Laporan Tahunan 2013
| pT Bank rakyaT IndonesIa persero TBk.
285
Pedoman Dan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
Pedoman Tata Kelola Perusahaan GCG Corporate Charter
Sejak tahun 2001 telah BRI telah merumuskan pedoman umum penerapan GCG di setiap tingkatan organisasi
melalui penerbitan Surat Keputusan Bersama SKB Dewan Komisaris dan Direksi dalam bentuk Kebijakan
Good Corporate Governance BRI GCG Charter, dan telah melakukan program penyempurnaan sebanyak 3 tiga
kali, dimana yang terakhir dilaksanakan pada tahun 2010.
Komitmen Good Corporate Governance
1. Bank berkomitmen untuk menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan yang tercermin pada:
a. Visi dan Misi
Perusahaan mempunyai visi yang mencerminkan tujuan yang akan dicapai pada masa yang
akan datang dan misi yang memuat cara untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.
b. Nilai-nilai Perusahaan Core Value
Nilai-nilai Perusahaan mencakup nilai Budaya Kerja yang diterjemahkan dalam Tindakan
Budaya Kerja yang menjadi landasan cara berpikir, berperilaku dan bertindak.
c. Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi
Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang menjabarkan struktur, tugas dan tanggung
jawab, pembagian tugas, etika kerja, rapat, organisasi, dan hubungan kerja dari Dewan
Komisaris dan Direksi, sebagai acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas
masing-masing untuk mencapai visi dan misi Bank.
d. Kode Etik Code Of Conduct
Kode Etik Bank merupakan pedoman yang menjelaskan etika usaha dan tata perilaku
insan Bank untuk melaksanakan praktik-praktik pengelolaan perusahaan yang baik.
Kode Etik Bank menjadi standar perilaku yang wajar, patut dan dapat dipercaya untuk semua
insan Bank dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk berinteraksi dengan pemangku
kepentingan stakeholder.
Kode Etik Bank berlaku bagi seluruh insan Bank diseluruh jenjang organisasi Bank.
Penerapan Kode Etik Bank secara terus menerus dan berkesinambungan dalam bentuk
sikap, perbuatan, komitmen dan ketentuan mendukung terciptanya budaya Perusahaan.
e. Perjanjian Kerja Bersama PKB
Perjanjian kerja bersama PKB mengatur syarat- syarat kerja yang merupakan hasil perundingan
dan kesepakatan antara Bank dengan serikat pekerja di Bank, yang akan digunakan sebagai
pedoman oleh kedua belah pihak dalam melaksanakan hubungan kerja dan sebagai
rujukan utama dalam hal terjadi perselisihan perjanjian kerja bersama.
Kesepakatan tersebut merupakan amanat dari Undang-undang Ketenagakerjaan yang pada
prinsipnya merupakan acuan dalam membina hubungan industrial yang harmonis antara Bank
dan seluruh pekerja.
f. Pelestarian Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup Tanggung jawab terhadap kelestarian sumber
daya alam dan lingkungan hidup merupakan komitmen BRI untuk berperan serta dalam
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan
dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Bank sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya.
Dalam fungsinya melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, BRI memiliki strategi dan
program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang terintegrasi dengan strategi bisnis BRI yang
memperhatikan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan BRI dipublikasikan kepada pemangku kepentingan
dalam laporan secara berkala.
Struktur Governance
1. Struktur tata kelola Bank meliputi struktur organ perusahaan utama dan pendukung serta kebijakan
Bank dalam rangka pelaksanaan usaha, yaitu sbb :
a. Organ Utama, yang terdiri dari :
1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
RUPS adalah organ tertinggi perseroaan dan merupakan forum dan saham dalam
pengambilan keputusan penting yang berkaitan kepentingan usaha Perseroan
dan memperhatikan anggaran dasar serta peraturan perundang-undangan.
