41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan dari
penelitian yang dijabarkan pada Bab I, maka penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang berangkat dari inkuiri naturalistic yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari prosedur penghitungan secara statistik Basrowi dan suwandi 2008,
22.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan yang berlokasi di Jalan Willem Iskandar, Pasar V - Kotak Pos No. 1589 Medan 20221.
Penetapan Perpustakaan Universitas Negeri Medan sebagai unit analisis dikarenakan Perpustakaan Universitas Negeri Medan memiliki ketersediaan
koleksi grey literature yang cukup besar dan tidak hanya tersedia dalam bentuk tercetak saja tetapi juga dalam bentuk elektronik.
3.3 Proses Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan pada Bab sebelumnya, proses penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah adalah menentukan
informan, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
dan keabsahan data. Hal-hal tersebut akan diuraikan dalam pembahasan berikut.
42
3.3.1 Penentuan Informan
Pemilihan informan harus dilakukan kepada orang yang bersangkutan. Menurut Basrowi dan Suwandi 2008, 137 “ barangkali pada suatu saat pilihan
hanya berkisar diantara beberapa orang yang memenuki persyaratan. Mereka adalah yang berperan yang pengetahuannya luas tentang daerah atau lembaga
tempat penelitian, dan yang suka bekerjasama untuk kegiatan penelitian yang sedang dilakukan”.
Sesuai dengan yang dikemukakan diatas maka penelitian ini menggunakan teknik pemilihan sampel dengan purposive sampling. Menurut Sugiyono 2011,
68 purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Sesuai pendapat di atas maka yang menjadi informan penelitian ini yaitu pustakawan dan pengguna perpustakaan yaitu 2 orang pustakawan bidang
pengolahan grey literature serta 2 orang pengguna koleksi grey literature mahasiswa UNIMED.
3.3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Data primer, yaitu hasil dari wawancara dan pengamatan penulis, seperti sikap dan pemahaman dari pustakawan yang berkompeten tentang
pengolahan koleksi grey literature yang diteliti sebagai dasar utama melakukan interpretasi data.
43 2.
Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer dan diperoleh melalui studi kepustakaan seperti: buku, jurnal, dokumen lain yang
berhubungan dengan penelitian.
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui 1. Wawancara
Metode wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data atau keterangan lisan dari seseorang yang disebut informan melalui suatu percakapan yang
sistematis dan terorganisasi. Pada penelitian ini, digunakan teknik wawancara mendalam. depth interview secara terstruktur dimana pertanyaan yang diajukan
terlebih dahulu telah disiapkan serta dibuat kerangkanya secara sistematis sebelum berada di lokasi penelitian. Beberapa pustakawan yang berkompeten
dalam bidang pengolahan grey literature dipilih kemudian dilakukan wawancara mendalam sesuai dengan pedoman wawancara. Pedoman wawancara diperlukan
agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian dan disusun berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu koleksi grey literature, pengadaan
dan penyaringan, pengolahan dan penyimpanan, pengaksesan dan temu kembali, serta pemanfaatan kembali pengetahuan. Maka data hasil wawancara harus sesuai
dengan masalah dan pedoman yang diteliti. 2. Observasi
Menurut Nasution yang dikutip oleh Sugiyono 2010, 226 menyatakan bahwa “Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
44 diperoleh melalui observasi.” Proses pelaksanaan pengumpulan data observasi
dalam penelitian ini termasuk pada observation non participant, dalam observasi ini peneliti terpisah dari kegiatan yang diobservasi. Peneliti hanya mengamati dan
mencatat apa saja yang terjadi dalam engolahan grey literature. Observasi jenis ini berguna dalam menggali informasi yang dianggap oleh informan sulit untuk
dibahas atau tidak menyenangkan. Peneliti akan mengamati kesesuaian informasi yang ada di lapangan
dengan data yang diberikan oleh informan. Tujuannya adalah melihat apakah informasi yang sudah diberikan oleh informan itu benar atau tidak.
3. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan buku, jurnal, majalah, laporan
tahunan dan kepustakaan lain serta pemilihan dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.3.4 Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah pengambilan data. Analisis dapat dilakukan berulang-ulang setelah pengambilan data tertentu dan dapat dianalisa
ulang menggunakan data terbaru yang diambil. Menurut Miles 1984, 23 menyatakan bahwa teknik dalam penelitian dilakukan dengan:
1. Data koleksi 2. Reduksi data
3. Penyajian data analisis data setelah pengumpulan data 4. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Proses analisis data dimulai dengan menelaah dan memahami seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah
ditulis dalam catatan lapangan atau dari tempat kejadianperistiwa, dokumen
45 pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan karya ilmiah. Dari hasil proses
wawancara ditranskrip menjadi bahasa tertulis apa adanya sesuai dengan bahasa yang dikeluarkan oleh informan. Setelah itu, proses reduksi data, data yang telah
di kumpulkan dari lapangan melalui observasi, wawancara dan studi dokumen di reduksi dengan cara merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan penting
mengklasifikasikan sesuai fokus yang ada pada masalah penelitian ini. Aspek- aspek yang direduksi adalah observasi maupun wawancara dan studi menyangkut
masalah pengolahan grey literature mulai dari pengadaan sampai pemanfaatan kembali. Kemudian data hasil transkrip wawancara yang telah direduksi dibaca
kembali untuk dikelompokkan kedalam beberapa topik pembahasan yang sesuai dengan masalah yang akan memudahkan proses analisis dan pembahasan hasil
penelitian. Dari berbagai aktifitas tersebut, peneliti membuat kesimpulan berdasarkan data-data yang di temukan. Kesimpulan-kesimpulan yang ada
kemudian di verifikasi untuk menguji ataupun memeriksa akurasi yang telah dikumpulkan dalam proses penelitian ini berlangsung. Jadi pelaksanaan analisis
mulai dilakukan ketika pengumpulan data ini dikerjakan dan dilakukan secara intensif yaitu, ketika sudah meninggalkan lapangan.
