27
BNI Laporan Tahunan 2014
1. B.S. Kusmuljono
Komisaris Independen
2. A. Pandu Djajanto
Komisaris
3. Kiagus Ahmad Badaruddin
Komisaris
4. Peter B. Stok
Komisaris UtamaKomisaris Independen
5. Tirta Hidayat
Wakil Komisaris Utama
6. Fero Poerbonegoro
Komisaris Independen
7. Achil Ridwan Djayadiningrat
Komisaris Independen
8. Daniel T. Sparringa
Komisaris
Dari kiri ke kanan
Ikhtisar Utama
BNI Laporan Tahunan 2014
Sesuai ketentuan Anggaran Dasar PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta tata kelola perusahaan yang baik,
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi, memberikan nasihat
kepada Direksi, serta memastikan terlaksananya ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan perundang-undangan lainnya yang berlaku, maka bersama ini kami
sampaikan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris pada tahun 2014.
Dewan Komisaris sebagai suatu majelis melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen untuk memastikan bahwa pelaksanaan tugas Direksi telah sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan, serta memastikan bahwa Perseroan dikelola untuk menjaga kepentingan pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya.
Untuk menjaga obyektivitas dan independensi dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional Perseroan, kecuali
dalam penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan hal-hal lain yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris memiliki kompetensi inti yang dibutuhkan, dan dibantu oleh organ Dewan Komisaris yang terdiri
dari Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi Nominasi.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Pengawasan Tahun 2014
Selama tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan 44 empat puluh empat kali rapat, termasuk diantaranya 11 sebelas kali rapat gabungan dengan seluruh Direksi.
Hal-hal berikut merupakan fokus pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2014:
• Melakukan pengawasan terhadap upaya pencapaian Rencana Bisnis Bank,
khususnya terhadap pencapaian beberapa aspek penting rencana bisnis seperti proitabilitas, penyaluran kredit, perbaikan kualitas aset, penghimpunan dana pihak
ketiga, produktivitas, dan eisiensi.
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
29
BNI Laporan Tahunan 2014
• Melakukan pengawasan terhadap pencapaian rencana kerja setiap Direktur Sektor dan
melakukan review atas kebijakan, strategi dan program kerja Direktur Sektor.
• Melakukan pengawasan dan pemantauan Tingkat Kesehatan Bank serta mendorong Direksi untuk
mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka memelihara danatau meningkatkan Tingkat
Kesehatan Bank.
• Memantau perkembangan pelaksanaan program BNI Reformasi 1.0 dan pengembangan Sumber
Daya Manusia SDM berkenaan dengan fungsi strategik SDM dalam mendukung pencapaian
rencana jangka panjang Bank.
• Memastikan terselenggaranya prinsip dan praktik Good Corporate Governance GCG pada seluruh
jenjang organisasi dengan memantau hasil self assessment terhadap GCG dan mendorong
penyempurnaan praktik GCG dengan mengacu kepada international best practices.
• Memastikan terselenggaranya sistem pengendalian internal dan pelaporan keuangan
yang efektif dengan memantau tindak lanjut temuan dan rekomendasi Satuan Pengawasan
Internal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan OJK, temuan Badan Pemeriksa Keuangan,
temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, dan hasil audit Kantor Akuntan Publik
KAP.
• Memastikan efektivitas sistem dan proses manajemen risiko dengan memantau pengelolaan
risiko utama Bank. • Melakukan pengawasan atas pelaksanaan prinsip
kehati-hatian dalam pemberian fasilitas kredit, dengan melakukan evaluasi secara independen,
memberikan saran dan pendapat atas keputusan Direksi untuk memberikan fasilitas kredit dalam
jumlah tertentu, serta memberikan persetujuan terhadap pemberian fasilitas kredit kepada Pihak
Terkait.
• Memantau dan mengevaluasi kebijakan Direksi yang terkait dengan penciptaan sinergi dan
penguatan bisnis Perusahaan Anak.
Kinerja 2014
Kinerja keuangan Perseroan tahun 2014 menunjukan pencapaian target dan hasil yang baik, terutama
apabila dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun buku sebelumnya. Meskipun tidak seluruh
target bisnis dapat dicapai, namun terdapat perbaikan kuantitas maupun kualitas pada rasio dan indikator
keuangan. Perolehan laba bersih pada tahun 2014 mencapai
Rp10,8 triliun dan mengalami pertumbuhan sebesar 19,1 dari perolehan laba bersih periode
sebelumnya. Pencapaian laba bersih tersebut tidak terlepas dari keberhasilan dalam penerapan strategi
mempertahankan tingkat margin yang tinggi, sehingga pada tahun 2014 dapat merealisasikan
rasio Net Interest Margin NIM sebesar 6,2 yang pencapaiannya lebih tinggi dibandingkan rasio NIM
tahun 2013 sebesar 6,1. Indikator proitabilitas lainnya juga menunjukan perbaikan yang dicerminkan
dengan peningkatan rasio Return on Asset ROA dan rasio Return on Equity ROE, yaitu masing-masing
sebesar 3,4 dan 22,5 pada akhir tahun 2013 menjadi sebesar 3,5 dan 23,6 pada akhir tahun
2014.
