Penentuan Informan Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

42

3.3.1 Penentuan Informan

Pemilihan informan harus dilakukan kepada orang yang bersangkutan. Menurut Basrowi dan Suwandi 2008, 137 “ barangkali pada suatu saat pilihan hanya berkisar diantara beberapa orang yang memenuki persyaratan. Mereka adalah yang berperan yang pengetahuannya luas tentang daerah atau lembaga tempat penelitian, dan yang suka bekerjasama untuk kegiatan penelitian yang sedang dilakukan”. Sesuai dengan yang dikemukakan diatas maka penelitian ini menggunakan teknik pemilihan sampel dengan purposive sampling. Menurut Sugiyono 2011, 68 purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sesuai pendapat di atas maka yang menjadi informan penelitian ini yaitu pustakawan dan pengguna perpustakaan yaitu 2 orang pustakawan bidang pengolahan grey literature serta 2 orang pengguna koleksi grey literature mahasiswa UNIMED.

3.3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer, yaitu hasil dari wawancara dan pengamatan penulis, seperti sikap dan pemahaman dari pustakawan yang berkompeten tentang pengolahan koleksi grey literature yang diteliti sebagai dasar utama melakukan interpretasi data. 43 2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer dan diperoleh melalui studi kepustakaan seperti: buku, jurnal, dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui 1. Wawancara Metode wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data atau keterangan lisan dari seseorang yang disebut informan melalui suatu percakapan yang sistematis dan terorganisasi. Pada penelitian ini, digunakan teknik wawancara mendalam. depth interview secara terstruktur dimana pertanyaan yang diajukan terlebih dahulu telah disiapkan serta dibuat kerangkanya secara sistematis sebelum berada di lokasi penelitian. Beberapa pustakawan yang berkompeten dalam bidang pengolahan grey literature dipilih kemudian dilakukan wawancara mendalam sesuai dengan pedoman wawancara. Pedoman wawancara diperlukan agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian dan disusun berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu koleksi grey literature, pengadaan dan penyaringan, pengolahan dan penyimpanan, pengaksesan dan temu kembali, serta pemanfaatan kembali pengetahuan. Maka data hasil wawancara harus sesuai dengan masalah dan pedoman yang diteliti. 2. Observasi Menurut Nasution yang dikutip oleh Sugiyono 2010, 226 menyatakan bahwa “Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang 44 diperoleh melalui observasi.” Proses pelaksanaan pengumpulan data observasi dalam penelitian ini termasuk pada observation non participant, dalam observasi ini peneliti terpisah dari kegiatan yang diobservasi. Peneliti hanya mengamati dan mencatat apa saja yang terjadi dalam engolahan grey literature. Observasi jenis ini berguna dalam menggali informasi yang dianggap oleh informan sulit untuk dibahas atau tidak menyenangkan. Peneliti akan mengamati kesesuaian informasi yang ada di lapangan dengan data yang diberikan oleh informan. Tujuannya adalah melihat apakah informasi yang sudah diberikan oleh informan itu benar atau tidak. 3. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan buku, jurnal, majalah, laporan tahunan dan kepustakaan lain serta pemilihan dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.3.4 Analisis Data