distribusi tersebut. Dengan bertambahnya maka nilai keandalan pada waktu tertentu juga akan meningkat yang berarti menurunnya laju kerusakan. Dalam hal
ini, merupakan parameter bentuk yang menggambarkan bentuk distribusi
kerusakan, sedangkan merupakan parameter skala yang menggambarkan umur karakteristik dari komponen atau peralatan.
3.6. Mean Time To Failure MTTF
Setelah distribusi kerusakan suatu komponen didapatkan, maka dapat ditentukan nilai MTTF komponen tersebut. Mean Time To Failure merupakan
nilai rata-rata waktu kegagalan dari sebuah sistem komponen. MTTF dapat dirumuskan sebagai berikut:
MTTF = ET = =
dimana: ft
= Probability density function t
= Waktu Rt
= Reliability function Fungsi dan parameter keandalan untuk masing-masing distribusi berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Di bawah ini akan diberikan fungsi keandalan untuk distribusi nornal, lognormal, Weibull, dan eksponensial.
1. Distribusi Normal Fungsi keandalan:
Rt = 1 – MTTF =
Universitas Sumatera Utara
2. Distribusi Lognormal Fungsi keandalan:
Rt = 1 - MTTF = exp
dimana: = =
3. Distribusi Weibull Fungsi keandalan:
Rt = MTTF =
4. Distribusi Eksponensial Fungsi keandalan:
Rt = exp- MTTF =
3.7. Fungsi dan Parameter Keandalan
Reliability
Tingkat keandalan sebuah sistem berarti probabilitas sebuah sistem untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik pada periode waktu tertentu. Artinya
adalah karena nilai dari keandalan ini dalam bentuk probabilitas maka nilainya berkisar antara 0 sampai dengan 1.
Keandalan suatu peralatanmesin dipengaruhi oleh beberapa faklor variabel. Adapun faktor-faktor yang menentukan keandalan di antaranya yaitu
Universitas Sumatera Utara
faktor kualitas rancangan dan perlakuan terhadap mesin tersebut maksud dari perlakuan terhadap mesin tersebut yaitu pengoperasian dan pemeliharaannya.
Faktor-faktor tersebut merupakan karakteristik dari suatu peralatanmesin. Penggabungan dari karakteristik itu dalam praktiknya akan membentuk
keandalan reliability, yang dinyatakan dalam Mean Time To Failure MTTF.
3.8. Model Perhitungan Total Ekspetasi Biaya Penggantian
Perawatan yang baik akan dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan pada waktu proses produksi sedang tidak berjalan. Semakin sering perawatan
suatu mesin dilakukan akan meningkatkan biaya perawatan. Di sisi lain bila perawatan tidak dilakukan akan mengurangi performa kerja mesin tersebut.
Dalam perawatan terdapat beberapa biaya yang berpengaruh, di antaranya: 1. Ongkos langsung yaitu:
a. Ongkos tenaga kerja pemeliharaan b. Ongkos pembelian komponen penggantian
2. Ongkos tidak langsung yaitu: a. Ongkos tenaga kerja produksi yang menganggur
b. Ongkos administrasi c. Ongkos depresiasi mesin
d. Ongkos depresiasi peralatan pemeliharaan e. Ongkos akibat keuntungan yang hilang
Universitas Sumatera Utara
Dari uraian di atas, elemen-elemen ongkos yang berpengaruh terhadap perawatan dapat diringkas menjadi 2, yaitu:
1. Ongkos pemeliharaan akibat adanya perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin atau komponennya
2. Ongkos perbaikan yang dilakukan akibat terjadinya kerusakan komponen kritis pada mesin tersebut di samping biaya untuk penggantian suku
cadangnya. Model penggantian komponen yang akan digunakan adalah dengan
melakukan penggantian komponen pada selang waktu tp dengan
mempertimbangkan probabilitas terjadinya penggantian komponen akibat kerusakan failure replacement di dalam selang waktu tp tersebut.
Dengan demikian pola perawatan yang optimal perlu dicari supaya antara biaya perawatan dan biaya kerusakan bisa seimbang pada total cost yang paling
minimal. Tujuan menentukan selang waktu penggantian komponen yang optimal adalah untuk meminimumkan total ekspektasi biaya penggantian per satuan
waktu. Persamaan berikut merupakan total ekspektasi biaya penggantian komponen per satuan waktu:
TC tp = dimana:
TC tp = Total ekspektasi biaya penggantian komponen per satuan waktu Cp
= Biaya akibat preventive replacement Cf
= Biaya akibat failure replacement Rtp = Probabilitas komponen andal selama waktu tp
Universitas Sumatera Utara
Ftp = Probabilitas komponen gagal tidak andal selama waktu tp tp
= Panjang interval waktu preventive
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Morawa Electric Transbuana di Jalan Kol Yos Sudarso km.10,5 no.56, Medan Deli, Medan. Penelitian dilaksanakan pada bulan
April 2012.
4.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif yang bersifat komparatif. Penelitian ini termasuk deskriptif karena penelitian ini berusaha untuk
memaparkan pemecahan masalah terhadap suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data yang ada. Penelitian ini bersifat
komparatif karena penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan jawaban yang mendasar tentang perbedaan dua metode yang diterapkan terhadap suatu sistem
perawatan mesin.
4.3. Identifikasi Variabel Penelitian
4.3.1. Variabel Independen
Variabel independen bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat.
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu umur komponen dan jadwal perawatan.
Universitas Sumatera Utara