3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur serta sumber-sumber lain dari instansilembaga yang berkompeten antara lain Badan
Pusat Statistik BPS, Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD lingkup Pemerintah Kabupatenkota di Kepulauan Nias, sedangkan data primer diperoleh langsung
dari responden yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data primer dengan menggunakan instrumen
berbentuk angket kuesioner berisikan daftar pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya dengan sistim checklist.
3.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif yang berhubungan dengan karakteristik berwujud pernyataan dan kuatitatif yang
berwujud angka-angka dan sumber data terdiri data sekunder dan primer. Data sekunder digunakan sebagai alatbahan analisis untuk menggambarkan disparitas
pembangunan antarkabupatenkota dan pertumbuhan ekonomi wilayah di Kepulauan Nias, sedangkan data primer digunakan sebagai bahan analisis untuk
mengetahui persepsi responden secara empiris tentang pengaruh disparitas pembangunan antarkabupatenkota terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah di
Kepulauan Nias.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3.6. Identifikasi dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian
Matriks operasionalisasi dan pengukuran keseluruhan variabel penelitian disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.2. Matriks Operasional Variabel Penelitian
Sumber : Dikembangkan dari Kuznets dalam Sirojuzilam Mahalli 2011, Todaro 2006, Kuznets 1999, Lay 1993, Rasyid 2005, Ebel dan Yilmaz 2002, Sjafrizal 2012.
3.6.1. Defenisi Variabel Dependen Y
Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen terikat, tiga variabel independen bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Pertumbuhan Ekonomi Daerah wilayah di kabupaten kota di Kepulauan Nias. Sementara untuk variabel independen bebas dalam penelitian ini adalah
Disparitas Pembangunan Fisik, Ekonomi dan Sosial antarkabupaten kota. Defenisi pertumbuhan ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini
dikembangkan dari defenisi Kuznets dalam Sirojuzilam 2008, adalah sebagai
No Variabel
Definisi Dimensi
Indikator Skala
Ukur
1.
Pertumbuhan Ekonomi
Y
Pertumbuhan sebagai
“Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu
negarawilayah untuk menyediakan banyak barang
kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah
sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian
kelembagaan dan ideologis
yang diperlukan
.
Kuznets dalam Sirojuzilam, 2008
Akumulasi Modal
1. Investasi Tanah
Skala Likert
1-5 2.
Investasi Peralatan Fisik 3.
Investasi SDM 4.
Investasi Langsung Penduduk
Angkatan Kerja
5. Pertumbuhan Jumlah
Penduduk 6.
Kenaikan jumlah Angkatan Kerja
7. Keterampilan Kerja Teknologi
8. Modernisasi
9. Perubahan Teknologi
2.
Disparitas Wilayah
X
Ketidaksamaan kemampuan wilayah untuk bertumbuh
Kuznets dalam Sirojuzilam Mahalli,
2011 Sjafrizal 2012,
mengemukakan bahwa adanya perbedaan
kandungan sumber daya alam dan perbedaan kondisi
demografi yang terdapat pada masing-masing
wilayah. Fisik
X
1
1. Sarana Kesehatan
Skala Likert
1-5 2.
Sarana Pendidikan 3.
Sarana Perekonomian Ekonomi
X
2
4. Kemiskinan
5. Konsumsi
6. Tabungan
7. Distribusi Pendapatan
Sosial X
3
8. Indeks Pembangunan
Manusia IPM 9.
Tingkat Pengangguran Terbuka TPT
10 Pekerja Usia Sekolah
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
“Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negarawilayah untuk menyediakan banyak barang kepada penduduknya, kemampuan ini bertambah
sesuai dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis
yang diperlukan.
Salah satu metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik inferensial menggunakan data primer atau persepsi responden,
oleh sebab itu untuk menganalisis pengaruh disparitas pembangunan antarkabupatenkota wilayah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah digunakan
indikator pertumbuhan ekonomi dari Todaro 2006, yakni : 1 akumulasi modal, 2 pertumbuhan penduduk angkatan kerja dan 3 teknologi. Ketiga indikator
tersebut dijelaskan dengan menggunakan 9 sembilan instrumen pernyataan yang diukur dengan menggunakan skala likert 1–5, dimana skala 5 menunjukkan
pertumbuhan ekonomi sangat tinggi, skala 1 menunjukkan sangat rendah.
