Risiko Pasar bni ar 2014 th

157 BNI Laporan Tahunan 2014 Eksposur Sekuritisasi Aktivitas sekuritisasi BNI hanya terbatas pada kepemilikan credit linked notes, namun demikian per 31 Desember 2014 tidak memiliki eksposur sekuritisasi asset. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar – Bank secara Individual dimuat dalam Tabel 6.1.1, Tabel 6.1.2, Tabel 6.1.3, dan Tabel 6.1.7. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar – Bank secara Konsolidasi dimuat dalam Tabel 6.2.1, Tabel 6.2.2, Tabel 6.2.3, Tabel 6.2.6 dan Tabel 6.2.7.

2. Risiko Pasar

Sebagian besar Risiko Pasar Trading Book bersumber dari aktivitas bisnis Tresuri, sementara Risiko Pasar Banking Book, khususnya Interest Rate Risk in Banking Book dan Posisi Devisa Neto PDN bersumber dari seluruh aktivitas perusahaan. Bank senantiasa memantau dan mengelola risiko pasar secara kontinyu dan ketat. Tata Kelola dan Organisasi Dalam rangka pengelolaan risiko pasar yang efektif dan independen, aktivitas bisnis Tresuri dibagi menjadi 3 tiga bagian yaitu front ofice, middle ofice, dan back ofice. Front ofice sebagai unit bisnis berupaya mencapai target bisnis dengan melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan dengan nasabah. Namun sebagai bagian dari sistem pengendalian internal, front ofice juga berfungsi sebagai irst line of defense yang akan berupaya membatasi dan mengantisipasi risiko pasar yang disebabkan perubahan nilai tukar dan suku bunga sesuai limit-limit yang telah ditetapkan. Dalam melakukan aktivitasnya, bisnis Tresuri dibatasi dengan Risk Appetite dan Risk Limit yang diusulkan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank ke Komite Risiko dan Kapital Bidang Manajemen Risiko. Limit transaksi Tresuri diusulkan oleh Divisi Tata Kelola Kebijakan melalui Komite Prosedur Perkreditan, sedangkan counterparty limit ditetapkan oleh Unit Risiko Bisnis. Divisi Manajemen Risiko Bank sebagai second line of defense melakukan fungsi pemantauan risiko pasar dan kepatuhan terhadap limit risiko baik limit risiko pasar, limit kewenangan maupun limit counterpart , melakukan validasi terhadap ixing price , memeriksa kewajaran harga atas transaksi tresuri dan investigasi terjadinya off market dan mereview penggunaan limit. Fungsi back ofice berada di Divisi Operasional yaitu melakukan aktivitas konfirmasi, pembukuan dan settlement transaksi Tresuri. Kebijakan dan Prosedur Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, BNI telah memiliki Kebijakan dan Prosedur Bisnis Tresuri dan Internasional. Selain itu agar pengelolaan Risiko Pasar berjalan efektif, BNI berpedoman pada Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Pasar. Proses Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko pasar dilakukan oleh unit yang independen dari unit bisnis. Identifikasi Risiko Pasar terutama dilakukan untuk setiap produk atau aktivitas baru. BNI melakukan pengukuran Risiko Pasar dengan menggunakan Metode Standar dan Metode Internal. Metode Standar digunakan untuk menghitung Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum KPMM Risiko Pasar, sementara pengelolaan Risiko Pasar harian menggunakan Metode Internal Value at Risk. Cakupan portofolio yang dihitung dalam KPMM dengan menggunakan Metode Standar adalah portofolio trading book untuk risiko suku bunga dan portofolio trading book dan banking book untuk risiko nilai tukar. Eksposur risiko pasar bank secara individu dan konsolidasi dengan menggunakan metode standar dimuat dalam tabel 7.1. BNI Laporan Tahunan 2014 Tinjauan Fungsional 3 Risiko nilai tukar 97 Risiko suku bunga Komposisi VaR per 31 Desember 2014 Eksposur risiko pasar Value at Risk senantiasa dipantau secara harian dan disampaikan kepada manajemen secara mingguan dan bulanan. Kebijakan valuasi harga yang digunakan saat ini untuk instrumen yang aktif diperdagangkan adalah mark-to-market sedangkan metode valuasi untuk instrumen yang kurang aktif diperdagangkan menggunakan harga wajar dari sumber yang independen. Eksposur risiko pasar Bank secara individu dan konsolidasi dengan menggunakan model internal value at risk dimuat dalam tabel 7.2.a. Sebagai pelengkap model VaR, BNI melakukan stress testing Risiko Pasar untuk menilai ketahanan bank dalam menghadapi perubahan nilai tukar dan suku bunga yang ekstrem, dengan skenario mengacu pada ketentuan regulator dan skenario internal Bank. Hasil stress testing tersebut dipergunakan untuk menyiapkan contingency plan jika kondisi ekstrem terjadi. Tingkat akurasi model pengukuran Value at Risk diuji dengan validasi model secara periodik. Perkembangan risiko suku bunga dan nilai tukar pada banking book secara keseluruhan dipantau ketat secara periodik sesuai metode pengukuran yang ditetapkan regulator dan disampaikan kepada manajemen melalui Forum Komite Risiko dan Kapital Bidang Asset Liability. Perangkat dan Metode Untuk mendukung proses bisnis dan sejalan dengan pengelolaan risiko pasar, BNI telah memiliki market risk management tools. Sedangkan untuk memperoleh data pasar diperoleh dari Reuters, Bloomberg dan sumber independen lainnya. Untuk mengelola potensi kerugian Risiko Pasar telah ditetapkan limit-limit sebagai berikut: a. Value at Risk Limit VaR Limit, yang merupakan maksimum potensi kerugian yang mungkin terjadi pada waktu tertentu di masa datang dengan tingkat kepercayaan tertentu. b. Budget Loss limit yang dipergunakan untuk membatasi realisasi kerugian aktivitas bisnis. c. Limit pembelian surat berharga yang digunakan untuk membatasi konsentrasi pembelian surat berharga korporat berdasarkan rating dan jenis mata uang surat berharga. d. Limit asset dan liability repricing gap untuk membatasi risiko suku bunga dalam banking book .

3. Risiko Likuiditas