HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 BLORA TAHUN AJARAN 2014 2015

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN

PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN HASIL

BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN DI

SMK NEGERI 1 BLORA TAHUN AJARAN 2014/2015

Skripsi

disajikan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Listiyani NIM.5101409086

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 Hormati setiap impian yang kamu miliki, karena dari sanalah akan terbentuk semangat untuk mewujudkan impian menjadi kenyataan. Dan hanya ada dua pilihan setiap kamu membuka mata yaitu kamu segera bangun untuk mewujudkan mimpimu atau tidur lagi untuk melupakan mimpimu.

 Selama kita masih punya tekad yang terpelihara dalam semangat, maka tiada kata terlambat untuk memulai awal yang baru.

 Jangan berputus asa jika menghadapi kesulitan, karena setiap tetesan air hujan yang jernih berasal daripada awan yang gelap. Allah SWT beserta orang-orang yang selalu berikhtiar dan bertawakal.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

 Kedua orang tuaku Bapak Supardi dan Ibu Katini.

 Kedua adikku Nanang Ardianto dan Muhammad Busthomy.

 Kakek Soeyoso, Nenek Sukijah dan Saudaraku Bulik Suparni sekeluarga, Om Karyono sekeluarga, Om Widjiono sekeluarga, dan keluarga besarku.

 Seseorang yang special di hatiku Teguh Deny Legowo Wijaksono.

 Sahabatku Ria Yuliana, Denny Marista, Shafira Khaerunnisa, Daning Dwi Febriyanti, Yogi Kusuma Nugraheni, Putri Intan Sari, Maratun Chasanah, Armynda Dewi Cita Sari dan teman-teman Kost Griya Unique.

 Teman seperjuangan Prizal Widhana, Wahyu Eko Purnomo, Nurul Fitriani, Hutami Sintya, Dewi Wismonowati, Nurul Huda dan semua teman PTB’09.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

dengan Hasil Belajar Siswa Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Blora

Tahun Ajaran 2014/2015” dengan baik.

Dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang diberikan kepada peneliti untuk menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. M. Harlanu, M.Pd. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melaksanankan penelitian. 3. Drs. Sucipto, M.T. Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Negeri Semarang sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan nasehat dengan sabar sehingga skripsi ini selesai. 4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd, M.T. Ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

5. Dra. Sri Handayani, M.Pd. Dosen Penguji I yang telah memberikan koreksi dan evaluasi untuk penyempurnaan skripsi ini.

6. Drs. Lashari, M.T. Dosen Penguji II yang telah memberikan koreksi dan evaluasi untuk penyempurnaan skripsi ini.

7. Dosen-dosen serta Staf dan Karyawan Universitas Negeri Semarang yang telah membantu memberi dukungan.


(7)

vii

8. Drs. Mariya, M.Pd Kepala SMK Negeri 1 Blora yang telah mengizinkan peneliti untuk melaksanakan penelitian skripsi di SMK Negeri 1 Blora.

9. Selamet Prihatin Ketua Kurikulum SMK Negeri 1 Blora yang telah mebantu dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.

10.Sri Rahayu, Sudiran, Sri Murianti Pengurus Perpustakaan yang telah memberikan data dan informasi serta banyak membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian.

11.Guru Wali Kelas XI dan XII Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Blora yang sudah bersedia memberikan data dan informasi untuk penelitian skripsi ini.

12.Seluruh siswa kelas XI dan XII Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Blora yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian skripsi ini. 13. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan, semangat dan doa selama

dalam penyusunan skripsi ini.

14. Keluarga, saudara, orang terdekat, sahabat serta semua pihak yang selama ini sudah memberikan dukungan, doa dan membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan dapat berkontribusi dalam kemajuan dunia pendidikan khususnya dalam pengembangan ilmu pendidikan teknik bangunan dan kepada pembaca serta semua pihak pada umumnya.

Semarang, 16 September 2015 Peneliti


(8)

viii ABSTRAK

Listiyani. 2015. Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa Jurusan Teknik Bangunan di SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Drs. Sucipto, MT.

Kata Kunci: Hubungan, Pemanfaatan, Perpustakaan, Hasil Belajar.

Semakin berkembang pesatnya teknologi sekarang ini perpustakaan sekolah diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan tetapi juga mampu menyediakan bahan audio visual dan multimedia serta akses internet. Adapun beberapa faktor mempengaruhi diantaranya kemudahan atau fasilitas yang tersedia untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Kelengkapan fasilitas belajar di perpustakaan terkadang mempengaruhi motivasi dan keaktifan siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah. Namun dari data yang diambil di SMK Negeri 1 Blora tahun 2013 frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan dan pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa dari bulan juli sampai desember mengalami penurunan. Dengan uraian tersebut di atas muncul rumusan masalah yaitu adakah hubungan antara pemanfaatan perpustakaan dengan hasil belajar siswa jika ada seberapa besar hubungannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah 202 siswa dan untuk sampel dari 202 siswa didapat 136 siswa dengan menggunakan table Krejcie dan Morgan. Untuk Variabel bebas yang diungkap melalui beberapa indikator antara lain tujuan ke perpustakaan yang meliputi peran perpustakaan, frekuensi tugas, pemanfaatan koleksi, kualitas dan intensitas kunjungan ke perpustakaan. Sedangkan untuk variabel terikatnya adalah rata-rata nilai raport hasil ulangan satu semester. Untuk pengambilan data digunakan metode angket, metode dokumentasi, metode observasi dan metode wawancara. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif prosentase, uji normalitas data dengan Kolmogorov Smirnov yang dibantu program SPSS, dan juga uji hipotesis dengan analisis korelasi.

Simpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara keaktifan memanfaatkan perpustakaan dengan hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Blora. Besarnya korelasi mencapai 0,643 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti semakin tinggi pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar semakin tinggi pula hasil belajar siswa begitu juga sebaliknya. Adapun saran untuk pihak yang sekolah untuk bisa memperbaiki manajemen perpustakaan secara maksimal sehingga meningkatkan aktivitas berkunjung ke perpustakaan yang akan berkontribusi meningkatkan pengetahuan siswa yang akhirnya berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.


(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

PENGESAHAN ...iii

PERNYATAAN ...iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...v

KATA PENGANTAR ...vi

ABSTRAK...viii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Perumusan Masalah ...4

1.3 Batasan Masalah ...5

1.3.1 Objek Penelitian ...5

1.3.2 Subjek Penelitian ...5

1.4 Tujuan Penelitian ...6

1.5 Manfaat atau Kegunaan Penelitian ...6


(10)

x

1.5.2 Manfaat Praktis ...7

1.6 Penegasan Istilah ...7

1.6.1 Hubungan ...8

1.6.2 Keaktifan ...8

1.6.3 Memanfaatkan ...8

1.6.4 Perpustakaan ...8

1.6.5 Hasil Belajar...9

1.6.6 Siswa ...9

1.7 Sistematika Penulisan ...10

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Perpustakaan ...12

2.1.1 Pengertian Perpustakaan ...12

2.1.2 Ciri-Ciri Perpustakaan ...13

2.1.3 Jenis-Jenis Perpustakaan ...14

2.1.4 Perpustakaan Sekolah ...14

2.1.5 Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah ...15

2.1.6 Fungsi Perpustakaan Sekolah ...17

2.1.7 Fasilitas Perpustakaan Sekolah ...17

2.2 Intensitas Kunjungan ...24

2.3 Sumber Data ...25

2.4 Hakikat Hasil Belajar Siswa ...26

2.4.1 Pengertian Belajar ...26

2.4.2 Pengertian Hasil Belajar ...29


(11)

xi

2.6 Kerangka Berfikir ...32

2.7 Hipotesis ...33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ...34

3.2 Desain dan Jenis Penelitian ...34

3.3 Populasi Penelitian ...35

3.4 Sampel dan Teknik Sempling Penelitian ...35

3.5 Variabel Penelitian ...37

3.5.1 Variabel Bebas (X) ...37

3.5.2 Variabel Terikat (Y) ...37

3.6 Metode Pengumpulan Data...37

3.6.1 Metode Angket ...37

3.6.2 Metode Dokumentasi ...39

3.6.3 Metode Observasi ...39

3.6.4 Metode Wawancara...39

3.7 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ...40

3.7.1 Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen...40

3.7.1.1 Teknik Uji Validitas Instrume...40

3.7.1.2 Teknik Uji Reliabilitas Instrumen ...42

3.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...43

3.8.1 Metode Analisis Deskriptif Prosentase ...44

3.8.2 Uji Prasyarat ...45

3.8.3 Uji Hipotesis …...45


(12)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ………...48 4.1.1 Deskriptif dan Profil Sekolah ...48

4.1.1.1 Sejarah Singkat dan Lokasi SMK Negeri 1

Blora………...48

4.1.1.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Blora………..………...49 4.1.1.3 Prestasi SMK Negeri 1 Blora.………...50 4.1.1.4 Kondisi Fisik dan Koleksi Perpustakaan SMK Negeri 1

