a. Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuan ability karyawan terdiri dari kemampuan
potensial IQ dan kemampuan reality knowledge+skill. Artinya, karyawan yang memiliki IQ di atas rata- rata 110-120 dengan pendidikan yang memadai untuk
jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari- hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu di
tempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya the right man in the right place, the right man on the right job.
b. Faktor Motivasi Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah
untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang karyawan yang menghadapi situasi situation kerja.
Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri karyawan untuk mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang karyawan harus sikap
mental yang siap secara psikofisik siap secara mental, fisik, tujuan, dan situasi. Artinya, seorang karyawan harus siap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan
utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.
2.1.5 Metode Penilaian Prestasi Kerja
Handoko 2002, mengelompokkan penilaian prestasi kerja sebagai berikut: 1. Metode penilaian yang berorientasi pada masa lalu, kemudian dibagi atas:
Universitas Sumatera Utara
a. Rating Scales, pengukuran dilakukan berdasarkan skala prestasi kuantitatif dan kualitatif yang sudah berlaku.
b. Checklist, pengukuran dilakukan berdasarkan daftar isian yang berisi berbagai ukuran karakteristik prestasi seorang karyawan.
c. Critical review method, pengukuran dilakukan dengan langsung meninjau lapangan agar mendapatkan informasi langsung dari atasan.
d. Performance test and observation, pengukuran dilakukan bila jumlah pekerja terbatas. Test yang dilakukan bisa berbentuk keterampilan dan pengetahuan.
e. Comparative evaluation approach, pengukuran dilakukan dengan membandingkan prestasi seorang pegawai dengan pegawai lainnya.
2. Future –oriented appraisal method, merupakan metode penilaian berorientasi pada prestasi pegawai dimasa yang akan datang berdasarkan potensi dan penentuan
tujuan prestasi dimasa depan yang dibagi menjadi : a. Self appraisal, dilakukan secara mandiri oleh pegawai untuk mengevaluasi
pengembangan diri. b. Management by objectives, pengukuran dilakukan berdasarkan tujuan-tujuan
pekerjaan yang terukur dan disepakati bersama antara pegawai dan atasan. c. Psychological appraisal, penilaian ini pada umumnya dilakukan oleh para psikolog
untuk menilai petensi pegawai dimasa yang akan datang d. Assessment center, bentuk penilaian yang distandarisasikan dimana tergantung
pada tipe berbagai penilai.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penilaian Prestasi Kerja
Pekerjaan dengan hasil yang tinggi harus dicapai oleh karyawan. Karyawan sebagai sumberdaya penting perusahaan perlu diarahkan untuk memperoleh prestasi
kerja yang tinggi atas kerja yang dilakukan. Mangkunegara 2006, menyatakan bahwa ukuran yang perlu diperhatikan
dalam penilaian prestasi kerja antara lain : 1. Kualitas kerja, yaitu kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil kerja dengan tidak
mengabaikan volume pekerjaan. Dengan adanya kualitas kerja yang baik dapat menghindari tingkat kesalahan dalam penyelesaian suatu pekerjaan serta
produktivitas kerja yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. 2. Kuantitas kerja, yaitu volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal.
Kuantitas kerja menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu sehingga efisiensi dan efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan
tujuan perusahaan. 3. Tanggung jawab, yaitu menunjukkan seberapa besar karyawan dapat
mempertanggung jawabkan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakan serta perilaku kerjanya.
4. Inisiatif, yaitu menunjukkan seberapa besar kemampuan karyawan untuk menganalisis, menilai, menciptakan dan membuat keputusan terhadap
penyelesaian masalah yang dihadapinya.
Universitas Sumatera Utara
5. Kerja sama, yaitu merupakan kesediaan karyawan untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain secara vertikal atau horizontal di dalam
maupun di luar pekerjaaan sehingga hasil pekerjaan semakin baik.
2.2 Motivasi 2.2.1 Pengertian Motivasi