Laporan Tahunan 2013
| pT Bank rakyaT IndonesIa persero tBk.
119
Manajemen Risiko
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan
limit
Kebijakan Umum Manajemen Risiko BRI KUMR BRI
menjelaskan tentang dasar- dasar kebijakan manajemen
risiko BRI dan merupakan ketentuan tertinggi bidang
manajemen risiko di BRI. KUMR BRI menjadi acuan kebijakan,
prosedur, dan pedoman di bidang manajemen risiko sesuai
ketentuan yang berlaku.
KUMR diterjemahkan secara terperinci dan dituangkan
dalam Pedoman Pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko
P3MR yang berisi berbagai tahapan dalam proses
manajemen risiko, antara lain, identiikasi risiko, pengukuran
risiko, pemantauan risiko, dan pengendalian risiko. P3MR
BRI terdiri atas Pedoman Pelaksanaan Penerapan
Manajemen Risiko Kredit P3MRK, Pedoman Pelaksanaan
Penerapan Manajemen Risiko Operasional P3MRO,
Pedoman Pelaksanaan Penerapan Manajemen Risiko
Pasar P3MRP, dan Pedoman Pelaksanaan Penerapan
Enterprise Risk Management P3ERM.
Prosedur pengelolaan dan penetapan limit untuk setiap
jenis risiko yang wajib dikelola dalam seluruh produk dan
kegiatan usaha BRI harus disesuaikan dengan tingkat
risiko yang akan diambil risk appetite, dengan
memperhatikan pengalaman yang dimiliki dalam mengelola
risiko dimaksud. Limit tersebut ditinjau secara berkala untuk
menyesuaikan terhadap perubahan kondisi yang terjadi.
Direksi BRI berwenang untuk menetapkan limit risiko, tingkat
toleransi untuk setiap jenis risiko, dan eksposur risiko, dengan
memperhatikan pengalaman, kemampuan permodalan,
kemampuan sistem dan perangkat manajemen risiko,
sumber daya yang dimiliki, serta ketentuan yang berlaku.
3. Proses manajemen risiko dan sistem informasi
manajemen risiko
Proses manajemen risiko, terdiri dari :
a. Identiikasi
Identiikasi dilakukan dengan menganalisis
seluruh jenis dan karakteristik risiko yang
teradapat pada setiap kegiatan usaha BRI yang
juga meliputi produk dan jasa-jasa lainnya.
Proses identiikasi risiko akan sangat menentukan
cakupan dan skala tahapan pengukuran, pemantauan,
dan pengendalian risiko. Identiikasi risiko bersifat
proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnis BRI dan
dilakukan dalam rangka menganalisis sumber dan
kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya.
Identiikasi risk issue dilakukan di level Kantor
Pusat, Kantor Wilayah, dan Kantor Cabang
seluruh Indonesia dengan menggunakan perangkat
Manajemen Risiko. Dalam tahapan ini dilakukan
penetapan dan pengkinian risk issue.
b. Pengukuran
Sistem pengukuran risiko digunakan untuk mengukur
eksposur risiko BRI sebagai acuan untuk melakukan
pengendalian. Pengukuran risiko dilakukan secara
berkala baik untuk produk dan portofolio maupun
seluruh aktivitas bisnis BRI. Pendekatan dan
metodologi pengukuran dapat bersifat kuantitatif,
kualitatif, atau merupakan kombinasi keduanya.
Pengukuran risiko tercermin dalam Laporan
Proil Risiko Konsolidasi triwulanan, Dashboard
Proil Risiko bulanan, Laporan Proil Risiko
Kantor Wilayah bulanan, Laporan konsolidasi RCSA
triwulanan, Laporan analisa stress testing triwulanan,
Laporan potensi kerugian risiko pasar mingguan,
laporan monitoring cash ratio bulanan, dan Buku Top
50 Risk Issue triwulanan.
c. Pemantauan
Aktivitas pemantauan risiko dilakukan dengan cara
mengevaluasi eksposur risiko yang terdapat
dalam seluruh portofolio produk dan kegiatan
usaha BRI serta efektivitas proses manajemen risiko.
Contohnya antara lain dengan cara mengevaluasi
limit, Indikator Risiko Utama, dan realisasi
rencana tindak lanjut yang dibuat oleh unit kerja
120
Laporan Tahunan 2013
| pT Bank rakyaT IndonesIa persero tBk. Tinjauan
d. Pengendalian
Pengendalian risiko dilakukan antara lain
dengan memberikan tindak lanjut atas risiko
yang bersifat moderate dan high yang melebihi
limit, peningkatan kontrol pengawasan melekat,
penambahan modal untuk menyerap potensi kerugian,
dan audit internal secara periodik. Di samping itu
juga dilakukan analisis terhadap Produk danatau
Aktivitas Baru PAB.
Sistem Informasi Manajemen Risiko
Sistem informasi manajemen risiko merupakan bagian dari
Sistem Informasi Manajemen SIM BRI dan merupakan
pendukung penting dalam pelaksanaan proses identiikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. Sistem
informasi manajemen risiko yang diaplikasikan antara lain,
Operational Risk Assessor OPRA, Loan Approval System LAS, dan
Treasury and Market Risk System GUAVA.
4. Sistem pengendalian intern manajemen risiko