Blora………….………...…51

4.1.2 Analisis Data ...55 4.1.2.1 Pemanfaatan Perpustakaan SMK Negeri 1 Blora

………...55 4.1.2.2 Hasil Belajar ...57 4.1.6 Hubungan antara Keaktifan Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah

dengan Hasil Belajar Siswa …...59 4.2 Pembahasan ...60

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ...68 5.2 Saran ...68 DAFTAR PUSTAKA ...70 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Pencapaian Rata-rata Kunjungan dan Peminjaman Koleksi

Perpustakaan SMK Negeri 1 Blora………....2

Tabel 1.2 Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Semester Gasal Tahun 2013……….…...3

Tabel 3.1 Kriteria Pemberian Skor Instrumen………...………38

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas ………42

Tabel 3.3 Range Prosentase dan Kriteria Kualitatif ……….44

Tabel 3.4 Interprestasi Nilai Korelasi (r)…………..……….46

Tabel 4.1 Kondisi Ruangan Perpustakaan ………....52

Tabel 4.2 Koleksi Bahan Pustaka ……….53

Tabel 4.3 Persepsi Siswa Tentang Suasana Perpustakaan ………54

Tabel 4.4 Pelayanan Perpustakaan ………....55

Tabel 4.5 Tujuan ke Perpustakaan ………....56

Tabel 4.6 Data Prestasi Belajar ……….57

Tabel 4.7 Kriteria Penilaian di SMK Negeri 1 Blora ………58

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas.……….59


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Pemanfaatan Perpustakaan oleh Siswa Teknik Bangunan SMK


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Usulan Topik ……….………..72

Lampiran 2 Usulan Pembimbing ……….………...73

Lampiran 3 SK Pembimbing Skripsi ……….……….74

Lampiran 4 Format Pembimbingan Skripsi ……….……....……...75

Lampiran 5 Surat Ijin Observasi ……….………....78

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ……….……….……...79

Lampiran 7 Berita Acara Seminar ……….……..……...80

Lampiran 8 Daftar Hadir Seminar ………....………..81

Lampiran 9 Surat Tugas Seminar ……….…..……....82

Lampiran 10 Bagan Kerangka Berfikir ……….…...……...83

Lampiran 11 Butir Pedoman Wawancara ……….…...………84

Lampiran 12 Tabel Krejcie dan Morgan ..……….…...……. 87

Lampiran 13 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Penelitian ……….……... 88

Lampiran 14 Angket Uji Coba Penelitian ……….…89

Lampiran 15 Angket Pendamping ……… ……….…96

Lampiran 16 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Uji Coba ………….104 Lampiran 17 Angket Penelitian ………..108 Lampiran 18 Nama Responden Uji Coba Instrumen ………...……...115


(16)

xvi

Lampiran 19 Nama Responden Penelitian ….………...……..116 Lampiran 20 Daftar Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas XI dan XII Tahun Ajaran 2014/2015 SMK Negeri 1 Blora …..……….. 122 Lampiran 21 Tabel Harga Kritik dari r Product- Moment ………..126 Lampiran 22 OutputSPSS ……….………… 127 Lampiran 23 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ………. 135 Lampiran 24 Hasil Observasi …...……….… 136 Lampiran 25 Hasil Wawancara ……...……….. 144 Lampiran 26 Foto Dokumentasi ………...……….… 152


(17)

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Kita semua menyadari bahwa kemajuan suatu bangsa bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Demikian pula dalam upaya untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki kualitas tinggi tidak bisa lepas dari pendidikan. Salah satu sarana dalam menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah sekarang ini bukan hanya merupakan unit kerja yang menyediakan buku bacaan guna menambah pengetahuan dan wawasan bagi siswa, melainkan juga merupakan bagian yang integral dari pembelajaran. Artinya penyelenggaraan perpustakaan sekolah harus sejalan dengan visi dan misi sekolah dengan mengadakan bahan bacaan yang bermutu yang sesuai dengan kurikulum dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan bidang studi.

Semakin berkembang pesatnya teknologi sekarang ini perpustakaan sekolah diharapkan tidak hanya menyediakan buku bacaan tetapi juga mampu menyediakan bahan audio visual dan multimedia serta akses internet. Kelengkapan fasilitas belajar di perpustakaan terkadang mempengaruhi motivasi dan keaktifan siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah. Agar siswa tertarik dan aktif berkunjung ke perpustakaan untuk memperoleh tidak hanya informasi dan


(18)

xviii

pengetahuan dari buku bacaan atau bisa juga dari internet yang mungkin tidak dimiliki buku bacaan yang ada di perpustakaan, maka untuk menyikapi hal tersebut pustakawan sekolah dan guru perlu menyediakan fasilitas perpustakaan dengan lengkap dan mengajarkan kepada siswa untuk dapat mengenali jenis informasi apa saja yang diperlukan dan menelusuri melalui sumber informasi tersebut dalam memecahkan masalah.

Berdasarkan hasil pencapaian kunjungan dan peminjaman koleksi perpustakaan SMK Negeri 1 Blora sejak bulan Juli sampai Desember rata-rata mengalami penurunan yang cukup signifikan dan hal itu mempengaruhi hasil ujian semester.

Tabel 1.1 Pencapaian Rata-Rata Kunjungan dan Peminjaman Koleksi Perpustakaan SMK Negeri 1 Blora

Kelas Jurusan

Bulan Juli (siswa) Agustus (siswa) September (siswa) Oktober (siswa) November (siswa) Desember (siswa) XI

TKBB 225 200 225 225 225 150

TKK 125 175 125 125 125 125

TSP 1 200 275 200 275 200 150

XII

TKBB 225 275 275 225 275 150

TKK 100 150 100 150 100 100

TSP 1 200 175 200 200 200 200

Sumber : Dokumentasi SMK Negeri 1 Blora Tahun 2013

Hasil pencapaian UTS merupakan salah satu indikator yang mencerminkan baik buruknya hasil belajar siswa di sekolah tersebut dan sebagai acuan untuk menghadapi ujian akhir sekolah (UAS). Oleh karena itu, hasil belajar siswa perlu mendapatkan perhatian lebih dari semua pihak khususnya dari pihak sekolah.


(19)

xix

Tabel 1.2 Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Semester Gasal Tahun 2013

Kelas Jurusan Nilai

XI

TKBB 78,81

TKK 79,92

TSP 1 81,70

XII

TKBB 80,25

TKK 79,52

TSP 1 81,95

Sumber : Dokumentasi SMK Negeri 1 Blora Tahun 2013

Berdasarkan gambaran pencapaian rata-rata kunjungan dan peminjaman koleksi perpustakaan SMK Negeri 1 Blora tersebut, peneliti ingin mengetahui dengan menurunnya kunjungan dan peminjaman koleksi perpustakaan ada atau tidak hubungannya dengan menurunnya hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Blora.

Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disebut SMK adalah bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional yang mempunyai peranan penting di dalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Bisa juga diartikan sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari tingkat pendidikan SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat. SMK sering disebut juga STM (Sekolah Teknik Menengah). SMK ini mempunyai tujuan untuk mempersiapkan peserta didik yang menguasai ketrampilan suatu bidang tertentu untuk memasuki dunia kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

SMK memiliki banyak keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada saat ini. Siswa dididik dan dilatih ketrampilannya sesuai dengan jurusan masing-masing agar menjadi tenaga yang professional. Ada


(20)

xx

banyak keahlian di SMK Negeri 1 Blora diantaranya teknik kendaraan ringan, teknik permesinan, teknik pengelasan, teknik instalasi tenaga listrik, teknik audio video, multimedia, teknik survei pemetaan, teknik konstruksi batu beton dan teknik konstruksi kayu.

Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa SMK sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran di sekolah, hal ini karena pola pengajaran yang disebut sebagai keterbukaan informasi untuk memperoleh sebanyak-banyaknya ilmu pengetahuan hanya akan terlaksana jika siswa dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan maksimal. Apabila siswa dapat diarahkan untuk lebih banyak membaca dengan tujuan belajar, tanpa mengesampingkan tujuan yang lain, maka bisa diharapkan para siswa akan mempunyai hasil belajar yang lebih baik. Hal ini berkaitan dengan minat, perhatian dan motivasi belajar siswa, bila ketiga hal tersebut dapat dibangkitkan pada diri siswa, salah satu wujudnya adalah dengan membaca, maka hasil belajar siswa akan dapat ditingkatkan.

Berbagai fasilitas dan layanan tersedia di perpustakaan termasuk buku nonfiksi, buku referensi, majalah dan surat kabar. Tetapi biasanya siswa datang ke perpustakaan hanya saat ada tugas dari guru sehingga pemanfaatan perpustakaan bisa dikatakan kurang maksimal. Untuk itu peneliti ingin melakukan penelitian sebagai sebuah usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan judul

“Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa Jurusan Teknik Bangunan di SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015”.


(21)

xxi

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang akan peneliti teliti adalah tentang Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015. Proses belajar di SMK selain prakrikum tetapi juga teori sehingga menuntut siswa untuk mengembangkan dan mencari informasi yang lebih luas selain yang diajarkan guru di dalam kelas. Namun frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa yang dipengaruhi beberapa faktor diantaranya kemudahan atau fasilitas yang tersedia untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Kekurangan koleksi buku-buku, kursi, meja dan fasilitas lainnya akan mengurangi motivasi siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah untuk menambah pengetahuan dan wawasan mereka. Sehingga akibatnya hasil belajar siswa kurang maksimal. Dari uraian di atas di dapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan hasil belajar siswa jurusan teknik bangunan SMK Negeri 1 Blora tahun ajaran 2014/2015?