3.3.5 Keabsahan Data Validity
Untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa metode triangulasi, yaitu teknik yang dilakukan dengan
meminta penjelasan lebih Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
46 Metode triangulasi merupakan salah satu metode yang paling umum dipakai
dalam uji validitas penelitian kualitatif, triangulasi dilakukan berdasarkan wawancara dengan informan dan observasi oleh penulis dalam mengamati
kejadian fakta yang terdapat di lapangan. Teknik pengumpulan data juga dilakukan untuk melengkapi data primer dan sekunder. Adapun metode
triangulasi tersebut yaitu: a.
Triangulasi Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai sumber data seperti
dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi yang peneliti lakukan pada perpustakaan Unimed. Peneliti juga mewawancarai lebih dari satu
pustakawan dengan pertanyaan yang sama yang dianggap memeiliki sudut pandang yang berbeda untuk membenarkan dan menguatkan hasil
penelitian ini. b.
Triangulasi Teori Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai teori yang berlainan
untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Triangulasi teori membahas suatu permasalahan yang sedang di kaji
seperti pengadaan grey literature, pengolahan dan penyimpanan grey literature serta sistem temu balik dan pemanfaatan kembali grey literature
yang telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut.
47 c.
Triangulasi Metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, peneliti mengecek
keabsahan data dari beberapa teknik pengumpulan data yaitu seperti metode wawancara, observasi dan studi dokumen. Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancra dilakukan. Metode yang dilakukan dengan
cara membandingkan dengan hasil informasi atau data dari informan dalam suatu teknik yang sama.
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perpustakaan Universitas Negeri Medan
UPT Perpustakaan Universitas Negeri Medan berdiri seiring dengan berdirinya Institusi induk yaitu IKIP Medan. Pada awalnya merupakan
perpustakaan Fakultas FKIP USU. Pada tahun 1959 Perpustakaan dipimpin oleh Ny. Fondoh Hoeres. Pada tahun 1969 perpustakaan baru menempati gedung
tersendiri dengan ukuran 800 m2 berlantai dua. Unsur pimpinan berganti pada tahun 1962 dipimpin oleh Ny. Hajani Adnan. Pada tahun 1963 beralih kepada
Drs. M. Simatupang dan pada tahun 1965 pimpinan diserahkan kepada Drs. J. Tumanggor serta pada tahun 1977 pimpinan perpustakaan dijabat oleh Drs. M.
Tambunan. Sesuai dengan keluarnya PP 30 tahun 1980 maka status perpustakaan
menjadi Unit Pelaksana Teknis, dimana Kepala UPT Perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada Rektor dengan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh
Pembantu Rektor I. Pada bulan Agustus 1984 Kepala Perpustakaan saat itu, Drs. M. Tambunan, mengikuti tugas belajar ke Amerika Serikat maka perpustakaan
dipimpin oleh Drs. Belling Siregar. Dan sejak bulan Mei 1986 setelah Drs. M. Tambunan kembali dari tugas belajar kepala UPT Perpustakaan IKIP Medan
kembali dipimpinnya.
49 Tahun 1987 UPT Perpustakaan IKIP Medan pindah ke lokasi kampus baru
Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, dengan menempati gedung seluas 3.000 m2 berlantai tiga. Karena kampus IKIP Medan menempati tiga tempat
yaitu kampus lama Jl. Merbau, kampus Jl. Pelajar dan Kampus baru Jl. Willem Iskandar Pasar V maka UPT Perpustakaan mengambil kebijakan, sejak tahun
1990 membuka Perpustakaan di tiap-tiap fakultas yang ada dengan sebutan Ruang Baca Fakultas, hal ini dimasudkan untuk mendekatkan koleksi kepada pemakai
perpustakaan terutama bagi pengguna yang masih jauh dari UPT Perpustakaan di kampus baru.
Pada tanggal 15 Agustus 1989, pimpinan UPT Perpustakaan IKIP Medan diserahterimakan dari Drs. M. Tambunan, MLS kepada Drs. Belling Siregar.
Pada tahun 1992 kepala perpustakaan mengikuti tugas belajar di Inggris, maka perpustakaan dipimpin oleh Dra. Ratnawati Dora, SIP sampai tahun 1994.
Setelah Drs. Belling Siregar, MLib. selesai tugas belajar UPT Perpustakaan kembali dipimpinnya sampai tahun 1998. Pada tanggal 14 Juli 1998 kepala UPT
Perpustakaan diserahterimakan dari Drs. Belling Siregar, M.Lib. kepada Dra. Ratnawati Dora, SIP hingga sekarang.
4.2 Karakteristik Informan