3.6.2. Definisi Variabel Independen X
Defenisi disparitas pembangunan wilayah yang dimaksud dalam penelitian ini dikembangkan dari definisi Kuznets dalam Sirojuzilam Mahalli 2011,
yakni ketidaksamaan kemampuan wilayah untuk bertumbuh sedangkan Sjafrizal 2012 mengemukakan bahwa Ketimpangan pembangunan antarwilayah adalah
adanya perbedaan kandungan sumber daya alam dan perbedaan kondisi demografi yang terdapat pada masing-masing wilayah. Oleh karena data yang digunakan
adalah data primer atau persepsi responden terhadap disparitas wilayah analisis statistik diferensial, maka untuk menganalisis pengaruh disparitas pembangunan
wilayah terhadap pertumbuhan ekonomi, maka indikator disparitas yang digunakan sebagaimana dikemukakan Lay 1993, yakni : 1 fisik, 2 ekonomi
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
dan 3 sosial. Ketiga indikator tersebut merupakan variabel bebas yang dijelaskan dengan menggunakan 10 sepuluh instrumen pernyataan yang diukur dengan
menggunakan skala likert 1–5, dimana skala 1 menginterpretasikan disparitas wilayah sangat tinggi dan skala 5 menginterpretasikan sangat rendah atau merata.
3.7. Pengujian Validitasi dan Reliabilitas
Ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu reliabilitas dan validitas. Data yang telah dikumpulkan berdasarkan persepsi responden kemudian
dikuantitatifkan agar dapat dilakukan uji statistik. Untuk menguji kesahihan persepsi responden digunakan uji kualitas data kuesioner kepada seluruh
responden Indriantoro dan Supomo, 1999.
3.7.1. Uji Validitas.
Uji Validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu ítem dalam kuisioner atau skala, apakah ítem-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Alat análisis yang digunakan adalah Korelasi Pearson Product Moment r dan Corrected Item-Total Correlation, dengan
kriteria pengujian Priyatno, 2011 : 1. Jika r-hitung
≥ r-tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05 maka instrumen atau ítem- item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka ítem
pernyataan dinyatakan valid. 2. Jika r-hitung r-tabel uji 2 sisi dengan sig. 0,05 maka instrumen atau ítem-
item pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka ítem pernyataan dinyatakan tidak valid.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
3.7.2. Uji Reliabilitas.
Sekaran dalam Erlina 2011 mengemukakan bahwa reliabilitas adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten.
Lebih jauh, Priyatno 2011 mengemukakan bahwa uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan
tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Metode uji reliabilitas yang
sering digunakan adalah Cronbach’s Alpha, dengan kriteria pengujian Ghozali
2005 : Jika Alpha 0,6 maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel
Jika Alpha 0,6 maka instrumen pengamatan dinyatakan tidak reliabel.
3.8 Model Analisis Data
Model analisis data yang digunakan untuk menjawab perumusan pertama adalah Indeks Williamson lazim dalam pengukuran ketimpangan pembangunan
antarwilayah. Indeks Williamson menggunakan Produk Domestik Regional Bruto PDRB perkapita sebab ketimpangan regional regional inequality sebagai data
dasar. Alasannya jelas karena yang diperbandingkan adalah tingkat pembangunan antarwilayah dan bukan tingkat distribusi pendapatan antarkelompok masyarakat
Sjafrizal, 2012:
�
�
=
� ∑
� �=1
��−�
2�� �
�
0V
w
1 3.1 Dimana :
Yi = PDRB per kapita kabupatenkota i Y = PDRB per kapita rata-rata seluruh kabupatenkota kepulauan Nias
fi = Jumlah penduduk kabupatenkota i n = Jumlah penduduk seluruh kabupatenkota kepulauan Nias.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Indeks Williamson bernilai antara 0 - 1, di mana semakin mendekati nol artinya pembangunan wilayah tersebut sangat merata. Sedangkan bila mendekati satu
maka pembangunan wilayah sangat timpang. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab perumusan kedua
atau hipotesis adalah analisis regresi linier berganda. Priyanto 2011 mengemukakan bahwa analisis regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh antara dua variabel independen bebas atau lebih dengan satu variabel dependen terikat yang ditampilkan dalam bentuk persamaan
regresi. Sugiyono 2008 menguraikan jenis-jenis paradigma penelitian, salah satu diantaranya adalah paradigma dengan dua variabel independen bebas atau lebih
dan satu variabel dependen terikat dimana untuk mencari besarnya hubungan variabel digunakan análisis regresi berganda. Persamaan regresi linier berganda
dalam penelitian ini diformulasikan sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+ Ɛ 3.2
Dimana : Y = Pertumbuhan Ekonomi Wilayah PEW
X
1.1
= Disparitas Pembangunan Fisik Antarkabupatenkota DPF X
1.2
= Disparitas Pembangunan Ekonomi Antarkabupatenkota DPE X
1.3
= Disparitas Pembangunan Sosial Antarkabupatenkota DPS
a
= Konstanta
b
1
,b
2
,b
3
= Koefisien regresi Ɛ
= Nilai residu
3.9. Pengujian Asumsi Klasik