3.3. Modularisasi
3
Modularisasi adalah pengelompokkan berdasarkan fungsinya untuk memudahkan pemindahan dan penggantian. Tingkatan dari modularisasi sebuah
produk ditentukan oleh beberapa faktor seperti biaya, kepraktisan dan fungsinya. Beberapa petunjuk berguna yang berhubungan dengan perancangan produk
modular adalah: 1. Membagi peralatan atau unit menjadi banyak bentuk part atau unit yang
modular. 2. Mengarahkan untuk membuat modul dan part dalam bentuk yang seragam
sebisa mungkin. 3. Mengarahkan untuk membuat tiap modul agar dapat dengan mudah diperiksa
secara bebas independently. 4. Merancang peralatan sehingga seseorang dapat memindahkan part yang gagal
tanpa kesulitan. 5. Mengarahkan rancangan modul untuk kemudahan testing operasional
maksimum ketika dipindahkan dari peralatan aktual ataupun sistem. 6. Membuat tiap unit yang modular agar ringan dan kecil sehingga seseorang
dapat membawa dan mengatasinya dengan cara yang efektif tanpa masalah. 7. Mengikuti pendekatan yang tetintegrasi dalam perancangan. Lebih
sepsifiknya, pertimbangkan rancangan, modularisasi, dan permasalahan material secara simultan.
3
Dhillon, B.S. 2006. Mainanability, Maintenance, and Reliability for Engineers. Hal 106-107
Universitas Sumatera Utara
8. Menekankan modularisasi untuk level perawatan ke depannya sebanyak mungkin untuk meningkatkan kapabilitas operasional.
9. Merancang pengendalian pengangkatan dan batasan untuk memudahkan pemisahan dari komponen. Hal ini akan membuat semakin mudah dalam
penggantian komponen.
3.4. Index of Fit
Dengan metode least-square, dicari nilai index of fit korelasi antara Ti sebagai x dengan y yang merupakan fungsi dari distribusi teoritis terhadap x.
Distribusi yang terpilih adalah distribusi yang nilai index of fit-nya terbesar. Perhitungan umum pada metode least-square yaitu:
dimana: i
= data waktu ke-t n
= jumlah data kerusakan Perhitungan index of fit memiliki cara yang sama dengan perhitungan
Korelasi Pearson:
3.5. Distribusi-distribusi Kerusakan