2. Jika ada seberapa besar hubungan perpustakaan sekolah dengan hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Blora tahun ajaran 2014/2015?

1.3

Batasan Masalah

Batasan masalah dibuat untuk menghindari penafsiran masalah yang salah dan perkembangan masalah yang terlalu luas. Batasan masalah yang ada sebagai berikut:


(22)

xxii 1.3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam hal ini adalah siswa SMK Negeri 1 Blora jurusan teknik bangunan yaitu teknik konstruksi batu beton, teknik konstruksi kayu, dan teknik survei pemetaan kelas XI dan XII.

1.3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam hal ini adalah hubungan antara Pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan hasil belajar.

1.4

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian harus dirumuskan secara jelas karena tujuan penelitian merupakan titik awal untuk merealisasikan aktivitas yang akan dilaksanakan. Sehingga dengan tujuan penelitian maka akan diperoleh gambaran-gambaran dalam melakukan penelitian serta manfaat dari penelitian tersebut. Dari latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka diperoleh tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui seberapa besar Hubungan antara Pemanfaatan

Perpustakaan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015.

1.5

Manfaat atau Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pengguna perpustakaan seperti:


(23)

xxiii 1.5.1 Manfaat Teoritis

a. Memberi pengetahuan atau pengertian betapa pentingnya perpustakaan bagi suatu sekolah,

b. Diharapkan dapat memberi motivasi untuk lebih menghargai dan memanfaatkan perpustakaan secara lebih optimal,

c. Untuk memberikan sumbangan pemikiran walaupun hanya sederhana, untuk lebih meningkatkan pelayanan maupun koleksi perpustakaan,

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, agar meningkatkan nilai manfaat dari perpustakaan sekolah secara maksimal dalam menunjang kegiatan belajar mengajar,

b. Bagi guru atau pendidik, memberi dorongan yang kuat agar dalam melaksanakan tugasnya lebih memperhatikan fungsi perpustakaan sekolah dan mengarahkan siswa untuk memanfaatkan perpustakaan dengan semaksimal mungkin,

c. Bagi pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan sebagai bahan informasi agar lebih memperhatikan sekolah-sekolah terutama koleksi buku-buku di perpustakaan dan membina guru pustakawan oleh tenaga profesional ilmu perpustakaan,

d. Bagi peneliti, memberi wawasan tentang arti penting dan fungsi suatu perpustakaan dalam dunia pendidikan.

1.6

Penegasan Istilah

Penegasan istilah ini bertujuan untuk member gambaran atau keterangan

dari judul “Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil


(24)

xxiv

Belajar Siswa SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015” agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan maksud yang sebenarnya.

Berdasarkan judul tersebut, ada beberapa istilah yang perlu ditegaskan sebagai berikut:

1.6.1 Hubungan

Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kata hubungan adalah hubungan yang ada dalam ilmu statistik yang sering dikenal dengan sebutan korelasi yaitu hubungan antara dua variabel atau lebih.

1.6.2 Keaktifan

Keaktifan berasal dari kata aktif yang dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti kesibukan atau kegiatan. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan keaktifan adalah kegiatan siswa berkunjung ke perpustakaan.

1.6.3 Pemanfaatan

Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber belajar (Seels and Richey, 1994:14). Pemanfaatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah apa saja yang bisa diambil keuntungan dari membaca buku-buku bacaan atau pustaka yang lain dalam proses belajar dari perpustakaan.

1.6.4 Perpustakaan

Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku atau terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual (Sulistyo,


(25)

xxv

Basuki;1991). Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah perpustakaan sekolah yang diartikan sebagai sebuah tempat yang menyediakan koleksi literatur yang berguna bagi pendidikan di sekolah, keberadaannyapun menyatu dengan lingkungan sekolah, serta hanya bisa diakses oleh citivas akademika sekolah yang bersangkutan.

1.6.5 Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:700) adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar dibidang pendidikan yaitu hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk indek hasil, simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu yang dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan sekolah. 1.6.6 Siswa

Siswa atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketrampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri. Siswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Blora jurusan


(26)

xxvi

teknik survei pemetaan, teknik konstruksi batu beton dan teknik konstruksi kayu kelas XI dan XII tahun ajaran 2014/2015.

1.7

Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari proposal ini maka dirasa perlu adanya sistematika. Adapun sistematika penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagian pendahuluan skripsi berisi: Cover, Halaman Judul, Halaman Persetujuan Pembimbing, Halaman Pengesahan, Halaman Pernyataan, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Bagan, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran.

2. Bagian isi skripsi berisi:

Bab I Pendahuluan

Mencakup Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat atau Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, Sistematika Penelitian Skripsi.

Bab II Landasan Teori dan Hipotesis

Mencakup Landasan Teori, Kerangka Berfikir dan Hipotesis. Bab III Metode Penelitian

Mencakup Waktu dan Lokasi Penelitian, Jenis Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Sampling, Variabel Penelitian, Instrumen Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Kisi-kisi penyusunan instrumen angket pemanfaatan perpustakaan sekolah (APPS), Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen, Teknik Pengolahan dan Analisis Data.


(27)

xxvii

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Mencakup Hasil Penelitian Pengujian Hipotesis Penelitian dan Pembahasan.

Bab V Penutup

Mencakup Simpulan Hasil Penelitian dan Saran.

3. Bagian akhir skripsi berisi: Daftar Pustaka dan Lampiran


(28)

xxviii

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1

Perpustakaan

2.1.1 Pengertian Perpustakaan

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Poerwadarminto perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti kitab atau buku, taman pustaka adalah tempat membaca-baca dan bibliothik, sedangkan perpustakaan sendiri adalah kumpulan kitab-kitab kesusastraan, bibliografi dan hal pengetahuan karang-mengarang. Definisi perpustakaan dan sinonimnya, yaitu:

Library (Bahasa Inggris) – Perpustakaan (Bahasa Indonesia),

Maktabah (Bahasa Arab), Biblioteca (Bahasa Italia),

Bibliotheque (Bahasa Prancis), Bibliothek (Bahasa Jerman),

Bibliotheek (Bahasa Belanda). Perpustakaan adalah pengumpulan bahan informasi yang terdiri dari bahan buku/ book materials dan bahan bukan buku/nonbook materials disusun dengan sistem tertentu diperuntukan kepada pengguna jasa perpustakaan untuk diambil manfaatnya atau pengertiannya (dipelajari), tidak untuk dimiliki sebagai manapun keseluruhan. (Lasa, 1990:48)

Dari definisi tersebut di atas, pengertian perpustakaan secara normatif dapat pula dibandingkan dengan pengertian perpustakaan secara organisasi seperti tertuang dalam Surat Edaran Bersama (SEB) Mendikbud RI dan Kepala BAKN Nomor: 53649/MPK/1988 dan Nomor: 15/SE/1988 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan, antara lain disebutkan tentang perpustakaan (dalam Lasa, 1990:48)

yaitu “suatu lembaga, kantor atau unit kerja dapat disebut perpustakaan apabila


(29)

xxix

sekurang-kurangnya memiliki 1.000 judul bahan pustaka yang terdiri dari sekurang-kurangnya 2.500 eksemplar dan dibentuk dengan keputusan pejabat

yang berwenang”.

2.1.2 Ciri-Ciri Perpustakaan

Menurut Suharyanti dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Dasar Ilmu

Perpustakaan menyatakan bahwa, Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru dikalangan masyarakat, tetapi masih banyak orang yang memberikan definisi yang salah terhadap perpustakaan. Banyak orang yang mengasosiasikan perpustakaan itu dengan buku-buku, sehingga setiap tumpukan buku pada suatu tempat tertentu disebut perpustakaan. Padahal tidak semua tumpukan buku itu dapat dikatakan perpustakaan. Memang salah satu ciri perpustakaan adalah adanya bahan pustaka atau sering disebut koleksi pustaka. Tetapi masih ada ciri-ciri yang lain yang lebih mengarah kepada arti perpustakaan yaitu perpustakaan itu merupakan suatu unit kerja, perpustakaan mengolah sejumlah bahan pustaka, perpustakaan harus digunakan oleh pemakai dan perpustakaan sebagai sumber informasi. Dari ciri-ciri tersebut di atas maka dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat definisi perpustakaan yaitu perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.


(30)

xxx 2.1.3 Jenis-Jenis Perpustakaan

Jenis-jenis perpustakaan di Indonesia tidak jauh beda dengan jenis-jenis perpustakaan yang umum ada di seluruh dunia. Lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 11 Maret No. 0103/0/1981 membagi jenis-jenis perpustakaan meliputi: Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Wilayah, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Keliling, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan Khusus/Dinas. Perbedaan jenis-jenis perpustakaan di atas ini terjadi karena ditinjau dari sudut tujuan, fungsi serta pemakainya. Perpustakaan SMK Negeri 1 Blora merupakan perpustakaan sekolah yang ruang lingkupnya terbatas tentang materi-materi yang ada kaitannya dengan jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Blora. Perpustakaan ini terbentuk karena adanya kebutuhan informasi yang sangat diperlukan oleh siswa.

