Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Sampel

22 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja purposive yaitu berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu. Daerah penelitian dilakukan di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Berdasarkan hasil survey, daerah ini mempunyai kriteria tanaman tumpang sari tomat dengan cabai, dapat dilihat luas panen dan produksi tanaman tomat dengan cabai pada Tabel 5. Tabel 5. Luas Tanam Tahun 2014 Setiap Desa di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun Jenis Komoditi Nagori Kentang Kubis Cabai Tomat Sawi Tigarunggu 145 170 90 50 10 N. Tongah 100 125 36 50 8 U. Pane 105 94 40 50 10 P. Tongah 110 100 30 30 8 P. Dolok 110 100 40 30 5 P. Purba 185 125 68 30 5 Huta Raja 110 120 42 25 5 B. Sampang 140 130 30 15 10 U. Purba 170 120 100 25 5 B.Sauhur 100 100 15 15 5 S. Jandi 110 100 90 30 5 P. Sipinggan 160 150 49 30 12 Kinalang 200 140 90 35 15 T. Tinggir 160 130 57 24 11 Jumlah 1.905 1.704 767 439 114 Sumber : Kantor Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Purba Universitas Sumatera Utara 23

3.2. Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan sampel berstrata tidak proporsional Disproportionate Stratified Random Sampling. Menurut Supriana 2014, metode ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel apabila populasinya berstrata, tetapi kurang proporsional. Misalnya salah satu strata lebih besar dibanding strata yang lain. Keputusan pengambilan sampel dalam hal ini, dibuat dengan pertimbangan bagaimana sampel akan dialokasikan di antara strata- strata. Dalam metode ini jumlah sampel untuk satu strata boleh diambil lebih besar dengan alasan strata lebih besar, strata memiliki lebih banyak variabel secara internal, dalam strata pengambilan sampel dirasa paling ekonomis. Untuk lebih jelasnya, berikut jumlah populasi dan jumlah sampel disajikan dalam tabel 6. Tabel 6. Jumlah Populasi dan Jumlah Sampel yang Diambil Menurut Strata Pola Usaha Agribisnis di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun No Usaha Agribisnis Jumlah Populasi Jumlah Sampel 1 Tomat-Cabai 15 15 2 Cabai 59 15 3 Tomat 55 15 Jumlah 129 45 Sumber : Analisis Data Primer Universitas Sumatera Utara 24

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Lycopersicon esculantum Mill.) Toleran Naungan pada Pola Tanam Tumpang Sari

0 11 29

KOMPATIBILITAS TANAMAN TOMAT DAN CABAI DENGAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN HAYATI Kompatibilitas Tanaman Tomat Dan Cabai Dengan Kombinasi Pupuk Organik Dan Hayati (Cendawan Mikoriza Arbuskula).

0 1 15

KOMPATIBILITAS TANAMAN TOMAT DAN CABAI DENGAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN HAYATI Kompatibilitas Tanaman Tomat Dan Cabai Dengan Kombinasi Pupuk Organik Dan Hayati (Cendawan Mikoriza Arbuskula).

0 1 11

Analisis Komparasi Usaha Agribisnis antara Pola Tanam Tumpang Sari Tanaman Tomat dan Cabai dengan Tomat Monokultur dan Cabai Monokultur (Kasus : Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 13

Analisis Komparasi Usaha Agribisnis antara Pola Tanam Tumpang Sari Tanaman Tomat dan Cabai dengan Tomat Monokultur dan Cabai Monokultur (Kasus : Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 1

Analisis Komparasi Usaha Agribisnis antara Pola Tanam Tumpang Sari Tanaman Tomat dan Cabai dengan Tomat Monokultur dan Cabai Monokultur (Kasus : Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 7

Analisis Komparasi Usaha Agribisnis antara Pola Tanam Tumpang Sari Tanaman Tomat dan Cabai dengan Tomat Monokultur dan Cabai Monokultur (Kasus : Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 14

Analisis Komparasi Usaha Agribisnis antara Pola Tanam Tumpang Sari Tanaman Tomat dan Cabai dengan Tomat Monokultur dan Cabai Monokultur (Kasus : Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 2

Analisis Komparasi Usaha Agribisnis antara Pola Tanam Tumpang Sari Tanaman Tomat dan Cabai dengan Tomat Monokultur dan Cabai Monokultur (Kasus : Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 57

ANALISIS KOMPARASI USAHA AGRIBISNIS ANTARA POLA TANAM TUMPANG SARI TANAMAN TOMAT DAN CABAI DENGAN TOMAT MONOKULTUR DAN CABAI MONOKULTUR

0 0 13