Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA
55
Standar hidup di perkotaan lebih tinggi dibanding perdesaan. Peningkatan tingkat upah diharapkan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pokok
basic needs tenaga kerja yang bersangkutan sesuai tingkat perkembangan ekonomi dan sosial di suatu wilayah tertentu.
Aspek jenis pekerjaan. Perbedaan jenis pekerjaan yang dilakukan menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat upah, baik pada suatu sektor
yang sama, maupun pada sektor yang berlainan. 6. Penetapan upah melalui perundingan kolektif
Perundingan kolektif diperlukan dalam negosiasi penetapan upah yang melibatkan pemangku kepentingan BUM Desa Bersama penasehat,
pengawas, dan pengelola. Perundingan kolektif untuk penetapan upah dan tunjangan lainnya dilakukan dalam musyawarah antar-Desa. Penetapan upah
melalui musyawarah akan meminimalisir potensi konflik. Sementara perundingan antara karyawan dan pengelola BUM Desa Bersama akan
meningkatkan produktivitas kerja. Sistem pengupahan dapat dituangkan kedalam Anggaran Rumah Tangga ART BUM Desa Bersama atau dokumen
manajerial yang bersifat dinamis. Sistem pengupahan tersebut harus didasarkan pada standar biaya hidup setempat, upah minimum regional, dan
sesuai dengan kemampuan keuangan BUM Desa Bersama.
H. Pemberhentian Karyawan
Pemberhentian karyawan dari pekerjaan dapat menimbulkan kerugian baik bagi BUM Desa Bersama, bagi pengelola maupun karyawan. Agar tidak timbul masalah
karena pemberhentian, proses pemberhentian karyawan hendaknya didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melalui keputusan kolektif
dalam Musyawarah antar-Desa. Jika terpaksa harus ada pemecatan maka hendaklah dilakukan berdasarkan hak karyawanpekerja dan prosedur yang
berlaku
Unit Usaha BUM Desa Bersama merupakan “jantung” BUM
Desa Bersama. Tujuan dilakukannya tahapan ini adalah memberikan gambaran utuh usaha yang akan dijalankan dan
akan dikembangkan oleh berbagai BUM Desa Bersama. BUM Desa Bersama menjadi “holding” bagi keragaman unit usaha.
Akuntabilitas BUM Desa Bersama yang gagal terletak pada kurangnya prakarsa pengelola BUM Desa Bersama danatau
fasilitasi dari organisasi supra Desa dan luar Desa untuk melakukan pengembangan metode Unit Usaha BUM Desa
Bersama. Tahapan panjang ini diperoleh dari organisasi pendampingan BUM DesaBUM Desa Bersama dan berhasil
membuat jejaring pasar yang berskala luas, baik antar-Desa dan luar-Desa, hingga online dan offline.
A. Kanvas Model Bisnis Unit Usaha BUM Desa Bersama
Langkah penyusunan “kanvas model bisnis Unit Usaha BUM Desa Bersama” harus dilakukan secara cermat dengan
memperhitungkan
hal-hal yang
diperkirakan dapat
mempengaruhi jalannya usaha. Selain lengkap dan cermat, penyusunan
“kanvas” harus didasarkan pertimbangan yang rasional dan realistik. Pertimbangan yang realistis berarti jenis
usaha yang akan dijalankan harus mendasarkan diri pada potensi Desa, kebutuhan masyarakat, dan kemampuan atas
sumber daya yang diperlukan. Memulai atau mengembangkan bisnis atau mengembangkan
usaha yang sudah ada dalam Unit Usaha Badan Usaha Milik Desa
BUM Desa
Bersama memang memerlukan
perencanaan dan keberanian, namun juga memerlukan perhitungan bisnis yang matang, sehingga resiko bisnis
apapun yang muncul dapat dikelola dengan baik oleh Unit Usaha BUM Desa Bersama. Salah satu cara menganalisa unit
bisnis yang ada pada BUM Desa danatau BUM Desa
MODEL BISNIS UNIT USAHA
BUM DESA BERSAMA
BAB X
Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA
57
Bersama adalah membuat “kerangka” atau pondasi bisnis
building block
yang terintegrasi
dengan baik.
Dalam bukunya “Business Model Generation” – Alex
Osterwalder Yves Pigneur
menuliskan 9
Sembilan foundasi
bisnis untuk
menggambarkan, memvisualisasikan,
menilai, dan mengubah model bisnis
atau merencanakan usaha.
Gambar 10. 2 Blok Bangunan Kanvas
Kesembilan blok bangunan yang tergambar dalam sebuah kanvas lembaran kertas, disusun berdasarkan cara kerja otak kita. Blok sebelah kanan, didasarkan atas alur
kerja otak kanan emosikreatifitas. Blok sebelah kiri, didasarkan atas alur kerja otak kiri logika teori. Bisnis harus menggunakan otak kanan logika dan emosi otak
kanan. Sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikir an tentang bagaimana kita
menciptakan, memberikan, dan menangkap NILAI yang akan diberikan kepada
Gambar 10. 1 Model Bisnis Unit Usaha BUM Desa Bersama dengan Kanvas Model Bisnis
Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA
58
konsumenmasyarakat. Model berpikir yang dapat dijadikan acuan untuk membuat rancang bangun bisnis yang akan dijalankan atau dikembangkan oleh BUM Desa dan
BUM Desa Bersama.
Gambar 10. 3 Blok Bangunan Kanvas
B. Langkah Penyusunan Blok Kanvas Model Bisnis 1. Nilai bagi Pelanggan