2.1.4 Perpustakaan Sekolah

Dalam hal ini yang dimaksud adalah perpustakaan sekolah yang merupakan suatu unit kerja. Perpustakaan sekolah merupakan unit kerja dari suatu sekolah yang menyelenggarakannya.

Perpustakaan sekolah adalah “perpustakaan yang diselenggarakan di

sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah, baik Sekolah

Umum maupun Sekolah Lanjutan”. (Supriyadi,1982:5)

Sedangkan menurut Carter V. Good yang juga pernah memberikan suatu definisi tentang perpustakaan sekolah ( dalam Drs. Ibrahim Bafadal, M.Pd.) menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang diorganisasi di


(31)

xxxi

dalam suatu ruang agar dapat digunakan oleh siswa dan guru-guru. Ia juga

menjelaskan sebagai berikut “an organized collection of housed in a school for the use of pupils and teachers and in carge of librarian of a teacher.” ( Carter V. Good, 1945:241)

Untuk mengelola perpustakaan sekolah sebaiknya ditunjuk seorang guru yang dianggap mampu mengelola perpustakaan sekolah. Apabila yang mengelola perpustakaan sekolah adalah seorang guru, maka akan mudah mengintegrasikan penyelenggaraan perpustakaan sekolah dengan proses belajar mengajar.

Kemudian menurut Satuan Tugas Koordinasi Pembinaan Perpustakaan Sekolah (SATGAS KPPS) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi

Jawa Timur, Perpustakaan sekolah adalah “koleksi pustaka yang diatur menurut

sistem tertentu dalam suatu ruang, merupakan bagian integral dalam proses belajar

mengajar dan membantu mengembangkan minat bakat murid.” (SATGAS

KPPS,1982:1)

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu siswa dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.

2.1.5 Tujuan dan Manfaat Perpustakaan Sekolah

Menurut Drs. Ibrahim Bafadal, M.Pd. dalam bukunya yang berjudul

“Pengelolaan Perpustakaan Sekolah”, Penyelenggaraan perpustakaan sekolah

bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi


(32)

xxxii

dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu siswa dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar. Agar dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pembaca yang dalam hal ini adalah siswa.

Perpustakaan sekolah dikatakan bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah. Indikasinya tidak hanya berupa tingginya hasil siswa, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, siswa terbiasa belajar mandiri, siswa terlatih untuk kearah tanggung jawab, siswa selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya. Secara terperinci, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang ada di sekolah dasar maupun yang ada di sekolah menengah adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca. 2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.

3. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya siswa mampu belajar mandiri.

4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca. 5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa. 6. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa ke arah tanggung jawab.


(33)

xxxiii

7. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran.

9. Perpustakaan sekolah dapat membantu siswa, guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.1.6 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Smith, dkk dalam buku ensiklopedianya yang berjudul “ THE

EDUCATOR’S ENCYCLOPEDIA ” menyatakan “ School library is a center for learning ”, yang artinya perpustakaan sekolah itu merupakan sumber belajar. Apabila ditinjau secara umum perpustakaan sekolah itu sebagai pusat belajar, sebab kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan siswa adalah belajar, baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun masalah-masalah lain. Sedangkan ditinjau dari sudut tujuan siswa berkunjung di perpustakaan sekolah, maka ada yang bertujuan untuk belajar, mencari informasi bahkan ada yang hanya iseng mengisi waktu luang untuk mengunjungi perpustakaan. Ada beberapa fungsi dari perpustakaan sekolah diantaranya adalah: fungsi edukatif, fungsi informatif, fungsi tanggung jawab administratif, fungsi riset dan fungsi rekreatif.

2.1.7 Fasilitas Perpustakaan Sekolah

Sebuah perpustakaan sekolah dapat berjalan apabila memiliki fasilitas layanan yang baik dan bahan pustaka yang lengkap. Sebab semakin baik fasilitas layanan perpustakaan sekolah maka semakin tinggi minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah begitu pula jika semakin lengkap koleksi bahan pustaka


(34)

xxxiv

maka semakin memudahkan siswa dan guru untuk mencari apa yang mereka butuhkan dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah.

Fasilitas perpustakaan sekolah yang harus dimiliki dalam menjalankan fungsi layanan perpustakaan sekolah meliputi (a) Koleksi perpustakaan atau bahan pustaka, meliputi buku, bahan cetak dan noncetak, referensi, terbitan berkala; (b) Fasilitas penelusuran yaitu katalog perpustakaan; (c) Ruang dan perabotnya.

Hardjoprakoso (1992:19) menjelaskan bahwa “ bahan pustaka adalah semua

bahan yang dapat menjadi koleksi perpustakaan”. Penjelasan lebih terperinci tentang fasilitas perpustakaan sekolah akan dijelaskan sebagai berikut:

(a) Koleksi Perpustakaan atau Bahan Pustaka

Perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber belajar apabila di dalam perpustakaan sekolah tersebut tersedia banyak bahan pustaka. Sedangkan jika perpustakaan sekolah kurang memiliki bahan pustaka yang baru maka siswa akan kurang berminat untuk mengunjungi perpustakaan. Oleh sebab itu setiap perpustakaan sekolah perlu pengadaan bahan-bahan pustaka secara berkala dan terus menerus.

Pengadaan bahan-bahan pustaka adalah mengusahakan bahan-bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan sekolah, dan menambah koleksi bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki perpustakaan sekolah yang masih kurang jumlahnya. Dalam pengadaan bahan-bahan pustaka seorang guru pustakawan perlu meminta saran kepada kepala sekolah, guru-guru, dan siswa. Tetapi semua keputusan ada di tangan guru pustakawan, sehingga seorang guru pustakawan harus mengambil keputusan terakhir dengan mempertimbangkan


(35)

xxxv

hal-hal yaitu: jenis bahan pustaka yang harus dimiliki oleh perpustakaan sekolah, perpencanaan pengadaan bahan-bahan pustaka, dan cara pengadaan bahan-bahan pustaka. Bahan-bahan pustaka ada bermacam-macam, hal ini tergantung dari mana kita meninjaunya. Ditinjau dari bentuk fisiknya bahan-bahan pustaka dibagi menjadi dua yaitu: (1) bahan-bahan pustaka berupa buku, seperti buku tentang psikologi, buku Bahasa Indonesia, buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku tentang agama, buku tentang ilmu pengetahuan alam. (2) bahan pustaka bukan berupa buku, seperti yang tertulis yaitu surat kabar, majalah, brosur, laporan, karangan-karangan, klipping. Sedangkan yang berupa alat peraga seperti piringan hitam, radio, tape recorder, filmslide projector, filmstrip projector. Jika ditinjau dari isinya bahan-bahan pustaka dibagi menjadi dua yaitu (1) bahan pustaka yang isinya fiksi seperti cerita anak-anak, cerpen, novel. (2) bahan pustaka yang isinya non fiksi seperti buku referensi, kamus, biografi, ensiklopedia, majalah dan surat kabar. Herbert J.

Klausmeler dalam bukunya yang berjudul “ TEACHING IN THE SECONDARY SCHOOL” menjelaskan sebagai berikut:

The modern school library is a place to read, to listen to recordings withearphones, to study and work at tables; it is not place for visiting and doing group doing. With the variety newspaper, current periodicals, books, and supplementary materials of many kinds it provides, the school library can meet the needs of individual learners advantageously. It is particulary valuable for students who learn easily through reading.(hal 277)

Bahan-bahan pustaka khusus untuk perpustakaan sekolah di Indonesia dapat diperinci sebagai berikut: (1) Buku-buku referensi seperti kamus, ensiklopedia, biografi, almanak (2) buku ilmu pengetahuan (3)


(36)

xxxvi

buku cerita (4) Surat kabar (5) Majalah (6) Klipping (7) Alat peraga seperti globe, peta, gambar-gambar, model-model (8) Audio visual aids seperti radio, televisi, film slide projector, filmstrip projector, video tape recorder, overhead projector. Perbandingan antara buku fiksi dan non fiksi harus seimbang yaitu buku fiksi 60-70% dari jumlah keseluruhan buku, sedangkan jumlah buku non fiksi 30-40% dari jumlah keseluruhan buku yang ada di perpustakaan sekolah. Menurut Drs. Ibrahim Bafadal perencanaan berarti suatu proses berpikir menentukan tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan perencanaan pengadaan bahan-bahan pustaka adalah suatu proses berpikir menentukan usaha-usaha yang akan dilakukan pada masa yang akan datang untuk memperoleh bahan-bahan pustaka dalam rangka terselenggaranya perpustakaan sekolah dengan sebaik-baiknya. Adapun langkah-langkah dalam perencanaan pengadaan bahan-bahan pustaka sebagai berikut: (1) Inventarisasi bahan-bahan pustaka yang harus dimiliki (2) Inventarisasi bahan-bahan pustaka yang dimiliki (3) Analisis kebutuhan bahan-bahan pustaka (4) Menetapkan prioritas (5) Menentukan cara pengadaan bahan-bahan pustaka. Ada beberapa cara yang diambil oleh seorang guru pustakawan dalam menambah pengadaan bahan-bahan pustaka selain bantuan dari Pemerintah yaitu mereka mengusahakan dengan cara membeli, hadiah atau sumbangan, tukar menukar, dan meminjam.

