4.1.4. Karakteristik responden
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dilihat karakteristik responden di Kabupaten Kota Kepulauan Nias pada gambar berikut :
Dari gambar 4.5. diatas menunjukkan bahwa usia responden 21 – 30 tahun sebanyak 7 responden atau 9,33 merupakan persentase terendah dari
responden berdasarkan usia, usia 31 – 40 tahun sebanyak 25 responden atau 33,33, usia 41 – 50 tahun sebanyak 31 responden atau 41,33 sebagai
persentase tertinggi responden, sedangkan yang usia 51 tahun keatas sebanyak 12 responden atau 16.
Usia 21 - 30 9
Usia 31 - 40 33
Usia 41- 50 42
Usia 50 Th. Keatas
16
SLTA 20
D1 D2 3
S1 61
S2 16
Gambar 4.5 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Usia Tahun Sumber : Hasil Penelitian
Gambar 4.6 Persentase Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Sumber : Hasil Penelitian
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Dari data gambar 4.6. terlihat bahwa tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini relatif tinggi, hal dapat dilihat bahwa sebanyak 15 responden atau
20 tamat SLTA, tamat Diploma D
1
-D
3
sebanyak 2 responden atau 3 , tamat S
1
sebanyak 46 responden atau 61 yang merupakan persentase responden tertinggi dan tamat S
2
sebanyak 12 responden atau 16 sebagai urutan ke dua.
Pada gambar 4.7 tersebut terlihat bahwa persentase responden yang terpilih berdasarkan jabatan cukup relatif tinggi dari aspek eselon di pemerintahan
yakni eselon III merupakan responden terbanyak mencapai sebanyak 26 responden 35, urutan kedua eselon IV sebanyak 17 responden 23 dan
tokoh masyarakat sebanyak 15 responden 20 merupakan urutan ke tiga dan staf sebanyak 16 responden 21. Selanjutnya , eselon II sebanyak 1 responden
1 yang langsung memberikan jawaban atas kuesioner yang diberikan peneliti.
Tokoh Masy 20
Staf 21
Eselon IV 23
Eselon III 35
Eselon II 1
Gambar 4.7 Persentase Responden berdasarkan Jabatan Sumber : Hasil Penelitian
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
4.1.5. Persepsi responden atas variabel penelitian
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dilihat persepsi responden atas Pertumbuhan Ekonomi Wilayah dan Disparitas Pembangunan di Kepulauan Nias.
Dari gambar 4.8 diatas terlihat bahwa Variabel pertumbuhan ekonomi secara rata-rata persentase responden berdasarkan indikator Akumulasi modal
kategori STS sebesar 0 merupakan terendah, TS sebesar 11, KS sebesar 18, S sebesar 56 ini merupakan tertinggi, sedangkan SS sebesar
14. Berarti akumulasi modal antarkabupaten kota kurang merata atau pertumbuhan ekonomi dengan dimensi akumulasi modal masih kurang merata
antar wilayah di Kepulauan Nias.
Invest. Tanah Invest. Perlat
Fisik Invest. SDM
Invest. Langsung
1 13
11 11
9 17
19 17
19 57
64 45
59
12 7
27 12
Dimensi Akumulasi Modal
STS TS
KS S
SS
Gambar 4.8. Distribusi tanggapan responden atas pertumbuhan ekonomi wilayah Kepulauan Nias terhadap dimensi akumulasi modal.
Sumber : Hasil Penelitian
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Dalam dimensi peningkatan penduduk dan angkatan kerja seperti terlihat pada gambar 4.9 tersebut terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi wilayah dengan
dimensi Penduduk dan angkatan kerja secara rata-rata persentase jawaban responden dengan kategori STS sebesar 0 sebagai terendah, TS sebesar
10, KS sebesar 21, S sebesar 54 merupakan tertinggi dan SS sebesar 15. Dengan kategori setuju 54 berarti terjadi ketimpangan
peningkatan penduduk dan angkatan kerja antara kabupaten kota di Kepulauan Nias.
Pada gambar 4.10 dibawah ini terlihat pertumbuhan ekonomi wilayah dengan dimensi teknologi secara rata-rata persentase jawaban responden dengan
kategori STS sebesar 0 merupakan terendah, TS sebesar 8, KS sebesar 17, S sebesar 61 merupakan tertinggi dan SS sebesar 14.
Dengan kategori setuju 61 berarti ketimpangan teknologi antarkabupaten
Pert.Jlh Pddk Kenaikan Agkt
Kerja Ketramp. Kerja
1 12
9 9
11 13
39 56
60 45
21 16
7
Dimensi Penduduk dan Angkatan Kerja
STS TS
KS S
SS
Gambar 4.9 Distribusi tanggapan responden atas pertumbuhan ekonomi wilayah Kepulauan Nias terhadap dimensi penduduk dan
angkatan kerja. Sumber : Hasil Penelitian
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
kota di Kepulauan Nias agak rendah kecil jika dibanding dengan dimensi akumulasi modal dan dimensi peningkatan penduduk dan angkatan kerja atau
kemajuan teknologi yang terus berkembang mengarah modernisasi antar kabupaten kota di Kepulauan Nias.
Distribusi tanggapan responden atas disparitas pembangunan Fisik antarkabupaten kota Kepulauan Nias secara rata-rata persentase jawaban
responden dengan kategori STS sebesar 2 terendah, TS sebesar 15, KS sebesar 35 merupakan tertinggi, S sebesar 33 dan SS sebesar 15.
