Rata-rata selang waktu kerusakan:
5.2.4. Penentuan Distribusi Kerusakan Komponen Mesin
Dalam melakukan penentuan distribusi kerusakan komponen mesin, maka dapat digunakan metode Least Square Curve Fitting yaitu metode berdasarkan
nilai index of fit correlation coefficient yang paling besar. Perhitungan ini digunakan untuk mendapatkan distribusi kerusakan yang paling sesuai di antara
distribusi normal, lognormal, eksponensial, atau weibull. Berikut ini adalah contoh perhitungan untuk masing-masing distribusi pada waktu antar kerusakan
pada komponen motor listrik. 1. Distribusi Normal
Hasil perhitungan distribusi normal untuk komponen motor listrik dapat dilihat pada Tabel 5.11.
5.11. Waktu Antar Kerusakan Distribusi Normal
N Ti
FTi Yi
Ti
2
Yi
2
Ti.Yi 1
3168 0,2059
-0,8207 10036224 0,6736 -2600,0229 2
3576 0,5000
0,0000 12787776 0,0000 0,0000
3 3816
0,7941 0,8207 14561856 0,6736
3131,8457 Total
10560 1,5000
0,0000 37385856 1,3471 531,8229
Contoh Perhitungan : a. N
: selang waktu ke-n kali b. Ti
: waktu antar kerusakan komponen setelah diurutkan
Universitas Sumatera Utara
c. FTi : diperoleh dari rumus i-0,3N+0,4, sehingga untuk Fti
data pertama adalah 1-0,33+0,4 = 0,2059; dst d. Yi
: diperoleh dari nilai Z = Yi didapat dari Tabel Standarized Normal Probabilities dapat dilihat pada
Lampiran 2 dimana Z = FTi
e. Ti
2
: diperoleh dari Ti x Ti Ti dikuadratkan f. Yi
2
: diperoleh dari Yi x Yi Yi dikuadratkan g. Ti.Yi
: diperoleh dari perkalian Ti terhadap Yi h. Index of Fit
• Sxy =
= 3531,8229 – 10560 0 = 1595,4686 • Sxx
= = 337385856 – 10560
2
= 643968 • Syy
= = 31,3471 – 0
2
= 4,0414
2. Distribusi Lognormal Hasil perhitungan distribusi lognormal untuk komponen motor listrik dapat dilihat
pada Tabel 5.12.
Universitas Sumatera Utara
5.12. Waktu Antar Kerusakan Distribusi Lognormal
N Ti
FTi Ti =
LN ti Yi
Ti
2
Yi
2
Ti.Yi 1
3168 0,2059 8,0609
-0,8207 64,9774 0,6736 -6,6157
2 3576
0,5000 8,1820 0,0000
66,9451 0,0000 0,0000
3 3816
0,7941 8,2470 0,8207
68,0123 0,6736 6,7684
Total 10560 1,5000 24,4898 0,0000 199,9348 1,3471
0,1527
Contoh Perhitungan : a. N
: selang waktu ke-n kali b. ti
: waktu antar kerusakan komponen setelah diurutkan c. FTi
: diperoleh dari rumus i-0,3N+0,4, sehingga untuk Fti data pertama adalah 1-0,33+0,4 = 0,2059; dst
d. Ti : waktu antar kerusakan untuk pola distribusi lognormal,
diperoleh dari Ti = Ln ti = logaritma natural ti e. Yi
: diperoleh dari nilai Z = Yi didapat dari Tabel Standarized Normal Probabilities dimana Z = FTi
f. Ti
2
: diperoleh dari Ti x Ti Ti dikuadratkan g. Yi
2
: diperoleh dari Yi x Yi Yi dikuadratkan h. Ti.Yi
: diperoleh dari perkalian Ti terhadap Yi i. Index of Fit
• Sxy =
= 30,1527 – 24,48980 = 0,4582 • Sxx
=
Universitas Sumatera Utara
= 3199,9348 – 24,4898
2
= 0,0535 • Syy
= = 31,3471 – 0
2
= 4,0414
3. Distribusi Eksponensial Hasil perhitungan distribusi eksponensial untuk komponen motor listrik dapat
dilihat pada Tabel 5.13.
5.13. Waktu Antar Kerusakan Distribusi Eksponensial