(b) Katalog Perpustakaan


(37)

xxxvii

Dalam sebuah perpustakaan sekolah salah satu hal yang penting adalah katalog perpustakaan. Katalog dibuat guna untuk mempermudah dalam pencarian dan penelusuran informasi tentang koleksi yang dimiliki perpustakaan. Selain itu juga bisa digunakan untuk mempermudah dalam promosi koleksi yang dimiliki perpustakaan. Dalam buku yang berjudul “A Manual of Cataloguing Practice” dijelaskan bahwa “a catalogue as a comprehensive list of collection or collections of books, documents or similar materials.” (K.G.B.Bakewell,1978:1)

Berdasarkan pengertian di atas, maka katalog itu merupakan suatu daftar yang berisi keterangan-keterangan yang lengkap (komprehensif) dari suatu buku-buku koleksi, dokumen-dokumen, atau bahan-bahan pustaka lainnya. Hasugian (2001:2) katalog perpustakaan merupakan suatu daftar yang sistematis dari buku dan bahan-bahan lain dalam suatu perpustakaan, dengan informasi deskriptif mengenai pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, bentuk fisik, subjek, ciri khas bahan, dan tempatnya. Kemudian Sulistyo Basuki (1993:315) menjelaskan bahwa “katalog perpustakaan adalah daftar buku

dalam sebuah perpustakaan atau dalam sebuah koleksi”. Sulistyo-Basuki

(1992:107) menjelaskan bahwa “ada 3 bentuk katalog yaitu bentuk manual, bentuk semi mekanis, dan katalog berkomputer”. Selanjutnya dijelaskan bahwa: (1) Katalog manual merupakan katalog tradisional yang menggunakan lembar lepas atau bentuk buku, (2) katalog semi mekanis adalah katalog yang dibuat pada kartu khusus dan memerlukan gawai untuk merekam data, (3) katalog berkomputer adalah katalog yang dapat menyimpan hasil rekaman


(38)

xxxviii

data bibliografis dalam media terbaca komputer disusun seperti berkas bibliografis. Yang sering dipakai dalam perpustakaan sekolah saat ini adalah jenis katalog manual. Selanjutnya Drs. Ibrahim Bafadal, M.Pd dalam bukunya disebutkan ada tiga macam katalog ditinjau dari segi bentuknya yaitu katalog berkas, katalog buku dan katalog kartu. Untuk ukuran katalog berkas biasanya berukuran 20X10 cm2,biasanya dalam satu ikat berisi 500-650 lembar yang setiap lembarnya berisi uraian satu buku dan diikat dengan cara dijilid, sedangkan katalog buku biasanya sudah tersedia kolom-kolom untuk ciri-ciri buku seperti kolom judul, kolom pengarang, kolom kota terbit, kolom penerbit, kolom tahun terbit dan sebagainya kemudian katalog kartu berukuran 12,5X7,5 cm2 yang setiap lembar kartu katalog hanya berisi uraian satu judul buku dan tak lupa bagian bawah diberi lubang untuk tempat tusuk pengaman biasanya katalog kartu disimpan dalam sebuah kotak yang setiap kotaknya berisi kurang lebih seribu kartu.

(c) Ruang dan Perabot Perpustakaan

Ruang perpustakaan sekolah adalah kebutuhan yang tidak kalah penting dari yang lain karena ruang perpustakaan digunakan untuk menyimpan segala koleksi dan perabot yang dimiliki oleh perpustakaan. Ruang perpustakaan tidak harus sebuah bangunan yang sengaja dibuat megah tetapi bisa juga diambil dari salah satu ruang kelas asalkan memenuhi persyaratan ruang untuk

perpustakaan. Dalam “Buku Pedoman Pembakuan Pembangunan Sekolah”

yang dikeluarkan oleh Proyek Pembakuan Sarana Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dijelaskan ukuran gedung


(39)

xxxix

atau ruang perpustakaan sekolah untuk masing-masing tipe sekolah, yaitu sebagai berikut:

SD tipe A (360-480 siswa) luas ruangannya = 56 m2 SD tipe B (180-360 siswa) luas ruangannya = 56 m2 SD tipe C (91-180 siswa) luas ruangannya = 56 m2 SD tipe D (60-90 siswa) luas ruangannya = m2 SMP tipe A (1200-1400 siswa) luas ruangannya = 400 m2 SMP tipe B (800-900 siswa) luas ruangannya = 300 m2 SMP tipe C (400-480 siswa) luas ruangannya = 200 m2 SMP tipe D (250-280 siswa) luas ruangannya = 100 m2 SMA tipe A (850-1150 siswa) luas ruangannya = 300 m2 SMA tipe B (400-850 siswa) luas ruangannya = 200 m2 SMA tipe C (250-400 siswa) luas ruangannya = 100 m2

Hardjoprakoso (1992:25) menjelaskan bahwa ruangan perpustakaan harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu (1) aspek fungsi, gedung/ ruangan perpustakaan berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan pustaka, tempat aktivitas layanan dan bekerja pustakawan, (2) lokasi gedung harus di pusat sekolah dan mudah dicapai oleh guru dan siswa, (3) tata ruang harus memudahkan aktivitas layanan berjalan lancar, (4) dekorasi berupa cat ruangan yang tidak remang atau terlalu menyilaukan, (5) penerangan yang menggunakan cahaya matahari harus cukup dan tidak langsung mengenai buku, tingkat luminasi setara dengan 70 lilin setiap perseginya, (6) suhu udara sebaiknya sekitar 22 derajat Celsius dan kelembabannya sekitar 45-50 %, (7)


(40)

xl

jenis ruangan dibagi dengan jenis layanan perpustakaan. Kemudian ditinjau dari segi sifatnya peralatan perpustakaan ada dua sifat yaitu peralatan habis pakai seperti pena, tinta, kertas, formulir pendaftaran, buku induk peminjaman, kartu anggota dan lain-lain dan peralatan tahan lama seperti mesin ketik, gunting, komputer, pelobang kertas, dan lain-lain. Sedangkan perabot dan perlengkapan perpustakaan sekolah yang diperlukan adalah sebagai berikut: rak buku, rak surat kabar, rak majalah, gambar-gambar berukuran besar, meja sirkulasi, almari katalog, kereta buku, papan display, rak penitipan/ loker, meja dan kursi baca, meja belajar, rak kamus, papan pengumuman, rak atlas, mobiler dan perlengkapan untuk ruang perabot. Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang memenuhi persyaratan yang ada dan berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua diorganisasikan sedemikian rupa agar memudahkan pengunjung menggunakannya dan memanfaatkannya untuk keperluan membaca, konsultasi dan belajar.

2.2

Intensitas Kunjungan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998:335). Intensitas diartikan sebagai keadaan (tingkat, ukuran) intens (kuatnya, hebatnya, bergeloranya, dsb). Sedangkan berkunjung yaitu berasal dari kata kunjung yang mendapat awalan ber- sehingga menjadi berkunjung yang bermakna pergi (datang) untuk menengok (menjumpai, dsb). Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998:476). Intensitas berkunjung dapat diukur melalui daftar hadir pengunjung, dalam hal ini yaitu siswa. Setiap kali siswa berkunjung ke perpustakaan, mereka diwajibkan untuk


(41)

xli

mengisi daftar hadir. Daftar kunjungan ini dapat diukur dari tabel dan grafik kunjungan yang tersedia di perpustakaan. Kategori frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah berdasarkan tingkat keaktifan menurut penelitian skripsi

terdahulu dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Hasil

Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akutansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 3

Pekanbaru” karya tulis Lasmi Hartini Rahman menyebutkan bahwa kategori

frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah berdasarkan tingkat keaktifan adalah sebagai berikut:

a. Sangat Sering: > 4 kali kehadiran siswa di perpustakaan sekolah dalam 1 minggu.

b. Sering : 2-4 kali kehadiran siswa di perpustakaan sekolah dalam 1 minggu. c. Jarang : 1-2 kali kehadiran siswa di perpustakaan sekolah dalam 1 minggu.

2.3

Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari siswa yaitu berupa tanggapan siswa terhadap kuisioner tentang Hubungan antara Keaktifan Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 1 Blora Tahun Ajaran 2014/2015.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang penulis peroleh langsung dari pihak pustaka dan pihak sekolah berupa dokumentasi yang ada hubungannya dengan


(42)

xlii

penelitian ini yaitu antara lain nilai hasil ulangan semester siswa, rekapitulasi jumlah pengunjung perpustakaan khususnya siswa kelas XI dan XII jurusan teknik bangunan dan profil sekolah SMK Negeri 1 Blora.

2.4

Hakikat Hasil Belajar Siswa

2.4.1 Pengertian Belajar

Setiap manusia pasti akan melakukan yang namanya belajar, karena belajar itulah yang membuat manusia mengetahui hal yang semula mereka belum tahu menjadi tahu serta proses yang kompleks yang terjadi yang berlangsung seumur hidup dari manusia bayi sampai akhir hayat. Salah satu ciri seseorang belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada dirinya baik yang bersifat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) maupun ketrampilan (psikomotorik).