RUPS terdiri atas :
286
Laporan Tahunan 2013
| pT Bank rakyaT IndonesIa persero TBk.
a. RUPS Tahunan untuk mengesahkan beberapa agenda antara lain rencana
kerja perusahaan, pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi
dan Dewan Komisaris, penetapan auditor eksternal, tindakan korporasi
yang membawa dampak signiikan termasuk penggunaan laba bersih dan
menyetujui Laporan Tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta
laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris, yang wajib diselenggarakan
dalam jangka waktu paling lambat 6 enam bulan setelah tahun buku
berakhir;
b. RUPS lainnya dapat diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan
untuk kepentingan Perusahaan. Pelaksanaan RUPS mengacu kepada
anggaran dasar Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif,
dengan demikian masing-masing anggota Dewan Komisaris tidak dapat mengambil
keputusan dan bertindak sendiri atas nama Dewan Komisaris. Walaupun demikian
anggota Dewan Komisaris dapat bertindak mewakili Dewan Komisaris atas dasar
keputusan Dewan Komisaris.
Dewan komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris Independen. Komisaris
independen ditetapkan paling kurang 50 lima puluh persen dari jumlah anggota
Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam
setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional Bank, kecuali untuk :
a. penyediaan dana kepada pihak terkait; dan
b. hal-hal yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Keterlibatan atau persetujuan Dewan
Komisaris tersebut tidak meniadakan tanggung jawab Direksi dalam pelaksanaan
kepengurusan Bank.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris mengacu pada Anggaran
dasar Bank, dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Ketentuan lebih
rinci terkait tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris BRI tertuang dalam
Pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris.
3. Direksi
Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial. Masing-masing anggota
Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan
pembagian tugas dan wewenangnya, tetapi pelaksanaan tugas dari masing-masing
anggota Direksi akhirnya tetap merupakan tanggung jawab bersama.
Direktur Utama wajib berasal dari pihak independen terhadap Pemegang Saham
Pengendali.
Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank
pada seluruh jenjang organisasi.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi mengacu pada Anggaran Dasar
Bank, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan lebih rinci terkait
tugas dan tanggung jawab Direksi Bank tertuang dalam Pedoman dan Tata Tertib
Kerja Direksi.
Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi Hubungan kerja Dewan Komisaris dan
Direksi adalah hubungan check and balances dengan prinsip bahwa kedua
organ tersebut mempunyai tugas untuk menjaga kelangsungan usaha Bank dalam
jangka panjang dan mempunyai tujuan akhir untuk kemajuan dan kesehatan Bank.
Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi Bank memiliki kesamaan persepsi
terhadap visi, misi, nilai-nilai perusahaan dan strategi Bank. Dewan Komisaris dan
Direksi Bank menyetujui bersama rencana kerja jangka panjang, rencana kerja dan
anggaran tahunan serta hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ketentuan
perundang-undangan dan GCG.
Pedoman Dan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2013
| pT Bank rakyaT IndonesIa persero TBk.
287
b. Organ Pendukung, yang terdiri dari : 1.
Komite-komite
a. Komite di bawah Dewan Komisaris, antara lain :
i. Komite Audit;
ii. Komite Nominasi dan
Remunerasi; dan iii. Komite Pengawasan Manajemen
Risiko. Ketentuan lebih rinci terkait komite
di bawah Dewan Komisaris tertuang dalam Panduan Kerja Dewan
Komisaris, pedoman tata tertib kerja Komite Pengawas Manajemen Risiko,
pedoman tata tertib kerja Komite Nominasi dan Remunerasi, serta
Piagam Komite Audit.
b. Komite di bawah Direksi, antara lain: i.
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee RMC;
ii. Komite Kebijakan Perkreditan
KKP; iii. Komite Kredit KK;
iv. Komite Aset dan Liabilitas Asset- Liability Committee ALCO;
v. Komite Pengarah Teknologi dan
Sistem Informasi IT Steering Committee ITSC;
vi. Komite Kebijakan Sumber Daya Manusia; dan
vii. Komite lainnya yang dapat ditetapkan kemudian
Ketentuan lebih rinci terkait komite dibawah Direksi tertuang dalam Surat
Keputusan masing-masing Komite.
2. Sekretaris Dewan Komisaris