Pengertian Kinerja Jenis – Jenis Penilaian Kinerja

25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja

2.1.1 Pengertian Kinerja

Dalam melaksanakan kerja, karyawan menghasilkan sesuatu yang disebut kinerja. Peningkatan kinerja merupakan hal yang diinginkan baik dari pihak pemberi kerja maupun para pekerja. Pemberi kerja menginginkan kinerja karyawannya baik untuk kepentingan peningkatan hasil kerja dan keuntungan perusahaan. Pada sisi yang lain, para pekerja berkepentingan untuk pengembangan diri dan promosi jabatan. Mangkunegara 2000:67 menyatakan bahwa kinerjaadalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Mathis dan Jackson 2002:78 berpendapat bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran ditempat kerja,dansikapkooperatif. Sedangkan Hasibuan 2004:105 berpendapat bahwa Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankankepadanyayangdidasarkanatas kecakapan,pengalaman,dan kesungguhan sertawaktu. Universitas Sumatera Utara 26 Menurut pengertian tersebut,kinerja disamakan dengan hasilkerja dari seseorang karyawan.Untuk mencapai kinerja yang baik, unsur yang paling dominan adalah sumber daya manusia. Walaupun perencanaan telah tersusun dengan baik dan rapi tetapi apabila orang atau personil yang melaksanakan tidak berkualitas dan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, makaperencanaan yangtelahdisusuntersebut akansia-sia.

2.1.2 Jenis – Jenis Penilaian Kinerja

Menurut Rivai2005:233adabeberapajenis penilaian kinerjayaitu: 1. Penilaian hanya oleh atasan a. Cepat dan langsung b. Dapat mengarah ke distorsi karena pertimbangan – pertimbangan pribadi 2. Penilaian oleh kelompok lini Atasan dan atasan bersama – sama membahas kinerja dari bawahannya yang dinilai a. Objektivitas lebih akurat dibanding kalau hanya oleh atasan sendiri b. Individu yang dinilai tinggi dapat mendominasi penilaian 3. Penilaian oleh kelompok staf Atasan meminta satu atau lebih individu untuk bermusyawarah dengannya; atasan langsungyangmembuat keputusan akhir. a. Penilaian gabungan yang masuk akal dan wajar 4. Penilaian melaluikeputusan komite Sama sepertipadapolasebelumnyakecualibahwamanajeryang bertanggungjawab tidak lagi mengambil keputusan akhir, hasilnya didasarkan Universitas Sumatera Utara 27 padapilihan mayoritas. a. Memperluas pertimbangan yang ekstrim b. Memperlemah integritas manajer yang bertanggungjawab 5. Penilaian berdasarkan peninjauan lapangan Sama seperti pada kelompok staf, namun dalam hal ini melibatkan wakil dan pimpinan pengembangan atau departemen SDM yang bertindak sebagaipeninjau yangindependen. a. Membawa satu pikiran yang tetap ke dalam satu penilaian lintas sektor yang besar b. Penilaian oleh bawahan dan sejawat 1 Mungkin terlalu subjektif 2 Mungkin digunakan sebagai tambahan pada metode penilaian yang lain

2.1.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja