan, Pengawasan dan Penertiban Usaha perkebunan. Mengingat usaha perkebunan merupakan usaha mayoritas badan usaha maupun masyarakat

maka pelayanan, pembinaan dan penertiban terhadap usaha-usaha perkebunan sangat diperlukan. Kegiatan-kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap usaha perkebunan ini diharapkan dapat meminimalisir okupasi lahan, perambahan kawasan lain-lain.

7. Meningkatkan Kesejahteraan Petani melalui sapta Bina Usaha Tani dan Diversifikasi Usaha. Untuk meningkatkan kesejahteraan petani dilakukan dengan melaksanakan kegiatan

intensifikasi dan diversifikasi usaha perkebunan masyarakat baik jenis komoditinya maupun input sarana prasarana perkebunannya. Kegiatan diantaranya melalui peningkatan kesejahteraan petani melalui penguatan kelembagaan, ketahanan pangan, peningkatan produksi pertanian/ perkebunan. Pembangunan perkebunan sawit rakyat, perkebunan karet, coklat, aren dan lain-lain.