Eisiensi operasional pada tahun 2014 mampu ditingkatkan. Hal tersebut dicerminkan dengan Cost
to Income Ratio CIR yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, yaitu sebesar 46,7 pada
akhir tahun 2013 menjadi sebesar 43,8 pada akhir tahun 2014. Namun demikian, diperlukan
upaya-upaya untuk lebih mengoptimalkan eisiensi operasional, mengingat rasio Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional BOPO pada tahun 2014 meningkat dibandingkan periode sebelumnya,
yaitu sebesar 67,1 pada akhir tahun 2013 menjadi sebesar 69,8 pada akhir tahun 2014 karena
tingginya tingkat pencadangan dan biaya dana.
Krisis global yang masih berlangsung pada tahun 2014 dan tekanan-tekanan ekonomi nasional,
mempengaruhi realisasi pencapaian target penyaluran kredit. Meskipun demikian, strategi perkreditan yang
diterapkan mampu mendorong pertumbuhan kredit, sehingga penyaluran kredit dapat tumbuh sebesar
10,8 dibandingkan periode sebelumnya menjadi sebesar Rp277,6 triliun pada akhir tahun 2014.
Pertumbuhan kredit juga disertai dengan membaiknya kualitas aset yang dicerminkan dengan penurunan
rasio NPL Gross, yaitu sebesar 2,17 pada akhir tahun 2013 menjadi sebesar 1,96 pada akhir tahun
2014. Untuk memperkuat kemampuan Bank dalam mengantisipasi potensi kerugian, Coverage Ratio
ditingkatkan dari sebesar 128,5 pada akhir tahun 2013 menjadi sebesar 130,1 pada akhir tahun 2014.
Dana Pihak Ketiga DPK tumbuh sebesar 7,5 dibandingkan posisi DPK pada periode sebelumnya,
sehingga total DPK pada akhir tahun 2014 mencapai Rp313,9 triliun. Peningkatan DPK tersebut,
Ikhtisar Utama
BNI Laporan Tahunan 2014
dikontribusikan oleh pertumbuhan tabungan dan deposito masing-masing sebesar 7,1 dan 21,2,
sementara giro mengalami penurunan sebesar 6,2.
Sebagai dampak dari pertumbuhan penyaluran kredit yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan
penghimpunan DPK, Loan to Deposit Ratio LDR pada tahun 2014 meningkat dibandingkan periode
sebelumnya, yaitu sebesar 85,3 pada akhir tahun 2013 menjadi sebesar 87,8 pada akhir tahun 2014.
Tingkat likuiditas yang dicerminkan oleh LDR tersebut, berada dalam kisaran yang ditetapkan oleh Regulator,
dan menunjukan bahwa tingkat likuiditas dapat dikelola dengan baik dan dijaga pada level yang sehat.
Pengelolaan permodalan dilakukan dengan baik sesuai dengan karakteristik, serta skala dan kompleksitas
usaha, dimana tingkat permodalan yang dicerminkan dengan Capital Adequacy Ratio CAR dapat dijaga di
atas batas minimal yang ditetapkan oleh Regulator. Permodalan Bank pada tahun 2014 dinilai lebih kuat
dibandingkan periode sebelumnya, ditunjukan dengan CAR pada tahun 2014 sebesar 16,2 yang lebih
tinggi dibandingkan CAR pada tahun 2013 sebesar 15,1.
Pengelolaan risiko telah dilakukan dengan baik dan memadai. Kemungkinan kerugian yang dihadapi
dari risiko yang melekat pada bisnis Bank tergolong rendah, dan Kualitas Penerapan Manajemen
Risiko KPMR dinilai memadai meskipun terdapat kelemahan minor yang perlu mendapat perhatian
Manajemen.
Selain laporan hasil pengawasan atas kinerja Perseroan tahun 2014, Dewan Komisaris memandang
perlu untuk menyampaikan laporan kepada para pemangku kepentingan sebagai berikut:
1. Penambahan Anggota Dewan Komisaris