31
1. Merumuskan hipotesis
H : Kelayakan usaha agribisnis tumpang sari tidak lebih layak diusahakan dan
dikembangkan apabila dibedakan dengan pola monokultur. H
1
: Kelayakan usaha agribisnis tumpang sari lebih layak diusahakan dan dikembangkan apabila dibedakan dengan pola monokultur.
2. Menentukan nilai t-hitung
3. Kriteria pengujian
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka H diterima.
Jika –t hitung -t tabel atau t hitung t tabel, maka H ditolak.
4. Membuat kesimpulan
3.5. Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman arti dan makna dalam penelitian ini, berikut beberapa pengertian:
3.5.1 Definisi
1. Petani sampel adalah orang yang melakukan usaha agribisnis pola tanam tumpang sari tanaman tomat-cabai, cabai monokultur, dan tomat monokultur.
2. Usaha agribisnis pola tumpang sari adalah pengerjaan tanaman tomat-cabai secara bersamaan pada satu lahan dan waktu yang relatif sama dengan pola yang teratur.
3. Usaha agribisnis pola monokultur adalah pengerjaan tanaman satu komoditi saja dengan pola yang teratur.
Universitas Sumatera Utara
32
4. Biaya produksi monokultur adalah nilai dari semua faktor produksi yang digunakan, baik dalam bentuk benda maupun jasa selama proses produksi
berlangsung pada komoditi tertentu. 5. Biaya produksi join adalah nilai dari semua faktor produksi yang digunakan, baik
dalam bentuk benda maupun jasa selama proses produksi berlangsung pada masing-masing komoditi.
6. Harga adalah suatu poin yang berlaku pada komoditi tertentu dinyatakan dalam bentuk Rp.
7. Input adalah benda atau jasa yang dikeluarkan petani pada saat usahatani berlangsung.
8. Penerimaan monokultur adalah jumlah seluruh produksi pertanian dikalikan dengan harga jual pada satu komoditi saja dinyatakan dalam bentuk Rp.
9. Penerimaan join adalah jumlah seluruh produksi pertanian dikalikan dengan harga jual pada masing-masing komoditi dinyatakan dalam bentuk Rp.
10. Pendapatan monokultur adalah seluruh jumlah hasil penerimaan dari masing- masing komoditi dikurangi seluruh jumlah biaya produksi pada satu komoditi
saja dinyatakan dalam bentuk Rp. 11. Pendapatan join adalah seluruh jumlah hasil penerimaan dari masing-masing
komoditi dikurangi seluruh jumlah biaya produksi pada masing-masing komoditi dinyatakan dalam bentuk Rp.
Universitas Sumatera Utara
33
12. Analisis RC Ratio yaitu untuk mengetahui apakah usaha agribisnis yang diusahakan layak dan menguntungkan untuk dikembangkan atau dikatakan
masih dalam tingkat efisiensi.
3.5.2 Batasan Operasional