sumber daya alam yang dimiliki oleh masing-masing daerah, sehingga kontribusi yang diberikan dana bagi hasil terhadap pendapatan daerah dapat meningkat.
2.1.5. Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
Menurut Halim 2004 : 20 ruang lingkup keuangan daerah terdiri dari “keuangan daerah yang dikelola langsung dan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Keuangan daerah yang dikelola langsung adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD dan barang-barang inventaris milik daerah. Keuangan
daerah yang dipisahkan meliputi Badan Usaha Milik Daerah BUMD”. Beberapa rasio yang dapat dikembangkan berdasarkan data keuangan yang
bersumber dari APBD menurut Halim 2002 : 128 adalah dengan Rasio Kemandirian otonomi fiskal. Kemandirian keuangan daerah otonomi fiskal
menunjukkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintah, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang telah
membayar pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan yang diperlukan daerah. Kemandirian keuangan daerah ditunjukkan oleh besar kecilnya pendapatan asli
daerah dibandingkan dengan pendapatan daerah yang berasal dari sumber yang lain, misalnya bantuan pemerintah pusat ataupun dari pinjaman.
Rasio kemandirian menggambarkan ketergantungan daerah terhadap sumber dana eksternal. Semakin tinggi rasio kemandirian mengandung arti bahwa tingkat
ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak eksternal terutama pemerintah pusat dan provinsi semakin rendah, dan demikian pula sebaliknya. Rasio
kemandirian juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam
Universitas Sumatera Utara
pembangunan daerah. Semakin tinggi tingkat rasio kemandirian, semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah yang
merupakan komponen PAD. Semakin tinggi masyarakat yang membayar pajak dan retribusi daerah akan menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
lebih tinggi.
2.1.6. Review Peneliti Terdahulu
Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu
Nama dan tahun
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Muliana 2009
1. Variabel dependen: Tingkat Kemandirian
Keuangan Daerah. 2. Variabel Independen:
Rasio PAD, DAU, DAK
1. Secara parsial bahwa rasio efektivitas PAD berpengaruh
secara signifikan positif terhadap tingkat Kemandirian Keuangan
Daerah , sedangkan DAU, DAK berpengaruh signifikan negatif
terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah .
2. Secara simultan, bahwa Rasio efektivitas PAD, DAU dan DAK
berpengaruh secara signifikan positif terhadap tingkat
kemandirian keuangan daerah .
Universitas Sumatera Utara
Ersyad 2011
1. Variabel dependen : Tingkat Kemandirian
Keuangan Daerah 2. Variabel Independen :
PAD, DAU, DAK. 1. Pendapatan Asli Daerah
berpengaruh secara signifikan positif terhadap tingkat
kemandirian keuangan daerah 2. DAK dan DAU berpengaruh
secara signifikan negatif terhadap tingkat kemandirian keuangan
daerah, Julitawati,
et al2012 1. Variabel dependen:
Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
2. Variabel Independen: PAD
dan Dana Perimbangan
1. PAD dan Dana Perimbangan berpengaruh signifikan positif
secara simultan terhadap kinerja keuangan pemerintah
2. PAD dan Dana Perimbangan berpengaruh signifikan positif
secara parsial masing-masing terhadap kinerja keuangan
pemerintah. Marizka
2013 1. Variabel dependen:
Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah
2. Variabel Independen : PAD, Dana Bagi
Hasil, DAU, DAK. 1. Secara simultan, bahwa Rasio
efektivitas PAD, DAU dan DAK dan DBH berpengaruh secara
signifikan positif terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah .
2. Secara parsial PAD berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
signifikan positif terhadap kemandirian keuangan daerah,
DAU berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
kemandirian keuangan daerah, DAK berpengaruh signifikan
negatif terhadap kemandirian keuangan daerah, DBH
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemandirian
keuangan daerah.
2.2. Kerangka Konseptual