Dengan persentase jawaban tertinggi kategori tidak setuju TS berarti disparitas pembangunan fisik antarkabupaten kota di Kepulauan Nias agak tinggi seperti
yang digambarkan dalam gambar 4.11 berikut :
20 40
60 80
Modernisasi Perub. Teknologi
8 8
24 9
60 63
8 20
Dimensi Teknologi
STS TS
KS S
SS
Gambar 4.10. Distribusi tanggapan responden atas pertumbuhan ekonomi wilayah Kepulauan Nias terhadap dimensi teknologi
Sumber : Hasil penelitian
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Distribusi tanggapan responden atas disparitas pembangunan ekonomi
antarkabupaten kota Kepulauan Nias secara rata-rata persentase jawaban responden dengan kategori STS sebesar 1 terendah, TS sebesar 14,
KS sebesar 33, S sebesar 44 tertinggi dan SS sebesar 11. Dengan persentase jawaban tertinggi kategori setuju S 44 masih dibawah 50, berarti
disparitas pembangunan ekonomi antarkabupaten kota di Kepulauan Nias masih tinggi seperti yang digambarkan dalam gambar 4.12 berikut :
5 10
15 20
25 30
35 40
Sarana Kesehatan
Sarana Pendidikan
Sarana Perekonomian
1 1
3 13
13 17
40 33
32 31
36 33
15 15
15
P er
sen ta
se Res
p
Disparitas Pemb. Fisik
STS TS
KS S
SS
Gambar 4.11. Distribusi tanggapan responden atas disparitas pembangunan Fisik antarkabupaten kota di Kepulauan Nias X
1
Gambar 4.12. Distribusi tanggapan responden atas disparitas pembangunan Ekonomi antarkabupaten kota di Kepulauan Nias X
2
10 20
30 40
50 60
70
Kemiskinan Konsumsi
Tabungan Distrib.
Pendapatan 1
2 13
4 11
28 39
21 40
33 36
61 37
29 12
12 12
7 P
er sen
ta se Res
p .
Disparitas Pemb. Ekonomi
STS TS
KS S
SS
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Distribusi tanggapan responden atas disparitas pembangunan sosial antarkabupaten kota Kepulauan Nias secara rata-rata persentase jawaban
responden dengan kategori STS sebesar 0 sebagai terendah, TS sebesar 12, KS sebesar 32, S sebesar 49 merupakan tertinggi dan SS
sebesar 7 . Dengan persentase jawaban tertinggi kategori setuju S 49 masih dibawah 50, berarti disparitas pembangunan sosial antarkabupaten kota di
Kepulauan Nias masih tinggi namun untuk indikator IPM menunjukkan tingkat disparitas rendah yang berarti tingkat indeks pembangunan manusia di Kepulauan
Nias relatif cukup baik seperti yang digambarkan dalam gambar 4.13 berikut :
4.1.6. Pengujian validitasi dan reliabilitas
Sebelum dilakukan pengujian data baik untuk deskripsi data penelitian maupun untuk pengujian asumsi klasik dan pengujian hipótesis, maka perlu
dilakukan uji Validitas dan Realiabilitas data. Uji ini perlu dilakukan karena jenis data penelitian adalah data primer
. 10
20 30
40 50
60
IPM TPT
PUS 1
7 16
12 21
44 31
60
36 52
12 3
5
P er
sen ta
se J a
w a
b a
n Res
p
Disparitas Pemb. Sosial
STS TS
KS S
SS
Gambar 4.13. Distribusi tanggapan responden atas disparitas pembangunan Sosial antarkabupaten kota di Kepulauan Nias X
3
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
4.1.6.1. Uji validitas Pengujian validitas instrumen dengan menggunakan software statistik,
nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik r-hitung r-
tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. Berdasarkan hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa seluruh ítem pernyataan untuk mengukur masing-
masing variabel penelitian dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat bahwa r-hitung lebih besar dari r-tabel, dimana nilai r-tabel untuk sampel sebanyak 75 responden
adalah 0,2242 sebagaimana dapat digambarkan pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3. Hasil pengujian validitas variabel penelitian
Variabel Butir
Pernyataan r-hitung
r-tabel Keterangan
Pertumbuhan Ekonomi Wilayah PEW
1 2
3 4
5 6
7 8
9 0.817
0.784 0729
0.689 0.695
0.718 0.678
0.752 0.771
0.2242 0.2242
0.2242 0.2242
0.2242 0.2242
0.2242 0.2242
0.2242 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Disparitas Pembangunan Fisik DPF X
1
1 2
3 0.754
0.871 0.818
0.2242 0.2242
0.2242 Valid
Valid Valid
Disparitas Pembangunan Ekonomi DPE X
2
1 2
3 4
0.664 0.483
0.756 0.716
0.2242 0.2242
0.2242 0.2242
Valid Valid
Valid Valid
Disparitas Pembangunan Sosial DPS X
3
1 2
3 0.537
0.593 0.634
0.2242 0.2242
0.2242 Valid
Valid Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2013 lampiran 3
4.1.6.2. Uji reliabilitas Dari data tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas
menunjukkan Alpha Cronbach’s lebih besar dari 0,6 maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reabel. Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
adalah melakukan uji reliabilitas data yaitu dengan melihat nilai cronbach’s alpha. Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur
dapat dipercaya. Secara umum suatu instrumen dikatakan bagus jika memiliki koefisien Cronbach’s alpha 0,6 maka kuesioner penelitian tersebut dinyatakan
reliabel. Hasil pengujian data menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa data penelitian dinyatakan reliabel.
Tabel 4.4. Hasil pengujian reliabitas
Variabel
Alpha Cronbach’s
Batasan Reliabilitas
Keterangan
Y X1
X2 X3
0.927 0.906
0.825 0.757
0,6 0,6
0,6 0,6
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2013 Lampiran 3
4.1.7. Pengujian asumsi klasik