Rentabilitas Permodalan Bank Rakyat Indonesia Tbk 2013

Laporan Tahunan 2013 | pT Bank rakyaT IndonesIa persero TBk. 33 Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2013 hukuman yang obyektif dan bersifat mendidik bagi setiap pelanggaran serta memberikan perlakuan yang sama bagi seluruh nasabah Perseroan. Dewan Komisaris menilai secara umum Perseroan telah menerapkan dan mengaplikasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan Perseroan.

3. Rentabilitas

Dewan Komisaris menilai sepanjang tahun 2013 Direksi telah berhasil menerapkan strategi yang dipilih sehingga Perseroan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp21,16 triliun, tumbuh 14,2 dari perolehan laba bersih tahun sebelumnya angka bank saja. Pencapaian laba bersih tersebut tidak terlepas dari keberhasilan mempertahankan NIM diatas 8 yaitu mencapai 8,55 yang lebih tinggi dari NIM periode tahun sebelumnya yang mencapai 8,42. Disamping itu, keberhasilan pencapaian laba bersih juga dikontribusi oleh terjaganya rata-rata biaya dana ditengah situasi persaingan untuk mendapatkan dana. Pada tahun 2013 cost of fund COF hanya meningkat 3 bps menjadi 3,71. Direksi juga mampu mencatat peningkatan rasio-rasio keuangan utama yang lebih baik dibanding bank pesaing, seperti rasio imbal hasil rata-rata ekuitas ROE yang mencapai 34,11, dan rasio imbal hasil rata-rata aktiva ROA yang mencapai 5,03. Namun apabila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, rasio ROE dan ROA tersebut mengalami sedikit penurunan dimana pada periode sebelumnya rasio ROE dan ROA masing-masing mencapai 38,66 dan 5,15. Tingkat eisiensi yang ditunjukkan dengan rasio BOPO dan CER masing-masing mencapai 60,58 dan 42,13 dibanding tahun lalu yang masing-masing mencapai 59,93 dan 43,11, kenaikan BOPO lebih disebabkan karena adanya kenaikan biaya SDM yang signiikan yaitu sebagai akibat konversi pegawai dari tenaga outsourcing menjadi tenaga kontrak serta peningkatan status pekerja dari kontrak menjadi pekerja tetap.

4. Permodalan

Secara umum Dewan Komisaris menilai Direksi mampu melakukan pengelolaan permodalan dengan baik sesuai dengan karakteristik, skala usaha, dan kompleksitas usaha Perseroan. Hal ini tergambar dari kemampuan Direksi menjaga tingkat permodalan di atas batas minimal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yang dicerminkan dari pencapaian Capital Adequacy Ratio CAR sebesar 16,99. Aktivitas Pengawasan Dan Rekomendasi Di dalam melaksanakan fungsi pengawasan Dewan Komisaris melakukan : 1. Rapat rutin Dewan Komisaris minimal 1 minggu sekali. 2. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris minimal 1 bulan sekali. 3. Kunjungan Kerja ke seluruh wilayah kerja BRI selindo secara terjadwal, 4. Rapat Dewan Komisaris dengan divisi terkait. 5. Mengundang Direksi dan unit kerja terkait untuk membahas masalah yang mendesak untuk mencari solusi. Dari hasil Kunjungan Kerja Dewan Komisaris dan hasil Rapat tersebut di atas, direkomendasikan :

1. Perkreditan