Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA
27
Unit Usaha AlasanArgumen
Rencanalangkah Mewujudkan
Unit Usaha BUM Desa Bersama
“Konveksi”
Mengelola Sumberdaya Alam
Kawasan Perdesaan
Wisata Pendapatan warga
meningkat melalui homestay, paket
wisata Embung, Telaga, alam
pegunungan, flora fauna dan tanaman
konservasi lain Diusulkan Delegasi
Desa kedalam Musyawarah Antar Desa
tentang:
Unit usaha BUM Desa Bersama “Kawasan
Perdesaan Wisata Terpadu” yang
mengelola homestay dan paket Wisata antar-
Desa
Memberi Layanan Dasar Warga
TokoGrosir Bank Sampah
Produk lokal Desa dapat dipasarkan;
BUM Desa Bersama melakukan operasi
pasar berdasarkan “kalender musim”
tanam, panen, dll. Pengelolaan sampah
akan membuat lingkungan kawasan
perdesaan semakin bersih dan hasil daur
ulang menguntungkan Desa.
Diusulkan Delegasi Desa kedalam
Musyawarah Antar Desa tentang:
Unit usaha BUM Desa Bersama “Village Mart”
yang mengelola tokogrosir Desa.
Unit usaha BUM Desa Bersama yang
mengelola “sistem daur ulang sampah”,
termasuk promosinya sebagai daya tarik
wisatawan untuk melihat partisipasi warga di
kawasan perdesaan yang bersih-sehat.
B. Menyelenggarakan Musyawarah Desa
Badan Permusyawaratan Desa BPD berwenang menyelenggarakan Musyawarah Desa tentang Kerjasama Desa, termasuk hal strategis
membahas BUM Desa Bersama sebagai institusi pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh 2 dua Desa atau lebih untuk mencapai nilai
ekonomi yang berdayasaing.
Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA
28
Pemerintah Desa memfasilitasi penyelenggaraan Musyawarah Desa tentang Kerjasama Desa tersebut.
Agenda pembahasan: o
Ruang lingkup kerjasama antar Desa dan kerjasama Desa dengan pihak ketiga
o BUM Desa Bersama sebagai salah satu ruang lingkup pengembangan
usaha bersama yang dimiliki oleh Desa contoh: BUM Desa Bersama akan membentuk unit usaha sebagaimana telah dipetakan oleh Desa,
meliputi Unit Usaha Dana Bergulir, Konveksi, Pengelolaan Kawasan Perdesaan Wisata, TokoGrosir Desa, Bank Sampah.
o Usulan tentang Badan Kerjasama Antar Desa BKAD sebagai pelaksana
kerjasama antar Desa o
Delegasi Desa yang dipimpin oleh Kepala Desa dan beranggotakan dari
unsur: a. Perangkat Desa
b. Anggota BPD; c. Lembaga kemasyaratan Desa
d. Lembaga Desa lainnya; dan e. Perwakilan masyarakat dengan mempertimbangkan keadilan
gender. o
Tugas delegasi Desa o
Pembiayaan Pelepasan asset Desa, misalnya Dana Desa sebagai modal penyertaan BUM Desa Bersama, mobil angkut barang, tokobangunan
untuk digunakan unit usaha BUM Desa Bersama o
Pelaporan dan pertanggungjawaban o
Draft Perdes tentang Kerjasama Desa contoh pada lampiran 02
C. Menetapkan Perdes tentang Kerjasama Desa
Sistematika pengaturan atau stelsel norma dalam Perdes tentang Kerjasama Desa memuat BUM Desa Bersama sebagai salah satu ruang lingkup pengembangan
usaha bersama contoh pada lampiran 02.
Pedoman Teknis BUM DESA BERSAMA
29
D. Menetapkan Surat Keputusan Kades tentang DelegasiPerwakilan Desa
Susunan delegasi Desa sebaiknya diusulkan dalam Musyawarah Desa. Hasilnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa. Sebagai catatan, Badan
Kerjasama Desa BKD yang selama ini dipraktekkan di beberapa tempat sudah tidak punya landasan hukum yang kuat. Satu-satunya institusi Desa dengan
penyebutan “badan” adalah “Badan Permusyawaratan Desa” yang mempunyai nilai, visi, dan misi demokrasi dan partisipasi masyarakat Desa. Istilah “Delegasi
Desa” sudah cukup representatif untuk menyebut nama perwakilan Desa untuk membawa misi pendirian BUM Desa Bersama ke Musyawarah Antar-Desa atau
sebutan lain: Musyawarah Desa Bersama, dll.
A. Akuntabilitas Kerjasama Antar Desa dan BUM Desa Bersama