Dalam The Guidance of Learning Activities W.H. Burton (1984) mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Kemudian menurut H.C. Whiterington dalam Educational Psychology menjelaskan pengertian belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatukan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian. Kemudian

menurut Gegne (1977) “ Learning is relatively permanent change in behavior that

result from past experience or purposeful instruction”, yaitu belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan/ direncanakan. Dari beberapa

26 27


(43)

xliii

pengertian tentang belajar maka dapat disimpilkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan yang bersifat relatif konstan.

Seseorang dikatakan belajar jika sudah terdapat perubahan tingkah laku dalam dirinya, perubahan tersebut terjadi akibat interaksi dengan lingkungannya bukan karena pertumbuhan fisik atau kedewasaan, bukan karena kelelehan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Dalam pengertian belajar adalah proses yang kompleks mengandung beberapa aspek diantaranya bertambahnya jumlah pengetahuan, adanya kemampuan mengingat dan mereproduksi, adanya penerapan pengetahuan, menyimpulkan makna, menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas dan yang terakhir adalah adanya perubahan sebagai pribadi.

Belajar sendiri memiliki beberapa ciri-ciri yaitu (1) Adanya kemampuan baru atau perubahan baik bersifat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), maupun ketrampilan (psikomotorik), (2) Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja, melainkan menetap atau dapat disimpan, (3) Perubahan tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha perubahan terjadi akibat interaksi dengan lingkungannya, (4) Perubahan tidak semata-mata disebabkan oleh pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan.

Manusia diciptakan bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi juga sebagai makhluk sosial sehingga mereka membutuhkan orang lain dan oleh karena itu mereka memiliki kecenderungan untuk belajar, kecenderungan tersebut dipengaruhi beberapa hal yaitu adanya semacam dorongan rasa ingin tahu yang


(44)

xliv

kuat, adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai tuntutan zaman dan lingkungan disekitarnya, meminjam istilah Abraham Maslow bahwa segala aktivitas manusia didasari atas kebutuhan yang harus dipenuhi dari kebutuhan biologis sampai aktualisasi diri, untuk melakukan penyempurnaan dari apa yang sudah diketahuinya, untuk mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya, untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri, untuk mencapai cita-cita dan yang terakhir belajar hanya untuk mengisi waktu luang.

Pembelajaran adalah seperangat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstern yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991). Benyamin S Bloom (1956) adalah ahli pendidikan yang terkenal sebagai pencetus konsep taksonomi belajar yaitu pengelompokan tujuan belajar berdasarkan domain atau kawasan belajar. Ada tiga domain belajar menurut Benyamin S Bloom yaitu: (1) Kawasan Kognitif yaitu perilaku yang merupakan proses berpikir atau perilaku hasil kerja otak. (2) Kawasan Afektif yaitu perilaku yang dimunculkan seseorang sebagai pertanda kecenderungannya untuk membuat pilihan atau keputusan untuk beraksi dalam lingkungan tertentu. (3) Kawasan Psikomotor yaitu perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia.

Dari penjelasan tentang belajar di atas masalah yang dihadapi seorang guru adalah bagaimana supaya siswa mau belajar dengan memanfaatkan fasilitas

29 29


(45)

xlv

yang ada dengan semaksimal mungkin, hal ini terkait dengan tanggung jawab seorang guru dalam membantu siswa belajar.

2.4.2 Pengertian Hasil Belajar

Dalam proses belajar mengajar ada siswa yang berhasil ada juga siswa yang kurang berhasil, itu hal yang wajar dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan siswa tersebut dapat dilihat dan ditentukan berdasarkan hasil belajar atau hasil belajar yang telah dicapai baik secara individu maupun kelompok. Hasil belajar tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional, dalam hal ini perubahan tingkah laku siswa, tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses belajar mengajar.

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional, umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar dan sebagai dasar menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tua. Sedangkan tujuan dari penilaian sendiri adalah untuk mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa, mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, menentukan tindak lanjut dari hasil penilaian, dan yang terakhir memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak yang bersangkutan. Menurut jenisnya penilaian dibagi menjadi lima yaitu: (1) Penilaian formatif yaitu penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. (2) Penilaian sumatif

yaitu penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program yakni akhir catur 30


(46)

xlvi

wulan, akhir semester atau akhir tahun. (3) Penilaian diaknostik yaitu penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. (4) Penilaian selektif yaitu penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi. (5) Penilaian penempatan yaitu penilaian yang ditujukan untuk mengetahui ketrampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.

Dari segi alatnya penilaian hasil belajar dibedakan menjadi tes dan non tes. Tes ini ada yang diberikan secara lisan atau secara tertulis dan juga tes tindakan. Soalnyapun ada yang berbentuk objektif maupun yang berbentuk uraian atau esai. Sedangkan yang bukan tes atau non tes mencakup observasi, kuisioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus dan masih banyak yang lain.

Berdasarkan uraian di atas hasil belajar yang dimaksud disini adalah hasil nilai ujian semester.

2.5

Penelitian yang Relevan

Karya tulis ini dengan judul “Hubungan antara Pemanfaatan Perpustakaan

Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa Jurusan Teknik Bangunan di SMK

Negeri 1 Blora TAhun Ajaran 2014/2015”. Adapun karya tulis dengan

judul sejenis dengan karya tulis ini dan juga sebagai bahan referensi, antara lain:

a. Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2003/2004, oleh Puji


(47)

xlvii

Handoko, Skripsi, Tahun 2005, Universitas Negeri Semarang. Permasalahan yaitu Adakah Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2003/2004 dan jika ada seberapa besar pengaruhnya.

b. Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Pekanbaru, oleh Lasmi Hartini Rahman, Skripsi, Tahun 2011, Universitas Islam Riau.

Permasalahan yaitu bagaimana gambaran kunjungan siswa datang ke perpustakaan, apakah ada pengaruh positif pemanfaatan perpustakaan terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS di SMA Negeri 3 Pekanbaru dan bagaimana manfaat kunjungan perpustakaan oleh siswa terhadap hasil belajar.

c. Analisis Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah oleh Siswa Kelas X SMAN 1 Segedong pada Pembelajaran Sosiologi, oleh Maulidia Sari, Skripsi, Tahun 2013, Universitas Tanjungpura Pontianak.

Permasalahan yaitu dalam proses pembelajaran sosiologi guru mata pelajaran sosiologi hanya menggunakan 2 sumber buku pelajaran sosiologi dan buku-buku di perpustakaan sekolah relative cukup memadai untuk sejumlah 470 siswa.


(48)

xlviii

2.6

Kerangka Berfikir

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat diartikan sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari tingkat pendidikan SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/ setara SMP/MTs. Sistem pengajaran terbuka, siswa dituntut untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tanpa batas dalam proses belajarnya dengan memanfaatkan fasilitas dan sarana yang tersedia di perpustakaan seperti buku, surat kabar, majalah dan lain-lain.

Siswa juga biasanya diberi tugas oleh guru untuk mencari informasi sendiri dengan memanfaatkan perpustakaan atau sumber lain agar siswa mampu mengembangkan pikiran dan memperluas wawasan.

Fungsi sebuah perpustakaan pada dasarnya adalah memberikan pelayanan yang bersifat edukatif pada para pemakainya. Perpustakaan haruslah diatur sedemikian rupa sesuai dengan apa yang disyaratkan sehingga pelayanan perpustakaan yang memuaskan dapat meningkatkan dan menumbuhkan kemauan siswa untuk memanfaatkan perpustakaan semaksimal mungkin demi meningkatnya hasil belajar mereka.

Hasil belajar siswa erat kaitannya dengan keseriusan belajar, membaca dan menulis. Untuk menunjang tercapainya hasil belajar yang maksimal maka diperlukan fasilitas perpustakaan yang memadai, karena tanpa adanya fasilitas perpustakaan yang memadai maka proses belajar siswa tidak akan berkembang.


(49)

xlix

Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa ruangan perpustakaan, koleksi bahan pustaka, suasana perpustakaan, pelayanan perpustakaan, tujuan ke perpustakaan peminjaman buku dan kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah merupakan indikator yang berpengaruh tentang pemanfaatan perpustakaan terhadap hasil belajar siswa, sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap terjun dimasyarakat. Penelitian ini difokuskan kepada siswa jurusan teknik bangunan kelas XI dan XII tahun ajaran 2014/2015 yaitu jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton, Teknik Konstruksi Kayu dan Teknik Survei Pemetaan.

2.7

Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul, setelah menetapkan anggaran dasar, maka membuat teori yang kebenarannya masih perlu diuji. (Suharsimi Arikunto, 2002:64)

Berdasarkan permasalahan yang ada dan landasan teori yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut yaitu ada hubungan antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Blora tahun ajaran 2014/2015.


(50)

l

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan maret-april 2015 dan sesuai dengan judul yang peneliti ambil penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Blora yang beralamat di jalan Gatot Subroto Km 4,1 Blora.

