Proil Risiko Good Corporate Governance GCG

32 Laporan Tahunan 2013 | pT Bank rakyaT IndonesIa persero TBk. Laporan Pengurus Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2013 Menyadari bahwa selain pentingnya pencapaian target pertumbuhan bisnis, namun yang lebih penting lagi adalah dapat menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan, Dewan Komisaris berupaya melakukan pengawasan secara disiplin terhadap paramater-parameter mikro keuangan dan makro eksternal sebagai suatu cara untuk terciptanya sistem peringatan dini early warning system.

1. Proil Risiko

Dengan semakin kompleksnya aktiitas usaha dan luasnya jaringan kerja BRI yang terbesar dan tersebar, maka perlu didukung dengan penerapan manajemen risiko yang memadai agar mampu mengidentiikasi setiap potensi risiko yang terjadi saat ini maupun yang akan datang. Penerapan manajemen risiko dilakukan terhadap 4 empat aspek yang saling berkaitan dan saling terintegrasi, yaitu tata kelola; kerangka manajemen risiko; proses manajemen risiko, kecukupan sumber daya dan sistem informasi manajemen risiko; dan kecukupan sistem pengendalian risiko. Risiko inheren BRI selama tahun 2013 masih dapat dimitigasi melalui penerapan manajemen risiko secara baik, yang tercermin pada tingkat risiko low untuk risiko pasar dan risiko kepatuhan, serta tingkat risiko low to moderate untuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, dan risiko reputasi. Dengan demikian tingkat risiko komposit berada pada kategori low to moderate nilai 2.

2. Good Corporate Governance GCG

Penerapan Tata Kelola Perusahaan telah dilaksanakan oleh Perseroan berlandaskan pada lima prinsip dasar Transparansi, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independen, dan Kewajaran. Pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan antara lain: a. Transparansi, keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan mengemukakan informasi material yang relevan mengenai perusahaan, antara lain tercermin dari Laporan Keuangan Publikasi yang disampaikan setiap triwulan, menginformasikan jumlah saham yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi dalam laporan tahunan Perseroan. b. Akuntabilitas, kejelasan fungsi pelaksanaan dan pertanggungjawaban manajemen perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara eisien dan ekonomis, antara lain tercermin dari penetapan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing struktur organisasi, sistem rekrutmen pegawai yang fair dan obyektif, sistem remunerasi manajemen dan pekerja yang berbasis kinerja. c. Pertanggungjawaban, kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat, antara lain tercermin dari pelaksanaan pelaporan Perseroan kepada regulator dan otoritas berwenang lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. d. Independen, suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat, antara lain tercermin dari adanya komitmen dari seluruh pekerja Perseroan untuk bekerja secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak manapun. e. Kewajaran, keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangan yang berlaku, antara lain tercermin dari pemberian penghargaan reward untuk setiap prestasi dan menjatuhkan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan sustainable, dewan komisaris berupaya melakukan pengawasan secara disiplin terhadap paramater-parameter mikro keuangan dan makro eksternal. Laporan Tahunan 2013 | pT Bank rakyaT IndonesIa persero TBk. 33 Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2013 hukuman yang obyektif dan bersifat mendidik bagi setiap pelanggaran serta memberikan perlakuan yang sama bagi seluruh nasabah Perseroan. Dewan Komisaris menilai secara umum Perseroan telah menerapkan dan mengaplikasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan Perseroan.

3. Rentabilitas