Sumber daya manusia BUM Desa Bersama penasihat, pengawas, pembina, pelaksana operasional, sampai dengan
karyawan sebagai motor penggerak unit usaha BUM Desa Bersama perlu dikembangkan secara profesional, tanpa
meninggalkan tradisi lokal. Pengembangan BUM Desa Bersama ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia
SDM di Desa. Organisasi masyarakat peduli Desa FPPD, 2014
telah lama
mengabdi untuk
mengembangkan manajemen SDM di Desa mulai dari:
Bagan 9.1 Management Sumber Daya Manusia
A. Perencanaan SDM
Pengembangan BUM
Desa Bersama
mensyaratkan ketersediaan SDM yaitu penasehat, pengawas, pengelola,
kepala unit usaha, staf pelaksana, dan karyawan. Membangun sebuah tim yang efektif merupakan kombinasi antara seni dan
ilmu pengetahuan. Dalam membangun sebuah tim yang efektif, pertimbangannya bukan hanya pada keahlian teknis pengurus,
tetapi juga keselarasan dalam bekerja. Kegiatan utama yang harus dianalisis ketika mengembangkan usaha BUM Desa
Bersama adalah memilih ketua pelaksana manajer dan memilih anggota tim pelaksana. Hal yang harus diperhatikan
ketika melakukan perencanaan SDM, yaitu:
Perencanaan SDM
Analisa Pekerjaan
Rekruitmen, Seleksi,
Orientasi Karyawan
Mengukur Produktivitas
Kerja Pelatihan Dan
Pengembangan Penilaian
Prestasi Kerja
Kompensasi Pemberhentian
Karyawan
SUMBER DAYA MANUSIA
PENGELOLA BUM DESA BERSAMA
BAB IX
Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA
47
1. Analisis Jabatan Analisis jabatan adalah prosedur untuk menetapkan tugas dan keterampilan yang
disyaratkan dari suatu jabatan dan menentukan kualifikasi orang yang akan mengisi suatu jabatan. Analisis jabatan lebih menekankan pada pembagian
wewenang, tugas, fungsi, dan peran seseorang dalam organisasi, baru kemudian menentukan jabatan dalam BUM Desa Bersama. Analisis jabatan meliputi:
Penentuan jabatan yang dibutuhkan. Uraian jabatan, yaitu penentuan tugas, kewenangan, dan tanggungjawab
masing-masing jabatan. Spesifikasi jabatan, yaitu penentuan kualifikasi seseorang untuk
menduduki jabatan tertentu. Uraian jabatan adalah satu pernyataan tertulis tentang apa yang dilakukan
pemegang jabatan, bagaimana melakukannya dan dalam kondisi apa pekerjaan itu dijalankan. Uraian jabatan memuat:
Identifikasi jabatan, Ringkasan jabatan,
Hubungan tanggung jawab dan kewajiban, Wewenang dari pemegang jabatan,
Standar kinerja, dan Kondisi kerja.
Jabatan yang lazim ada dalam BUM Desa Bersama adalah penasihat, pengawas, pelaksana operasional meliputi direktur, sekretaris, bendahara, dan kepala unit
usaha. Pada BUM Desa Bersama yang sudah maju dan memiliki unit usaha, ada jabatan ketua manajer unit usaha dengan dibantu staf.
Uraian jabatan untuk penasihat adalah memberikan nasehat kepada pelaksana operasional direksi dalam menjalankan kegiatan pengelolaan BUM Desa
Bersama. Penasihat dalam melaksanakan tugas mempunyai kewenangan meminta penjelasan pelaksana operasional mengenai pengelolaan BUM Desa
Bersama. Penasihat dipegang oleh kepala desa yang mengikatkan diri dalam kerjasama antar-Desa atau tokoh masyarakat yang dipilih dalam forum
musyawarah antar-Desa.
Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA
48
2. Memilih Ketua Pelaksana Operasional Direktur BUM Desa Bersama Ketua pelaksana atau Direktur BUM Desa Bersama memegang peranan penting
dalam perencanaan dan pelaksanaan BUM Desa Bersama. Direktur BUM Desa Bersama bertugas menjelaskan tentang visi, misi, program, dan operasional BUM
Desa Bersama. Beberapa hal pokok dalam memilih direktur adalah perihal pemilihan waktu dan kriteria seleksi.
Pemilihan Waktu. Musyawarah Antar Desa adalah patokan waktu yang tepat untuk memilih direktur. Direktur dan timnya harus cepat terlibat dalam
perencanaan BUM Desa Bersama sehingga akan segera bekerja menjalankan usahanya.
Kriteria Seleksi. Tujuan utama pemilihan direktur adalah menugaskan seseorang yang berpengalaman, mampu, dan kompeten untuk memimpin jalannya BUM
Desa Bersama. Untuk itu perlu dirumuskan kriteria seleksi paling sedikit berdasarkan:
Latar belakang dan pengalaman Kepemimpinan dan keahlian strategis
Kemampuan teknis Kemampuan kehumasan pengayom, informan, negosiator, mampu
mengatasi konflik dan memecahkan masalah Kemampuan manajerial
3. Memilih Tim Pelaksana BUM Desa Bersama Memilih tim pelaksana tergantung pada tujuan dan hasil yang diharapkan,
pekerjaan teknis yang harus dilakukan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menarik, menugaskan, mendelegasikan, mengawasi, mengkomunikasikan, dan
melakukan pekerjaan yang dibutuhkan di BUM Desa Bersama. Kriteria umum yang digunakan untuk memilih tim pelaksana BUM Desa Bersama adalah:
Memiliki komitmen pada tujuan BUM Desa Bersama. Kemampuan untuk berkomunikasi dan membagi tanggungjawab.
Fleksibilitas, dapat berpindah dari satu kegiatan pekerjaan ke pekerjaan lainnya, sesuai jadwal dan kebutuhan.
Kemampuan teknis. Kemampuan untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya.
Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA
49
Konsentrasi pada pekerjaan. Kemampuan untuk mengerti dan bekerja berdasarkan jadwal dan
pengadaan sumber daya kerja lembur jika dibutuhkan. Kemampuan untuk saling mempercayai.
Wirausahawan, tetapi terbuka pada usulan dan gagasan. Kemampuan bekerja tanpa dan di luar struktur formal.
Memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola usaha. Bagi desa yang memiliki keterbatasan SDM, pengelola BUM Desa Bersama
seringkali dirangkap oleh pejabat pemerintah desa kepala desa, sekdes, atau kepala urusan. Jika hal itu dibiarkan terus maka akan terjadi risiko
penyalahgunaan wewenang oleh pemerintah desa untuk kepentingan tertentu, rendahnya akuntabilitas, dan terganggunya pelayanan yang diberikan oleh BUM
Desa Bersama. Ini sebaiknya dihindari dengan cara memilih wakildelegasi dari unsur perempuan yang handal dan dipercaya atau lembaga kemasyarakatan
Desa atau untuk mengelola BUM Desa Bersama.
B. Analisa Pekerjaan