3.2

Desain dan Jenis Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang dilakukan untuk menggambarkan gejala, fenomena atau peristiwa tertentu. Pengumpulan data ini dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan fenomena, kondisi atau variabel tertentu dan dimaksudkan untuk melakukan pengujian hipotesis. Menurut Sugiyono (2004:2), deskriptif merupakan penelitian yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel dan populasi yang ada dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sehubungan dengan uraian di atas, maka penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang dilakukan dituntut dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran


(51)

li

terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Suharsimi Arikunto, 2002:10).

3.3

Populasi Penelitian

Sudjana (2002:6) menjelaskan bahwa “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa populasi adalah sekumpulan manusia yang dijadikan subjek penelitian dan memenuhi tujuan penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa jurusan teknik bangunan SMK Negeri 1 Blora tahun ajaran 2014/2015 kelas XI dan XII yang terdistribusi dalam kelas XI terdiri dari 1 kelas jurusan teknik survei pemetaan, 1 kelas jurusan teknik konstruksi batu beton, dan 1 kelas jurusan teknik konstruksi kayu, dan untuk kelas XII ketiga jurusan masing-masing terdiri dari satu kelas. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 202 siswa.

3.4

Sampel dan Teknik Sampling Penelitian

Sugiyono (2005:56) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampling sendiri harus dilakukan dengan benar dan mengikuti cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan agar kesimpulannya dapat dipercaya atau dengan kata lain sampel harus bersifat representative dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercermin pula dalam sempel yang diambil (Sudjana 2002:6). Jika subjeknya kurang dari 100 maka seluruh populasi sebaiknya diteliti, sehingga


(52)

lii

penelitian tersebut merupakan penelitian populasi, sedangkan jika subjeknya lebih dari 100 dapat diambil sampel 10-20% dari populasi. Dalam penelitian ini untuk menentukan sampel menggunakan teknik proportional random sampling atau pengambilan sampel secara proposional dan acak. Ukuran sampel dalam penelitian diperoleh dengan taraf kepercayaan 95% terhadap populasi. Dalam penelitian berdasarkan table Krejcie dan Morgan, yaitu untuk populasi penelitian 202 siswa maka jumlah sampel 136 siswa. Perhitungan sampel dengan teknik

proporsional random sampling yaitu dengan cara dari 6 kelas yang menjadi populasi, jumlah siswa dalam satu kelas dibagi dengan jumlah seluruh populasi kemudian dkalikan jumlah sampel yang sudah diketahui dari melihat tabel Krejcie

dan Morgan yaitu sebanyak 136 siswa.

Kelas A ada 32 siswa dengan hasil perhitungan tersebut dihasilkan sampel sebanyak 21,55 sampel yang dibulatkan menjadi 22 siswa, Kelas B ada 32 siswa dengan hasil perhitungan tersebut dihasilkan sampel sebanyak 21,55 sampel yang dibulatkan menjadi 22 siswa, Kelas C ada 32 siswa dengan hasil perhitungan tersebut dihasilkan sampel sebanyak 21,55 sampel yang dibulatkan menjadi 22 siswa, Kelas D ada 37 siswa dengan hasil perhitungan tersebut dihasilkan sampel sebanyak 24,91 sampel yang dibulatkan menjadi 25 siswa, Kelas E ada 36 siswa dengan hasil perhitungan tersebut dihasilkan sampel sebanyak 24,24 sampel yang dibulatkan menjadi 24 siswa, Kelas F ada 33 siswa dengan hasil perhitungan tersebut dihasilkan sampel sebanyak 22,22 sampel yang dibulatkan menjadi 22 siswa. Kemudian dari semua perhitungan sampel dijumlahkan dan menghasilkan


(53)

liii

kurang lebih 136 sampel. Dari 136 sampel diambil menurut peringkat dalam setiap kelas.

3.5

Variabel Penelitian

Variabel adalah objek dari suatu penelitian yang akan diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:94) variabel penelitian adalah hal-hal yang diteliti atau diselidiki dalam suatu penelitian atau objek penelitian yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Variabel yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah:

3.5.1 Variabel Bebas (X)

Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah keaktifan pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan variabel tujuan ke perpustakaan dengan indikatornya meliputi peran perpustakaan, frekuensi tugas, pemanfaatan koleksi, kualitas, intensitas kunjungan ke perpustakaan.

3.5.2 Variabel Terikat (Y)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa dengan indikator rata- rata hasil ulangan semester siswa.

3.6

Metode Pengumpulan Data

3.6.1 Metode Angket

Metode angket adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat. Angket ini dimaksudkan untuk mendapatkan data mengenai pemanfaatan perpustakaan sekolah SMK Negeri 1 Blora. Dalam penelitian ini


(54)

liv

digunakan jenis angket tertutup atau close form questioner yaitu kuisioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban yang lengkap, sehingga pengisi atau responden hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Alternatif jawaban berupa multiple choice seperti butir a, b, c, dan d. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian adalah angket pemanfaatan perpustakaan sekolah (APPS). Ada beberapa alasan penggunaan angket tertutup dalam penelitian ini yaitu yang pertama agar responden lebih mudah memahaminya karena pada setiap soal telah tersedia alternatif jawaban, kemudian jawaban responden akan lebih mengena terhadap maksud dan tujuan dari angket dan setelah itu lebih mudah pula dalam menganalisis data dan interpretasi data yang diperoleh, karena setiap alternatif jawaban mempunyai nilai kuantitatif tersendiri yang kemudian hasilnya dijumlahkan seluruhnya. Jumlah item pertanyaan sebanyak 46 item yang digunakan untuk mengungkap variabel bebas yaitu keaktifan memanfaatkan perpustakaan sekolah (X) sedangkan variabel terikat yaitu hasil ulangan semester siswa (Y) berdasarkan hasil data dokumentasi. Alternatif jawaban ada 4 buah dengan skor sebagai berikut: a = 4, b = 3, c = 2, dan d = 1.

Tabel 3.1 Kriteria Pemberian Skor Instrumen

No Jawaban Nilai/

Skor Kriteria

1 a 4 Sangat Berpengaruh

2 b 3 Berpengaruh

3 c 2 Cukup Berpengaruh

4 d 1 Tidak Berpengaruh

Sumber: Arikunto, 2010:285


(55)

lv

Dengan demikian skor maksimum angket untuk setiap variabel adalah 46 X 4 = 184, sedangkan skor minimum adalah 46. Sehingga skor pemanfaatan perpustakaan sekolah antara 46 sampai 184 yang merupakan data kualitatif yang diwujudkan menjadi data kuantitatif sehingga dapat diolah secara statistik.

3.6.2 Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi, metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, nilai siswa, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya. Dalam penelitian ini metode dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa yang berupa nilai hasil ulangan semester siswa selain itu juga berupa jumlah siswa yang akan dijadikan sampel serta data grafik kunjungan dan peminjaman koleksi perpustakaan.

3.6.3 Metode Observasi

Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk mengamati dan mencatat secara cermat dan sistematis terhadap gejala-gejala perilaku yang diteliti. Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari penyebaran angket kepada responden tentang pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa SMK Negeri 1 Blora.

3.6.4 Metode Wawancara

Metode wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan nara sumber informasi.


(56)

lvi

3.7

Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah non tes yaitu menggunakan angket/ kuisioner. Angket yang diberikan berupa daftar pertanyaan yang sudah terdapat pilihan jawaban sehingga responden mudah untuk mengisinya dengan tinggal memberikan checklist atau memilih salah satu pada jawaban yang dipilih. (angket terlampir).

Uji coba instrumen angket pemanfaatan perpustakaan sekolah yang akan diisi oleh siswa SMK Negeri 1 Blora jurusan Teknik Bangunan dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen, sehingga dapat diketahui apakah instrumen yang sudah dibuat layak atau tidak jika digunakan untuk pengambilan data penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang akan diujicobakan adalah instrumen tentang hubungan antara keaktifan memanfaatkan perpustakaan sekolah dengan hasil belajar siswa jurusan teknik bangunan di SMK Negeri 1 Blora tahun ajaran 2014/2015.

3.7.1 Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.7.1.1Teknik Uji Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2002:144), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Hal ini berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai sehingga dapat mengungkap data dari setiap variabel yang diukur secara tepat. Suatu instrumen dikatakan valid atau sahih jika mempunyai tingkat validitas yang tinggi dan instrumen dikatakan kurang valid jika memiliki tingkat validitas yang rendah. Dalam penelitian ini validitas


(57)

lvii

digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya angket dari variabel pemanfaatan perpustakaan sekolah. Untuk mengukur validitas ini dapat dilakukan dengan mengkorelasikan skor butir instrumen dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai X dan skor total dipandang sebagai Y. Sebuah item butir instrumen memiliki validitas yang tinggi jika skor butir instrumen mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas instrumen digunakan rumus korelasi. Untuk mengukur tingkat validitas instrumen, peneliti menggunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut:

rxy =

 

2 2

2

 

2

Y Y N X X N Y X XY N           Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y xy = Produk dari x dan y

N = Jumlah responden

X = Variabel pemanfaatan perpustakaan Y = Hasil belajar

 X = Jumlah skor item  Y = Jumlah skor total (Arikunto, 2002: 146)


(58)

lviii

Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi (r) pada taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95% apabila rxy hitung > rxy tabel maka instrumen tersebut dapat dinyatakan valid, sehingga instrumen tersebut dapat dinyatakan layak untuk pengambilan data.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas

Variabel Sub Variabel Indikator Valid Tidak Valid (X) Keaktifan pemanfaatan perpustakaan sekolah

Tujuan ke perpustakaan

a. Peran

perpustakaan

1,2,3,4,6,7,8 5 b. Frekuensi tugas 9,10,11,12,13, 14,15,16,17 c. Pemanfaatan koleksi 18,19,20,21,2 2,23,24,25,26, 27

d. Kualitas 28,29,30,31,3 2,33

e. Intensitas kunjungan ke perpustakaan

34,35,37,38,3 9,40,41,42,43, 44,45,46

36

Jumlah 44 2

Sumber: data primer yang diolah

3.7.1.2Teknik Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Arikunto (2002:154), reliabilitas menunjukan pada pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajekan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya, artinya kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Pada penelitian ini reliabilitas digunakan untuk mengetahui reliabel


(1)

clxiv

10.Apa saja program layanan perpustakaan sekolah SMK Negeri 1 Blora untuk meningkatkan hasil belajar siswa?

