Pengertian BUM Desa Bersama

Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA 5 Manfaat sosial sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat Desa mampu diemban oleh BUM Desa melalui pengembangan atas segala potensi ekonomi, SDA, dan SDM yang tumbuh dari dalam endogen. Gambar 1. BUM Desa Tunas Mandiri, Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DIY kelola ekowisata Embung dan Gunung Api Purba.

B. Pengertian BUM Desa Bersama

Alas sosial pendirian BUM Desa Bersama adalah kerjasama antar-Desa yang dilakukan 2 dua Desa atau lebih. UU No. 62014 tentang Desa membuka peluang “pelayanan usaha antar-Desa”. Siapa yang diberi kuasa oleh UU Desa? “Dalam pelayanan usaha antar-Desa dapat dibentuk BUM Desa yang merupakan milik 2 dua Desa atau lebih ” vide Pasal 92 ayat 6 UU Desa. Selanjutnya, Pasal 141 PP No. 432014 sebagai peraturan pelaksanaan UU No. 62014 tentang Desa mengenalkan istilah hukum “BUM Desa Bersama”. Apa makna dari norma yuridis tentang pembentukan BUM Desa Bersama? Lakukan melalui pendirian, penggabungan, atau peleburan BUM Desa. Pasal 141 PP No. 432014 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 472015 1 Dalam rangka kerja sama antar-Desa, 2 dua Desa atau lebih dapat membentuk BUM Desa bersama. 2 Pembentukan BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilakukan melalui pendirian, penggabungan, atau peleburan BUM Desa. 3 Pendirian, penggabungan, atau peleburan BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 serta pengelolaan BUM Desa tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA 6 Pertama, pendirian BUM Desa Bersama. BUM Desa Bersama secara langsung didirikan sebagai BUM Desa untuk memberikan pelayanan usaha antar-Desa. Misalnya, 8 delapan Desa sepakat bekerjasama untuk mengelola potensi ekonomi, SDA, dan SDM melalui BUM Desa Bersama “Nusantara” di kecamatan Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur. Istilah “pendirian BUM Desa Bersama” dalam norma Pasal 141 PP No. 432014 jo. PP No. 472015 tidak mensyaratkan terbentuknya BUM Desa skala lokal Desa terlebih dahulu, tanpa meninggalkan alas sosial kerjasama antar Desa. Gambar 2. 2. Kantor BUM Desa Bersama Dewandaro, Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah Kedua, penggabungan BUM Desa Bersama. BUM Desa Bersama didirikan atas penggabungan BUM Desa skala lokal Desa. Misalnya, BUM Desa “Wringin Anom” dan BUM Desa “Sulur Ringin” bersepakat melakukan penggabungan asetpotensi ekonomi, SDA, dan SDM tertentu melalui BUM Desa Bersama “Sabuk Inten”. Eksistensi BUM Desa “Wringin Anom” dan BUM Desa “Sulur Ringin” tidak hilang. Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA 7 Ketiga, peleburan BUM Desa Bersama. BUM Desa Bersama didirikan atas peleburan 2 dua BUM Desa skala lokal Desa atau lebih. Misalnya, BUM Desa “Wringin Anom” dan BUM Desa “Sulur Ringin” bersepakat untuk membentuk BUM Desa Bersama “Sabuk Inten” dengan konsekuensi pembubaran BUM Desa “Wringin Anom” dan BUM Desa “Sulur Ringin”.

C. Persandingan BUM Desa dan BUM Desa Bersama