Untuk hal itu tidak ada program khusus dari pihak perpustakaan sekolah untuk menunjang hasil belajar siswa tetapi pihak perpustakaan berusaha untuk melayani apapun yang dibutuhkan siswa untuk menunjang dalam meningkatkan hasil belajarnya.

11.Bagaimana pelaksanaan program layanan perpustakaan sekolah SMK Negeri 1 Blora bagi siswa?

Karena tidak ada program khusus dari pihak petugas perpustakaan jadi pelaksanaan programnya juga tidak ada karena tidak tersedianya tenaga ahli mengenai perpustakaan.

12.Apakah ada kendala dalam pelaksanaan program layanan perpustakaan sekolah SMK Negeri 1 Blora?

Kendala yang ada sekarang adalah tidak adanya tenaga ahli yang khusus menangani tentang perpustakaan.

Nama : Kartika Wigatiningtyas, S.Pd

Jabatan : Wali Kelas XI TSP 1

1. Apa saja yang dilakukan oleh guru dalam memanfaatkan layanan perpustakaan sekolah bagi siswa?

Biasanya yang dilakukan guru dalam memanfaatkan layanan perpustakaan sekolah bagi siswa adalah dengan memberikan tugas- tugas mandiri ataupun kelompok kepada siswa untuk memecahkan suatu masalah dengan mencari buku panduan atau referensi sendiri di perpustakaan kemudian setelah itu dibahas dan didiskusikan bersama.

2. Kerjasama seperti apa saja yang dilakukan oleh guru dengan petugas perpustakaan sekolah dalam pemanfaatan layanan perpustakaan sekolah bagi siswa?


(2)

clxv

Kerjasama yang dialakukan antara guru dan pihak petugas perpustakaan adalah guru meminta bantuan kepada pihak petugas perpustakaan untuk menyediakan buku yang dikehendaki sejumlah siswa yang ada dalam 1 kelas dan menyediakan atau mengkosongkan ruangan perpustakaan untuk dipakai sebagai tempat proses belajar berlangsung.

3. Manfaat apa saja yang selama ini dapat dirasakan dengan adanya layanan- layanan perpustakaan sekolah bagi kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 1 Blora?

Manfaat yang dirasakan dengan adanya layanan perpustakaan bagi kegiatan pembelajaran adalah dengan adanya layanan perpustakaan memudahkan guru dan siswa memperoleh buku panduan atau bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran.

4. Bagaimana dengan hasil belajar siswa kelas bapak/ibu?

Hasil belajar siswa kelas yang saya ampu menurut saya cukup baik hanya saja ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran, tetapi menurut saya itu wajar terjadi di setiap kelas.

5. Upaya apa saja yang telah dilakukan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan layanan perpustakaan sekolah?

Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan member tugas kepada siswa untuk belajar menyelesaikan masalah dengan mencari bahan- bahan pelajaran sendiri baik dengan buku- buku yang ada di perpustakaan maupun melalui internet kemudian hasilnya didiskusikan bersama di pertemuan berikutnya.

6. Apakah sarana dan prasarana serta bahan pustaka yang ada di perpustakaan sekolah sudah mencukupi untuk menunjang kegiatan pembelajaran siswa? Menurut saya sarana dan prasarana yang di sediakan perpustakaan cukup baik dalam menunjang kegiatan pembelajaran hanya saja ada beberapa yang masih perlu pembenahan lagi.

7. Selain belajar di kelas dimana biasanya bapak/ibu mengajak/ membawa para siswa belajar?


(3)

clxvi

Biasanya saya mengajak para siswa untuk keluar kelas dan belajar di laboratorium atau ruang perpustakaan sekolah agar siswa tidak bosan belajar di ruang kelas terus- menerus.

8. Berapa kali dalam seminggu bapak/ibu mengajak siswa belajar di perpustakaan sekolah?

Tidak tentu saya mengajak siswa untuk belajar di perpustakaan terkadang 1 minggu sekali terkadang pula tidak sama sekali dalam seminggu.

9. Dalam kegiatan pembelajaran biasanya buku- buku panduan yang digunakan berasal dari mana?

Dalam kegiatan pembelajaran biasanya yang wajib memakai LKS dan buku paket lainnya adalah sebagai pendukung yang tidak diwajibkan untuk beli bisa pinjam teman atau kakak angkatan atau juga dari perpustakaan.

10.Apakah perpustakaan sekolah berperan menyediakan bahan pustaka dalam meningkatkan hasil belajar siswa?

Perpustakaan sekolah sangat berperan bagi siswa yang tidak mempunyai buku panduan lain selain buku- buku yang diwajibkan seperti LKS, agar siswa yang tidak mempunyai buku panduan lain bisa meminjam buku yang ada di perpustakaan.

Nama : Nurseta Ardiansyah

Kelas : XI

Jurusan : TKBB

1. Apa tujuan anda datang ke perpustakaan sekolah?

Tujuan saya datang ke perpustakaan biasanya untuk mencari buku materi referensi tugas- tugas yang diberikan oleh guru dan untuk menambah ilmu pengetahuan lain selain dari apa yang diberikan oeh guru.

2. Kegiatan apa saja yang anda lakukan di perpustakaan sekolah?

Kegiatan yang saya lakukan di perpustakaan biasanya untuk menyelesaikan tugas dari guru, mencari buku bacaan untuk mengisi waktu luang, membaca


(4)

clxvii

koran untuk menambah wawasan dunia luar, mencari ilmu pengetahuan melalui internet.

3. Berapa kali anda berkunjung ke perpustakaan dalam satu minggu dan biasanya pada waktu apa saja anda berkunjung ke perpustakaan sekolah?

Biasanya saya berkunjung ke perpustakaan seminggu 3kali, dan itu biasanya saya lakukan saat istirahat dan saat di beri tugas guru untuk mencari referensi tugas di perpustakaan.

4. Apakah anda selalu membaca dan belajar ketika di ruang perpustakaan? Tidak terkadang saya di perpustakaan hanya untuk mengantar teman dan internetan.

5. Ketika anda berkunjung ke perpustakaan sekolah karena keinginan sendiri, karena diajak teman atau disuruh guru?

Terkadang karena diajak teman, kadang pula karena ada tugas dari guru tetapi lebih sering karena keinginan sendiri.

6. Apakah bapak/ ibu guru sering mengajak anda dan teman sekelas anda untuk belajar di perpustakaan sekolah?

Sering, hamper setiap minggunya saya dan teman sekelas saya mendapatkan tugas untuk mencari referensi di perpustakaan.

7. Berapa kali biasanya dalam seminggu bapak/ ibu guru mengajak anda belajar di perpustakaan sekolah?

Dari semua mata pelajaran biasanya 2 sampai 3 guru mata pelajaran yang memberikan tugas untuk mencari buku- buku referensi di perpustakaan.

8. Buku apa saja yang biasanya anda baca atau anda pinjam di perpustakaan sekolah?

Buku yang biasanya say abaca dan saya pinjam di perpustakaan adalah buku- buku yang menunjang mata pelajaran yang ada tetapi tidak menutup kemungkinan saya membaca dan meminjam buku novel atau bacaan lain. 9. Bagaimana dengan hasil belajar anda setelah anda belajar atau memanfaatkan

layanan perpustakaan sekolah?

Untuk bagaimana hasil belajar saya setelah memanfaatkan perpustakaan sekolah hasil belajar saya mengalami sedikit peningkatan.


(5)

clxviii

10.Menurut anda apakah dengan adanya layanan perpustakaan sekolah sudah membantu kegiatan belajar anda?

Menurut saya dengan adanya layanan perpustakaan sangat membantu saya dalam belajar dan mencari buku- buku panduan yang saya cari untuk menunjang pelajaran.


(6)

clxix


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK PADA SISWA JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 REMBANG

1 11 202

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 SIWALAN KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 7 90

HUBUNGAN ANATARA KREATIVITAS BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 PGGS PAKPAK BHARAT TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 30

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 30

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 1

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR TERHADAP KUALITAS HASIL BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

2 3 15

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DI KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 1

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT MEMBACA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK MESIN DI SMK NEGERI 1 SEDAYU.

0 1 155

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 2 122

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 22 JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9